Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 23

INTERAKSI

OBAT
Valen&na Meta Srikar&ka, S. Farm, MPH, Apt

Drug Interaction De7inition


An interac&on is said to occur when the eects of one drug are
changed by the presence of another drug, herbal medicine,
food, drink or by some environmental chemical agent (Baxter K,
2008)
Drug

Drug

Chemical
Agent

Drink

Food

Herbal
Medicine

Incidence of Drug Interactions


the reported incidence rates ranged from 2.2 to 70.3%, and
the percentage of pa&ents actually experiencing problems
was less than 11.1% 1
Another review found a 37% incidence of interac&ons among
639 elderly pa&ents 2
Yet another review of 236 geriatric pa&ents found an 88%
incidence of clinically signicant interac&ons, and a 22%
incidence of poten&ally serious and life-threatening
interac&ons 3
An Australian study found that about 10% of hospital
admissions were drug-related, of which 4.4% were due to
drug interac&ons 4
1.
2.
3.
4.

Haumschild MJ, Ward ES, Bishop JM, Haumschild MS. Pharmacy-based computer system for monitoring and repor&ng drug interac&ons. Am J Hosp Pharm (1987) 44,
345
Manchon ND, Berco E, Lamarchand P, Chassagne P, Senant J, Bourreille J. Frquence et gravit des interac&on mdicamenteuses dans une popula&on ge: tude
prospec&ve concernant 39 malades. Rev Med Interne (1989) 10, 5215
Lipton HL, Bero LA, Bird JA, McPhee SJ. The impact of clinical pharmacists consulta&ons on physicians geriatric drug prescribing. Med Care (1992) 30, 64658.
Stanton LA, Peterson GM, Rumble RH, Cooper GM, Polack AE. Drug-related admissions to an Australian hospital. J Clin Pharm Ther (1994) 19, 3417.

Mechanism of Drug Interaction


Pharmacokine&cs Interac&ons

Pharmacodynamic Interac&ons

Absorp&on

Addi&ve/synergis&c

Distribu&on

Anatagonist

Metabolism
Excre&on

Drug Absorption Interaction


For drugs that are given long-term, in mul&ple doses (e.g. the
oral an&coagulants) the rate of absorp&on is usually
unimportant, provided the total amount of drug absorbed is
not markedly altered.
On the other hand for drugs that are given as single doses,
intended to be absorbed rapidly (e.g. hypno&cs or analgesics),
where a rapidly achieved high concentra&on is needed, a
reduc&on in the rate of absorp&on may result in failure to
achieve an adequate eect.

1. Perubahan PH Gastrointestinal
Perlewatan obat melalui membran mukus dengan difusi pasif
tergantung sejauh mana obat tersedia dalam bentuk &dak
terionisasi, larut dalam lemak
Contoh: H2 Receptor Antagonist, Proton Pump Inhibitor VS
Ketoconazole

2. Mekanisme Pembentukan Khelat


Arang ak&f berfungsi sebagai zat penyerap dalam usus dalam
kasus overdosis suatu obat atau untuk menghilangkan zat
toksik dari dalam tubuh
Namun arang ak&f juga dapat absorbsi mempengaruhi obat
lain jika dikonsumsi dalam waktu bersamaan
Contoh lain: Tetracycline VS Susu dan Antasid; Colestyramine
VS digoxin, warfarin

3. Perubahan Motilitas GI
Kebanyakan obat di absorbsi pada bagian atas usus halus.
Obat-obat yang dapat merubah kecepatan pengosongan
lambung/usus dapat memengaruhi absorbsi obat lain
Contoh: An&depresan trisiklik VS dicoumarol dan levodopa

Interaksi Obat Fase Distribusi


Setelah mengalami fase absorbsi, obat didistribusikan ke
seluruh tubuh melalui sirkulasi darah
Beberapa obat dapat melarut secara total dalam cairan
plasma, tetapi banyak obat lain yang sebagian terlarut dalam
cairan plasma, sebagian lagi terikat pada protein plasma
(albumin)
Satu obat dapat berkompe&si dengan obat lain yang berikatan
dengan protein dan menggeser obat tersebut dari ikatannya
dengan protein plasma.
Molekul Obat yang tergeser, sekarang dalam bentuk ak&f,
lterlarut dalam cairan plasma hingga terjadi kenaikan
konsentrasi obat.

Interaksi Obat Fase Distribusi


Sebagai contoh, suatu obat A yang dapat menggeser ikatan
obat lain (Obat B) dengan protein dari 99% menjadi 95% akan
meningkatkan konsentrasi obat B yang &dak terikat (bebas)
dan ak&f, dari 1% menjadi 5% (kenaikan 5x lipat)
Pergeseran ini, cenderung meningkatkan jumlah molekul
obat yang bebas dan aktif secara signifikan jika mayoritas
obat berada didalam plasma daripada jaringan.
Hal ini berar& hanya obat dengan Volume distribusi (Vd) yang
rendah yang akan terpengaruh. Contohnya tolbutamide (96%
berikatan dengan protein, Vd 10 L), an&koagulan oral seper&
Warfarin (((% terikat, Vd 9 L), dan Fenitoin (90% terikat, Vd 35
L)
Contoh Interaksi: Warfarin VS Cloral Hydrate

Interaksi Obat Fase Metabolisme


Induksi Enzim. contoh: Inducer enzim sitokrom P450:
Carbamazepine, Dexamethasone, Phenobarbital, Phenitoin,
Rifampicin
Contoh Interaksi: Rifampicin VS Warfarin
Sejauh mana induksi enzim terjadi, tergantung pada jenis obat
dan dosisnya, namun mungkin diperlukan 2 hingga 3 minggu
untuk dapat terjadi induksi, dan induksi mungkin bertahan
selama itu pula ke&ka konsumsi obat dihen&kan (onset dan
durasi lambat)

Interaksi Obat Fase Metabolisme


Inhibisi Enzim. Contoh inhibitor enzim P450: azoles,
cime&dine, dil&azem, macrolida
Contoh Interaksi Obat: Cime&dine VS Propanolol
Signikansi klinis dari interaksi obat inhibisi enzim tergantung
pada seberapa jauh konsentrasi obat dalam serum meingkat.
Jika konsentrasi obat dalam serum masih dalam jendela
terape&knya, efek dari interaksi obat mungkin &dak signikan
secara klinis.

Interaksi Obat Fase Eksresi


Kebanyakan obat akan dieksresi melalui empedu atau urin
Darah masuk kedalam arteri ginjal, pertama-tama diterima
glomerolus dimana molekul yang berukuran kecil dapat
diltrasi melewa& pori dari membran glomerolus ke lumen
tubulus
Molekul yang besar seper& protein plasma dan sel darah
ter&nggal didalam darah
Aliran darah kemudian melewa& bagian lain dari tubulus ginjal
dimana sistem transport berenergi dapat membuat obat dan
metabolitnya keluar dari peredaran darah dan tersekresi
dalam ltrat tubulus.
Proses reabsorbsi obat dalam tubulus renal juga terjadi
melalui sistem transport secara ak&f dan pasif

KIDNEY FUNCTION-EXCRETORY FUNCTION

1. Perubahan pH Urin
Hanya obat dalam bentuk &dak terionisasi
(larut lemak) yang dapat berdifusi kembali
melalui membran lemak dari sel tubulus
Contoh Interaksi: Aspirin VS Urine
alkalinize/acidier

2. Perubahan Eksresi Aktif Tubulus Ginjal


Obat yang menggunakan sistem transport
ak&f yang sama dengan obat lain dalam
tubulus ginjal dapat berkompe&si satu
sama lain untuk proses eksresi
Contoh Interaksi: Probenecid VS Penisilin

3. Erubahan Aliran Darah Ke


Ginjal


Aliran darah ke ginjal sebagian dikontrol
oleh produksi vasodilator ginjal
prostaglandin
Contoh Interaksi: NSAIDs VS Lithium

Pharmacodynamics Interactions
Additive/synergistic Interactions. If two drugs that have the
same pharmacological eect are given together the eects
can be addi&ve
Addi&ve eects can occur with both the main eects of the
drugs as well as their adverse eects
Example: Methotrexate VS Co-trimoxazole (Bone marrow
megaloblastosis due to folic acid antagonism)
Antagonistic/opposing Interactions. In contrast to addi&ve
interac&ons, there are some pairs of drugs with ac&vi&es that
are opposed to one another.
Example: Coumarin VS dietary vitamin K.

Management of Drug Interactions


Obat-obat yang berinteraksi seringkali tetap bisa
digunakan bersamaan
Ada interaksi obat yang menguntungkan

Contoh : probenecid VS penisillin


Sifat laporan / informasi IO
Kedalaman informasi
Waktu penerbitan literature / current literature
Clinical VS statistical significance

Management of Drug Interactions


terdapat 3 derajat keparahan IO yait: :
Keparahahan MINOR
Bisa terjadi tetapi tidak sigAikan
Keparahan MODERATE
Pasien mungkin mengalami sesuat: yang dapat membuat kondisinya
membur:k karena IO
Jika kedua obat memang har:s dig:nakan bersamaan ?
Keparahan MAYOR
Bila obat dig:nakan bersamaan, maka kemungkinan dapat
mengancam jiwa (life threatening)

Clinical Signi7icance Grading


(Tatro)

Tingkat
Signifikasi
1

Keamanan

Dokumentasi

Major

Moderate

Minor

Major / Moderate

Established, Probable
or Suspected
Established, Probable
or Suspected
Established, Probable
or Suspected
Possible

Minor / Any

Possible/
unlikely

Clinical Signi7icance Grading


(Tatro)
Established adalah interaksi obat yang memiliki hasil data klinik yang
memadai dan telah terbuk& terjadi dalam beberapa peneli&an yang
telah dilakukan, baik dari segi efek farmakologis dan interaksi
farmakokine&ka.
Probable adalah interaksi obat yang sangat mungkin terjadi, namun
dalam beberapa uji klinis &dak terbuk&.
Suspected adalah interaksi yang kemungkinan teradi, beberapa
interaksi obat telah memiliki data klinik yang baik dan sebagian
interaksi obat membutuhkan peneli&an lebih lanjut.
Possible adalah interaksi dapat terjadi namun data klinik yang
dimiliki sangat terbatas,
Sedangkan unlikely adalah interaksi obat yang memiliki dokumentasi
pada posibble dan suspected, namun karena memiliki interaksi yang
cukup banyak dan &dak memiliki buk& klinis yang baik sehingga
pada akhirnya dikategorikan sebagai unlikely

Conclusion
FarSasis sehar:snya siaga terhadap interaksi obat yang
potensial terjadi
Jika kombinasi obat yang potensial menimbulkan
interaksi tidak dapat dihindari : SESUAIKAN DOSIS dan
MONITOR PASIEN
Jika terjadi interaksi obat, kombinasi obat yang potensial
menimbulkan interaksi dapat dihindari dengan
mengganti obat yang dicurigai dengan obat lain yang
tidak menimbulkan interaksi

You might also like