Professional Documents
Culture Documents
1005 1987 1 SM
1005 1987 1 SM
ABSTRACT
Increasing The added value and The Development Strategy
of Processed-salak Manonjaya Enterprise
The processing of salak (Sallaca edulis) well known as salak Manonjaya - in
Tasikmalaya is expected may increases the price of this fruit and the revenue of the
producers. The aims of the research were to identify 1) the added value of salak
processing, 2) the internal and external factors that influence the salak processing
enterprise and 3) the developing strategies of salak processing. The research method
was descriptive survey. The respondents were producer and traders of processed salak
in Tasikmalaya. The data were analyzed using added value, revenue-cost ratio, and
internal-external analysis. The results showed that of production of dodol, sweetpreserved salak, and salak chips increase the added value of Rp 6.234,65/kg, Rp
10.443,23/kg and Rp 2.297,33/kg respectively. The internal factors of strength and
weakness of the salak processing enterprise as well as the external factor of the
opportunity and threat has been documented. The strategy of developing salak
processing enterprise in Manonjaya was to hold and maintain market penetration and
products diversity.
Key words: Salak processing, Added value, Enterprise developing strategies
ABSTRAK
Pengolahan buah salak Manonjaya dapat meningkatkan nilai jual buah dan
pandapatan produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) nilai tambah
pengolahan salak, 2) faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha
pengolahan salak, dan 3) strategi pengembangan pengolahan salak. Metode yang
digunakan adalah survei deskriptif. Responden penelitian adalah para pengrajin dan
pedagang produk olahan salak di Tasikmalaya. Data dianalisis dengan analisis nilai
tambah, rasio penerimaan terhadap biaya, dan analisis faktor internal-ektenal. Hasil
menelitian menunjukkan bahwa produksi dodol, manisan dan keripik salak
menciptakan nilai tambah sebesar masing-masing Rp 6.234,65/kg, Rp 10.443,23/kg
dan Rp 2.297,33/kg. Faktor internal kekuatan dan kelemahan usaha pengolahan buah
salak, dan juga faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancamannya telah
diinventarisasi. Strategi untuk mengembangkan usaha pengolahan buah salak di
Manonjaya adalah mempertahankan dan memelihara penetrasi pasar serta
diversifikasi produk olahan.
Kata kunci: Pengolahan salak, Nilai tambah, Faktor internal-eksternal, Strategi
pengembangan usaha
208
Jurnal Agrikultura
PENDAHULUAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
209
Jurnal Agrikultura
METODE PENELITIAN
Analisis Strategi
Analisis strategi untuk pengembangan usaha
pengolahan salak diawali dengan analisis SWOT
Tabel 2. Perhitungan nilai tambah pengolahan salak per kg bahan baku untuk setiap
proses produksi di UKM Binangkit Tasikmalaya Tahun 2008
No.
1.
2.
3.
Uraian
Dodol
210
Manisan
Keripik
37,50
60,00
4,00
0,62
0.067
20.000
20.000
16,00
20,00
2,00
0, 80
0,100
20.000
20.000
2,00
20,00
1,50
0,10
0,050
65.000
20.000
1.000,00
5.265,35
12.500,00
6.234,65
49,88
1.340,00
21,49
4.894,50
41,88
1.000,00
4.556,77
16.000
10.443,23
65,27
2.000,00
19,15
8.443,23
52,77
1.000,00
3.202,67
6.500,00
2.297,33
35,34
1000,00
71.38
1.297,33
19,96
11.500
11,65
45,79
42,56
15.000
13,33
33,07
56,29
5.500
18,18
58,23
23,59
Jurnal Agrikultura
Analisis Strategi
1. Kekuatan dan Kelemahan Lingkungan Internal
Lingkungan internal terdiri dari struktur
organisasi, suasana kerja, sumberdaya finansial,
produk yang dihasilkan, proses produksi, dan lokasi
perusahaan. UKM Binangkit Tasik memiliki struktur
organisasi yang sederhana (Gambar 1), sehingga
memudahkan koordinasi dan pengawasan semua
kegiatan usaha.
Tabel 3. Penerimaan biaya dari setiap kali produksi dan R/C usaha pengolahan salak di UKM
Binangkit tahun 2008
Jenis Produk
Produksi
(Kg)
Penerimaan
(Rp)
Biaya produksi
(Rp)
Pendapatan
(Rp)
R/C
Dodol Salak
37,5
750.000
423.420,84
326.579,16
1,77
Manisan Salak
16,0
320.000
151.135,42
168.864,58
2,12
eripik salak
2,0
130.000
104.053,32
25.946,68
1,25
211
Jurnal Agrikultura
212
Jurnal Agrikultura
Tabel 5. Matrik evaluasi faktor eksternal usaha pengolahan salak UKM Binangkit Tahun 2008
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1
2
3
4
5
Faktor Eksternal
Bobot
A. Peluang (Opportunity)
Dukungan Kebijakan Pemda
Minat masyarakat thd produk olahan meningkat
Budaya membeli oleh-oleh
Hubungan yang baik dengan pemasok
Pertumbuhan RM, toko,pariwisata
Dukungan alat dan teknis dari Litbang, PT, LIPI
Sub Total
B. Ancaman (Threats)
Kenaikan biaya produksi
Pesaing produk sejenis dan konstitusi
Agen yang tidak komit
Adanya pengaruh buah musiman
Daya beli masyarakat menurun
Sub Total
Total
Total nilai
Nilai
Total
0,123
0,114
0,100
0,105
0,073
0,096
1.000
4
3
3
3
3
3
0,492
0,342
0,300
0,315
0,219
0,288
1,956
0.087
0.109
0,059
0,050
0,082
1,000
2
3
2
3
2
0,174
0,327
0,118
0,150
0,164
0.933
2,889
1.
213
Jurnal Agrikultura
Strategi
Pegembangan
Produk
(Product
UCAPAN TERIMAKASIH
development strategy)
a.
b.
Menambah varian
produk yang bertujuan
untuk menjangkau segmen pasar yang belum
tersentuh, diantaranya wajit salak, minuman
(sirop) dan asinan salak.
DAFTAR PUSTAKA
Anarsis, W.
2003. Analisis fungsi produksi
agribisnis salak dan industri pangan
olahannya. J. Pengkajian Pengem. Teknol.
Pert. 6:66-74..
214
Jurnal Agrikultura
Indeks
Agens hayati, 206
Lepidoptera, 192
Coleoptera, 167
Padi, 173
Fosfor tanah 2
Fosfatase, 162
Sedimentasi, 182
Homoptera, 167
Insektisida, 193
Jagung, 161
Kedelai, 161
Keperidian, 168
215