Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

HUBUNGAN USIA DENGAN TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA MENURUT

PEMERIKSAAAN PORTABLE STATUS MENTAL EXAMINATION


DI DESA KEMANTREN KECAMATAN TULANGAN
KABUPATEN SIDOARJO
*Duwi Basuki, *Eka Nur Soemah, Rilla Andini Fauziyah
*STIKes Bina Sehat Ppni Mojokerto
Abstract
Dementia is a syndrome-syndrome what it is chronic or progressive decline in
cognitive function where there is (i.e. the ability to process thoughts) beyond what can be
expected from normal aging. This affects memory, thinking, orientation, comprehension,
calculation, capacity for learning, language assessment, and consciousness are not affected.
The purpose of this research was the relation of age to incidence of dementia based on
PPSME on the elderly. The design study was analytic with cross sectional approach
korelasional. Samples were taken with the cluster random sampling technique as much as 56
respondents. Data was collected by questionnaire PPSME instrument, and then processed in
coding, editing, scoring, and tabulating and then tested with test spearman rho. of the 26
respondents were classified as mild dementia contained 15 respondents aged 55-62 years old
and 11 year-old 63,75 respondents, while 10 of the respondents who were currently. There
were 7 respondents aged 55 to 62 years of age and 3 respondents aged 63 75 years.
Spearman rho was obtained test results data of = 0.05 = 0,017 then < so H0 was
rejected then and H1 was accepted so that there was a relationship of age with incidence of
dementia. This shows that the older the age someone thus respondents will do experience
dementia in heavy categories. So expect for health care personnel to better enable health
cadres to participate in the activities of posyandu elderly, so as to provide good service on the
elderly.
Key Words : Demensia, Elderly, PPSME, Age
PENDAHULUAN

hilang atau rusaknya sel-sel otak dalam

Demensia atau pikun pada usia

jumlah besar termasuk zat-zat kimia dalam

lanjut sering dianggap lumrah. Soalnya,

otak.Fenomena yang di dapatkan di Desa

usia lanjut merupakan tahap

Kemantren

kehidupan

berdasarkan pemeriksaan

dimana seseorang mengalami perubahan

portable status mental terdapat 10 lansia

biologis psikologik, maupun sosial yang

dengan demensia atau pikun.

turut mempengaruhi daya ingat. Demensia

masalah yang sering di alami lansia yang

ditandai

mengalami demensia di desa tersebut yaitu

seperti

dengan
mudah

perubahan

perilaku,

tersinggung,

curiga,

perubahan

perilaku

lansia,

Dan

kesulitan

menarik diri, dari aktivitas sosial, tidak

berkomunikasi, lupa mengingat kejadian

peduli dan berulang kali menanyakan hal

yang pernah dialami, nama tempat.

yang sama.Penyebab demensia adalah

Penelitian yang diperoleh Alfina S

terganggunya beberapa fungsi otak akibat

dkk, 2009 di Panti Werdha Surakarta dari

26 responden lansia. Di dapatkan hasil

didapatkan 20% orang berusia 65-75

berdasarkan pemeriksaan score status

tahun mengalami demensia dengan intelek

mental mini di peroleh pada lansia dengan

berat,

usia 60-64 tahun ( 19,2%) demensia

mengalami demensia dengan gangguan

ringan , pada usia 65-69 tahun (38,4%)

intelek sedang , 50% orang berusia 50-59

demensia sedang, 70-74 tahun ( 4%)

tahun

demensia berat. Proses penuaan otak yang

gangguan intelek ringan.

merupakan bagian dari proses degenerasi


menimbulkan

berbagai

neuropsikologis.

Salah

30%

orang

mengalami
Gangguan

berusia

60-64

demensia

dengan

penurunan

daya

gangguan

ingat/demensia keadaan dimana seseorang

masalah

mengalami penurunan daya ingat dan daya

kesehatan yang paling umum terjadi pada

pikir dan penurunan kemampuan tersebut

kelompok lansia adalah demensia. Tahun

menimbulkan gangguan terhadap fungsi

2005 penderita lansia di kawasan Asia

kehidupan

pasifik berjumlah 13,7 juta orangdan

yang ditandai dengan penurunan kognitif,

diprediksikan tahun 2050 jumlah ini akan

perubahan mood dan tingkh laku sehingga

bertambah menjadi 64,6 juta orang.

mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-

berdasarkan data Kyoto, tingkat prevalensi

hari penderita. Demensia dapat disebabkan

dan

oleh penyakit Alzheimer, stroke, tumor

insiden

satu

demensia

diindonesia

sehari-hari.Kumpulan

menempati tingkat 4 urutan keempat

otak,

setelah china, india dan jepang.Dalam

elektrolit,hormone, virus, alcohol). Orang

kurun waktu usia 65- 75 tahun didapatkan

yang berusia lebih dari 65 tahun akan

kemunduran pada beberapa kemampuan

mengalami kemunduran daya ingat dan

perbedaan antara individu yang luas

daya pikir, namun tidak berarti semua

.diatas 80 tahun didapatkan kemunduran

lanjut

yang

(Azizah,2011). Beberapa faktor.Faktor

pada

kemampuan

cukup

banyak

banyak

jenis

kemampuan

faktor

depresi,gangguan

usia
yang

sistemik

gejala

mengalami

(gizi,

demensia.

mempengaruhi

yaitu

intelektual yang baru mulai menurun pada

pendidikan, kepribadian dan lingkungan

usia 80 tahun. (Alfina S dkk, 2009).

lansia.
Tujuan

Hasil

studi

penelitian

yang

dilakukan pada tanggal 10 Februari 2014


di Desa Kemantren saya dapatkan data
pada 10 responden lansia yang berusia di
atas 50 tahun. Hasil Pemeriksaan Portable
Status Mental (PPSME) pada 10 lansia

penelitian

adalah

untuk

mengetahui hubungan usia dengan tingkat


demensia pada lansia menurut pemeriksaan
portable status mental examination di desa
Kemantren

Kecamatan

Kabupaten Sidoarjo.

Tulangan

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain
Berdasarkan

analitik korelasional dengan menggunakan

gambar

bahwa

diatas

sebagian

besar

Pendekatan cross sectional. Variabel dalam

menunjukkan

penelitian ini yaitu Variabel independen

responden berusia 55 62 tahun sebanyak

dalam penelitian ini adalah Tingkat Usia

40 responden (71,4%).

dan Variabel dependen dalam penelitian ini


adalah

Kejadian

demensia.

Populasi

Gambar

penelitian ini seluruh lansia di Desa


Kemantren

Kecamatan

Tulangan

Kabupaten Sidoarjo sebanyak 56 lansia.


Sampel diambil dengan menggunakan
teknik total sampling. Instrument yang
digunakan adalah kuesioner PPSME dan
adat dianalisa dengan menggunakan uji

25
20
15
10
5
0

Karakteristik responden
berdasarkan Jenis Kelamin
lansia di Desa Kemantren
Kecamatan
Tulangan
Kabupaten Sidoarjo Bulan
Mei 2014
SD
SLTP
SLTA

20 20
9

spearman rho.

PT

Tempat penelitian yaitu di Desa


Kemantren

Kecamatan

Tulangan

Kabupaten Sidoarjo.Dan penelitian ini


dilakukan mulai bulan Januari-Juli 2014.
HASILPENELITIAN

Berdasarkan

Gambar 1 Karakteristik
responden
berdasarkan umur lansia di
Desa Kemantren Kecamatan
Tulangan Kabupaten Sidoarjo
Bulan Mei 2014
50
40
30
20
10
0

55 - 62
tahun

40
16
1

63-75 tahun

gambar

diatas

menunjukkan bahwa hampir setengahnya


lansia memiliki latar belakang pendidikan
SLTA sebanyak 20 responden (35,7%).
Gambar 3

Karakteristik
responden
berdasarkan
pekerjaan
lansia di Desa Kemantren
Kecamatan
Tulangan
Kabupaten Sidoarjo Bulan
Mei 2014

35
30
25
20
15
10
5
0

Gambar 4 diperoleh data bahwa

hampir setengahnya responden mengalami

24

32

bekerja

demensia ringan sebanyak 26 responden

tidak bekerja

(46,4%).

Tabel 1 Tabulasi silang antara usia dengan


demensia menurut PPSME di
Desa
Kemantren
Kecamatan
Tulangan Kabupaten Sidoarjo
Bulan Mei 2014

Demensia

Gambar 3 diperoleh data bahwa

Ringan
Sedang
Berat
Total

Usia Responden
55 62 th
63 75
th
f
%
f
%
15 26,8 11 19,6
7
12,5
3
5,4
18 32,1
2
3,6
40 71,4 16 28,6

Total

f
26
10
20
56

%
46,4
17,9
35,7
100

Tabel 1 diperoleh data bahwa dari 26

sebagian besar lansia tidak bekerja yaitu

responden yang tergolong demensia ringan

sebanyak 32 orang (57,1%).

terdapat 15 responden yang berusia 55-62


tahun dan 11 responden berusia 63,75

Gambar 4

45
44
43
42
41
40
39
38

Karakteristik
responden
berdasarkan
Demensia
menurut PPSME di Desa
Kemantren
Kecamatan
Tulangan
Kabupaten
Sidoarjo Bulan Mei 2014

tahun, sedangkan dari 10 responden yang


sedang terdapat 7 responden yang berusia
55-62 tahun dan 3 responden yang berusia
63 75 tahun.

PEMBAHASAN
Ringan
44

Berat
40
1

1. Karakteristik

Responden

berdasarkan Usia
Hasil penelitian yang dilakukan di
Desa Kemantren Kecamatan Tulangan
Kabupaten Sidoarjo Bulan Mei 2014
diperoleh data berdasarkan tabel 4.1
diperoleh data bahwa sebagian besar
responden berusia 55 62 tahun sebanyak
40 responden (71,4%)
Usia

biologis

adalah

usia

yang

sebenarnya. Dimana biasanya diterapkan

kondisi

pematangan

jaringan

sebagai

diantaranya mudah terserang penyakit,

indeks usia biologis (Noorkasiani, 2012).

jarang bisa tidur, gangguan daya ingat.

Menurut Constantinides yang dikutip oleh

2. Karaktersitik

Maryam

(2012) penuaan adalah suatu

Responden

berdasarkan

Demensia

menurut

proses menghilangnya secara perlahan

PPSME

kemampuan jaringan untuk memperbaiki

Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh data

diri

atau

mengganti

diri

atau

bahwa hampir setengahnya responden

struktur serta

fungsi

mengalami demensia ringan sebanyak 26

normalnya sehingga tidak dapat bertahan

responden (46,4%). Berdasrkan tabulasi

terhadap jejas (termasuk infeksi) dan

silang antara demensia dengan pendidikan

memperbaiki kerusakan yang diderita.

responden

mempertahankan

Seiring pertambahan usia

diperoleh

data

dari

20

sel-sel

responden yang mempunyai latar belakang

tubuh banyak yang mati dan mengalami

pendidikan SLTP terdapat sebagian besar

degenerasi. Akibatnya terjadi gangguan

mempunyai demensia ringan sebanyak 9

fungsional dari berbagai macam organ

responden (45%) dan yang berpendidikan

terutama pada system saraf. Keadaan yang

SLTA sebagian besar mempunyai demensia

biasa dialami oleh paralansia (usia diatas

ringan (45%). Berdasarkan tabulasi silang

65 tahun) adalah adanya gangguan daya

antara

ingat

diperoleh data dari 24 responden yang

(memori),

gangguan kecerdasan

demensia

bekerja

serta

dan

demensia berat sebanyak 10 responden.

koordinasi. Sehingga para lansia akan

Dan dari 32 responden yang tidak bekerja

merasa terganggu pekerjaannya, aktivitas

paling banyak mengalami demensia ringan

sosialnya ataupun dalam berhubungan

sebanyak 18 responden.

keseimbangan

dengan orang lain (Rachmawati, 2008).


Responden
menunjukkan

pada
bahwa

penelitian

sebagian

besar

banyak

pekerjaan

(kognitif), gangguan fungsi gerak dan rasa,


gangguan

paling

dengan

mengalami

Demensia adalah istilah umum yang


digunakan

untuk

menggambarkan

kerusakan fungsi kognitif global yang

responden berusia 55-62 tahun dimana

biasanya

pada usia ini terjadi banyak perubahan

mempengaruhi aktivitas sosial dan okupasi

pada lansia seperti perubahan fisiologis

yang normal juga aktifitas sehari-hari

dan perubahan psikologis pada lansia.

(AKS).(Stanley

Perubahan

Demensia

lansia

yang

mengalami

terjadi

menyebabkan

berbagai

gangguan

bersifat

dan

adalah

progresif

Mickey
keadaan

dan

2007).
dimana

seseorang mengalami penurunan daya


ingat dan daya pikir dan penurunan

kemampuan

tersebut

menimbulkan

juga lupa dengan waktu atau janji yang

fungsi kehidupan

akan dilakukan hari ini. Hal ini terjadi

sehari-hari. Kumpulan gejala yang ditandai

karena adanya perubahan pola kognitif

dengan penurunan kognitif , perubahan

yang terjadi lansia karenan penurunan

mood

sehingga

fungsi psikologis dan fisiologis pada

mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-

lansia.pada tabulasi silang menunjukkan

hari penderita (Azizah 2011).

bahwa dengan latar belakang pendidikan

gangguan terhadap

dan

tingkah

laku

Sindrom demensia dapat pula berarti

dapat mempengaruhi demensia responden

adanya gangguan mental organic dengan

karena dengan pendidikan yang cukup

karakteristik terjadinya gangguan memori

responden

jangka pendek dan jangka panjang, pikiran

pengalaman yang cukup banyak sehingga

yang

asosiasi),

memori yang dimiliki juga tidak terlalu

gangguan dalam mengambil keputusan,

banyak sehingga mereka jarang terkena

dan kerusakan lain dari fungsi kortek yang

demensia.

lebih

perubahan

mempengaruhi terkadinya demensia antara

kepribadian. Definisi

demensia sebagai

lain karena aktivitas atau tingka stress yang

suatu

sehingga

dalam

dialami oleh lansia. dimana pada tabulasi

pada

silang antara pekerjaan dengan demensia

symptom klinik, dan lepas dari kau saat

menunjukkan dari 24 responden yang

auprognosisnya. Sedangkan tipe demensia

bekerja mereka mempunyai demensia berat

yang

adalah

karena responden mempunyai beban kerja

demensia

yang tinggi sehingga mereka lebih banyak

vaskuler atau multi infark demensia.

mengalami demensia karena adanya beban

Penyebab

abstrak

tinggi

(gangguan

atau

adanya

sindrom,

mendiagnosis

paling

hanya

umum

berdasar

dijumpai

penyakit Alzheimer, diikuti

terlalu

Faktor

mempunyai

faktor

yang

dari

demensia

kerja dan pada responden yang tidak

belum

diketahui,

bekerja mereka tidak mempunyai beban

sedangkan etiologi dari demensia multi

kerja tinggi sehingga mereka memilik

infark berhubungan dengan atherosclerosis

aktivitas

(Rachmawati, 20008).

kemampuan

Alzheimer

Hasil

yangpasti

tidak

masih

penelitian

ini

menunjukkan

yang

cukup

kognitif

banyak

dan

responden

akan

semakin sering terasah jarang mengalami

bahwa terjadinya demensia pada responden

demensia.

penelitian ini sebagian besar masih tidak

3. Hubungan usia dengan demensia

terlalu berat dimana responden masih

menurut PPSME

dapat mengingat tentang nama presiden

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh

sebelumnya, tetapi terkadang responden

data bahwa dari 26 responden yang

tergolong demensia ringan terdapat 15

kognitif

responden yang berusia 55-62 tahun dan

orientasi, kemampuan konstruksi, berpikir

11

abstrak,

responden

berusia

63,75

tahun,

lain

termasuk

pemecahan

berbahasa,

masalah

dan

sedangkan dari 10 responden yang sedang

ketrampilan, yang harus cukup berat

terdapat 7 responden yang berusia 55-62

sehingga dapat mengganggu kemampuan

tahun dan 3 responden yang berusia 63

okupasional atau social atau keduanya.

75 tahun.

Penderita demensia dapat juga terganggu

Hasil uji spearman rho diperoleh


data = 0,05 = 0,017 maka < maka

dalam penampilan, pekerjaan, dan atau


aktivitas sosialnya (Safitri, 2005).

H0 ditolak dan H1 diterima sehingga ada

Menurut perry dan Potter (2005)

hubungan usia dengan kejadian demensia

Penyebab demensia yang reversible sangat

menurut PPSME di Desa Kemantren

penting diketahui karena pengobatan yang

Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo

baik

Bulan Mei 2014.

menjalankan kehidupan sehari-hari yang

Menua(aging)adalahsuatuprosesme
nghilangnya

pada

penderita

dapat

kembali

normal. salah satu penyebab demensia

secaraperlahan-lahan

adalah keadaan atau penyakit degenratrive.

kemampuanjaringanuntukmemperbaikidiri

Seiring pertambahan usia sel-sel

danmempertahankan

strukturserta

tubuh banyak yang mati dan mengalami

fungsinormalnyasehinggatidakdapatbertah

degenerasi. Akibatnya terjadi gangguan

an terhadap jejas(termasuk infeksi)dan

fungsional dari berbagai macam organ

memperbaikikerusakan

terutama pada system saraf. Keadaan yang

yangdiderita

(Rachmawati, 2008).
Sindrom

biasa dialami oleh para lansia (usia diatas


demensia

dapat

65 tahun) adalah adanya gangguan daya

didefinisikan sebagai kemunduran fungsi

ingat (memori), gangguan kecerdasan

mental umum, terutama intelegensia yang

(kognitif), gangguan fungsi gerak dan rasa,

disebabkan oleh kerusakan jaringan otak

serta

yang irreversibel. Di samping itu, suatu

koordinasi. Sehingga para lansia akan

diagnosis

menurut

merasa terganggu pekerjaannya, aktivitas

Statistical Manual of

sosialnya ataupun dalam berhubungan

demensia

Diagnosticand

gangguan

keseimbangan

dan

Mental Disorders edisi keempat (DSM-IV)

dengan orang lain.

demensia adalah

suatu sindroma yang

menjurus pada suatu sindrom demensia

oleh berbagai kelainan dan

yang disebabkan adanya perubahan pada

ditandai oleh gangguan fungsi intelektual

otak (penyakit degeneratif) sebagai akibat

yaitu gangguan memori dan gangguan

proses penuaan.

diakibatkan

Keadaan tersebut

Walaupun demikian,

banyak

factor

terjadinya

yang

demensia

(presenilis

atau

mempengaruhi
pada

lansia

demensia

ringan

sebanyak

26

responden (46,4%).

senilis).

Beberapa

3. Hasil uji spearman rho menunjukkan

berpengaruh

terhadap

data bahwa = 0,017 dan = 0,05

terjadinya demensia yaitu jenis kelamin

sehingga < maka H0 ditolak dan H1

(gender), pendidikan, status perkawinan

diterima sehingga ada hubungan antara

dan

usia dengan demensia pada

diantaranya

pekerjaan.

Hasil

penelitian

ini

lansia

menunjukkan bahwa usia responden dapat

menurut PPSME di Desa Kemantren

mempengaruhi demensia yang dialami

Kecamatan

karena dengan semakin tua usia responden

Sidoarjo

maka

penurunan

fungsi

tubuh

Tulangan

Kabupaten

akan

semakin banyak dan mereka akan mudah

SARAN

mengalami demensia. Sedangkan pada

Pada peneliti selanjutnya dapat

responden yang tidak terlalu tua mereka

melakukan menggunakan desain penelitian

banyak

yang

yang

mengalami

demensia

berbeda

misalnya

menggunakan

ringan.Selain itu karena pekerjaan yang

desain eksperimen atau juga sampel dan

dimiliki responden sebagian besar mereka

populasi yang lain, dan juga dapat

memiliki pekerjaan sehingga kemampuan

menggunakan materi yang lain seperti

kognitif responden lebih sering terasah dan

faktor-faktor

dapat mempengaruhi terjadinya demensia

demensia atau juga pada pada lanjut usia

pada responden penelitian ini.

sehingga hasil penelitian dapat lebih

yang

mempengaruhi

optimal dengan menggunakan desain dan


KESIMPULAN

sampling yang berbeda.

1. Kemampuan perawatan diri pada Usia


responden
Kecamatan
Sidoarjo

di

Diharapkan bagi tenaga kesehatan

Desa

Kemantren

untuk lebih mengaktifkan kader kesehatan

Tulangan

Kabupaten

untuk

diperoleh

data

bahwa

berpartisipasi

posyandu

lansia,

dalam
sehingga

kegiatan
dapat

sebagian besar berusia 55-62 tahun

memberikan pelayanan yang baik pada

sebanyak 40 responden (71,4%).

lansia

2. Demensia menurut PPSME di Desa


Kemantren

Kecamatan

Tulangan

Pada institusi pendidikan dapat


mengembangkan

ilmu

keperawatan

Kabupaten Sidoarjo diperoleh data

keluarga dan komunitas dalam perawatan

bahwa hampir setengahnya mengalami

lanjut usia sehingga mahasiswa dapat

menerapkan teori dalam praktek perawatan


lansia lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alfin. 2009. Demensia pada lansia. jurnal
Fakultas Psikologi Universitas
Jendral Soedirman
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian
Pendekatan Suatu Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Azizah. 2011. Keperawatan Lanjut Usia
Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Hidayat.2009.
Metode
Penelitian
Kebidanan dan Teknik Analisis
Data.Jakarta : Salemba Medika
Kozier. 2010. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan.
Konsep
dan
Praktek.Jakarta: EGC

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian
Ilmu
Keperawatan.
Jakarta:
Salemba Medika
Permatasari. 2011. Pengalaman Keluraga
Merawat
Lansia
Dengan
Demensia. Jurnal Ners Indonesia.
Vol. 1 No. 2
Safitri.

2005.
Diagnosticand
StatisticalManualofMentalDisorder
s. Jurnal Fakultas Keperawatan
Universitas Diponegoro Semarang

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian


Kebidanan. Jakarta : Nuha Medika

You might also like