Professional Documents
Culture Documents
2001 Avi
2001 Avi
2001 Avi
8000 | 13,502.804.240.87
2001 [Tak | —o.sra ear, 654 37, 095] ~1.10 | >30.00 | 17.264. 121. 688 98
2002 [143 | 72,028,963.559.43 1.27148 | 350.001 21.162.386, 769.82
2003 [13 aie.34.978.97 Lot t92[ 47sa[ 25-255.057.47124
2004} 132] 8,078.511,919.91 223] 263 | 30.16 | 330014. 100,552 15,
3005 | 1.27 | 14,150,185 643 se 2.75 | 3.28 [2034 | 57,422.308.358 17
2006 | 123 |1a629,380348.62 336 [4.06 | 1883 | 42,035.024,630 33
2007 | 1.38 | 12319,380.5i8.67 4084.99 | 14ae | 46.786 830,570
2008 | 114 | 10.827. 634;904 22 49516141027 51.585.020.53287
Hal tersebut dapat dilihat dari kisaran nilai B/C pada tahun 1999 sampai
2008 yang lebih besar dari I (satu) schingga pembangunan proyek tersebut layak
‘untuk dilaksanakan, Demnikian pula terhadap kisaran nilai NPY pada tahun 1999
sampai 2008 yang berada pada kisaran lebih besar dari 0 (NPY positif, yang
berarti bahwa manfaat lebih besar dari biaya + investasi, sehingga pembangunan’
rehabilitasi/ pertuasan proyek dapat dilaksanakan.
Dilain pihak, waktu yang dibutuhkan untuk mengembaliken investasi dari
tahun 1999 sarmpai 2008 diperkirakan secara berurutan adalah lima bulan, delapan
bulan, sebelas bulan, satu tahun tiga bulan, satu tahun delapan bulan, dua tahunWe
tiga bulen, dua tahun sembilan bulan, tiga tahun empat bulan, empat tahun sani
bulan dan empat tahun sebelas bulan, Jika nilai kriteria PBP (new) tersebut
dibandingkan dengan masa pinjaman modal yang telah ditetapkan. maka
Pembangunanirehabilitasi/ perluasan proyek pengelolaan sampah tersebut Jayak
untuk dilaksanakan selama sepuluh tahun, yaitu mulai dari tahun 1999 ‘sampai
2008. Hal ini terjadi karena nilai kriteria PRP (nett) dari tahun 1999 sampai 2008
lebih kecil dibandingkan dengan masa Pinjaman yang telah ditetapkan. schingga
jumlah dana yang dipinjam dapat dikembalikan sebelum proyek tersebut selesai.
‘Sementara itu, dengan menggunakan nilai sora! df hasil simulasi skenario
SIT3MOH3, maka dapat diketahui nilai /RR dari tahun 1999 sampai 2008, Hasil
Pevhitungan nilai JAR tahun 1999 sampai 2002 menunjukkan bahwa nila IRR
berada diluar kisaran daftar present value of I atau lebih besar dari 50%, yang
berarti nilai JRR lebih besar daripada tingkat suku bunga bank. Disamping itu,
untuk nilai /RR tahun 2003 sampai 2008 secara berurutan adalah 47. 54%, 30.16%,
20.54%, 18.83%, 14.46% dan 10.27% atau lebih besar deri pada tingkat suku
bunga bank, sehingga pembangunan/rehabilitasi/perluasan_ proyek dapat
dilaksanakan, Dengan demikian, berdasarkan nilai kriteria Bi. NPV, PRP (nest)
dan IRR, maka pembangunan/ rehabilitasi/periuasan proyek tersebut dapat
dilaksanakan selama sepuluh tahun.
Jika dalam penerepannya di lapangan hanya dapat diusahakan atau
menemukan kondisi yang sema dengan kombinasi skenario S1T3MOH3. maka
Pembangunan’ rehabilitasi/perluasan proyek tersebut dapat dilaksanakan selama
periode sepuluh tahun. Namun, pemerintah masih harus memberikan subsidi
terhadap proyek tersebut. Batas minimal subsidi yang harus diberikan pemerintah
selama periode sepuluh tahun tersebut adalah Rp. 51,585,020,532.87.-7
Dilain pihak, apabila nilai total subsidi dari hasil simulasi Kombinasi
skenario SIT3MOH3 selama sepuluh tahun dibandingkan dengan kombinasi
skenario SOT4MO, maka bagi pihak pemerintah kombinasi skenario $1T3MOH3
‘merupakan kombinasi skenario yang terbaik untuk diterapkan jika dibandingkan
dengan kombinasi skenario SOT4M0. Hal ini dapat’ ilibat_ dari
besamya penghematan yang diperoleh oleh pemerintah, yaitu sebesar
Rp. 10,601,009.187.48,-selama _periode sepuluh tahun jika_menerapkan
kombinasi skenario S1T3MOH3.
Demikian pula jika dilihat dari nilai NPV-nya, kombinasi skenario
SIT3MOH3 tetap lebih baik diterapkan dibandingkan dengan menerapkan
kombinasi skenario SOT4MO bagi pihak investor. Hal ini disebabkan karena
pihak investor ekan memperoleh manfaat sebesar Rp. 10,827,634,904.22.~ jika
menerapkan kombinasi skenario SIT3MQH3 selama periode sepuluh tahun.
Namun, apabila kombinasi skenario SOT4MO diterapkan, maka pihak investor
akan mengalami kerugian sebesar Rp. 38,427,365,408.64,- selama_periode
sepuluh tahun apabila pemerintah tidak memberikan subsidi tambahan selain
untuk investasiVII, KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
1. Semua kombinasi skenario yang dapat diterapkan pada sistem pengelotaan
sampah tanpa melakuken pemisahan pada tingkat rumah tangga tidak dapat
digunakan untuk membust proyek tersebut menjadi layak dari aspek finansial
2. Terdapat empat puluh sembilan kombinasi skenario yang dapat digunakan
agar proyek pengelolaan sampah layak dari aspek finansial, yaitu dua puluh
lima kombinasi skenario yang dapat dikelompokkan pada umur provek kurang
dari lima tahun, delapan belas kombinasi skenario pada kelompok umur
Proyek yang sama dengan atau besar dari lima tahun dan kurang dari sepuluh
tahun serta enam kombinasi skenario pada kelompok umur proyek sepuluh
tahun,
3. Kombinasi skenario $1T4M3H3, S1T3MIH3 dan $1T3MIH3 masing-masing
dapat digunakan untuk membuat proyek pengelolaan dengan melakukan
kegiatan pemisahan sampah layak diterapkan pada umur proyek satu tahun,
lima tahun dan sepuluh tahun,
4. Batas minimal subsidi jika menerspkan kombinasi skenario $1T4M3H3,
SIT3MiH3- dan SIT3MIH3~— pada masing-masing umur__teknis
ekonomis proyek masing-masing adalah Rp. 0. (tanpa subsidi)-,
Rp, 16,830,038,314.16, dan Rp. 51,585,020,532.87.-.
5. Penghematan yang diperoleh oleh pemerintah apabila_ menerapkan
kombinasi skenario $1T4M3H3. StT3MIH3 dan $1T3MOH3 dibandingkan
dengan kombinasi_skenario. SOT4MO_—masing-masing _sebesar
Rp. 11,623,522,733.26,- selama umur teknis ekonomis proyek (satu tahun).
Rp. 11,464,902,785.93,-, selama umur teknis ekonomis proyek (lima tahun)
dan Rp. 10,601,009,187 48.- selama umur teknis ekonomis proyek (sepuluh
tahun).9
6. Jika menerapkan kombinasi skenario S1T4M3H3, SIT3MIH3 dan
SUT3MOH3, maka pihak investor akan memperoleh—manfaat
masing-masing sebesar Rp. 1,588,870,976.61.-. Rp. 7,504,104,76?.30. dan
Rp. 10,827,634,904.22,-selama umur teknis ekonomi proyek yang
bersanghutan
7. Jika menerapkan kombinasi skenario SOT4MO, maka selama umur proyek satu
‘tahun, lima tahun dan sepuluh tahun, pibak investor akan mengalami Kerugian
masing-masing sebesar Rp, 2,744,785,127.$8,-. Rp. 16,104,336,123.01,- dan
Rp, 38427.365 408.64. jika pemerintah tidak memberikan subsidi tarnbahan
selain biaya investasi
82. Saran
|. Penelitian tentang peranserta masyarakat dalam mendukung kegiatan
Penanggulangan sampah perlu dilakukan agar penerapan sistem pengelolaan
‘yang direkomendasikan pada penclitian ini dapat teraksana dengan baik.
2. Disarankan agar pemerintah dapat meningkatkan hubungan kerjasama dengan
pihak swasta dalam menanggulangi masalah pembiayaan seta meningkatkan
Penegakan hukum yang berhubungan dengan pengelolaan sampah
3. Penelitian lanjutan periu dilakukan untuk mengetahuiperkembangan
‘Keanekaragaman jenis produk yang akan menghasilkan sampah serta untuk
‘meningkatkan nilai_guna dari berbagai jenis sampah yang masih belum dapat
dimanfaatkan,
4. Bagi pihak investor, dalam membuat keputusan untuk menerapkan salah satu
kombinasi skenario yang sesuai dengan keadaan yang sebenamya di lapangan
sebaiknya terlebih dahulu harus mempertimbangkan manfaat yang akan
diterima selama umur proyek yang ditencanakan. Bagi pihak pemerintah, hal120
yang perlu dipertimbangkan adalah besarnya subsidi yang harus dikeluarkan
dan besarnya penghematan yang akan diperoleh selama umur proyek yang
direncanakan, sedangkan bagi pihak kreditur, hal yang perlu dipertimbangken
adalah bagaimana keamanan dana yang dipinjamkan kepada investor selama
‘umur proyek yang direncanakan.DAFTAR PUSTAKA.
Aida, N, 1996, Usaha Pemanfuatan Barang Bekas Dari Sampeh Dan
Pengarchnya Terhadap Pengelolaan Sampak Di Kotamadya Bogor. (Studi
Kasus TPA Gunung Galuga). Tesis Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Dirjen Cipta Karya, 1991. Final Materi Persampahan (Pekerjaan Review dan
Penyempurnaan Materi Training Staf Teknnk dan Perencanay. Dijen Cipta
Karya, Jakarta
Bappedal dan Lembaga Penelitian ITB, 1995. Pengemhangan Mode! Dinamik
Analisis Inerakst Aniar Kependudukan, Pembangunan dan Kondist
Lingkungan Sebagai Masukan Pelaksanaan Koordinasi Antar Pelaku
Pembangunon, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan dan Lembava
Penelitian ITB, Bandung.
Anonim, 1997, Stella” User's Manual, High Performance System Inc.
Azwar, A., 1990, Pengantar Ilmeu Kesehatan Lingkungan, Mutiara, Jakasta.
Biro Pusat Statistik, 1990. Pekanbaru Dalam Angka 1990, BPS Kotamadya
Pekanbaru.
» 1991. Pekanbaru Dalam Angka 1991. BPS Kotamadya
Pekanbaru.
» 1992. Pekanbarw Dalam Angka 1992. BPS Kotamadya
Pekanbaru
» 1993. Pekanbars Dalam Angka 1993. BPS Kotamadya
Pekanbaru,
» 1994. Pekanbarw Dalam Angka 1994, BPS Kotamadya
Pekanbara
+ 1995, Pekanbaru Dalam Angka 1995. BPS Kotamadya
Pekanbaru.
1996. Pekanbaru Dalam Angka 1996, BPS Kotamadya
Pekanbaru
» 1997. Pekanbaru Dalam Angka 1997. BPS Kotamadya
Pekanbara.Biro Pusat Statistik, 1998. Pekanbaru Dalam Angka 1998. BPS Kotamadva
Pekanbary,
+ 1999. Pekanbaru Dalam Angka 1999. BPS Kotamadya
Pekanbaru,
4 1998. Statistik Upah 1998. BPS Jakarta-Indonesia.
Budiarto, D., 1993. Sampah dan Permasalahannya Di Wilayah Kotamadya Dat
H Bogor. Makalah Seminar Nasionat Penanganan Limbah Tekstil dan
Limbah Organik, tanggal 17 November 1993. Persada Cabang Bogor.
Alumni Menwa Cabang Bogor, Alumni JICA Cabang Bogor bekerjasama
dengan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, Cibinong Bogor.
Charles A. S. Hall and Jhon W. Day, Jr, 1997. Heosystem Modeling in Theor
and Practice An Introduction with Cave Histories, Ton Wiley and Sons
New York,
Bappeda Tingkat II Kotamadya Pekanbaru, 1999. Dafiar Kegiatan Daerah
Operast dan Pemeliharaan Tahun Anggaran 1999/2000 dan Data Dasar
Prasarana Sistem Manajemen Operast Dan Pemeliharaan. Bappeda Tk. Ii
Kotamadya Pekenbaru, Pekanbaru
Dahuri, R., 1998. Materi Kuliah Mata Ayaran Analisis Sistem dan Pemodelan
dalam Pengelolaan Lingkungan. Program Studi Pengelolaan Sumberdava
‘Alam dan Lingkungan, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Departemen Pekerjaan Umum, 1998. Peryusunan Memorandum Proyek.
Konsep Laporan Akhir Buku-2. PT. Wastu Astindo Riau. Pekanbaru,
» 1998. Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontraky
Review DED Kawasan Kumuh Kotamadya’ Pekanbaru (Kelurahan
Limbungan Kecamatan Rumbai Kolamadya Pekanbaru seluas 20 Ha)
antara Pimpinan Proyek Peningkatan Prasarana Permukiman Riau Tahun
Anggaran 19981999 dengan CV. Abdicitratama Ciptaconsulindo, CV.
Abdicitratama, Pekanbarn.
» 1997. Pekerjaan Optimatisasi Pendayagunaan
Prasarana PLP Perumahan Kotamadya Pekanbaru, Laporan Pendalruluan
Proyek Peningkatan Prasarana Permukiman Riau, Pekanbaru
+ 1987. Perunjuk Perencaaan Tebal Perkerasan
Lentur Jalan Raya Dengan Meiode Analisa Komponen. Yayasan Badan
Penerbit PU, Jakarta123
Dewi, R, 1997. Analisis Ekonomi dan Sostal Penanganan Sampah Kota (Studi
‘Kasus_ di Wilayah Kotamadya Bogor). ‘Tesis Program Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Dinas Kebersihan Pekanbaru, 1999. Laporan Tahunan Tahun 1998 1999.
‘Dinas Kebersihan Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru, Pekanbaru.
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, 1998. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Dengan Pendekatan Harga Saluan Pekerjaan Teort Dan Lapangan Untuk
Kotamadva Pekanbaru. Dinas PU Cipta Karya, Pekanbaru,
Dinas Pekerjaan Umum, 1995. Diktat Pembantu Penataran PLP Bidang
Persampuhon Pekanbaru Pemerintah Daerah Tingkat 1 Riau Proyek
Peningkaian Pendidikan dan Lauhan. Dinas Pekerjaan Umum Propinsi
Daerah Tingkat { Riau, Pekanbaru,
Djajapertjunda, H. M.S. 1995. Rekayasa Pelaksanaan Dan pengetolaan
Proyek, Jilid If. Universitas Pakuan Bogor, Bogor.
Djuwendab, E.. 1998. Analisis Keragaan Ekonomi dan Kelembagaan
Penanganan Sampah Perkotaan, Studi Kasus Di Kotamadya Daerah
Tinghat H Bandung Propinsi Jawa Barat, Tesis Program Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dunn, W. N., 1998. Analisa Kebyaksamaan Publik, Kerangka Anatisa dan
Prosedur Peruntusan Masalah. Diterjemahkan oleh Muhadjir Darwin. PT.
‘Hanindita Offset, Yogyakarta
Eriyatne, 1999. [mu Sistem, Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manayemen,
Jitid Satu. IPB Press, Bogor.
Ford, A. 1999. Modeling the Environment, An Introduction to System
‘Dynamics Model of Environmental System. Island Press. Washington D.C.
Cevelo, California
Forrester, Jay W., 1973. World Dynamics. Wright-Allen Press Inc.,
‘Cambridge. Massachusetts,
Gaspersz, V., 1992. Analisis Sistem Terapan, Berdasarkan Pendekatan Telok
Industri Penerbit Tarsito, Bandung
Gittinger, J. P.. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Edisi 11,
Diterjemahkan oleh Siamet Sutomo dan Komet Mangiri. Penerbit UI-Press,
Jakarta.
Gumbira-Sa'id, E., 1988. Sampah Masalah Kita Bersama, Penerbit
Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta14
Hadiwiyoto, S.. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Nayasan \deyu.
Jakarta.
Haeruman, H., 1979. Perencanaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor
Bogor.
Handoko, T. H., 1997. Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, Edist |
BPFE, Yogyakarta, 464 h
Hanifah, T.A., 1999. Analisis Kandungan Logam Berat Dalam Ubi Kayw
(Manihot esculenta Crantz) Yang Dipupuk Dengan Sampah Kota Di Dever
Kula, Pekanbaru, Tesis Program Pascasafjana Institut Pertanian Boger.
Bogor.
Husnan, S. dan Suwarsono, 1999. Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga, UPP
‘AMP YKPN, Yogyakarta, 382 h.
Idris, 1995. Pola Pengelolaan Sampah Pemukiman Dan Partisipast Masyarakat
‘Dalam Pelaksanaannya di Kotamadya Padang, —Tesis Program
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Islamy, 1, 1997. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Buri
‘Aksara, Jakarta 129 h
Jayadiningrat, J. T., 1992. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan
Perkotaan Dan Wilayah. Penerbit ITB Bandung, Bandung. 306 f.
Jeffers, J.N.R., 1978. An Introduction to System Analisis : With Ecological
Application. William Clowes and Sons Limited, London.
Jorgensen, S. E1988. Fundamental of Ecological Modeling. Elsciver.
‘Amsterdam, Oxford, New York, Tokyo. 391 p.
Komatsu-Japan, 1999. Specification And Application Handbook. Minatoku,
Tokyo, Japan.
Kuik, O, and H. Verbruggen, 1992. In Research of Indicators of Sustainable
"Development, Kluwer Academic Publishers. Dordrecht, Boston, London
126 p.
Ma'ruf, A., 1992. Pengelolaan Sampah Pemukiman Yang Dikaithan Dengan
Partisipest Masyarakat. Yamal Lingkungan dan Pembangunan 12 (3)
Hal 171-182
Nainggolan, D. D., 1995. Penanganan Sampah Kota Di Kotamadya Medan Dan
‘Sehitarmya, Makalah Seminar Sehari Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai
Sumber Energi Alternatif di Jabotabek. Direktur Utama PD. Kebersihan
Bestari Medan, Medan.125
Patten, B.C, 1976. Sysiean Analysiy And Simulation m Ecology. Volume IV:
‘Academic Press. New York, San Francisco, London, $92 p.
Perusahaan Umum Gas Negara dan Gotz GmbH Metall-und Anlangenbau.
1995. Studi Kelayakan Pengolahan Sampah Organik Sehagai Sumber
Energi Alternatif di Jaboabek. Makalah Seminar Sehari Pemanfaatan
‘Sampah Organik Sebagai Sumber Energi Alternatif! di Jabotabek. Divisi
Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Perusahaan Umum Gas Negara.
Jakarta.
Prajudi, A.. 1980. Dasar-dasar Hou Administrasi Jilid 1. Ghalia Indonesia,
Jakarta,
Pusat Penelitian Energi Lembaga Penelitian Institut Teknologi Bandung.
1996. Laporan Akhir Pekerjaan Model Dinamik Uniuk Analisis
Lingkungan. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Putra, T. K., 1997. Estimasi dan Prediksi Kecenderungan Emisi Metan Dt
Tempat embuangan Akhir Sampah (Studi Kasus di TPA Bantar Gebaneg.
Bekasi). Tesis Program Pascasarjana, Program Studi Imu Lingkungan
Universitas indonesia, Jakarta
Puttmer, M., 1995. Cogeneration Unit Electricity and Heat, Makalah Semimar
Sehari pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Sumber Energi Altematif di
Jabotabek. PT. Gas Negara (Persero) bersama PT. Citra Lamtorogung
Persada — PT, Envientindo Bina Perkasa - Gotz Gmbl Metall-und
Anlangenbau, Jakarta
, 1995. Waste Management in Germany. Makalah Seminar Sebati
pemanfeatan Sampah Organik Sebagai Sumber Energi Ahematif di
Jabotabek. PT. Gas Negara (Persero) bersama PT. Citra Lamtorogung
Persada ~ PT. Envientindo Bina Perkasa - Gotz GmbH Metall-und
Anlangenbau, Jakarta
Rachmadi B. §., 1995. Aspek Peluang Kebijakan Yang Terkait Dengan
Kerjasama Pemerimah Dan Swasta Dalam Pembangunan Prasarana
Khususrya Persampahan Di Indonesia. Makalah Seminar Sehan.
Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Sumber Energi Altematif di
Jabotabek. PT. Gas Negara (Persero) bersama PT. Citra Lamtorogung
Persada - PT. Envientindo Bina Perkasa - Gotz GmbH Metafi-und
Anlangenbau, Jakarta
Reutlinger, 1966. Analysis of A Dynamie Model with Panicular Emphasis on
‘Long-Run Projection. Journal of Farm Economic 48 (1996): 88-107.
Rusli, S., 1995. Pengantar Ilmu Kependudukan. LP3ES, Jakarta.
Salman, M., 1993. Analisis Ekonomi Komoditas Kapas Indonesia : Pendekaian
Stmulasi Kebijakan dengan Model Ekonometrika, Program Pascasarjana
Instinute Pertanian Bogor. Bogor.126
Sevilla, C. G., Jesus A. O., Twila G. P., Bella, P. R., dan Gabriel, G. U., 1993,
Pengantar Metode Penelitian, Ul-Press, Jakarta.
Slamet, J. S.. 1996. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada Press, Youvakarta.
Soekarman, 1984, Pemanfaaian Tinja Dan Sampah PKI Jakarta Untuk
Alerunjang Pembangunan Nasional. Hasil Sayembara Penulisan Naskah
limiah Th. 1983/1984, CV. Fra Swasta Bekerjasama Dengan PEMDA DKI
Jakarta, Jakarta,
Sockirno,, 1998. Menggusur Gunung Sampah dalam Media Bahan Berbahaya.
Folume 12 Juli 1998, Asosiast Pedagang dan Pemakai Behan Berbaliay
(ASPEMBAY<), Jakarta
Soemarwoto, ©. 1989. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan:
Djambatan, Jakarta
Soerianegara, 1, 1978. Pengelolaan Sumherdaya Alam agian It. Sekolah
Pascasarjana Jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan.
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Soewedo, H., 1983, Penunganan dan Pemantaatan Sampah. Yayasan tdavu
Jakarta
Suhartiningsih, W., 1998, Sisiem Penunjang Keputusan Investasi Usaha Daur
Ulang Sampah Kota Untuk Produks: Kompos. Tesis Program Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sutojo. S.. 2000. Pembiayaan investasi Provek (Capital Budgeting). Sen.
‘Manejemien Bank No.2. PT. Damar Mulia Pustaka, Jakarta, 188 b.
Syamsuddin, A., 1985. Studi Temang Pengelolaan Sampah di Kotamadva Ujune
Pandang. Thesis Pascasarjana KPK IPB-LINHAS, Bogor.
‘Tharun, G., N.C. Thanb, Robin B. 1978. Environmental Management for
Developing Countries, Volume 1. Waste and Water Pollution Control.
Review of Technical Solutions. Asian Institute of Technology. Cart
Duisberg- Gesellschafi,eV, Environmental Resource LTD, Bangkok.
Tietz, W., 1995. Feasibility Study for an Organic Waste Treatment Plant
Makalah Seminar Sehari Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Sumber
Energi Alternatif di Jabotabek. PT. Gas Negara (Persero) bekerjasama
dengan PT. Citra Lamtorogung Persada ~ PT. Envientindo Bina Perkasa -
GOETZ GMBH, Jakarta
Urban Development Sector Unit East Asia and Pacific Region, 1997. The
se of Compost in Indonesia * Proposed Campost Quality Standards
et 1998, Whara
Waste Solid Waste Management in Asiaa
Walikotamadya KDH Tingkat II Pekanbaru. 1997, Buku Kerja LKAD.
Kotamadya Dati {I Pekanbaru, Pekanbaru.
Wardhana, W. A. 1995. Dampak Pencemaran Ligkungan, Ands Offset
Yogyakarta 284 h
Yakin, A, 1997. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Teori dan
Kebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan. Akademika Presindo, JakartaszLampitan 2. Peta Tipikal Lokasi TPA
Pagar kawat dari
Pinte gerbe
Pater tembok
6a130
Lampiran 3, Diagram Alir Submodel Keputusan131
Lampiran 4. Hubungan Materatis antara Setiap Variabel yang Terdapat pada
Submodel Keputusan
Keputusan~
[CO] Akumulasi_Bunga(t) = Akumulasi_Bunga(t - dt) +
{Bunga_per_thn) * dt
INIT Akumulasi_Bunga = 0
DOCUMENT: merupakan akumulasi bunga nilai sekarang
investasi selama umur proyek yang telah dilalui
INFLOWS:
Bunga_per_thn =
SubTNS_Investasi*Suku_Bunga_Pjmn
DOCUMENT: merupakan besarnya bunga per tahun
[Cl Akumutasi_NS_Biaye(t) = Akumulasi_NS_Biaya(t- dt) +
(NS_Biaya) * dt
INIT Akumutasi_NS_Biaya = 0
DOCUMENT: merupakan akumuliasi nilai sekarang biaya
selama umur proyek yang telah dilalui
INFLOWS:
“@ NS_Biaya = (if(time=1999) then
(((Biaya_Pmndhn+Biaya_Umm&Admnstrs+Biaya_Png
mpin+Biaya_Pngngktn+Biaya_TPA)-Biaya)+(((Biaya_P
mndhn+Biaya_Umm&Admnstrs+Biaya_Pngmpin+Biay
a_Pngngktn+Biaya_TPA)-Biaya)"Persen_Biaya_Tak_
Terduga)"Faktor_Diskon) else
(Biaya_Pmndhn*Biaya_Umm&Admnstrs+Biaya_Pngm
pin+Biaye_Pngngktn+Biaya_TPA)+((Biaya_Pmndhn+B
iaya_UmmaAdmnstrs+Biaya_Pngmpin#Biaya_Pngngk
tn+Biaya_TPA)"Persen_Biaya_Tak_Terduga))+Bunga
Swst
DOCUMENT: merupakan nilai sekarang biaya per
tahun
{C0 Akumulasi_NS_Depresiasi(t) = Akumulasi_NS_Depresiasi(t -
dt) + (NS_Depresiasi) * ct
INIT Akumulasi_NS_Depresiasi = 0
DOCUMENT: merupakan akumulasi nilei sekerang depresiasi
selama umur proyek yang telah dilaluLampiran 4, (lanjutan)
INFLOWS:
“# NS_Depresiasi =
{Depresiasi_Pmndhn+Depresiasi_Pngmpin+Depresiasi
_Pngngktn+Depresiasi_Pwahn+Depresiasi_TPA+Depr
esiasi_UmmB&Admnstrs)"Persentase_Investasi_Swast
a*Faktor_Diskon
DOCUMENT: merupakan nilai sekarang depresiasi
per tahun
(C Akumulasi_NS_Investasi(t) = Akumutasi_NS_Investasi(t - dt)
+ (NS_investasi) * dt
INIT Akumulasi_NS_Investasi = 0
DOCUMENT: merupakan akumulasi nilai sekarang investasi
selama umur proyek yang telah dilalui.
INFLOWS
@ _NS_investasi = ifitime=1999) then
(((investasi_Pmdhn+investasi_Umm&Adm+investasi_
Pwdhn+investasi_Pngmpin+investasi_PngngktntInves
tasi_TPA)+((investasi_Pmdhn+investasi_Umm&Adm+
nvestasi_Pwdhntinvestasi_Pngmpin+Investasi_Pngng
kinsinvestasi_TPA)*Persen_Biaya_Tak_Terduga)+((Bi
aya)"Persen_Biaya_Tak_Terduga))))"1 else
{(((investasi_Pmdhn+investasi_Umm&Adm+Investasi_
Pwdhn+Investasi_Pngmpin+investasi_Pngngkin+inves
tasi_TPA)+((Investasi_Pmdhn+Investasi_Umm&Adm+
nvestasi_Pwdhn+Investasi_Pnampln+investasi_Pngng
ktntinvestasi_TPA)*Persen_Biaya_Tak_Terduga))))"F
aktor_Diskon
DOCUMENT: merupakan nilai sekarang investasi per
tahun
(O Akumulasi_NS_Manfaat(t) = Akumulasi_NS_Manfaatt(t - dt) +
(NS_Manfaat) * at
INIT Akumulasi_NS_Manfaat = 0
DOCUMENT: merupakan akumulasi niiai sekarang manfaat
selama umur proyek yang telah dilalui
INFLOWS.
NS_Manfeat =
((Pndptn_Rtros+Pndptn_Sampah)"Faktor_Diskon)
DOCUMENT: merupakan nilai sekarang manfaat per
tahunLampitan 4. (lanjutan)
© &CR = TNS_Manfaat/(TNS_Biaya+ TNS_Investasi_Swst)
DOCUMENT: BIC ratio menunjukkan angka perbandingan
antara benefit dengan cost + investment dan diperiukan
bahwe BIC ratio lebih besar dari 1 (satu) :
1. Jika BIC ratio lebih besar dari 1 (satu) make benefit yang
akan diperoleh selama umur teknis-ekonomis proyek
pengelolaan sampah lebih besar dari cost + invesment, berarti
favourable sehingga pembangunan/rehabilitasiperluasan
proyek pengelolaan sampah dapat ditaksanakan.
2. Jika BIC ratio sama dengan 1 (satu), maka benefit yang
akan diperoleh selama umur teknis-ekonomis proyek
pengelolaan sampah hanya cukup untuk menutupi cost +
investment, sehingga : dari segi aspek finansial dan ekonomis,
pembangunan/rehabilitasi /perluasan proyek yang
bersangkutan tidak perlu dipertimbangkan untuk
dilaksanakan, sedangkan dari segi aspek sosial dan
pembangunan masyarakat,
pembangunarvrehabilitasi/perluasan proyek pengelolaan
sampah dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan,
3. Jka BIC ratio lebih kecil dari 1 (satu), maka benefit yang
akan diperoleh selama umur teknis -ekonomis proyek
pengelolaan sampah tidak cukup untuk menutupi cost +
investment, berarti unfavourable, sehingga pembangunen
proyek yang bersangkutan tidak dapat dilaksanakan.
© Biaya = ifitime=1999) then if(Kontrol_Pemisahan>0) then
(Biaye_Pmndhn+Biaya_Pngmpin+Biaya_Pngngktn+Biaya_TP
AsBiaya_Umm&Admnsirs)/360 else
(Biaye_Pmndhn+Biaya_Pngmpin+Biaye_Pngngktn+Biaya_TP
AsBiaya_Umm&Admnstrs)/12 else 0
DOCUMENT: merupakan total jumlah biaya per tahun
© Bunga_Swst = Bunga_per_thn'Persentase_Investasi_Swasta
DOCUMENT: merupakan jumiah bunga pinjaman yang
dibebankan kepada pihak investor (swasta)
© Cicilan
(SubTNS_Investasi*(Waktu_Tenggang+1))/(Lama_Pinjamen-
Waktu_Tenggang)
DOCUMENT: merupakan besarnya cicilan pinjaman yang
harus dibayar setiap tahun oleh pihak investorLampiran 4, (lanjutan’
°
°
Faktor_Disken = (1/(1+Tingkat_Diskon))*"Umur_Proyek
DOCUMENT: merupakan faktor diskon yang digunakan untuk
menentukan nilai sekarang biaya, manfaat investasi dan
depresiasi.
Kontrol_Pemisahan = 0
DOCUMENT: 0, merupakan indikator untuk tidak
menerapkan sistem pemisahan sampah pada tingkat rumah
tangga.
Lema_Pinjaman = 5
DOCUMENT: Merupakan lama pinjaman yang diberikan olen
pihak kreditur
Nilai_Sisa = TNS_Investasi_Swst-TNS_Depresiasi
DOCUMENT: merupakan total jumiah nilai sisa pada akhir
umur teknis ekonomis proyek
NP_V = TNS_Manfaat-(TNS_Biaya+TNS_Investasi_Swst)
DOCUMENT: Nett Present Value (NPV), merupakan selisih
antara total present value of beneit dengan total present value
of cost + investment dan diharapkan bahwa NPV lebih besar
dari 0 (NPV positif) :
1. Jika NPV lebih besar dari 0 (NPV positif), hal ini berarti
bahwa ; total present value of benefit lebih besar dari total
present value of cost + ‘investment, sehingga
pembangunan/rehabilitesi/perluasan proyek pengelolaan
sampah favourable.
2. Jika NPV sama dengan 0 (NPV netral), berarti: total
present value of benefit hanya cukup untuk menutupi total
present value of cost + investment selama umur teknis
‘ekonomis proyek pengelolaan sampah,
3. Jika NPV lebih kecil dari 0 (NPV negatif), berarti: total
present value of benefit tidak cukup untuk menutupi total
present value of cost + investment selama umur teknis
ekonomis proyek pengelolaan sampah, sehingga
pembangunan/rehabilitasi/periuasan proyek tersebut
unfavourable.NS_Manfaat ‘Bersih = if(NS_Manfaat_Pjk<=0) Then
NS_Manfaat_Pjk-(NS_Manfaat_Pjk*Pajak_1) else
if(0