Professional Documents
Culture Documents
Tutorial Acute Coronary Syndrome
Tutorial Acute Coronary Syndrome
Acute Coronary
Syndrome
M. Noval
Qori Adawiyah
Ami Septia Hardiyanti
FK UNRAM-RSUP NTB
Outline
Definisi
Etiologi
Epidemiologi
Patofisiologi
Diagnosis
Penatalaksanaan
Atherothrombosis* is the
Leading Cause of Death
Worldwide1
6.3
Pulmonary Disease
Injuries
AIDS
9.7
Cancer
12.6
19.3
Infectious Disease
22.3
Atherothrombosis*
0
10
15
20
25
30
Patofisiologi
Beberapa hal yang mendasari
patofisiologi sindrom koroner akut
Plak tidak stabil
Ruptur plak
Angina tidak stabil
Mikroemboli
Oklusif trombus
Atherosclerosis Timeline
Foam
Cells
Fatty
Streak
Intermediate
Atheroma
Lesion
Fibrous
Plaque
Complicated
Lesion/
Rupture
Endothelial Dysfunction
From First
Decade
From Third
Decade
From Fourth
Decade
Diagnosis
Gejala Klinis
Nyeri dada retrosternal, dada serasa ditekan
dan di himpit atau diremas; pasien sulit
melokalisir nyeri; penjalaran nyeri sampai ke
lengan kiri, bahu, punggung, leher , rahang
bawah; >20 menit; adanya gejala sistemik spt
mual, muntah, keringat dingin
EKG
Elevasi segmen ST atau LBBB; depresi segmen
ST atau inversi gelombang T
Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi untuk pasien ACS :
Kurangi jumlah nekrosis memberbaiki fungsi
ventrikel kiri, mencegah kegagalan jantung, dan
membatasi komplikasi kardiovaskular lainnya
Mencegah major adverse cardiac events (MACE)::
kematian, nonfatal MI, dan kebutuhan untuk
revaskularisasi mendesak,
Mencegah komplikasi yang mengancam jiwa dari
ACS, seperti ventrikel fibrilasi (VF), pulseless
ventrikel tachycardia (VT), tachycardias tidak stabil,
bradycardias simptomatik, edema paru, syok
kardiogenik
(O'Connor, 2010)
Tatalaksana:
Prehospital
Hospital
(Karo, 2012)
Prehospital:
Monitoring, pertahankan ABC,
persiapkan RJP dan defibrilasi
Berikan Aspirin dan pertimbangkan O2,
nitrogliserin dan morfin jika diperlukan
Pemeriksaan EKG 12 sadapan dan
interpretasi
Pemberitahuan ke Rs untuk persiapan
penerimaan pasien
Check list pemberian fibrinolitik
( Karo, 2012)
Hospital
IGD(<10mnt) lakukan penilaian:
(Karo, 2012)
Nitrogliserin
Dosis 3 Tablet sublingual atau aerosol nitrogliserin 3-5 interval
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan hemodinamik tidak
stabil
Analgesia
Morvin IV (jika nyeri dada tidak membaik dengan nitrat)
2,5 mg (2-4mg) dapat diulang tiap 5 mnt sampai dosis total 20mg
Terapi Reperfusi
(Karo, 2012)
Terapi Reperfusi
Terapi reperfusi
Fibrinolitik
PPCI
(Karo, 2012)
Fibrinolitik
Onset< 3 jam
Terapi invasif bukan pilihan (tidak ada
akses ke fasilitas PCI atau akses vaskular
sulit) atau akan menimbulkan penundaan:
Kontak medik-ballon atau door-ballon >90
mnt
Door to balloon minus door to needle lebih
dari 1 jam
(Karo, 2012)
Fibrinolitik
Di Indonesia Umumnya tersedia
Streptokinase dgn dosis 1,5 juta U,
dilarutkan dlm 100cc NaCl 0,9% atau
dextrose 5%, diberikan secara infus
selama 30-60 menit
(Karo, 2012)
(O'Connor, 2010)
PCI
Onset >3 jam
Tersedia ahli PCI
Kontak medik-ballon atau door to ballon
<90mnt
Door to balloon minus door to needle < 1jam
(O'Connor, 2010)
(O'Connor, 2010)
(O'Connor, 2010)
Komplikasi
Complications of ischemia include
pulmonary edema, while those of
myocardial infarction include rupture
of the papillary muscle, left
ventricular free wall, and ventricular
septum
Prognosis
Tergantung daerah jantung yang terkena, beratnya gejala
dan ada/tidaknya komplikasi
(Rani, 2009)
Referensi
TERIMA KASIH ^^