Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 16
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengertian Air Bersih Dari pengertian diatas maka air yang memenuhi syarat Kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak, sehingga tidak merugikan bagi sipemakai baik untuk keperluan minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya serta bebas dari mikro organisme yang berbahaya bagi kesehatan dan menurut standart WHO menyebutkan : “The water intended for human consumptive must be free from chemical substance and micro organism in amounts which would provide a hazard to health is universally accepted supplies of drinking water should not only be safe from danger to health out should be as the tacitly arrive possible”. (WHO. 1958). Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh WHO bahwa air untuk keperluan manusia harus bebas dari zat kimia dan mikro organisme yang berbahaya bagi Kesehatan, juga air hendaknya menarik dipandang dari segi estetika, Sedangkan air bersih dalam pengertian program menurut Himpunan Nomenklatur Bidang Kesehatan yang disebutkan : ” Air yang dapat dipakai untuk keperluan rumah tanga dan dapat diminum setelah dimasak. Dari pengertian itu, maka air bersih dapat dipergunakan sebagai air minum atau diminum setelah dimasak terlebih dahulu. (Depkes, 1958). Dati pengertian-pengertian diatas pada dasarnya antara air minum dan air bersih tidaklah berbeda, karena kedua-duanya diperlukan untuk kebutuhan 2.2. manusia, dimana hendaknya aman atau tidak menimbulkan gangguan pada manusia sendiri, mengingat bahwa pada dasarnya tidak ada air yang seratus persen murni di alam ini, dalam air sesuai benar dengan syarat-syarat yang telah ditentukan, maka bagaimanapun harus syarat yang dibutuhkan tersebut dipenuhi atau paling tidak mendekati syarat-syarat yang dikehendaki. (Depkes RI, 1985). Sumber Air Sebelum berbicara masalah sumber asal air bersih, akan lebih baik diuraikan terlebih dahulu tentang bagaimana sumber air itu terjadi. Sebenarnya istilah sumber asal air adalah hanya merupakan batasan saja karena air yang ada di alam ini mengalami perputaran dari sumber yang satu ke sumber yang lain, hal yang membedakannya adalah tempat asal atau pengambilannya. Siklus hidrologi adalah pergerakan atau perputaran air secara luas di alam. Perputaran ini baik dalam bentuk cair maupun bentuk uap dari permukaan air laut, danau atau telaga, sungai dan sebagainya. Uap yang terbawa angin ke angkasa oleh karena kondisi meterologis mengalami kondensasi membentuk titik-titik air yang makin lama makin besar dan banyak sehingga terjadi kabut atau awan. Awan ini akan mengalami presi asi dan jatuh ke bumi sebagai hujan. Dalam perjalan di permukaan bumi air hujan tersebut ada yang merembes ke tanah sebagai air tanah, ada yang mengalir ke sungai atau telaga, danau, laut dan ada lagi yang sebagaian menguap kembali ke udara. Siklus hidrologi ini terjadi secara kontinue sepanjang tahun, Maka menurut sumbernya, air dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu : 2.2.1 2.2.2. 2.23 Air Angkasa Adalah air yang dapat dari angkasa, karena terjadi proses presipitasi dari awan yang mengandung uap air dan jatuh ke bumi berupa air hujan, salju, ataupun embun, Di daerah pedesaan yang sulit untuk mendapatkan air tanah, atau di daerah yang air tanahnya asin atau payau, maka penduduk setempat sering menggunakan air hujan sebagai air bersih Air Permukaan Adalah dapat berupa air yang tergenang atau air yang mengalir, seperti danau, sungai dan laut. Pada dasarnya air permukaan berasal dari air hujan yang meliputi campuran dari air limpasan permukaan, air dalam tanah yang keluar segera kepermukaan tanah dan air sedikit keluar dari dalam tanah dengan waktu lama, air permukaan tersebut mengisi lekuk- lekuk tanah yang selanjutnya mengalir ke daerah yang lebih rendah permukaannya, dan akhimya akan bermuara ke laut. Dengan demikian terbentuklah apa yang disebut dengan anak sungai, sungai, kolam, danau, rawa dan akhimya ke laut Air Tanah Adalah air yang bergerak dalam tanah terdapat dalam ruangan-ruangan antara butir-butir tanah yang terbentuk lapisan tanah, di dalam retakan- retakan batuan dan rongge-rongga di dalam tanah. Air tanah dapat digolongkan sebagai berikut : a. Air tanah bebas yaitu air tanah yang tidak tertutup oleh lapisan yang kedua air disebut air tanah dangkal <7 meter. 10 b. Air terkekang yaitu lapisan-air tanah yang terdapat diantara dua lapisan kedap air disebut air tanah dalam 15 — 30 meter. c. Air tanah tumpangan yaitu air yang tertampung diatas lapisan kedap air, dimana lapisan itu terbentuk di daerah tidak jenuh air disebut mata air. Keuntungan dan kerugian air tanah bila dipakai sebagai sumber air bersih adalah sebagai berikut 1. Keuntungan : Bebas dari bakteri patogen, umumnya dapat dipakai tanpa pengolahan terlebih dahulu, seta dapat diperoleh disekitar_ pemukiman masyarakat, seringkali praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membagikannya, lapisan tanah yang mengandung air dimana air itu diambil biasanya merupakan penampungan alamiah. 2. Kerugian : Seringkali kandungan mineral tinggi dan biasanya membutuhkan pemompaan. ( Wagner dan Lenoix, 1958). Mata ait adalah tempat dimana air tanah keluar ke permukaan tanah, keluamya air tanah tersebut secara alami dan biasanya terletak di lereng-lereng gunung atau di sepanjang tepi sungai. Secara umum dikenal 2 (dua) macam mata air yaitu 1. Mata Air (Gravity Spring) yaitu air mengalir dengan gaya berat sendiri, Disini air tanah bebas mengalir di dalam suatu lapisan rapat air, pada lapisan permukaan tanah yang tipis air tanah tersebut menembus lalu keluar sebagai mata air. Kapasitas mata air Gravitasi sangat dipengaruhi oleh curah hujan, biasanya kapasitas segera berkurang pada musim kemarau. 2. Mata Air Artes s (Artesis Spring) yaitu berasal dari lapisan air yang dalam berada pada posisi tertekan. Air artesis berusaha untuk menembus lapisan rapat air dan keluar kepermukaan bumi Bila air yang keluar menyemprot sampai keatas permukaan tanah disebut air artesis positif dan bila air yang keluar tidak dapat mencapai kepermukaan tanah disebut air artesis negatif. Pada umumnya kualitas bakteriologis artesis spring lebih baik dari pada gravity spring, demikian pula artesis spring mempunyai debit air yang lebih konstan. Biasanya air yang keluar dari mata air sudah memenuhi syarat-syarat air bersih, akan tetapi untuk mencegah terjadinya pengotoran perlu dibuatkan bangunan penangkap yang lazim disebut Kaptering. Kaptering ini harus dapat menangkap / menampung air yang keluar dari tanah dengan baik, sehingga air tidak terkontaminasi dari luar. 2.3, Peranan Air Dalam Penyebaran Penyakit Dalam kehidupan manusia air dipakai untuk berbagai_macam kegiatannya, peranan yang lain dari air dalam kehidupan manusia dimana air merupakan media yang baik untuk penyebaran penyakit. Besarnya peranan ait dalam penularan penyakit adalah disebabkan keadaan air itu sendiri, Air dapat 12 bertindak sebagai tempat berkembang biak mikro biologis dan bisa sebagai tempat perantara sebelum mikro biologis berpindah kepada manusia, Menurut cara penularannya, penyakit-penyakit infeksi yang berhubungan dengan air di kelompokkan menjadi 4 (empat), yaitu : 1. Water bome diseases (penyakit yang ditularkan melalui air minum) Yaitu air secara fisik merupakan media perantara di dalam menularkan organisme patogen, baik air minum peruntukan manusia maupun binatang Penyakit yang ditimbulkan yakni kolera, typus, disentri, paratifus, pokiomyelitis dan diare. 2. Water washed diseases (penyakit yang ditularkan melalui ait cuci) Yaitu digunakan untuk minum, Keperluan masak, mandi, mencuci dan memelihara kebersihan rumah tangga. Penggunaan air untuk kebersihan perscorangan merupakan upaya yang dapat mencegah penyakit seperti penyakit saluran pencernaan, infeksi kulit dan mata. Infeksi_pencernaan disebabkan oleh organisme penyakit yang menular memalui alat untuk menyiapkan makanan dan minuman yang tidak dicuci bersih dan penyakit yang ditimbulkan yaitu kolera, disentri dan hepatitis. 3. Water based diseases (penyakit disebabkan oleh binatang-binatang yang sebagian dari siklus hidupnya berada dalam air) Yaitu air berperan sebagai tempat kehidupan sebahagian siklus hidup bibit penyakit, misalnya penyakit schistosomiasis (cacing). 4. Insect related diseases (penyakit yang ditularkan oleh serangga yang sebahagian hidupnya di air) 13 Yaitu penyakit yang ditularkan oleh serangga seperti nyamuk dan lalat, yang hidupnya sangat tergantung pada air. Penyakit yang ditimbulkannya malaria, filariasis, demam berdarah dan sebagainya. 2.4, Kualitas Bakteriologis Air Pada umumnya sarana air di alam mengandung kuman, seperti air hujan, bakteri bervariasi, berbeda air tanah, air danau dan air sungai, Jumlah dan jenis sesuai dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya, Adanya faecal material di air dapat membahayakan Kesehatan kalau mengandung mikro organisme patogen. -penyakit yang ditransmisikan melalui fecal material dapat disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa dan metazoa. Oleh karena itu yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari sebagai air minum harus bebas dari kuman-kuman patogen, Bakteri golongan koli (coliform bakteri) yang tidak merupakan bakteri patogen digunakan sebagai petunjuk mengenai kualitas bakteriologi air dan dijadikan sebagai indikator pencemaran tinja dalam air. Adapun alasan memakai / memulihkan mikroba ini menjadi indikator sebagai berikut a. Lebih tahan dibandingkan dengan bakteri usus patogen Karena dapat dipastikan bakteri patogen usus tidak ada, apabila bakteri koli tidak ditemukandi dalam tinja. 14 b. Terdapat banyak di dalam tinja Dalam bagian manapun dari tinja yang akan diambil di dalam analisa akan ditemukan, ¢. Mudah dianalisa Dengan melihat reaksi pada media selektif tertentu dapat dipastikan keberadaannya 4. Murah biaya analisa Untuk menganalisanya diperlukan media yang sederhana sehingga sangat mudah, Bakteri golongan koli secara alami terdapat dalam jumlah besar dalam Kotoran manusia dan hewan, Bakteri golongan koli termasuk bakteri-bakteri yang bersifat aerob dan fakultatif anaerob, gram negatif, tidak membentuk spora, berbentuk batang dan mampu meragi laktosa dengan membentuk gas pada media dalam waktu 48 jam dan suhu 35 °C atau 37°C. . Golongan Bakteri Coli Golongan bakteri coli, merupakan jasad indikator didalam substrat air, bahan makanan, untuk kehadiran jasad berbahaya, mempunyai persamaan sifat gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora dan mampu memfermentasikan kaldu laktosa pada temperatur 37 °C dengan membentuk asam dan gas dalam waktu 2 x 24 jam. Escherichia sebagai salah satu contoh terkenal mempunyai beberapa spesies hidup didalam saluran pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah Panas. Maka analisis bakteriologi air minum ditujukan kepada kehadiran jasad ‘ersebut, walaupun adanya jasad tersebut tidak dapat memastikan adanya jasad Patogen secara langsung, tetapi dari hasil yang didapat memberikan kesimpulan bahwa bakteri coli dalam jumiah tertentu didalam air dapat digunakan sebagai indikator adanya jasad patogen. Aerobacter dan klebsiela yang biasa disebut golongan perantara, Mempunyai sifat seperti coli, tetapi lebih banyak didapatkan didalam habitat ‘anah dan air dari pada didalam khusus sehingga disebut coli form (non fecal). Dalam menangani masalah penyediaan air bersih umumnya adalah air minum perlu adanya standar kualitas air. Hal ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : a Air yang memenuhi syarat kesehatan haruslah bebas dari mikroorganisme Patogen, bebas dari bahan kimia yang menggangu dan membahayakan serta bebas dari warna, bau, kekeruhan dan rasa. b. Penyimpangan dari persyaratan Kesehatan akan mengakibatkan kerugian dalam bentuk a. Gangguan kesehatan b. Gangguan teknis ©. Gangguan segi estetika 27. 16 ©. Persyaratan Kualitas air tersebut supaya dapat diterapkan, perlu dijabarkan dalam bentuk lebih teratur dan terinei sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku, (PerMenKes RI, 1990, terlampir), Sarana Bangunan Pada bangunan penampungan air perlu dibuat pagar keliling agar supaya yang berkepentingan saja yang dapat masuk. Perlu dibuatkan selokan Pembuangan untuk menghindarkan masuknya air permukaan ke daerah bangunan penangkap air, selokan dibuat di luar pagar. Adapun bangunan perlindungan mata air adalah sama dengan Penampungan mata air tetapi lebih sederhana, karena dimksudkan untuk ‘melayani jumlah penduduk yang lebih kecil + 500 jiwa.( Sutrisno dan Suciastuti, 1987). Didalam sarana bangunan perlindungan mata air hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut : (Hening, 1979). 1. Dicegahnya jangan sampai sinar mata hari masuk ke dalam perlindungan mata air, untuk mencegah tumbuhnya algae dan tumbuh-tumbuhan air lainnya, 2. Bentuk pipa peluap tidak memberi kesempatan masuknya air permukaan ke dalam perlindungan mata air. - Lubang pemeriksaan harus dalam keadaan terkunci 4. Dinding bagian dalam perlindungan mata air harus didisinfeksi. 17 Sarana bangunan pada umumnya terdapat bangunan yang mempunyai fungsi sendiri endiri yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut 1, Bangunan Pengumpul (Collection Work) Adalah bangunan penangkap dan pengumpul air dari sumber asal air dalam penyediaan air bersih sebelum dibagikan kepada konsumen. Bentuk dari bangunan pengumpul tergantung dari macam sumber air. 2. Bangunan Pengolah (Treatment Work) Adalah dimana air dilakukan pengolahan sebelum di distribusikan kepada konsumen. Bangunan diperlukan bila kualitas air dari sumber belam memenuhi persyaratan sebagai air bersih, karena kualitas dari air permukaan ataupun air tanah beberapa tempat dalam suatu daerah cukup baik untuk sebaga keperluan, tetapi dengan adanya aktifitas kehidupan mahluk-mahluk diatas bumi sehingga banyak sekali pencemaran sumber tersebut yang digunakan sebagai sumber air bersih. Perlunya adanya pemberian zat desinfektan secara terus menerus untuk menjaga adanya kontaminasi dari sekitar asal air tersebut. 3. Bangunan Pembawa (Transmition Work) Adalah untuk mengalitkan air dari bangunan penangkap ke bangunan Pembagi. Pada penyediaan air bersih sistim perpipaan untuk pengelirannya biasa menggunakan saluran pipa tertutup dengan maksud untuk mencegah terjadinya pengotoran dan membiarakan tekanan yang cukup tinggi pada kran komsumsi. 18 4. Bagunan Pembagi (Distribution Work) Adalah bagunan untuk membagikan air yang telah memenuhi persyaratan Kualitas kepada Konsumen, Posisi dari pada bangunan pembagi terletak pada akhir suatu sistim penyediaan air be 2.8, Inspeksi Sani i Inspeksi sanitasi merupakan salah satu elemen pokok dalam program Pengawasan dan surveilans kualitas air yang efektif. Berdasarkan hasil inspeksi sanitasi kita dapat menentukan apakah suatu sarana air bersih perlu diambil sampel airnya atau tidak. Untuk menyelenggarakan pengawasan kualitas air tersebut diperlukan Kegiatan surveilans. Yang dimaksud dengan surveilans adalah perlindungan Kesehatan masyarakat yang terus-menerus dan mengamati keamanan dan penerimaan air bersih oleh masyarakat. Program surveilans kualitas air bersih dengan kegiatan adalah inspeksi sanitasi, Pengertian inspeksi sanitasi adalah penelitian pada semua faktor yang berkaitan dengan pengadaan air bersih yaitu kondisi sumber, kondisi sarana fisik Konstruksi berdasarkan syarat kesehatan dan keadaan sanitasi lingkungan. Maksud dan tujuan dari inspeksi sanitasi adalah mendapatkan informasi dan gambaran keadaan yang berpotensi dapat menimbulkan pencemaran atau berkaitan dengan kualitas air bersih di suatu wilayah dengan memperkirakan bagian-bagian mana dari sistim penyediaan air bersih yang merupakan penyebab timbulnya masalah air. 2.9. 19 Hasil inspeksi sanitasi diperkuat dengan analisa bakteriologis air yang akan menunjukkan beratnya pencemaran. Dalam hal ini inspeksi sanitasi berguna dalam menentukan tingkat resiko pencemaran air. Ruang lingkup inspeksi sanitasi penyediaan air bersih pada perlindungan mata air adalah a. Sumber air Berasal dai tanah, yang penting bagaimana sumber air terlindung dari rembesan kontaminasi, jauh dari setiap sumber pengotoran seperti: limbah rumah tangga, septic tank dan lain-lain. b. Keadaan bangunan Bentuk teknik sanitasi yang harus diperhatikan dengan cermat maka yang ditinjau adalah kelengkapan daripada konstruksi bangunan. Pengambilan Sampel Air Untuk Pemeriksaan Mikrobiologi. Walaupun kelihatannya mengambil sampel air suatu hal yang mudah, tetapi kesalahan dapat terjadi maka dari itu diperlukan suatu perhatian yang Khusus masalah bisa timbul tidak hanya tergantung pada teknik pengambilan sampel yang dipergunakan. Sehubungan dengan tujuan pengambilan sampel, air diklasifikasikan menjadi empat tipe : (Depkes RI, 1991) 1. Air Kran dari jaringan distribusi dan lain-lain atau pancuran pompa tangan permanendan lain-lain. 2. Air dari sumber air atau reservoir, mata air dan lain-lain 20 3. Air dari sumur gali dan lain-lain, dimana sampel lebih sulit diambil dari pada sampel yang dari sumber air terbuka. 4. Air dari proses pengolahan. Pada pengambilan sampel air untuk pemeriksaan mikrobiologi semua alat yang dipakai harus steril. 2.9.1. Pengambilan sampel di kran pancuran perlindungan mata air a, Membersihkan kran Bersihkan kran dari setiap benda yang menempel dimana mungkin dapat menggangu dengan mempergunakan kain bersih, bersihkan ujung Kran dari setiap kotoran atau debu. b. Membuka kran Putar sampai kran terbuka sehingga air mengalir secara maksimal biarkan air mengalir selama 1 — 2 menit. ¢. Mensterilkan kran Mensterilkan kran selama satu menit dengan api dari kapas yang telah dicelupkan kedalam alkohol, alternatif lain dengan mempergunakan pembakar dari gas. 4. Membuka kran terlebih dahulu untuk mengambil sampel Dengan hati-hati buka kran dengan memutar dan biarkan alir mengalir selama 1-2 menit dengan aliran sedang-sedang. ¢. Membuka botol-botol steril 21 1. Teknik standar Tali pengikat kertas pelindung warna coklat dilepas dan penutup diangkat atau diputar, 2. Teknik penutup dengan alat Tali pengikat kertas pelindung warna coklat dilepas dan kemudian kecil isi diangkat, sementara kawan lain membuka bungk' penutup botol steril. £ Mengisi botol-botol Sambil memegang penutup dan pelindung yang mukanya menghadap kebawah (untuk mencegah masuknya debu yang mungkin mengandung mikroorganisme), botol dengan segera ditaruh dibawah air mancur dan diisi, sejumlah sedikit udara dirasakan tetap berada dalam botol supaya bisa dikocok pada waktu pengambilan sebelum dianalisa g. Penutupan atau penyumbatan botol 1. Teknik standar Botol disumbat atau ditutup dengan memutar kemudian ‘melindungi dengan dimanteli kertas coklat ditempatnya dan diikat. 2, Teknik menutup dengan alat Penutup diletakkan ditempatnya dan kemudian dipres dengan alat penutup, Kertas coklat pelindung dimantelkan kemudian diikat. 22 2.9.2. Pengambilan sampel dari mata air a. Membuka botol-botol steril 1, Teknik standar, lihat pada butir ¢ (1) diatas 2. Teknik menutup dengan alat, lihat pada butir e (2) diatas b. Mengisi botol Pegang botol pada bagian agak kebawah, celupkan kedalam air sampai sedalam kira-kira 20 cm. dengan bibir menghadap keatas, bilamana ada aliran dalam air, mulut botol harus menghadap arah datangnya aliran air. 2.10, Pengiriman Sampel Untuk Pemeriksaan Bakteriologis Jika waktu pengiriman lebih dari 3 jam maka media khusus “Holding Media” harus dipergunakan, Temperatur ideal untuk penyimpanan 4-10 °C didaerah beriklim panas, pada waktu kotak dikirim kantong-kantong berisi campuran pendingin harus diletakkan disekitar sampel. Bila daerah jauh tidak ada kenderaan untuk mengirim botol sampel, maka prasarana angkutan dan waktu harus diperhitungkan. Untuk menjamin setiap sampel mempunyai keterangan yang jelas, harus berisi semua informasi tentang dimana dan bilamana sampel diambil serta nama orang mengambil dan mengirim sampel (formulir pengambilan sampel dan analisa bakteriologis terlampir).

You might also like