Professional Documents
Culture Documents
Key Words: Reductation Test, CMT, Pre Dipping, Milk Quality
Key Words: Reductation Test, CMT, Pre Dipping, Milk Quality
dipancarkan dari puting dan susu ditampung dalam strip cup, lalu ambing dan
puting dibersihkan dengan air, setelah itu diperah. Perlakuan ketiga adalah
Ambing dan puting dibersihkan dengan air, lalu susu dipancarkan dari puting dan
susu ditampung dalam strip cup, dilakukan pre dipping, ambing dan puting
dikeringkan,lalu diperah, Perlakuan keempat adalah Susu dipancarkan dari puting
dan susu ditampung dalam strip cup, ambing dan puting dibersihkan dengan air,
dilakukan pre dipping, ambing dan puting dikeringkan, lalu diperah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa prosedur sebelum pemerahan berpengaruh nyata
(P<0,05) terhadap uji reduktase dan CMT. Perlakuan terbaik adalah perlakuan
ketiga. Dapat disimpulkan bahwa prosedur sebelum pemerahan meggunakan pre
dipping dapat menaikkan kualitas susu berdasarkan uji reduktase dan CMT. Pre
dipping sebaiknya digunakan oleh peternak sebelum melakukan proses
pemerahan.
Kata kunci : uji reduktase, CMT, pre dipping, kualitas susu
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Nongkojajar dikenal sebagai
penghasil susu dan merupakan
tempat
yang
cocok
untuk
perkembangan usaha sapi perah.
Total produksi susu 50.000
60.000/l/hari.
Kualitas susu yang baik
dihasilkan dari penanganan yang
baik dalam proses pemerahannya.
Prosedur sebelum pemerahan yang
dilakukan peternak di wilayah
Nongkojajar
beraneka
ragam
diantaranya, pembasuhan ambing
menggunakan air lalu diperah secara
manual, terdapat pula peternak yang
hanya memandikan sapi sehari
sekali. Susu dengan kualitas baik
atau kualitas A (No. 1), jumlah
bakteri yang terdapat dalam susu
segar tidak lebih dari 10.000/ml.
Standar yang baik untuk pengujian
reduktase adalah
>360 menit,
sedangkan pengujian mastitis dengan
metode CMT adalah bernilai negatif.
rancangan
acak
kelompok
4
perlakuan dan 6 ulangan, perlakuan
yang diterapkan sebagai berikut :
P1
: Ambing dan puting
dibersihkan dengan air kemudian
susu dipancarkan dari puting, susu
ditampung dalam strip cup, setelah
itu diperah
P2
: Susu dipancarkan dari
puting kemudian susu ditampung
dalam strip cup, lalu ambing dan
puting dibersihkan dengan air,
setelah itu diperah
P3
: Ambing dan puting
dibersihkan dengan air, lalu susu
dipancarkan dari puting kemudian
susu ditampung dalam strip cup,
dilakukan pre dipping, ambing dan
puting dikeringkan, lalu diperah
P4
: Susu dipancarkan dari
puting kemudian susu ditampung
dalam strip cup, lalu ambing dan
puting dibersihkan dengan air,
dilakukan pre dipping, ambing dan
puting dikeringkan, lalu diperah.
Pengambilan sampel untuk
uji reduktase dilakukan sebelum
pemerahan pada pagi hari sekitar
pukul 04.00, sampel susu dianalisis
di Laboratorium KPSP Setia Kawan
Nongkojajar. Uji CMT dilakukan
sebelum pemerahan sore sekitar
pukul 15.00. Pengujian ini dilakukan
di Sekar Sari Farm.
Analisis Data
Analisisa data menggunakan
ANOVA. Penentuan jumlah ulangan
mengikuti rumus penentuan replikasi
yaitu dihitung berdasarkan rumus :
(t-1) (r-1) > 15
Adapun model matematikanya
adalah
Rumusan Masalah
Dari uraian yang ada pada
bab sebelumnya
maka
dapat
dirumuskan
sebagai
berikut:
Bagaimana
pengaruh
prosedur
sebelum pemerahan terhadap kualitas
susu berdasarkan uji reduktase dan
CMT.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
pengaruh
prosedur
sebelum pemerahan terhadap kualitas
susu berdasarkan reduktase dan
CMT. Disamping itu, penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui
prosedur sebelum pemerahan yang
paling
baik
sehingga
bisa
mengurangi jumlah mikroorganisme
yang mencemari susu segar.
MATERI DAN METODE
Penelitian ini dilaksanakan di
Sekar Sari Farm unit usaha yang
dikelola oleh KPSP Setia Kawan
Nongkojajar, penelitian ini dimulai
pada tanggal 14 Maret sampai 18
April 2013.
Materi Penelitian
Dalam penelitian ini materi
yang digunakan 24 ekor sapi PFH
dengan bulan laktasi ke 1- 6
Metode
Penelitian ini mengunakan
metode
percobaan,
dengan
3
Keterangan:
= efek tetap perlakuan
= efek tetap dari blok
=
efek
random
dari
randomisasi blok
= interaksi perlakuan dengan
blok
= eksperimental error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh
Prosedur
Sebelum Pemerahan Terhadap Uji
Reduktase
Pre dipping adalah cara
terbaik untuk melapisi puting dari
bakteri salah satunya adalah bakteri
Stapylococcus aureus. Pemerahan
harus bebas dari bakteri (Johnson,
2008)
Enzim reduktase dihasilkan
oleh bakteri yang ada didalam susu,
Semakin cepat warna biru berubah
menjadi putih maka semakin banyak
bakteri yang ada didalam susu
(Hidayat, 2006).
Rataan hasil uji reduktase
dari berbagai perlakuan dapat dilihat
pada Gambar. 1
menit
400
300
341.07
265.97
250.35
320
200
100
0
P1
P2
P3
P4
Rataan
Notasi
P1
265,98
P2
250,36
P3
341,07
P4
320,00
3.79
3.1
3.57
2.78
2
Rataan
1
0
P1 P2
P3
P4
a
d
c
Uji
BNT
menunjukkan
bahwa perlakuan P3 memberikan
pengaruh yang paling nyata terhadap
uji reduktase karena perlakuan P3
5
Rataan
Notasi
P1
3,10
P2
2,78
P3
3,79
P4
3,57
sama
tidak
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2009.
SNI 01-27822009. Metode Pengujian
Susu
Segar.
http://www.bsn.go.id/files/3
48256357/ jurnal% 20Vol3%
20No1%
202011/kajian%20SNI%20sus
u.pdf(diakses tanggal 15
Januari 2013)
Anonimus. 2010.
California
Mastitis
Test
(CMT).
http://www.infovets.com/dem
o/demo/dairy/D100.HTM (11
Maret 2013).
Ayu,
R.D.S.,
Y.M.
Vonne,
Indrawani, dan T. Sudiarti.
2005. Analisis mikrobiologi
Escherichiacoli pada hasil
olahan hewan sapi dalam
proses produksinya. Makara
Kesehatan 9(1): 2328
Malaka, R.
2010. Pengantar
Teknologi Susu. Masagena
Press. Makassar.