Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

INDUSTRI PULP &

KERTAS

Disusun oleh :
Muhammad Abrori (14320019)

Apa itu kertas?


Kertas

adalah bahan yang tipis dan rata, yang


dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal
dari pulp. Serat yang digunakan biasanya
adalah alami, dan mengandung selulosa dan
hemiselulosa.

Bahan Baku

Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa, suatu


produk fotosintesa tumbuh-tumbuhan, yang berarti
bahwa produksi kertas menggunakan bahan baku
yang senantiasa dapat diperbaharui (renewable
rescurce). Selulosa ini adalah polisakarida
(C6H10O5)nyang berupa serat dan berwarna putih ( n =
250-1500 ).

Atas dasar kelarutannya dalam larutan


NaOH 17,5% dikenal 3 jenis selulosa,
yaitu :
- selulosa, tidak larut dalam pelarut tersebut pada
200C.
- selulosa, larut dan mengendap lagi bila
ditambahkan asam.
- selulosa, larut dan mengendap bila ditambah
alkohol.

Beberapa contoh jenis serat yang dapat


diperoleh di indonesia adalah sebagai
berikut :
Karakteristi
k Serat

Bambu

Kayu
Lunak

Kayu
Kertas

Bagase

Jerami

Panjang serat

3-4

1,6 - 2,7

0,7 - 1,6

1,7

1,5

Diameter serat

14

32 - 43

20 - 40

20

8,5

% Abu

1-3

10 - 15

% Lignin

22 - 30

26 - 30

18 - 25

19 - 21

14 - 21

% Pentosan

16 - 20

6-9

16 - 18

30 - 32

30 - 38

% Selulosa

50 - 52

40 - 45

38 - 49

40 43

Dalam proses pembuatan pulp


digunakan dua jenis bahan baku, yaitu:

A. Bahan baku primer


1. Kayu (wood)
2. Bukan Kayu
(serat kulit batang, daun, bulu biji, rerumputan)
B. Bahan Baku Sekunder (kertas bekas)

Tabel: Rata-rata komposisi kimia


kayu dan bukan kayu
Kandungan Serat Panjang Serat Pendek
Bahan Kimia
(soft wood)
(hard wood)

Bukan Kayu
(non wood)

Selulosa

42 +/- 2 %

40 +/- 2 %

(36 38) %

Hemiselulosa

27 +/- 2 %

30 +/- 5 %

(38 40) %

Lignin

28 +/- 3 %

28 +/- 3 %

(12 16) %

Zat ekstraktif

5 +/- 3 %

3 +/- 3 %


Proses pembuatan pulp dan kertas
Proses Pembuatan Pulp :
1. Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong - potong atau lebih
dikenal dengan log. Log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan
sebelum diolah dengan tujuan untuk melunakan log dan menjaga
kesinambungan bahan baku.
2. Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De
Barker
3. Kayu dipotong - potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin
chipping. Chip yang sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses
ulang.
4. Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang
digunakan untuk membuat kertas) dengan lignin. proses pemasakan ini ada
dua macam yaitu Chemical Pulping Process dan Mechanical pulping
Process. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang
diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper machine).

Proses kayu dipisahkan dari kulitnya (De Barker)

Chip kayu dengan ukuran (25x25x10mm).

Proses pembuburan kertas

Ada 3 macam proses pembuatan pulp, yaitu:


a.) Proses Mekanik
Kayu gelondongan dihancurkan dengan gilingan batu
sambil menyemprotkan air ke permukaan gilingan batu untuk
mengeluarkan bahan yang sudah digiling. Metode ini hanya
digunakan untuk jenis kayu lunak yaitu jenis kayu yang
berasal dari pohon berdaun jarum. Dalam proses mekanik ini
tidak ada bagian kayu yang terbuang.
b.) Proses Kimia
Pada metode ini serpihan kayu dimasukkan ke dalam
bahan kimia untuk mengeluarkan lignin dan karbohidrat. Ada
3 proses kimia yang digunakan yaitu :
Proses Soda
Proses Kraft/Sulfat
Proses sulfit

c.) Proses Semi Kimia


Proses ini merupakan kombinasi cara kimia dan alat - alat
mekanis dalam pembuatan pulp kayu. Untuk melunakkan
lignin dan karbohidrat yang terikat dengan serat, maka kayu
direndam dalam soda kaustik atau sodium sulfi netral.
Kemudian digiling dalam piringan penghalus. Metode semi
kimia digunakan untuk kayu keras.

Tahapan utama proses pembuatan kertas adalah sebagai


berikut :
1. Pembuatan pulp pada Pulper
Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan air
menjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan
dikirimkan ke mesin kertas.
2. Cleaner
Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam
beberapa menara ,dimana pulp dicampur dengan berbagai
bahan kimia, kemudian bahan kimia diambil kembali dan pulp
dicuci.

3. Pemurnian
Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk disk. Pada
proses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga
serat menjadi lebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi
kualitas kertas yang dihasilkan.
4. Pembentukan
Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan untuk
menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk
meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan
ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan
pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada headbox, dimana serat
basah ditebarkan padasaringan berjalan.

5. Pengepresan
Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembaran
diantara silinder pada calendar stack.

6. Pengeringan
Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas
dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang
berpemanas uap air.
7. Calender Stack
Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada calendar
Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak
tertentu untukmengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
8. Pope Reel
Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu
pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang
digulung dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang
diinginkan, dipotong menjadi lembaran,dirapikan kemudian dikemas.

Proses rolling

Proses pengepresan

Secara umum gambaran proses


pembuatan pulp dan kertas adalah
sebagai berikut:

Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu


dengan alat yang disebut cleaner. Untuk pembentukan kertas pulp
masih perlu ditambah beberapa bahan penolong lainnya antara lain:
1) Bahan pengisi (filter), yang berfungsi sebagai perata permukaan
(clay), atau untuk memperbaiki keputihannya (TiO2, BaCO4, ZnS).
Penambahan filter mengurangi daya lipat.
2) Bahan sizing, baik secara internal yang dicampurkan beserta pulp
atau secara surfacesizing yang diberikan hanya dipermukaannya
saja. Gunanya untuk mencegah penetrasi zat cair pada pori-pori
kertas, selain juga untuk memperbaiki disperse serat dan menaikkan
retensi filter. Contohnya : resin size, resin sintetis, kanji, dan
sebagainya.
3) Alum (Al2(SO4)3, 18 H2O), ditambahkan sebagai koagulan untuk
mendapatkan sizing agent diatas permukaan serat.
4) Bahan penambah lainnya seperti zat pewarna atau resin sintetis
untuk meningkatkan kekuatan kertas basah (resin amino-aldehida).

Fungsi dari masing-masing perangkat adalah sebagai berikut :

Dari cleaner stock masuk ke headbox, headbox berfungsi untuk


membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table.
Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock
(dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar
padatnya sekitar 20%.
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar
padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer).
Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang
berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari
web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu
berat (air sudah dibuang 30 %).
Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya
mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk
gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.

Sekian
&

You might also like