Professional Documents
Culture Documents
Artikel 2
Artikel 2
Artikel 2
02 Desember 2008
72
Hasai
berkisar
....18 tahun....(MS)
....19 tahun,....(MD)
....waktu itu umur 21....(AN)
....sekitar 22 atau 23....(VB)
Tradisi
Masyarakat
berkaitan
dengan Suhu
Pendapat
para
informan
tentang
tradisi
Suhu
adalah
merupakan tradisi dari nenek moyang,
sudah turun temurun, dan tidak bisa
dihilangkan. Seperti yang diutarakan
beberapa informan dibawah ini:
....sudah tradisi..... (BF, BM, YM,
AM, YL)
....tradisi
dari
nenek
moyang....(MK, YT, PK,)
....sampai sekarang masih ada
dan tidak bisa dihilangkan(AB)
Pelaksanaan
Suhu
harus
dilakukan sebelum menikah, seperti
yang diutaran semua informan di
bawah ini
....sebelum menikah... (BF, AB,
PK, MK, AM, YT, BM, YM, YL)
74
Selain
itu
mereka
juga
mengatakan
bahwa
jika
tidak
dilakukan Suhu, wajah akan kelihatan
pucat dan atau tidak cerah
....kalo
tidak
Suhu,
muka
kelihatan pucat....(M,K, BF, AB,
AM, BM, YM, YL)
....harus Suhu kalo tidak muka
tidak cerah....(YT)
....Supaya muka cerah kalo tidak
muka pucat....(PK)
75
Tradisi
Masyarakat
berkaitan
dengan Hasai Naran
Tradisi
Hasai
Naran
merupakan sebuah tradisi yang terjadi
ketika usia si gadis menginjak
dewasa. Hasai Naran berarti belis
perawan, dimana ketika si gadis
menyerahkan keperawanannya kepada seorang pria dan pria tersebut
tidak menikahinya maka pria tersebut
harus membayar uang pengganti
kepada orang tua si gadis.
Semua informan mengatakan
bahwa Hasai Naran tidak baik, karena
kalau sudah hasai naran tidak ada
yang mau dengan kita lagi atau tidak
bisa menikah.
... Sebenarnya tidak baik, karena
tidak ada yang mau dengan kita
lagi...(VB, MD, MS, AN)
Perilaku
Masyarakat
Berkaitan
dengan HIV/AIDS
Perilaku masyarakat Desa
Fohoeka yang berkaitan dengan
kasus HIV/AIDS berhubungan dengan
pengetahuan, sikap dan tindakan
masyarakat.
Berdasarkan
hasil
wawancara dengan ke-13 informan,
semua informan pernah mendengar
tentang
HIV/AIDS.
Mereka
mendengar
informasi
tentang
HIV/AIDS dari bidan, mantri, petugas
penyuluhan dan pengarahan dari
KPA.
obat,
pake
PEMBAHASAN
Umur Informan Ketika Melakukan
Tradisi Suhu dan Hasai Naran.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan ke-13 informan, terdapat 9
informan yang melakukan tradisi
Suhu dan 4 informan yang melakukan
tradisi Hasai Naran. usia informan
ketika mereka melakukan Suhu dan
Hasai Naran bervariasi. Para informan
yang melakukan Suhu pada usia 1522 tahun dan Hasai Naran pada usia
18-23 tahun. Umur tersebut termasuk
dalam kelompok umur risiko tinggi
HIV/AIDS yaitu usia 15 sampai
dengan 45 tahun
(Saniambara,
2006).
Jadi ketika mereka pertama
kali melakukan Suhu maupun Hasai
Naran mereka sudah berisiko untuk
tertular HIV/AIDS. Perempuan yang
telah melakukan Hasai Naran akan
76
DAFTAR PUSTAKA
Adoe, Vince Mathelda. 2006. Perilaku
Seksual Remaja Penderita Infeksi
Menular
Seksual, Kasus Klinik
Venecia Yayasan Tanpa Batas Kota
Kupang. Skripsi. Kupang: Unversitas
Nusa Cendana
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa (1) Umur para informan ketika
melakukan Suhu dan Hasai Naran
adalah usia 15 sampai dengan 25
tahun. Umur tersebut termasuk dalam
kelompok
umur
resiko
tinggi
HIV/AIDS; (2) Tradisi Suhu dan Hasai
Naran
berpotensi
menularkan
HIV/AIDS; (3) Perilaku masyarakat
yang berhubungan dengan tradisi
Suhu dan Hasai Naran yang relevan
dengan penularan HIV/AIDS, yaitu
adanya kewajiban untuk berhubungan
seks ketika luka sunatnya belum
sembuh dan setelah Hasai Naran
perempuan tersebut bebas melakukan
hubungan seks dengan pria manapun.
SARAN
Saran yang dapat peneliti berikan
sehubungan dengan hasil penelitian
adalah (1) Bagi pemerintah, LSM dan
lembaga terkait lainnya, agar lebih
meningkatkan
lagi
program
penyuluhan tentang media penyakit
HIV/AIDS dan cara pencegahan
HIV/AIDS yang terorganisir sehingga
dapat mengurangi kasus HIV/AIDS;
(2) Bagi para orang tua, agar lebih
memperhatikan
dan
mengawasi
kehidupan anak perempuannya yang
masih remaja, agar tidak terjadi
kehamilan diluar nikah sehingga
tradisi Hasai Naran yang dapat
dikurangi.
BPS
Kabupaten
Belu.
2007.
Kabupaten Belu Dalam Angka. Belu:
BPS Kabupaten Belu
dan
78
79
Sejarah
AIDS.
Diakses
20