Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 1
Cerita Perubahan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dengan Berbagi Pengetahuan dan Komunikasi di Kabupaten Lombok Barat Australian Aid ae Knowledge Sector Initiative Kementerian PPH/ ‘wy’ i Pentingnya berbagi informasi dan data untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Dengan penduduk sekitar 600.000 jiwa, Kabupaten Lombok Barat hanya memiliki ‘umber: 8PS 2013 fasilitas kesehatan yang terbatas Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lombok Barat 12 doktor soosiais 16 puskesmeas 47 dokter unum Pembagian kertu asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin tidak tepat sesaran karena data yeng tidak akurat 18 puskesmas 17 dokter igi eiling 57 puskesmras pembantu Berbagai keluhan dari masyarakat terkait pelayanan puskesmas: Doktor atau oe Kercraryaniomes! ayer mn toragaleamratn Amano yong eo trang menpation farang hadir a - penyakt dan jonis obat Jayanan kurang Dak yang hrus dinum Tidak adanya ruang dan jalur komunikasi antara warga masyerakat dengan pengelola puskesmas * Terjaci salah komunikesi, salah informasi ateupun salah peham mengenai fungs’ layanan kesehatan yang seharusnya. * Warga masyarakat menjaci enggan untuk pergi ke puskesmas ketika sakit * Warga masyarakat yang sakit citolak RS karena tidak mengacu pada sistem rujukan yang ada. Pada satu tik, kekecewaan warga masyarakat atas layanan puskesmas dan rumah sakit mencapai puncaknya yang berakibat pada perusakan dan penyerangan terhadap beberapa puskesmas Lalu bagaimana mengatasi permasalahan tersebut? Solidaritas Perempuan—yang dibantu PATTIRO 2006 dan ACCESS—membentuk 4 Pusat Komunitas (Community Center — CC) di tingkat desa GC adalah kelompok formal maupun informal yang terorgan'sir untuk penanganan suatu permasalahan yang ada di desa, CC ini tera dari perwaksian warga masyarakat Keempat CC tersebut menandatangani Nota 2007 Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan puskesmas di desanya masing-masing untuk: + Menyepakatt jam buka layanan puskesmas. * Menyepakati bahwa tidak diperbolehkan melakukan layanan lain yang tidak berhubungan dengan kesehatan selama jam buka. ‘+ Menyepakati bahwa layanan kesehatan yang diberikan sesuai kondisi masyarakat, ‘© Jaminan pelayanan kesehatan untuk waraa miskin. ‘+ Mengadekan pertemuan bulanan dan lokakarya tiga bulanan untuk berbagi informasi mengenai masala dan isu-isu Kesehatan, + Jaminan penyampaian kelunan atas layanan kesehatan secara tertuls ‘maupun verbal untuk segera ditanggapi oleh pinak puskesmas, Jaringan Masyarakat Sipil (JMS) dibentuk sebagai pusat konsolidasi, koordinasi,dan PT} berbagi pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan antarelemen masyarakat Lombok Barat. Re een) di desa-desa di mana CC memiliki MoU Cou coao CCRC ou Suk Deer etek ee tee eur ere) eae Lune ecuns JMS memfasilitasi ‘gawe rapah’ - sebuah forum penyampaian aspirasi oleh masyarakat untuk menyampaikan keluhan ataupun kritikan terhadap penyelenggara pemerintahan setempat. a JMS kemudian membuat MoU dengan Dinas Kesehatan Lombok Barat yang mencakup seluruh puskesmas di kabupaten. MoU ini berdampak positif, antara lain: ee eu ee ee oy keane! Dee rca urna’ Coa ue area Te eC utc} Perse toy caer eee er cee CeO eau Ls De oe aur) CU cocucic Ls ee area ere nice dan masukan terhadap rencana kerja Dee ea ECS LJ Lo lec MoU telah membangun kembali kepercayaan antara warga masyarakat dengan penyedia layanan kesehatan: Melalui forum-forum tradisional seperti ‘gawe rapah’, werga masyarakat dilibatkan dalam perencenaan dan pengawasen layanan kesehatan. Staf kesehatan kin’ lebih bertanggung jawab - tat jam kerja dan pelayanan yang sama bahkan untuk pasien kurang mampu Berbagi informasi dan data terkait kesehatan secara dua arah: dari warga kepada puskesmas, dan dari puskesmas kepada masyarakat. Sebagian puskesmas kini menyediakan layanan kesehatan tambahan, seperti misalnya layanan untuk warga usia lanjut. Pa eS “‘o 5 &

You might also like