Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

I. dr.

Yekti ( Patologi Sistem saraf)


TIPE I
1. Gambar skematis defek neuropore posterior

2. Infeksi pada CNS dapat melalui jalan :


 Direct – skull fracture
 Extension – sinuses and ears
 Blood dissemination
 Peripheral nerves (virus)
Akibatnya dapat terjadi :
 Pachymenigitis : inflammation of duramater
 Leptomeningitis : inflammation of arachnoid
 Cerebritis : infection of parenchyma brain by agents other
than viruses
 Enchepalitis : inflammation parenchyma by viruses

3. a. tumor-tumor otak yang terdapat di ventrikel otak


1) ependyma : Ependyoma
 arise from ependymal lining ventricles and central canal of
spinal cord
 common in childhood
 macroscopis: nodular mass, coklat kemerahan
 microscopis : perivasculer pseudorosettes and ependymal
rosettes
2) choroid plexus : Papilloma
 common in childhood
 makroskopis : massa papiller yang sangat vascular
 mikroskopis : prosessis papillaris berinti vaskuler dan dibatasi
sel-sel kolumner yang seragam
 dapat menyebabkan hidrosephalus komunikans

b. tumor – tumor saraf perifer

1) schwannoma
 Schwann cells
 Compress tha nerve trunk
 Encapsulated
 Easily resectable without nerve damage
 Microscopic : Anthony A and B fibers
Verocay bodies
2) Neurofibroma
 Schwann cells, neuritis, fibroblasts
 Fusiform and involves nerve trunk
 Not encapsulated
 Not resectable without sacrificing nerve
 Microscopis : intermingled cells with wavy nuclei
3) Malignant variants
 Malignant peripheral nerve sheath tumor ( MPNT )
 Rare

TIPE II
1. Pada janin 22-28 hari terjadi defek neural tube

2. a. whoris : onion skinning pattern of tumor cells , pada


meningioma
b. psamoma bodies: laminated calcium, pada meningioma
c. pseudopalisade : lining of the tumor cells around a central necrotic
area, pada glioblastoma
d. palisade : lining up of tumor cells around their own cytoplasmic
processes, no necrosis, pada oligodendroglioma
e. pseudorosette : tumoe cells around blood vessel, cells equidistant
from vessel walls, pada ependyoma
f. rosette : tumor cells around central lumen or fibrillary area of
cellular processes, pada meduloblastoma

3. Coup lesion : at the side of trauma, while head is still


Countercoup : at the opposite of trauma, while head is in motion

II. dr. Ahmad Mujahid ( Ginjal&genital pria )


TIPE I

1. a. hipernefroma( tumor Grawitz, adenokarsinoma ginjal ) adalah


neoplasma ganas yang berasal dari sel epitel tubulus proksimal, sering
multiple dan bilateral, paling sering terjadi dan berjumlah 1-2% dari
semua kanker pada orang dewasa
b. gambaran klinis
 hematuria
 metastasis biasanya pada paru, tulang, hati, otak, dan kulit
 massa
 terjadi perluasan neoplasma ke dalam vena renalis
c. makroskopis : biasanya besar, tampilan bervariasi, pseudokapsul, dapat
menyerang vena renalis
mikroskopis : sel jernih dengan keganasan sitologik bervariasi, varian
onkositik yang padat, papiller dan kistik

2. Hidronefrosis adalah suatu pelebaran system pelviokalises ginjal karena


obstruksi saluran kemih
Penyebabnya :
a. Hidronefrosis Unilateral
Merupakan obstruksi pada salah satu sisi saluran kemih, bisa karena
 Obstruksi taut ureteropelvik
 Penyakit ureter kongenital; ureter ganda, ureter bifida, megaureter
 Penyakit ureter didapat; obstruksi lumen oleh batu, striktur fibrosa,
neoplasma
b. Hidronefrosis Bilateral
 Di sebelah distal kandung kemih, penyebab tersering adalah
hyperplasia prostat pada pria usia lanjut
 Adanya katub uretra posterior congenital
 Penyebab yang mengenai kedua ureter mencakup fibrosis
retroperitoneum dan keganasan

3. Klasifikasi tumor ganas testis menurut Friedman


 Seminoma
 Embrional karsinoma
 Teratoma
 Teratokarsinoma
 koriokarsinoma

TIPE II

1. Gagal ginjal akut adalah penyakit ginjal yang ditandai dengan penurunan
volume urine yaitu kurang dari 400ml/hari ( oligouri ), anuria jarang, recent
onset azotemia. Juga dapat terjadi peningkatan kadar kreatinin dan ureum
serum disertai hipertensi akibat retensi air dan natrium
Penyebab :
 Prarenal
 Syok oleh sebab apapun : hipovolemia, vasokonstriksi ginjal
 Sindrom hepatorenal
 Oligouria pasca operasi
 Dehidrasi
 Renal
 GNA
 Nekrosis tubular akut
 Penolakan transplantasi
 Nekrosis korrtikal akut
 Pascarenal
 Obstruksi kedua ureter, leher kandung kemih atau uretra; bias
karena tumor, hyperplasia prostat, batu, trauma
2. Sindroma nefrotik adalah sindrom klinis yang ditandai dengan proteinuria
( >3,5 gprotein/hari ), hipoalbuminemia, edema, hiperlipidema, lipiduria
Terdapat pada penyakit :
 Glomerulonefritis membranoproliperatif
 Amiloidosis
 SLE
 Diabetes glomerulo-sklerosis

3. a. seminoma testis adalah tumor testis yang berdiferensiasi baik, berasal


dari epitel germinativum atau epitel tubuli seminiferi
b. makroskopis :
 tonjolan kecil, kenyal, putih keabu-abuan, berbatas tegas
c. mikroskopis :
 terdiri dari dua unsure yaitu sel-sel yang uniform dan stroma jaringan
ikat dengan sebukan limfosit
 sel tumor besar, bulat, inti bulat di tengah
 sitoplasma jernih karena mengandung lemak dan glikogen
 kadang tampak jaringan granulasi dengan sel datia jenis langhans

III. dr. Mudjahid ( hepar )

TIPE I
1. a. penyebab hepatitis kronis
 virus hepatitis terutama VHB dan VHC
 alcohol
 obat-obatan
 autoimun
b. gambaran histologis
1) hepatitis kronis derajat sedang ( kronis persisten )
 infiltrasi limfosit terbatas pada traktus portal
 arsitektur hepar normal
 nekrosis sel hepar sedikit atau tidak ada
 prognosis baik
2) hepatitis kronis derajat tinggi ( kronis aktif )
 nekrosis peacemeal dan bridging
 radang melanjut ke parenkima sekitar
 resiko berkembang menjadi sirosis

2. a. sirosis hepatis bukan merupakan suatu kerusakan arsitektur sel hepar


yang irreversible, yang mengenai seluruh hepar, ditandai dengan fibrosis
dan regenerasi noduler
b. klasifikasi morfologi
sesuai dengan ukuran rata-rata nodul regenerasinya
1) mikronoduler, apabila diameter nodul sampai dengan 3 mm
2) makronoduler, apabila diameter nodul lebih dari 3 mm
c. klasifikasi etiologi
sesuai dengan gambaran klinis, biokimia, imunologis, arsitektur hasil
biopsy hepar
1) VHB dan VHC
2) Alcohol
3) Hemokromatosis
4) Penyakit autoimun hepar
5) Obstruksi biliaris rekuren
6) Penyakit Wilson

3. a. pancreatitis akut
 sering timbul perdarahan
 amylase dilepaskan ke dalam darah
 nekrosis lemak pada jaringan sekitar akan meningkatakan kalsium
etiologinya :
 obstruksi duktus pankreatikus
 refluks empedu
 alcohol
 syok
 infeksi virus mumps
 hiperparatiroidisme
 hipotermia trauma
 factor iatrogenic
b. pancreatitis kronis
 penyebab tersering adalah alcohol
 terdapat fibrosis dan atrofi eksokrin
 dapat menyebabkan malabsorbsi intestinal
etiologinya :
 dapat sebagai hasil kejadian berulang dari pancreatitis akut atau
dapat langsung
 penyebab paling umum adalah konsumsi alcohol dalam waktu
yang lama

IV . dr. Riza ( endokrin )

TIPE I
1. a. hiperparatiroidisme adalah peningkatan kadar PTH serum yang
disebabkan oleh meningkatnya sekresi
etiologi :
1) hiperparatiroidisme primer
 adenoma tunggal
 adenoma multiple
 karsinoma
2) hiperparatiroidisme sekunder
 GGK
 Sindrom malabsorbsi
 Defisiensi vit D
b. gejala klinis :
 Kelainan-kelainan jaringan lunak
Kalsifikasi metastatic terutama ditemukan pada pembuluh darah,
paru-paru, lambung, dan ginjal

 Kelainan-kelainan tulang
Pada stadium dini hanya berupa demineralisasi tulang yang mirip
dengan osteomalasia atau osteoporosis
 Pembentukan batu ginjal
 Ulcus pepticum
 Kelainan metabolic
Terdapat perubahan kadar kalsium, pospor, fosfatase lindi dalam
darah, urine, feces

2. a. hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana terdapat penurunan sekresi


hormone tiroid. Hipotiroidisme primer disebabkan oleh penurunan hormone
tiroid akibat proses penyakit kelenjar tiroid, dan hipotiroidisme sekunder
disebabkan oleh kegagalan sekresi TSH hipofisis
b. gambaran klinis :
1) pada anak-anak menyebabkan kretinisme
bayi/anak kretinisme menunjukkan alergi, somnolen, hipotermia,
gangguan makan, dan ikterus persisten.bisa terjadi retardasi
pertumbuhan dan retardasi mental irreversible
2) pada dewasa menyebabkan miksedema
adanya deposisi mukopolisakarida yang semakin banyak di jaringan
penyambung, letargi, intoleransi dingin, konstipasi, efusi pleura
3. a. trias Basedow
1) hipertiroidisme
BMR, PBI , Ral meningkat, hiperhidrosis, berat badan menurun
2) eksoftalmus
bola mata menonjol keluar. Bila terjadi infeksi orbita dapat mengalami
destruksi disebut eksoftalmus malignum. Jaringan limfoid seluruh
tubuh mengalami hiperplasi
3) struma ( pembesaran kelenjar gondok )
b. grave’s disease
makroskopis :
 membesar simetris dan uniform
 berat 80-90 gram
 lunak, coklat, tampak seperti daging
mikroskopis :
 parenkim sangat seluler
 sel epitel menjadi kolumner, papil-papil
 ada vakuolisasi
 di dalam stroma terdapat jaringan limfoid yang hiperplastik

TIPE II
1. isilah

Adenoma hipofisis Hormone yang


Gejala klinis
fungsional disekresi
a. ACTH b.
prolaktinoma c. d.
e. f. Gigantisme, akromegali
Tirotroph adenoma g. h.
i. FSH, LH j.

2. a. Tirotoksikosis adalah suatu keadaan dimana terdapat sekresi hormone


tiroid yang berlebihan
penyebabnya :
 grave’s disease ( 95% kasus )
 toksisitas pada struma multinoduler
 karsinoma
 tumor sel benih
 tiroiditis
b. gejala klinis :
 kecemasan, anxietas, insomnia, tremor
 penurunan BB meskipun nafsu makan baik
 intoleransi panas
 palpitasi, takikardi
 amenorea, infertilitas
 kelemahan otot
 osteoporosis
3. a. penyebab Sindroma Cushing
 iatrogenik : pemberian glukokortikoid dosis tinggi pada penyakit
nonendokrin
 noniatrogenik :
1) neoplasma adenokorteks fungsional ( 25% )
adenoma ( 20% )
karsinoma ( 5% )
2) hyperplasia adrenal bilateral ( 75% )
adenoma hipofisis yang mensekresi ACTH ( 60% )
neoplasma nonhipofisis yang mensekresi ACTH ( 15% )
b. gejala klinis :
 redistribusi lemak tubuh dari ekstremitas ke badan, menyebabkan
wajah bundar dan obesitas dengan ekstremitas kurus
 diabetes mellitus
 retardasi pertumbuhan, osteoporosis
 hipertensi dan alkalosis hipokalemik
 rentan terhadap infeksi
 euphoria, mania, psikosis
 hirsutisme, infertilitas

V. dr. Nadia ( Genital Wanita )


1. karsinoma serviks uteri
a. faktor resiko
 partus dan trauma yang menyertainya
 pada semua umur, tetapi jarang pada umur di bawah 20 tahun,
terbanyak pada umur 40-80 tahun
 usia pada saat perkawinan
wanita yang menikah di atas umur 35 tahun, mempunyai
kemungkinan mendapat karsinoma serviks dua kali lebih besar
daripada wanita yang tidak menikah
 higyene yang berhubungan dengan circumcision
 karsinogen
 genetic
 imunitas
 merokok
b, makroskopis
 fungating ( eksophitik ) : serviks dapat rusak dan menjalar ke kanalis
servikalis dan cavum uteri
 ulseratif ( endophitik ) : mukosa menebal dan serviks membesar
menjadi padat, mukosa dapat utuh atau terjadi ulkus
c. deteksi dini :
 jangan mengabaikan fluor albus, terutama pada wanita yang telah
punya banyak anak
 pemeriksaan sitologik berkala, dengan dibuat sediaan apus daerah
serviks, difiksasi, dipulas dengan papanicolaou, diperiksa ada sel
tumor ganas tidak

2. a. leimioma uteri adalah tumor jinak berasal dari otot polos miometrium,
pertumbuhannya dipengaruhi oleh estrogen, mengecil saat menopause,
30-50% pada wanita usia produksi
b, macamnya berdasarkan letak tumor :
 intramural ( interstitial ), seluruhnya terdapat dalam miometrium
 subserosa, terletak di bawah serosa
 submukosa, terletak di bawah mukosa
c. makroskopis
 berbatas tegas, bersimpai padat
 Putih kelabu
 Whorled cut surface, single dan multiple
 Parasitic leimioma
 Setelah menopause akan mengecil, padat, fibrosis

3. a. mola hidatidosa adalah neoplasma jinak yang berasal dari sel tropoblas,
vilioedema dan membesar, dilatasi kistik, gambaran seperti buah anggur
b. makroskopis : uterus berisi kelompok-kelompok jaringan seperti buah
anggur yang diikat oleh jaringan fibrotic yang halus, kistik, berdinding
tipis, mudah pecah dengan keluar cairan jernih
c. mikroskopis : vilus-vilus yang membesar dilapisi epitel tropoblas yang
proliferatif, stroma menunjukkan edema, hyperplasia dan anaplasia
epitel chorion

4. a. kista dermoid ovarii adalah teratoma kistik jinak dengan struktur


ektodermal berdiferensiasi sempurna dan lebih menonjol daripada
mesoderm dan entoderm
b. makroskopis :
 dinding kista keabu-abuan dan agak tipis
 sebagian kistik kenyal sebagian kistik padat
 dapat mengarah ke keganasan
 dinding kista terdiri dari kulit dan adnexa serta lumennya berisi
rambut dan gemuk

5. a. kehamilan ektopik yaitu implantasi dari ovum yang telah dibuahi di luar
uterus normal
b. lokasi tersering di tuba fallopi 90% (ampula 55%, istmus 25%, fimbria
17,4%, bagian intertitia 12%, rongga abdomen 0,1%) diikuti ovarium dan
rongga abdominal
c. jika terjadi rupture, gejala akut abdominal muncul, berupa nyeri sampai
syok
VI. prof.Ambar ( patologi SRE )

1. a. hodgkins limfoma

You might also like