Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

PIRAMIDA Vol. V No.

1 ISSN : 1907-3275

PARTISIPASI MASYARAKAT PADA


PELAYANAN KESEHATAN TERSTRUKTUR DAN PARIPURNA
I Made Dharmadi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar
ABSTRACT

Government expectation for the health development program is enhancing the community
achievement in independency of their self health care, and one component to show that they are
independent is their ability to pay the cost of their own health. To achieve this, the community still
needs to be encouraged or even helped by the government to build their awareness and ability to
improve their health behavior as well as pay the expenses of their own health. The most prominent
problem, so far, is people ability to get a better health care since they can not pay especially the cost.
Should people need treatment for their health problem, most of them still need to pay through out their
own pocket and hence they realize that the cost is too expensive for them, but they often don’t have
any choice as they can not even go to alternative medicine.
Health care shall be consistently maintained since their inability to pay the cost of care when they
are ill has to be limited or avoid. And should they have to face this problem, the system of health care
needs to be restructured or modified to ensure them to be handled well. Particularly in health care
expenditure, the insurance model needs to be introduced and the system based on Indonesian model of
cooperation (“gotong royong”) may be good since it is good to be applied in the developing people in
the basis of more customers to joint and less premium to pay.
The government actually has build the system include the payment. In the application however,
there still plenty of problems i.e. community participation in separating small part of their money to put
it in the community health insurance. The poverty groups have been given a poverty health insurance,
the formal group such as government employee, the armies have also been insured by ASKES or
Jamsostek. The middle low people have to be pushed and subsidized by the government to joint in the
community health insurance. It is hardly difficult for them to joint in the health insurance without any
help from the government, since their income is too short and their priority for health expenditure is
very low.
Beside that, other expenses are also needed to improve the completion of health services
particularly to the first step of service in the health centre (Puskesmas). By implementing structured and
completed services, we wish that the just, well distributed, qualify but affordable services in health will
be easily implemented.

Keyword : Health care system, self health care, insurance.

Pendahuluan Potensi masyarakat, baik sumber daya


Pembangunan kesehatan yang dicanangkan kesehatannya (dokter, para medis), maupun
berdasarkan sistem Kesehatan Nasional masyarakat yang akan dilayani, tidak kalah
bertujuan agar tercapainya pelayanan yang pentingnya untuk menunjang terlaksana
berkeadilan, merata, terjangkau, dan sesuai pelayanan kesehatan terstuktur. Masyarakat
dengan kebutuhan. Harapan ini dimungkinkan mendambakan pelayanan kesehatan yang
tercapai dengan pelayanan paripurna, yakni terjangkau dan bermutu. Apakah mungkin
pelayanan strata primer, skunder, dan tertier dengan pelayanan kesehatan atau pengobatan
yang terstruktur sedemian rupa, sehingga potensi geratis ? Pada konsep pelayanan terstruktur
yang ada di masyarakat maupun pemerintah hanya sebagian kecil yang bisa dikatakan gratis,
dapat bergerak secara harmonis dan bermanfaat sebagian besar memerlukan biaya. Hal yang
untuk pengembangan pelayanan kesehatan. seharusnya dilakukan oleh pemerintah adalah
berupaya agar masyarakat yang miskin atau tidak
Volume V No. 1 Juli 2009
I Made Dharmadi

mampu bisa mendapatkan pelayanan berkualitas Pelayanan Kesehatan Terstuktur dan


sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Paripurna
Pelayanan kesehatan di strata primer tidak Landasan berpikir pelayanan kesehatan
hanya pengobatan, tetapi juga diperlukan tersruktur dan paripurna ini adalah SK Menteri
pelayanan yang komprehensif, holistik , No. 131 2004 tentang sistem kesehatan Nasional
berkesinambungan, dan proaktif. Dengan cara dan UU No. 40 SJSN (2004), dengan harapan
seperti ini diharapkan adanya suatu dampak terwujudnya pelayanan kesehatan yang
terhadap masyarakat pada kemampuan berkeadilan, merata, terjangkau, dan bermutu.
masyarakat untuk memelihara kesehatannya. Sistem pelayanan kesehatan paripurna,
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak khususnya di Bali semestinya sudah diterapkan
berdiam diri, tetapi ikut berpartisipasi dalam untuk terwujudnya Bali Mandara, yakni Bali yang
meningkatkan kemampuan memelihara aman, damai dan sejahtera. Kadinkes Provinsi
kesehtannya. Kalau masayarakat selalu Bali menyampaikan bahwa misi jajaran
diintervensi dengan cara tidak membangkitkan kesehatan menyelenggarakan pelayanan
motivasi masyarakat untuk mampu memelihara kesehatan yang berkualitas dan berpihak pada
kesehatannya, misalnya dengan program kebutuhan masyarakat dan didukung oleh
pengobatan gratis, hal itu mungkin akan makin partisipasi masyarakat untuk berprilaku hidup
mengurangi daya dorong pencapaian pelayanan bersih dan sehat.
kesehatan yang terjangkau, merata, dan bermutu. Sistem pelayanan paripurna dengan
Pemerintah telah mengeluarkan dana untuk ujung tombaknya adalah pelayanan di strata satu
membantu masyarakat miskin dengan program yang mengemban tugas memberikan pelayanan
Jaminan Kesehatan masyarakat miskin. Namun, kesehatan yang berkualiatas serta sebagai
bagaimana untuk upaya pembiayaan kesehatan komunikator dan motivator kepada masyarakat.
pada masyarakat yang dikatagorikan tidak Dengan sitem rujukan yang baik, pelayanan yang
mampu ? PNS melalaui PT ASKES, karyawan adil, merata dan sesuai dengan kebutuhan
swasta dengan Jamsostek, dan ada Jaminan masyarakat bisa tercapai. Akhir-akhir ini banyak
Kesehatan untuk para pensiunan dsb. kegiatan pengobatan gratis, baik dari instansi
Diperkirakan di Bali baru terjangkau 40 % pemerintah maupun swasta. Apalagi menjelang
jaminan pemeliharaan kesehatan. Salah satu pemilu kegiatan ini sangat diminati dan sangat
indikator Bali sehat adalah tingkat pencapaian bernuansa politik. Fenomena ini sangat wajar
masyarakat memiliki jaminan kesehatan. untuk setrategi mendapatkan simpati
Bagaimana masyarakat yang belum terjangkau masyarakat agar mendukung program dari
jaminan kesehtan ? kelompok tersebut. Akan tetapi, perlu disadari
Masalah yang dihadapi dalam bahwa dengan pengobatan gratis baru sebagian
mengembangkan pelayanan terstruktur dan kecil yang bisa menerima faat dari program
paripurna, anatara lain, belum dioptimalkan tersebut. Walaupun landasan pengobatan gratis
pelayanan di strata primer; jaminan kesehatan adalah sebagai port the entry untuk menjawab
belum menjangkau secara luas; sistem rujukan masalah pembangunan dan pengembangan
dari pelayanan kesehatan primer ke sekunder, pelayanan kesehatan masyarakat, namun harapan
tertier dan sebaliknya tidak berjalan dengan untuk menggugah sektor lain untuk ikut
semestinya, sehingga memberikan dampak berpartisipasi tidak memberikan efek langsung
pembiayaan pelayanan kesehatan semakin mahal. pada pembangunan dan pengembangan sistem
Keadaan ini pada akhirnya akan menyulitkan pelayanan kesehatan. Pengobatan garatis
masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan memberikan manfaat sesaat dan tidak
yang dibutuhkan dan bisa menimbulan menimbulkan tumbuhnya kesadaran masyarakat
permintaan masyarakat agar diberikan untuk memelihara kesehatannya.
pengobatan gratis. Dengan demikian, potensi Khusus untuk masyarakat miskin,
masyarakat akan makin menurun terutama pemerintah melalui APBN telah memberikan
dalam partisipasi pemeliharaan kesehatan. jaminan kesehatan secara paripurna. Pada
pelayanan strata satu, diharapkan dapat
pelayanan kesehatan secara holistik,
komprehensif, dan berkesinambungan. Bila ada
pasien yang memerlukan pelayanan lebih lanjut
PIRAMIDA Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Partisipasi Masyarakat pada Pelayanan Kesehatan Terstruktur dan Paripurna

dirujuk kepelayanan strata sekunder ataupun jaminan kesehatan bila memerlukan pelayanan
tertier. Pelayanan di strata satu tidak hanya kesehatan harus melalui strata satu dan bila
memberikan pelayanan pengobatan, namun diperlukan perawatan lanjut baru kejenjang
lebih dari hanya sekadar mengobati orang sakit. berikutnya. Paripurna dimaksudkan agar para
Pelayanan komprehensif adalah pelayanan yang pememberi pelayanan kesehatan secara
terpadu disesuaikan dengan kebutuhan terkoordinasi melalui sistem rujukan. Dengan
masyarakat dalam pencegahan penyakit, demikian, peserta jaminan kesehatan berhak
diagnose dini penyakit, dan pengobatan, mendapatkan pelayanan kesehatan secara
rehabilitasinya, serta dilaksanakan secara terpadu dari jenjang pertama sampai jenjang
berkesinambungan. Dengan demikian, yang tertinggi.
pengobatan gratis baru memenuhi salah satu Pelayanan di strata satu tidak hanya
pelayanan kesehatan. Bagamana aspek yang lain pelayanan pengobatan yang akan diberikan,
? sangat diperlukan dorongan pemerintah untuk namun pelayanan secara komprehensif. Hanya
meningkatkan kemampuan strata satu untuk bisa sayang fasilitas untuk mendapatkan nasihat atau
memberikan pelayanan yang bermutu konsultasi mengenai cara pemeliharaan
berdayaguna pada masyrakat, dengan kata lain kesehatan yang tersedia masih jarang
revitalisasi Puskesmas. dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga
Pemerintah Daerah Bali menyatakan paradigma sehat di masyarakat tidak pernah
beberapa revitalisasi Puskesmas sudah dijalankan terwujud. Malahan hampir selalu disampaikan
dengan meningkatkan kemampuan Puskesmas oleh perserta jaminan kesehatan adalah untuk
memiliki sarana dan prasarana rawat inap mendapat pengobatan. Masyarakat hanya
sehingga mampu melayani kegawat daruratan paham bahwa sakit yang di derita bisa sembuh
dan merawat ibu melahirkan. Meningkatkan dengan obat berupa pil (tablet). Masyarakat tidak
pelayanan di strata satu tidak hanya dalam paham kalau dalam penyembuhan bisa dengan
penanganan orang sakit atau dikenal dengan mengatur pola makan, prilaku sehat dan berupa
upayaya kesehatan perorangan tapi masih ada nasehat dokter. Dengan makin ditingkatkan
yang perlu dikembangkan yakni upaya pemahaman masyrakat mengenai kesehatan,
kesehatan masyarakat dan upaya pembiayaan semestinya perubahan prilaku masyarakat
kesehatan. Pusat kesehatan masyarakat tidak menuju pemeliharaan kesehatan keluarga akan
sebagai rumah sakit, tapi sebgai pusat meningkat pula. Dalam artian masyarakat
pembangunan dan pembinaan kesehatan dibutuhkan partisipasinya untuk meraih
masyarakat yang mengutamakan pencegahan pengetahuan atau kemampuan memelihara
penyakit, mendeteksi sedini mungkin kejadian kesehatannya.
penyakit dan membina masyarakat supaya Pemeliharaan kesehatan individu, keluarga
mampu memelihara kesehatanya. Jadi revitalisasi dan akhirnya masyarakat sangat memerlukan
Puskesmas diharapkan dapat menyentuh partisipasi masyarakat itu sendiri. Kalau yang
pelayanan yang komprehensif, baik dalam upaya perduli dengan pembangunan kesehatan hanya
kesehatan perorangan, maupun dalam upaya memikirkan upaya pengobatan saja, sudah pasti
kesehatan masyarakat dan pembiayaannya. paradigma sehat di masyarakat tidak pernah
Upaya pembiayaan kesehatan yang dibiayai terwujud. Maka dari itu perlu ada dorongan
oleh pemerintah baru sebatas masyrakat miskin. disemua sektor untuk mampu merubah pola
Dulu dikenal dengan Askin, sekarang pikir masyarakat pentingnya memeliharaan
dikembangkan menjadi Jamkesmas. Jamkesmas kesehatan terutama kesehatan keluarga. Dalam
adalah upaya pembiayaan kesehatan yang pembangunan kesehatan dibutuhkan sumber
dikelola oleh Dinas Kesehatan Daerah dan daya yang handal. Sumberdaya manusia dibidang
Puskesmas sebagai pemberi pelayanan di strata I. kesehatan diperlukan tenaga kesehatan yang
Apabila diketemukan masalah kesehatan yang paham dan mampu memberikan pelayanan yang
memerlukan pelayanan lajutan, misalnya harus holistik, komprehensif dan berkesinambungan
dirawat inap, maka akan dirujuk ke strata serta mengutamakan pencegahan penyakit.
berikutnya yakni strata II dan atau strata III. Sumber daya yang lain adalah upaya pembiayaan
Pelayanan dengan sistem berjenjang inilah yang pelayanan kesehatan masyarakat.
dikatakan dengan pelayanan terstruktur dan Sumber daya manusia (tenaga kesehatan)
paripurna. Struktur ini dimaksudkan agar peserta terutama tenaga dokter di jenjang pertama
Volume V No. 1 Julli 2009
I Made Dharmadi

sudah disiapkan oleh lembaga pendidikan dijamin pembiayaan kesehatannya oleh


kedokteran yang mampu dan paham pemerintah. Jamkesmas tidak terkelola sebagai
melaksanakan tugas efektif, efisien dan bermutu jaminan kesehatan dengan sistem
mealalui kurikulum berbasis kopetensi dan perasuaransian. Sehingga sifat gotong royong,
ditambah dengan ketrampilan pelayanan kekeluargaan dalam menanggulangi pembiayaan
kesehatan kedokteran keluarga. Upaya pelayanan pemeliharaan kesehatan secara pra bayar tidak
kesehatan di Puskesmas sudah mulai terdorong mungkin diberlakukan.
untuk meningkatkatkan mutu pelayanan namun Bagaimana untuk masyarakat tak mampu
masih memerlukan dorongan lebih besar dan masyarakat kurang mampu ? Kesadaran
terutama mengenai kemampuan pendanaan masyarakat Bali untuk bergotong royong,
program yang wajib di perankan dalam melayani menyama braya sudah membudaya dalam
jaminan kesehatan. Pengelola Jaminan menjalankan kehidupannya. Ditahun delapan
Kesehatan supaya menganalisis dengan baik puluhan telah dipelopori dengan Dana Sehat di
dana yang diperlukan untuk menghasikan Pejaten, Tahun Sembilan puluhan di daerah
pelayanan yang menyeluruh dan paripurna. Tabanan dikembangkan Dana Upaya Kesehatan
Jangan sampai timbul pelayanan yang hanya Masyarakat, tahun dua ribuan di Peliatan
mampu memberikan pelayanan pengobatan Gianyar dikembangkan Jaminan Pemeliharaan
orang sakit saja dalam arti sempit hanya Kesehtan Masyarakat (JPKM), sedangkan di
memberi obat berupa pil, padahal pelayanan Jembrana di kenal dengan Jaminan Kesehatan
yang bermutu diperlukan pelayanan yang Jembrana. Dari pemerintah dikembangkan
komprehensif. jaminan kesehatan yang dikelola oleh PT. Askes
Sasaran Indonesia sehat tahun 2010 adalah dan Jamsostek. Kepesertaan dari asuransi
80 % rakyat Indonesia memiliki jaminan kesehatan ini masih berjalan lambat sehingga
kesehatan. Tahun 2010 sudah selangkah lagi. kemampuan pembiayaannya belum bisa
Provensi Bali pada saat ini diperkirakan mencakup secara luas. Masih diperlukan biaya
mencapai 40- 50 % telah memiliki Jaminan tambahan untuk pertanggungan penyakit
Kesehatan. Maka dari itu masih diperlukan tertentu. Harapan pemerintah tercapainya
partisipasi masyarakat untuk mensukseskan visi kepesertaan semesta pada tahun 2010 yakni 80
Indonesia Sehat secara bergotong royong dari % penduduk sudah memiliki jaminan kesehatan.
semua sektor dibidang upaya pembiayaan Berdasarkan data dari PT. Askes, diperkirakan
kesehatan. Berdasarkan UU JSN 2004 upaya peserta jaminan kesehatan sosial tahun 2005
pembiayaan kesehatan dikenal denagan jaminan mencapai 49,59 % dari 210 juta penduduk
kesehatan masyarakat. Indonesia. Bagaimamna Provinsi Bali ? mungkin
tidak jauh berbeda dengan kepesertaan secara
Jaminan Kesehatan Nasional. nasional. Namun cukup optimis jumlah peserta
Reformasi kebijakan pembangunan jaminan sosial lebih besar dari data persentase
kesehatan menimbulkan perubahan dalam nasional. Oleh karena adanya pengembangan
sistem pelayanan kesehatan. Salah satunya JPKM dan JKJ. Jaminan Kesehtan ini
subsistem upaya pembiayaan kesehatan diatur diharapkan tidak hanya dimanfaatkan untuk
dalam tatanan yang menghimpun berbagai upaya berobat dikala sakit. Tetapi masih bisa
penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan dimanfaatkan untuk mendapat pelayanan
sumber daya keuangan secara terpadu dan saling konsultasi pada pelayanan kesehatan dalam
mendukung guna menjamin tercapainya derajat pemeliharaan kesehatan ataupun untuk proteksi
kesehatan yang setinggi-tingginya. spesifik dan diagnose dini dari penyakit agar bisa
Pembiayaan pelayanan kesehatan terlaksana pelayanan yang komprehensif,
dirasakan makin lama makin meningkat, berkesinambungan.
terutama sangat dirasakan oleh masyarakat Undang-undang Jaminan Sosial Nasional
miskin dan masyarakat yang memiliki biaya sudah mengatur mengenai kepesertaan jaminan
hidup yang pas-pasan. Kalau kelompok kesehatan. Menurut salah satu badan
masayakat miskin atau kelompok yang tidak penyelenggara asuransi kesehatan sosial (PT.
berdaya dalam memelihara kesehatannya sudah Askes) menyatakan bahwa diperlukan peraturan
dibuatkan sistem pembiayaan kesehatan yang peperintah dari UU SJSN 2004 shingga mampu
dikenal dengan Jamkesmas. Masyarakat miskin mendorong masyarakat pengusaha mengikutkan
PIRAMIDA Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Partisipasi Masyarakat pada Pelayanan Kesehatan Terstruktur dan Paripurna

semua karyawannya wajib ikut dalam jaminan Upaya penbiayaan kesehatan perorangan
kesehatan masyarakat. Apalagi kecendrungan diperlukan bantuan dari pemerintah khususnya
dimasa datang semua penyelenggara jaminan pada klompok masyarakat yang kurang mampu
kesehatan menyatu dalam satu badan dikenal agar jangan timbul klompok masyarakat oleh
dengan Badan Jaminan Penyelenggara Nasional karena sakit menjadi miskin. Kelompok
sebagai penyelenggara nirlaba. Dalam masyarakat miskin telah terjamin kesehatannya
pengembangan peserta jaminan kesehatan perlu melalui Jamkesmas. Namun bagi kelompok yang
diupayakan partisipasi masyarakat yang termasuk kurang mampu dalam pembiayaan kesehatannya
dalam kelompok informal. Kelompok formal sangat memerlukan bantuan dari pemerintah
akan paling mudah untuk menggerakkan daerah (subsidi) agar mampu membiayai
menjadi peserta,misalnya PNS, ABRI, Pesiunan. pemeliharaan kesehatannya. Bantuan ini berupa
Sementara itu, kelompok informal seharusnya dana dipergunakan oleh masyarakat sebagai
disubsidi oleh pemerintah daerah. tambahan dana yang disihkan dari sebagian
Pembangunan kesehatan jangka pendapatan masyarakat untuk ikut sebagai
menengah dan jangka panjang, khususnya upaya peserta jaminan kesehatan sosial. Hal ini bisa
kesehatan masyarakat dan upaya pembiayaan dilakukan suatu program asuransi kesehatan
kesehatan, masih perlu dorongan besar dari mandiri seperti di daerah Tabanan, maupun
pemerintah agar mampu menggerakan sumber JPKM di Gianyar dan SJKJ di Jembrana.
daya yang mengarah pada pengembangan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Simpulan
Puskesmas sebagai pintu terdepan 1. Pelayanan kesehatan paripurna masih perlu
masuknya masalah kesehatan akan mampu disosialisasikan secara berkesinanmbungan
memberikan pelayanan kesehatan yang sehingga sistem pelayanan paripurna secara
komprehensif atau paripurna bila pemerintah berjenjang ataupun pelayanan secara
melalui Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten komprehensif di jenjang pertama terlaksana
mampu berkoordinasi untuk revitalisasi dengan baik sesuai dengan standar pelayanan
Puskesmas. Sejauh mamna kendala manajemen kesehatan.
puskesmas dalam mengelola tugas promosi 2. Pelayanan kesehatan masyarakat di
kesehatannya ?, apa kendala dari tugas dan Puskesmas tidak hanya pemberian obat,
kewajiban dalam proteksi spesifik dan dignose tetapi juga dalam melaksanakan tugasnya
dini penyakit. Dari profil Puskesmas, nampaknya sebagai pembina kesehatan akan melaksakan
ada kendala pembiayaan pada menggerakan tugas sebagai promosi kesehatan atau
potensi puskesmas sebagai corong pemerintah pendidikan kesehatan, proteksi spesifik dan
untuk meningkatkan pengetahuan , sikap dan deteksi dini penyakit.
prilaku masyarakat hidup sehat dan bersih. 3. Partisipasi masyarakat untuk membangun
Proteksi spesifik yang diperlukan tidak hanya kemandirinya dalam memelihara kesehtannya
pada kemampuan memberikan immunisasi saja masih kurang sehingga paradigma sehat pada
namun perlu diadakan kegiatan yang proaktif kehidupan masyarakat masih jauh dari
dalam melindungi kesehatan pada kelompok harapan.
tertentu yang berisiko terkena penyakit menular 4. Jamkesmas sangat dibutuhkan oleh
terutama yang bersifat kronis atau pada klompok masyarakat dan tidak hanya terbatas pada
usia lanjut. Mengenai kemampuan Puskesmas masyarakat miskin saja. Bagi klompok
deteksi dini penyakit pelu bantuan peralatan masyarakat yang kurang mampu, perlu
maupun sumber daya manusia agar mampu bantuan dari pemerintah untuk memberikan
menangani pasien dengan diagnose pasti dan subsidi pembayaran premi asuransi kesehtan.
sedini mungkin. Dengan bantuan ini mestinya 5. Pengobatan garatis dari Pemda Provinsi
pelayanan yang paripurna di strata I akan bisa masih bermanfaat untuk bantuan masyarakat
dilaksanakan dengan baik tidak hanya terfokus jangka pendek atau sesaat. Tapi sangat
pada pemberian obat saja. Memang perlu memungkinkan timbulnya efek negatif
disadari atas kekurangan dana dari pemerintah, terhadap partisipasi masyarakat dan niat untuk
hendaknya merupakan prioritas kebijakan menyisihkan sebagian pengasilannya untuk
pembangunan kesehatan. pemeliharaan kesehatan akan berkurang.

Volume V No. 1 Julli 2009


I Made Dharmadi

6. Revitalisasi Puskesmas perlu ditingkatkan


tidak hanya meningkatkan sarana prasarana
rawat inap, tapi perlu peningkatan kualitas
pada kebutuhan pelayanan Pukesmas yang
paripurna.
7. Kepersertaan Jaminan Kesehtan Masyarakat
perlu ditingkatkan melalui regulasi
pemerintah daerah khusus mengenai upaya
pembiayaan kesehatan masyarakat untuk
memberikan subsidi sebagai cost shering premi
Jaminan Kesehatan Sosial, atau dengan cara
mempercepat adanya PP dari UU SJSN.

Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI, 2004. Sistem


Kesehatan Nasional RI
http://www.gizi/cgi-
bin/berita/fullnews.cgi?newsid1048220968,4
2748,12/05/09
http//www.jpkm-
online.net/index.php?option=com_cont
ent&task=view&id=85&Ite…
12/05/09
http//www.jpkm-
online.net/index.php?option=com_content
&task=view&id=89&Ite…
12/05/09
http://www.gemari.or.id/artikel/3599.shtm
l,12/05/09
http://sanggar.wordpress.com/2008/03/07
/reformasi-sistem-jaminan-
kesehatanmewuj...12/05/09
Muninjaya,AA, 2009. Peran Serta Masyarakat
dalam Pembangunan Kesehatan,Lokakarya
Pelayanan Kesehatan Paripurna. FK Unud,
Denpasar- Bali.
Sulastomo,2004. Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan, Sistem Jaminan Kesehatan
Nasional. Yayasan Penerbit Ikatan Dokter
Indonesia, Jakarta
Suteja, I N, 2009.Sistem Pelayanan Kesehatan
Daerah Bali, Lokakarya Pelayanan
Kesehatan Paripurna. FK Unud, Denpasar-
Bali.
Subawa, Gede, 2009. Upaya Penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat,
Lokakarya Pelayanan Kesehtan Paripurna.
FK Unud, Denpasar- Bali.

PIRAMIDA Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

You might also like