Professional Documents
Culture Documents
Partisipasi Masyarakat Pada Pelayanan Kesehatan Terstruktur Dan Paripurna
Partisipasi Masyarakat Pada Pelayanan Kesehatan Terstruktur Dan Paripurna
1 ISSN : 1907-3275
Government expectation for the health development program is enhancing the community
achievement in independency of their self health care, and one component to show that they are
independent is their ability to pay the cost of their own health. To achieve this, the community still
needs to be encouraged or even helped by the government to build their awareness and ability to
improve their health behavior as well as pay the expenses of their own health. The most prominent
problem, so far, is people ability to get a better health care since they can not pay especially the cost.
Should people need treatment for their health problem, most of them still need to pay through out their
own pocket and hence they realize that the cost is too expensive for them, but they often don’t have
any choice as they can not even go to alternative medicine.
Health care shall be consistently maintained since their inability to pay the cost of care when they
are ill has to be limited or avoid. And should they have to face this problem, the system of health care
needs to be restructured or modified to ensure them to be handled well. Particularly in health care
expenditure, the insurance model needs to be introduced and the system based on Indonesian model of
cooperation (“gotong royong”) may be good since it is good to be applied in the developing people in
the basis of more customers to joint and less premium to pay.
The government actually has build the system include the payment. In the application however,
there still plenty of problems i.e. community participation in separating small part of their money to put
it in the community health insurance. The poverty groups have been given a poverty health insurance,
the formal group such as government employee, the armies have also been insured by ASKES or
Jamsostek. The middle low people have to be pushed and subsidized by the government to joint in the
community health insurance. It is hardly difficult for them to joint in the health insurance without any
help from the government, since their income is too short and their priority for health expenditure is
very low.
Beside that, other expenses are also needed to improve the completion of health services
particularly to the first step of service in the health centre (Puskesmas). By implementing structured and
completed services, we wish that the just, well distributed, qualify but affordable services in health will
be easily implemented.
dirujuk kepelayanan strata sekunder ataupun jaminan kesehatan bila memerlukan pelayanan
tertier. Pelayanan di strata satu tidak hanya kesehatan harus melalui strata satu dan bila
memberikan pelayanan pengobatan, namun diperlukan perawatan lanjut baru kejenjang
lebih dari hanya sekadar mengobati orang sakit. berikutnya. Paripurna dimaksudkan agar para
Pelayanan komprehensif adalah pelayanan yang pememberi pelayanan kesehatan secara
terpadu disesuaikan dengan kebutuhan terkoordinasi melalui sistem rujukan. Dengan
masyarakat dalam pencegahan penyakit, demikian, peserta jaminan kesehatan berhak
diagnose dini penyakit, dan pengobatan, mendapatkan pelayanan kesehatan secara
rehabilitasinya, serta dilaksanakan secara terpadu dari jenjang pertama sampai jenjang
berkesinambungan. Dengan demikian, yang tertinggi.
pengobatan gratis baru memenuhi salah satu Pelayanan di strata satu tidak hanya
pelayanan kesehatan. Bagamana aspek yang lain pelayanan pengobatan yang akan diberikan,
? sangat diperlukan dorongan pemerintah untuk namun pelayanan secara komprehensif. Hanya
meningkatkan kemampuan strata satu untuk bisa sayang fasilitas untuk mendapatkan nasihat atau
memberikan pelayanan yang bermutu konsultasi mengenai cara pemeliharaan
berdayaguna pada masyrakat, dengan kata lain kesehatan yang tersedia masih jarang
revitalisasi Puskesmas. dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga
Pemerintah Daerah Bali menyatakan paradigma sehat di masyarakat tidak pernah
beberapa revitalisasi Puskesmas sudah dijalankan terwujud. Malahan hampir selalu disampaikan
dengan meningkatkan kemampuan Puskesmas oleh perserta jaminan kesehatan adalah untuk
memiliki sarana dan prasarana rawat inap mendapat pengobatan. Masyarakat hanya
sehingga mampu melayani kegawat daruratan paham bahwa sakit yang di derita bisa sembuh
dan merawat ibu melahirkan. Meningkatkan dengan obat berupa pil (tablet). Masyarakat tidak
pelayanan di strata satu tidak hanya dalam paham kalau dalam penyembuhan bisa dengan
penanganan orang sakit atau dikenal dengan mengatur pola makan, prilaku sehat dan berupa
upayaya kesehatan perorangan tapi masih ada nasehat dokter. Dengan makin ditingkatkan
yang perlu dikembangkan yakni upaya pemahaman masyrakat mengenai kesehatan,
kesehatan masyarakat dan upaya pembiayaan semestinya perubahan prilaku masyarakat
kesehatan. Pusat kesehatan masyarakat tidak menuju pemeliharaan kesehatan keluarga akan
sebagai rumah sakit, tapi sebgai pusat meningkat pula. Dalam artian masyarakat
pembangunan dan pembinaan kesehatan dibutuhkan partisipasinya untuk meraih
masyarakat yang mengutamakan pencegahan pengetahuan atau kemampuan memelihara
penyakit, mendeteksi sedini mungkin kejadian kesehatannya.
penyakit dan membina masyarakat supaya Pemeliharaan kesehatan individu, keluarga
mampu memelihara kesehatanya. Jadi revitalisasi dan akhirnya masyarakat sangat memerlukan
Puskesmas diharapkan dapat menyentuh partisipasi masyarakat itu sendiri. Kalau yang
pelayanan yang komprehensif, baik dalam upaya perduli dengan pembangunan kesehatan hanya
kesehatan perorangan, maupun dalam upaya memikirkan upaya pengobatan saja, sudah pasti
kesehatan masyarakat dan pembiayaannya. paradigma sehat di masyarakat tidak pernah
Upaya pembiayaan kesehatan yang dibiayai terwujud. Maka dari itu perlu ada dorongan
oleh pemerintah baru sebatas masyrakat miskin. disemua sektor untuk mampu merubah pola
Dulu dikenal dengan Askin, sekarang pikir masyarakat pentingnya memeliharaan
dikembangkan menjadi Jamkesmas. Jamkesmas kesehatan terutama kesehatan keluarga. Dalam
adalah upaya pembiayaan kesehatan yang pembangunan kesehatan dibutuhkan sumber
dikelola oleh Dinas Kesehatan Daerah dan daya yang handal. Sumberdaya manusia dibidang
Puskesmas sebagai pemberi pelayanan di strata I. kesehatan diperlukan tenaga kesehatan yang
Apabila diketemukan masalah kesehatan yang paham dan mampu memberikan pelayanan yang
memerlukan pelayanan lajutan, misalnya harus holistik, komprehensif dan berkesinambungan
dirawat inap, maka akan dirujuk ke strata serta mengutamakan pencegahan penyakit.
berikutnya yakni strata II dan atau strata III. Sumber daya yang lain adalah upaya pembiayaan
Pelayanan dengan sistem berjenjang inilah yang pelayanan kesehatan masyarakat.
dikatakan dengan pelayanan terstruktur dan Sumber daya manusia (tenaga kesehatan)
paripurna. Struktur ini dimaksudkan agar peserta terutama tenaga dokter di jenjang pertama
Volume V No. 1 Julli 2009
I Made Dharmadi
semua karyawannya wajib ikut dalam jaminan Upaya penbiayaan kesehatan perorangan
kesehatan masyarakat. Apalagi kecendrungan diperlukan bantuan dari pemerintah khususnya
dimasa datang semua penyelenggara jaminan pada klompok masyarakat yang kurang mampu
kesehatan menyatu dalam satu badan dikenal agar jangan timbul klompok masyarakat oleh
dengan Badan Jaminan Penyelenggara Nasional karena sakit menjadi miskin. Kelompok
sebagai penyelenggara nirlaba. Dalam masyarakat miskin telah terjamin kesehatannya
pengembangan peserta jaminan kesehatan perlu melalui Jamkesmas. Namun bagi kelompok yang
diupayakan partisipasi masyarakat yang termasuk kurang mampu dalam pembiayaan kesehatannya
dalam kelompok informal. Kelompok formal sangat memerlukan bantuan dari pemerintah
akan paling mudah untuk menggerakkan daerah (subsidi) agar mampu membiayai
menjadi peserta,misalnya PNS, ABRI, Pesiunan. pemeliharaan kesehatannya. Bantuan ini berupa
Sementara itu, kelompok informal seharusnya dana dipergunakan oleh masyarakat sebagai
disubsidi oleh pemerintah daerah. tambahan dana yang disihkan dari sebagian
Pembangunan kesehatan jangka pendapatan masyarakat untuk ikut sebagai
menengah dan jangka panjang, khususnya upaya peserta jaminan kesehatan sosial. Hal ini bisa
kesehatan masyarakat dan upaya pembiayaan dilakukan suatu program asuransi kesehatan
kesehatan, masih perlu dorongan besar dari mandiri seperti di daerah Tabanan, maupun
pemerintah agar mampu menggerakan sumber JPKM di Gianyar dan SJKJ di Jembrana.
daya yang mengarah pada pengembangan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Simpulan
Puskesmas sebagai pintu terdepan 1. Pelayanan kesehatan paripurna masih perlu
masuknya masalah kesehatan akan mampu disosialisasikan secara berkesinanmbungan
memberikan pelayanan kesehatan yang sehingga sistem pelayanan paripurna secara
komprehensif atau paripurna bila pemerintah berjenjang ataupun pelayanan secara
melalui Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten komprehensif di jenjang pertama terlaksana
mampu berkoordinasi untuk revitalisasi dengan baik sesuai dengan standar pelayanan
Puskesmas. Sejauh mamna kendala manajemen kesehatan.
puskesmas dalam mengelola tugas promosi 2. Pelayanan kesehatan masyarakat di
kesehatannya ?, apa kendala dari tugas dan Puskesmas tidak hanya pemberian obat,
kewajiban dalam proteksi spesifik dan dignose tetapi juga dalam melaksanakan tugasnya
dini penyakit. Dari profil Puskesmas, nampaknya sebagai pembina kesehatan akan melaksakan
ada kendala pembiayaan pada menggerakan tugas sebagai promosi kesehatan atau
potensi puskesmas sebagai corong pemerintah pendidikan kesehatan, proteksi spesifik dan
untuk meningkatkan pengetahuan , sikap dan deteksi dini penyakit.
prilaku masyarakat hidup sehat dan bersih. 3. Partisipasi masyarakat untuk membangun
Proteksi spesifik yang diperlukan tidak hanya kemandirinya dalam memelihara kesehtannya
pada kemampuan memberikan immunisasi saja masih kurang sehingga paradigma sehat pada
namun perlu diadakan kegiatan yang proaktif kehidupan masyarakat masih jauh dari
dalam melindungi kesehatan pada kelompok harapan.
tertentu yang berisiko terkena penyakit menular 4. Jamkesmas sangat dibutuhkan oleh
terutama yang bersifat kronis atau pada klompok masyarakat dan tidak hanya terbatas pada
usia lanjut. Mengenai kemampuan Puskesmas masyarakat miskin saja. Bagi klompok
deteksi dini penyakit pelu bantuan peralatan masyarakat yang kurang mampu, perlu
maupun sumber daya manusia agar mampu bantuan dari pemerintah untuk memberikan
menangani pasien dengan diagnose pasti dan subsidi pembayaran premi asuransi kesehtan.
sedini mungkin. Dengan bantuan ini mestinya 5. Pengobatan garatis dari Pemda Provinsi
pelayanan yang paripurna di strata I akan bisa masih bermanfaat untuk bantuan masyarakat
dilaksanakan dengan baik tidak hanya terfokus jangka pendek atau sesaat. Tapi sangat
pada pemberian obat saja. Memang perlu memungkinkan timbulnya efek negatif
disadari atas kekurangan dana dari pemerintah, terhadap partisipasi masyarakat dan niat untuk
hendaknya merupakan prioritas kebijakan menyisihkan sebagian pengasilannya untuk
pembangunan kesehatan. pemeliharaan kesehatan akan berkurang.
Daftar Pustaka