Professional Documents
Culture Documents
5 Perusak Hati
5 Perusak Hati
Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak,
rusak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya
dan wajib. Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah
menyebutkan ada lima perkara, 'bergaul dengan banyak kalangan (baik dan
buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan
dan banyak tidur.'
Dalam tataran riel, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup
dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya out put semacam
ini, karena motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang,
kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia.
Karena itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal berat karena salah
pergaulan. Allah berfirman:
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua
tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil
jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku
(dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya
dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah
datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).
Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-
citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal shalih yang mendekatkan
dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-
angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi n memuji orang yang
bercita-cita terhadap kebaikan.
Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain
Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah
rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling
lemah dan rapuh.
Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun
di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya
adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, artinya: "Janganlah
kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela
dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22)
4. Makanan
Makanan perusak ada dua macam.
"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari
memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi
anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang
rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya,
sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR.
At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).
5. Kebanyakan tidur
Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan
waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang
sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak
bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat
sangat dibutuhkan.
Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut
malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur
di pagi atau sore hari. Bahkan tidur pada sore dan pagi hari lebih
banyak madharatnya daripada manfaatnya.
Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara shalat Shubuh dengan
terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategis.
Karena itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang
malamnya untuk ibadah, mereka tidak mau tidur pada waktu tersebut
hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang,
saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rizki, saat diberikannya
barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategis dan sangat
menentukan masa-masa setelahnya. Karenanya, tidur pada waktu itu
hendaknya karena benar-benar sangat terpaksa.
Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah
pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bagian
akhir malam, atau sekitar delapan jam. Dan itulah tidur yang baik
menurut pada dokter. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan
berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak
bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya
matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasul Shallallahu 'alaihi
wa sallam .