Professional Documents
Culture Documents
Peng Ureatablet Jrktan Supriono
Peng Ureatablet Jrktan Supriono
Supriono 1)
ABSTRACT
aim of this research was request : What was Nitrogen utilization with recommended
The dosage to produce maximum yield ? What was plant spacing with recommended to
produce maximum yield ? What was both treatment get interaction ?
The main idea of this research was soybean important to source protein. Extensification to margin
area was important because by utilization production land by another sectors. Soybean technic culture
on margin area, especially acid soil important to know.
This research conducted on Sukosari, Jumantono, Karanganyar, Central Java, on latosol soil.
Research by factorial 4x3, repeated 3 times, was start on September 1997 and finished on January
1998. The first factor was plant spacing with J1 = 10cm x 20cm, J2 = 20cm x 20 cm dan J3 = 30cm x
20cm. The second factor was Nitrogen dosage with N1 = without urea, N2 = 100 kgN/ha, N3 = 150
kgN/ha, N4 = 200 kgN/ha. Every treatment and replication was 1,2m x 1,4m.
The result of this research was : The first, N utilization 100 kg/ha was increased on plant height,
pod number per plant, seed yield per plant, fresh weight and seed yield per plot. The second, the low
plant spacing was decreases weight per plant, but increased fresh weight per plot and seed yield per
plot. The 3rd, both factors no interaction on this reesearch.
PENDAHULUAN
Secara nasional telah dicanagkan Gema Pa- Di Indonesia terdapat 55,6 juta Ha tanah mineral
lagung 2001. Namun penggunaan benih bersertifi- masam dengan tingkat kesuburan yang rendah
kat untuk kedelai ternyata baru mencapai ½% (Wi- sampai sangat rendah, termasuk tanah latosol yang
bowo, 1999). Disamping benih, upaya peningkat- memiliki luas penyebaran sekitar 17,16 Ha (Soe-
an hasil juga meliputi perluasan areal dan intensifi- pardi, 1983).
kasi pertanian. Perluasan areal telah mengarah pa- Menurut Whigham (1983), kedelai dapat
da lahan-lahan bermasalah (Utomo, 1990). dimakan dalam bentuk segar, difermentasi atau
Kemasaman tanah merupakan salah satu digoreng. Kadang kedelai juga digunakan untuk
kendala dalam meningkatkan produksi pertanian. obat tradisional, minyaknya juga dapat diekstrak
Angka diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% DMRT.
Ternyata penggunaan pupuk nitrogen dalam komponen pertumbuhan yang lain. Perbedaan ja-
dosis rendah pada penelitian ini telah mampu me- rak tanam yang dicobakan mulai dari renggang,
ningkatkan tinggi tanaman kedelai tahan asam kul- sedang hingga rapat ternyata belum mampu meng-
tivar sindoro secara nyata. Penambahan tinggi ta- ubah tinggi tanaman secara nyata.
naman tersebut disebabkan karena tanaman yang
subur ataukah karena etiolasi, perlu dilihat pada 2. Berat Per Tanaman
Tabel 2 : Berat tanaman kedelai pada berbagai perlakuan (g).
Perlakuan N/J Rapat Sedang Renggang Rerata N
Kontrol 12,77 3,93 6,00 4,23
N rendah 4,33 8,40 7,63 6,79
N sedang 4,17 7,87 5,47 5,83
N tinggi 4,90 5,33 7,60 5,94
Rerata J 4,0 ab 6,38 a 6,68 a 5,70
Ternyata jarak tanam renggang dan sedang nyebabkan berat per tanaman lebih tinggi.
mampu meningkatkan berat per tanaman secara
nyata, pemberian pupuk nitrogen cenderung me- 3. Jumlah Cabang
Tabel 3 : Jumlah cabang kedelai pada berbagai perlakuan.
Perlakuan N/J Rapat Sedang Renggang Rerata N
Kontrol 1,37 1,10 1,47 1,31
N rendah 1,47 2,13 1,93 1,84
N sedang 1,07 1,63 1,37 1,36
N tinggi 1,33 1,37 1,93 1,54
Rerata J 1,31 1,56 1,68 1,51
Ternyata reratanyapun terlihat bahwa perbedaan relatif kecil pengaruhnya terhadap jumlah cabang per
dosis urea baik dosis rendah, sedang maupun tinggi tanaman. Dengan kata lain, pemberian urea baik dosis
Angka diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% DMRT.
Seperti halnya tinggi tanaman, ternyata pembe- lain, perbedaan jarak tanam belum mampu mening-
rian pupuk nitrogen pada dosis rendahpun telah mapu katkan jumlah polong per tanaman secara nyata.
meningkatkan jumlah polong per tanaman secara nyata.
Sebagaimana beberapa komponen pertumbuhan yang 5. Berat Hasil Biji Per Tanaman
Tabel 5 : Berat hasil biji per tanaman pada berbagai perlakuan (g).
Perlakuan N/J Rapat Sedang Renggang Rerata N
Kontrol 0,70 0,40 0,80 0,63b
N rendah 0,87 2,07 1,60 1,51a
N sedang 0,60 1,20 1,20 1,00ab
N tinggi 0,70 1,18 1,16 1,02
Rerata J 0,72 1,18 1,16 1,02
Angka diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% DMRT.
Pemberian pupuk nitrogen dalam dosis ren- kan hasil biji per tanaman, namun ternyata hal ini
dahpun, ternyata telah meningkatkan hasil biji per tidak didukung hasil analisis.
tanaman secara nyata. Memang ada kecenderung-
an dengan meranggangnya jarak tanam meningkat- 6. Jumlah Biji Per Tanaman
Angka diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% DMRT.
Agak berbeda dengan berbagai variabel ningkatkan jumlah biji per tanaman secara nyata.
terdahulu, ternyata pemberian pupuk nitrogen da- Namun memang ada kecenderungan bahwa pem-
lam dosis rendah hingga tinggi belum mampu me- berian urea terlihat menyebabkan jumlah biji per
Meskipun tidak nyata, pemeberian pupuk ni- sis. Sesuai dengan jarak tanam yang digunakan, se-
trogen terlihat menyebabkan jumlah tanaman per makin renggang jarak tanam menyebabkan jumlah
petak lebih tinggi. Namun kemungkinan berkurang- tanaman per petak percobaan juga semakin rendah.
nya persentase kematian di lapangan akibat pembe-
rian urea ini ternyata tidak didukung oleh hasil anali- 8. Berat Segar Tanaman Per Petak
Penggunaan pupuk nitrogen baik dengan do- berat segar tanaman per petak lebih tinggi dibanding
sis rendah, sedang maupun tinggi ternyata mening- jarak tanam yang renggang. Antara jarak tanam ra-
katkan berat segar tanaman secara nyata. Antara pat dan sedang tidak menghasilkan perbedaan terha-
dosis rendah, sedang dan tinggi tidak menghasilkan dap berat segar tanaman per petak.
perbedaan pada berat segar tanamn per petak. Ja-
rak tanam rapat dan sedang ternyata mengasilkan 9. Hasil Biji Per Petak
Angka diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% DMRT.
Angka diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% DMRT.