Filosofi Batik & Kain Kebat

You might also like

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 3

he intricately patterned skirts, or 

kain kebat, of the Kantu' people of Borneo are


luxurious ceremonial garments. Kain kebat are worn as formal attire by women on
important occasions, especially while performing ritual activities such as setting
out food offerings for the gods and spirits or dyeing the threads for weaving
textiles. Weavers among the Kantu' and neighboring peoples create two primary
forms of ritual textiles: kain kebat and pua. Pua are ceremonial cloths used in a
variety of religious rites. The patterns of the pua cloths are said to be so
supernaturally powerful that they will make a woman ill if she weaves them
continuously. Weavers thus regularly alternate between making pua and less
dangerous but equally magnificent skirts and other garments.
The compositions of most Indonesian textiles are strictly symmetrical. Weavers
of kain kebat often introduce a slight asymmetry that accentuates the vigor of their
patterns. Many of the motifs and patterns on the skirts are named after the plants
http://fazdleeisa.files.wordpress.com/20 and animals of the surrounding rainforests and rivers, although their precise
09/04/glamour-classic-batik-back.jpg significance remains uncertain. The complex curvilinear compositions at times
resemble those on ancient pottery from Borneo as well as Bronze Age objects
imported centuries ago from the Southeast Asian mainland.

http://www.batiksbydesign.com/userfiles/image/
batik126.JPG

http://www.kulukgallery.com/textiles0.html

"Kain Kebat" Maloh


Beaded & Ikatted Skirt
http://www.asianart.com/exhibitions/boaf2006/tidur.html Kalimantan, mid 20th
century

http://www.metmuseum.org/TOAH/ho/11/sse/ho_2006.349.htm

http://www.honoluluacademy.org/cmshaa/uploadedImages/academy/Upcoming_Exhibitions/11683.1_batik_small.jpg --
batik burung

http://www.matanews.com/wp-content/uploads/Parade010909-3.jpg -- parade
BATIK NITIK KARAWITAN [Batik Tulis]
Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Sebagai kain panjang
Ciri Khas : Kerokan
Unsur Motif : Ceplok
Filosofi : Pemakainya orang yang bijaksana
BATIK TAMBAL [Batik Tulis]
Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif : Ceplok, Parang, Meru dll
Ciri Khas : Kerokan
Filosofi : Ada kepercayaan bila orang sakit
menggunakan kain ini sebagai selimut,
sakitnya cepat sembuh, karena tambal
artinya menambah semangat baru

BATIK PARANG RUSAK BARONG [Batik Tulis]


Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Sebagai kain panjang
Unsur Motif : Parang, Mlinjon
Ciri Khas : Kerokan
Filosofi : Parang menggambarkan senjata, kekuasaan.
Ksatria yang menggunakan batik ini bisa berlipat
kekuatannya.
BATIK TRUNTUM {Batik Tulis]
Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Dipakai saat pernikahan
Ciri Khas : Kerokan
Filosofi : Truntum artinya menuntun, diharapkan
orang tua bisa menuntun calon pengantin.

BATIK PARANG KUSUMO {Batik Tulis]


Zat Warna : Naphtol
Kegunaan : Sebagai kain saat tukar cincin
Unsur Motif : Parang, Mlinjon
Ciri Khas : Kerokan
Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar, diharapkan
pemakainya terlihat indah
Mengandung makna hidup harus dilandasi oleh perjuangan
untuk mencari keharuman lahir dan batin, ibaratnya
BATIK SIDO MUKTI [Batik Tulis] keharuman bunga (kusuma). Demikianlah, bagi orang
Zat Warna : Soga Alam Jawa, hidup di masyarakat yang paling utama dicari adalah
Kegunaan : Sebagai kain dalam upacara keharuman pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma
perkawinan yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari
Filosofi : Diharapkan selalu dalam kecukupan bencana lahir dan batin.
dan kebahagiaan.
Unsur Motif : Gurda
BATIK KAWUNG [Batik Tulis]
Zat Warna : Naphtol
Kegunaan : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif : Geometris
Filosofi : Biasa dipakai raja dan keluarganya BATIK CIPTONING [Batik Tulis]
sebagai lambang keperkasaan dan keadilan Zat Warna : Soga Alam
Mengandung makna bahwa keinginan dan usaha Kegunaan : Sebagai kain panjang
yang keras akan selalu membuahkan hasil, Unsur Motif : Parang, Wayang
seperti rejekinya berlipat ganda. Ciri Khas : Kerokan
Filosofi : Diharapkan pemakainya menjadi orang bijak,
mampu memberi petunjuk jalan yang benar

BATIK PAMILUTO [Batik Tulis]


Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Sebagai kain panjang saat
pertunangan BATIK CUWIRI [Batik Tulis]
Unsur Motif : Parang, Ceplok, Truntum dan Zat Warna : Soga Alam
lainnya Kegunaan : Sebagai “Semek’an” dan Kemben.
Filosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”, Dipakai saat upacara “mitoni”
berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya Unsur Motif : Meru, Gurda
kepilut [tertarik]. Filosofi : Cuwiri artinya kecil-kecil, Diharapkan
pemakainya terlihat pantas dan dihormati

http://seraphimserafina.multiply.com/journal/item/51/Filosofi_Batik_Indonesia_-_Jogja

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1725179

You might also like