Bab4 Energi Air

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

FISIKA ENERGI

ENERGI AIR

• ENERGI AIR KANDUNGAN MEKANIS • ENERGI AIR KANDUNGAN TERMIS

38

4.1. ENERGI AIR KANDUNGAN MEKANIS

4.1.1. ENERGI AIR TERJUN

P otensi tenaga air dan pemanfaatanya pada umumnya sangat berbeda bila dibandingkan dengan penggunaan tenaga lain. Sumber tenaga air secara teratur dibangkitkan kembali karena adanya pemanasan sinar matahari. sehingga sumber

tenaga air merupakan sumber yang dapat diperbaharui.

Potensi secara keseluruhan tenaga air relatif kicil bila dibandingkan dengan jumlah sumber bahan bakar fosil.

Penggunaan tenaga air merupakan pemanfaatan multiguna , karena dikaitkan dengan irigasi, pengendalian banjir, perikanan darat, pariwisata.

Pembangkit listrik tenaga air dilakukan tanpa ada perubahan suhu.

Karena tidak ada proses pembakaran bahan bakar. Sehingga mesin hidro yang dipakai bisa lebih tahan lama bila dibanding dengan mesin bahan bakar.

Pada dasarnya ada tiga faktor utama dalam penentuan pemakaian

suatu potensi sumber tenaga air untuk pembangkit tenaga listrik, yaitu.

a. Jumlah air yang tersedia

b. Tinggi terjun yang bisa dimanfaatkan

c. Jarak lokasi

Gambar 4.1. Siklus hidrologik air

Perlu kita ketahui bahwa potensi energi air terjun adalah memanfaatkan energi karena ketinggian atau potensial yang selanjutnya dikonversi menjadi energi kenetik untuk menggerakkan sirip dan memutar

39

FISIKA ENERGI

turbin selanjutnya dirubah menjadi energi listrik, gambar 4.2 memperlihatkan sebuah bendungan untuk menghasilkan energi karena ketinggian.

Gambar 4.2. Bendungan Air

Sehingga dengan persamaan energi potensial, kita bisa mencari besarnya energi yang dikandung pada air terjun adalah sebagai berikut :

dengan

E = m.g.h (4.1)

E = energi potensial m = massa

9 = percepatan gravitasi

h = tinggi relatif terhadap permukaan bumi.

Bila persamaan 1 kita diferensialkan akan menjadi,

dE = dm.g.h 1.(4.2)

dE merupakan energi yang dibangkitkan oleh elemen massa dm yang melalui jarak h.

Bila Q didefinisikan sebagai debit air, menurut rumus dm

Q = (4.3)

dt

dengan

Q = debit air

dm= elemen massa air dt = elemen waktu

Kita ingat bahwa daya merupakan energi per satuan waktu, sehingga rumus daya bisa kita tuliskan sebagai berikut :

dE dm

p = = . h.g (4.4)

dt dt

P = Q.g.h

40

FISIKA ENERGI

Dengan memperhitungkan efisiensi sistem persamaan dapat ditulis :

P = YJQ.g.h (4.5)

dimana

P = daya

YJ = efisiensi sistem 9 = gravitasi

h = tinggi terjun

Untuk keperluan estimasi pertama secara kasar rumus daya diatas bisa dimodifikasi menjadi lebih sederhana sebagai berikut :

P = f.Q.h (4.6)

dengan

P = daya dalam KW Q = debit air

h = tinggi terjun dalam meter

f = suatu faktor yang besarnya antara 0,7 dan 0,8

Diantara data primer yang diperlukan untuk suatu survei dapat disebut :

• Jumlah energi yang secara teoritis dapat diperoleh setahun, dalam kondisi - kondisi tertentu di musim hujan dan musim kering .

• ~ Jumlah daya pusat listrik yang akan dipasang , dengan memperhatikan apakah pusat listrik itu akan dipakai untuk beban dasar atau beban puncak.

Menurut perkiraan , potensi tenaga air yang dapat diperoleh secara teoritis adalah 48,23.10 12 Kwh setahun atau 11,011 GW, bila diperhitungkan faktor kapasitas sebesar 50 %. Dari jumlah ini , potensi yang secara teknis dapat dikembangkan diperkirakan sebanyak 19,39.1012 kWh atau 4,426 GW. Pemanfaatan sumber air yang belum optimal sesuai dengan teoritis karena disebabkan kondisi geografis antara sumber energi air dengan pusat pembangkit serta transmisi yang menghubungkan antara pusat pembangkit listrik dengan konsumen listrik. Gambar 4.3. memperlihatkan keterhubungan antar komponen yang disebutkan diatas.

41

FISIKA ENERGI

Satu proyek untuk pembangkit listrik mengusulkan sebuah dam untuk memperpendek teluk supaya sedikit mengurangi periode resonansi dan bahkan meningkatkan amplitudo lebih besar. Tempat lain yang bagus untuk pembangkit pasang surut tidak banyak dan membutuhkan dam yang luas yang akan membentangHeluk alam atau teluk buatan.

Pada dasarnya, antara tenaga pasang surut dan tenaga air konvensional terdapat persamaan, yaitu keduanya adalah tenaga air, yang memanfaatkan gravitasi tinggi jatuh air untuk pembangkit tenaga listrik. Perbedaan utama secara garis besar adalah sebagai berikut :

A. Pasang surut menyangkut arus air periodik dua arah dengan dua kall pasang dan dua kali surut tiap hari.

B. Operasi di lingkungan air laut memerlukan bahan-bahan konstruksi yang lebih tahan korosi.

C. Tinggi jatuh relatif sangat kecil ( maks 11 m) bila dibandingkan dengan instalasi hidro lainnya.

Berdasarkan pengalaman, energi yang dapat dimanfaatkan adalah sekitar 8 sampai 25 % dari seluruh energi teoritis yang ada.

Untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi , sebuah instalasi pasang surut harus memasang kapasitas pembangkit listrik yang relatif lebih besar. arlairf pihak pusat listrik tenaga pasang surut tidak tergantung pad a perubahan musim sebagaimana halnya dengan sungai biasa.

Gambar 4.7. Mesin turbin pusat listrik tenaga pasang surut

44

FISIKA ENERGI

Dari gambar 4.5 dan 4.6 , terlihat bila tinggi air jatuh, yaitu selisih antara tinggi air laut dan tinggi air waduk pasang surut adalah H dan debit air a, maka besar daya yang dihasilkan adalah a kali H. Bila luas waduk pad a ketiggian h adalah S(h), yaitu S sebagai fungsi h, maka jumlah energi yang dibangkitkan dengan mengosongkan sebagaian dh dari ketinggian h adalah berbanding lurus dengan isi S(h).h.dh.

Dengan demikian maka energi yang dihasilkan per siklus berbanding 'lurus dengan :

H

Waktu mengosongkan waduk : J S(h).h.dh = E1 (4.7)

o

H

Waktu mengisi waduk

J S(h).(H-h).dh = E2 (4.8)

o

Dalam hal ini diasumsikan bahwa pengisian atau pengosongan waduk dilakukan pad a pergantian pasang dan surut , untuk mendapatkan penyederhanaan rumus.

Dengan demikian maka energi per siklus yang dibangkitkan berjumlah :

H

E = E1 + E2 = H. J S(h).dh = H.V - (4.9)

o

dimana:

E = energi yang dibangkitkan per siklus

H = selisih tinggi permukaan air laut antara pasang surut V = Volume waduk pasang surut

Dengan memperhatikan bahwa untuk mendapatkan besaran energi, pad a rumus diatas besaran V masih perlu diganti dengan besaran massa air laut, sehingga dapat ditulis :

E maks = b.g.H2.S (4.10)

dan P = f.O.H , (4.11)

dimana : E maks = jumlah energi maksimal yang dapat diperoleh per siklus

b = berat jenis air laut

45

FISIKA ENERGI

9 = gravitasi

H = tinggi pasang surut terbesar

S = luas waduk rata-rata antara pasang dan surut

Q = debit air

f = faktor efisiensi

P = daya

4.1.3. ENERGI OMBAK DAN ARUS

Banyak pemikiran yang dicurahkan untuk mempelajari kemungkinan pemanfaatan energi yang tersimpan dalam ombak laut, diantaranya orang yang bemama Hulls K. , Hull merumuskan daya yang terkandung dalam ombak mempunyai bentuk sebagai berikut :

P = b.g.T.H2I 64n (4.12)

dimana,

P = daya

b = berat jenis air laut 9 = gravitasi

T = periode

H = tinggi ombak rata-rata

Menurut Hulls , deretan ombak yang terdapat di sekitar pantai selandia

baru , mempunyai tinggi rata-rata 1 meter dan periode 9 detik, mempunyai daya sebesar 4,3 kW per meter panjang ombak.

-.". -.....__"

Gamabar 4.8. Skema rakit ombak laut

Gambar 4.8 memperlihatkan desain rakit yang terdiri atas tiga ponton.

Rakit tersebut merupakan gagasan Sir Christopher Cockrell. Ponton-ponton A, B, dan C saling bersambungan melaluf suatu engsel. Bila ·rakit ini diletakkan di atas air , maka disebabkan ombak air, ketlga ponton akan bergerak seputar sumbu engsel.

46

FISIKA ENERGI

Melalui sustu sistem transmisi , secara hidrolik atau melalui roda gigi, gerakan seputar engsel dapat menjalankan suatu generator yang membangkitkan tenaga listrik. Menurut penelitian para ahli, suatu deretan rakit sepanjang 1000 Km akan dapat membangkitkan tenaga listrik yang setara dengan 25.000 MW.

Bentuk desain lain , berdasarkan pengalaman para pelaut, bahwa bila ada sebuah pulau kecil di tengah laut , bahwa ombak-ombak itu bila mendekati pulau tersebut akan memutar mengelilingi pulau itu. Oalam disain ini Wirt dan Morrow membuat suatu atol bendungan berupa sebuah bangunan bahwa air berbentuk kubah , bergaris tengah lebih kurang 80 meter, yang dapat memanfaatkan efek sebuah atol.

Gelombang laut akan memecah dlatas kubah , membentuk spiral alamiah dan mendorong serta menggerakkan suatu deretan daun sudu baling-baling di tengah bangunan itu, yang pad a gilirannya menjalankan sebuah generator.

Dalam lautan terdapat arus-arus yang kuat , dengan air laut yang berpindah sampai sejauh satu atau dua ribu kilometer, dengan kecepatan dan pada ketinggian yang berbeda-beda. Oapat terjadi bahwa pada permukaan laut, air mengalir dengan kecepatan 1-2 Km per jam, sedangkan seratus meter dibawahnya air mengalir dengan kecepatan 3-4 km per jam dengan arah yang berlainan. Gaya-gaya ini dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik dengan mempergunakan roda-roda air yang besar.

4.2. ENERGI AIR KANDUNGAN TERMIS

Lautan menerima panas yang berasal dari penyinaran matahari .

Selain itu, air lautan juga menerima panas yang berasal dari panas bumi yaitu magma yang berada di bawah dasar lautan. Energi thermal ini dapat dimanfaatkan dengan mengkonversi menjadi enerqi listrik dengan teknologi yang disebut dengan Ocean Thermal Energy Conversion ( OTEC), atau konversi energi panas lauf (KEPL).

47

FISIKA ENERGI

Suhu permukaan air laut di sekitar katulistiwa berkisar antara 25 sampai 30 derajat celsius. Sedang dibawah permukaan air, suhu ini menurun dan mencapai 5 sampai 7 derajat celsius sepanjang tahun pada kedalaman kurang lebih 500 meter.

Selisih suhu ini dapat dimanfaatkan untuk menjalankan mesin penggerak berdasarkan prinsip termodinamika , dan tentunya dengan menggunakan zat kerja yang mempunyaititik didih rendah . Pad a dasarnya mesin penggerak dapat dimanfaatkan untuk pembangkit Iistrik. Gas Fron R- 22 (CHCLF2), Amonia ( NH3), dan gas Propan (C3HS) mempunyai titik didih rendah· antara - 30 sampai -50 derajat celsius pada tekanan atmosferik, dan +30 derajat celsius pada tekanan antara 10 dan 12,5 Kg/cm2. Gas-gas inilah yang sangat prospektif untuk digunakan zat kerja pad a konversi panas laut.

Medium (Gas)

Evaporator

,...--L.----,

Air Hangat

Air Dingin

Gambar 4.9. Skema Konversi Energi Panas laut

Gambar 4.9 memperlihatkan skema pelaksanaan konversi energi panas laut menjadi energi Iistrik. Air hangat 'dengan suhu antara 25 dan 30 derajat celsius dipompa ke evaporator . Bahan zat kerja yang berada dalam bentuk cair , dipanaskan oleh air hangat ini, mendidih dan kemudian menguap menjadi gas dengan tekanan sekitar 12 Kg/cm2. Gas dengan tekanan ini dibawa ke turbin untuk menggerakkan generator sehingga menghasilkan energi Iistrik. Gas yang telah dipakai setelah meninggalkan

48

FISIKA ENERGI

turbin , didinginkan dalam kondensor oleh air laut dingin, yang mempunyai suhu sekitar 5 sampai 7 derajat celsius, sehingga zat kerja kembali menjadi cairo Siklus berulang setelah zat kerja yang cair ini dipompa ke dalam evaporator.

Dengan demikian terdapat suatu siklus dari medium I dalam hal ini zat kerja , dari keadaan cair menjadi gas, kembali menjadi cair, dan seterusnya.

Gagasan untuk memanfaatkan panas lautan bukan suatu ide baru.

George Claude merupakan orang pertama yang melakukan percobaan dalam bidang panas laut. Percobaan pertama dilakukan di kuba pada tahun 1929, kemudian dilanjutkan di Brasil tahun 1934.

Salah satu perusahaan jepang yang mengadakan penelitian dalam bidang konversi panas laut adalah TEPSCO, merencanakan untuk melakukan percobaan di lautan pasisfik dengan kapasitas daya yang dihasilkan sekitar 100 KW, dengan zat k~rja menggunakan Fron R-22.

49

You might also like