Professional Documents
Culture Documents
7 Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Terpadu
7 Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Terpadu
ABSTRACT
Spirit of autonomy at local authority have been opportunity to brings natural resources as
basic capital of sustainability local development. At formerly, development at the expense
of environmental. There fore, need to know how local authority could be manage and
make use of natural resources tactfully. Be related to that cases, this study discuss
integrated natural resources management that support local economic based on literatur
study. Study result shown natural resources development obstacles as follow: centraled
natural resources management, limited reources availability, environmental degradation
and pollution, clossed off social dan culture condition, and limited local economic
condition to make use of natural resources optimal. Rostow Theory expressed that
economic growth drive to maturity requiring leading sector. Leading sector in Regencies
of West Jawa generally at agriculture, mining and entrenchment, that couldn’t neglected.
In any case, optimalization primer sector and exceed obstacle need integrated natural
resources management. As follow : internalization impact, implementation basic principle
of natural resources management tactfully, overall and coordinated natural reources
inventory, participation of stakeholders natural reources in management. In a sense, five
approach: politcal, organizational, administration, profession, and scientific to apply
Integrated Natural Resources Management brings into sustainable development.
• Sumberdaya alam yang tidak dapat SDA ini merupakan salah satu faktor
diperbaharui (non-renewable utama dalam kajian ekonomi yang
resources/ irreplaceable atau stock berwawasan lingkungan dan karena faktor
natural resources ), seperti : kelangkaan itu pula maka dibutuhkan
batubara, minyak bumi, dan logam. pengelolaan SDA secara arif dan
Dalam penggunaannya, SDA yang bijaksana. Tingkat ketersediaan dan
dapat diperbaharui dan tidak dapat kelangkaan sumberdaya memberikan
diperbaharui dapat saling melengkapi indikasi tentang bagaimana seharusnya
(komplementer), saling menggantikan mengelola sumberdaya yang langka
(substitusi) atau dapat bersifat netral. dimaksud agar tidak mengancam
Kajian tentang hubungan di antara kelestariannya dengan tanpa dan atau
berbagai penggunaan SDA ini akan sangat meminimalkan terjadinya degradasi
bermanfaat pada saat membahas masalah lingkungan. Macam dan karakterisasi
kebijaksanaan dalam pengelolaan SDA. sumberdaya tidak hanya menggambarkan
bagaimana pentingnya sumberdaya
Ruang lingkup SDA mencakup semua tersebut tetapi yang lebih penting adalah
pemberian alam di bawah atau di atas bagaimana sebaiknya sumberdaya itu
bumi baik yang hidup maupun yang tidak dikelola agar memenuhi kebutuhan ummat
hidup. Pengertian SDA meliputi semua manusia tidak hanya masa kini, tapi juga
sumberdaya dan sistem yang bermanfaat masa yang akan datang.
bagi manusia dalam hubungannya dengan Ada 4 (empat) hal yang perlu dicatat
teknologi, ekonomi, dan keadaan sosial dalam mengelola SDA (Irawan, 1992) :
tertentu. Definisi ini berkembang dan
• biaya pengambilan/ penggalian
sekarang mencakup sistem ekologi dan
semakin tinggi dengan semakin
lingkungan. Setelah lepas dari alam dan
menipisnya persediaan SDA tersebut
dikuasai oleh manusia, maka sumberdaya
• kenaikan dalam biaya pengambilan/
tersebut disebut barang-barang
penggalian SDA akan diperkecil
sumberdaya (resource commodity ). Dari
dengan diketemukannya deposit baru
definisi tersebut menjadi jelas bahwa yang
serta adanya teknologi baru
kita ketahui mengenai SDA tergantung
pada keadaan yang kita warisi, tingkat • sebidang tanah tidak hanya bernilai
teknologi saat ini maupun yang akan tinggi karena adanya sumberdaya
datang serta kondisi ekonomi maupun mineral yang terkandung di dalamnya,
preferensi pasar (Howe, 1979). tetapi juga karena adanya “opportunity
cost ” berupa keindahan alam itu
Pengelolaan SDA • juga perlu diingat dan dibedakan
antara penggunaan sumberdaya yang
Prinsip umum dalam ilmu ekonomi bersifat dapat dikembalikan lagi dan
adalah bagaimana memenuhi kebutuhan penggunaan sumberdaya yang tak
umat manusia yang cenderung tidak dapat dikembalikan ke keadaan
terbatas dengan ketersediaan sumberdaya semula (irreversible )
yang terbatas atau langka. Kelangkaan
Sumberdaya yang menjadi perhatian mencakup kegiatan eksplorasi, eksploitasi,
utama dalam literatur ekonomi lingkungan konservasi, dan rehabilitasi SDA.
adalah sumberdaya yang tidak dapat
diperbaharui. Oleh karena itu alokasi yang Konsep Pembangunan Berwawasan
dinamik dari waktu ke waktu adalah Lingkungan (Sustainable Development )
penting untuk menjamin alokasi
sumberdaya yang berkelanjutan, diikuti Dalam konsep dasar pembangunan
berwawasan lingkungan (PBL) ada dua
dengan upaya-upaya lain yang bisa
menekan kehabisan sumberdaya. aspek penting yang menjadi perhatian
Disamping usaha alokasi yang utama yaitu lingkungan (ecology, the
environment) dan pembangunan
berkelanjutan tersebut, kelangkaan
sumberdaya mempunyai peluang untuk (development). Dalam perkembangannya,
diatasi yaitu paling tidak melalui 4 cara konsep PBL ini telah melahirkan pemikiran
yang cukup variatif sesuai dengan konteks
(Yakin, 1997 : 37) yaitu : 1) eksplorasi
dan penemuan ; 2) kemajuan teknologi ; dan kepentingan tertentu. Namun
3) penggunaan sumberdaya substitusi ; demikian, secara umum konsep ini
mengacu pada bagaimana
dan 4) pemanfaatan kembali (reuse ) dan
daur ulang (recycling ). mengharmoniskan dua kepentingan, yaitu
pembangunan ekonomi dan pelestarian
lingkungan dan sumberdaya. Bahkan
Tinjauan Pengelolaan SDA menurut UU
Redcliff (1991) berpendapat bahwa konsep
Nomor 22 Tahun 1999
tentang PBL ini masih sangat kabur, paling
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa tidak dilihat dari bagaimana
semenjak telah diberlakukannya Undang- mengimplementasikannya (sisi praktis).
undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Selanjutnya, definisi tentang PBL yang
Pemerintahan Daerah, kewenangan populer adalah seperti yang dikemukakan
daerah adalah mencakup seluruh bidang pada “Brundtland Report“, Our Common
pemerintahan, kecuali kewenangan dalam Future (WCED, 1987) yaitu :
bidang politik luar negeri, pertahanan dan Pembangunan yang berkelanjutan adalah
keamanan, peradilan, moneter dan bidang pembangunan yang memenuhi kebutuhan
lain yang ditetapkan dengan Peraturan masa sekarang tanpa mengurangi
Pemerintah (PP). Khusus mengenai kemampuan generasi mendatang untuk
pengelolaan SDA, maka kewenangan memenuhi kebutuhannya. Lebih lanjut
daerah adalah mengelola sumberdaya dijelaskan bahwa pembangunan yang
Nasional yang tersedia di wilayahnya dan berkelanjutan merupakan suatu proses
bertanggung jawab memelihara kelestarian perubahan dalam mana eksploitasi
lingkungan sesuai dengan peraturan sumberdaya, arah investasi, orientasi
perundang-undangan. Sehubungan pengembangan teknologi, perubahan
dengan batasan kewenangan daerah institusi adalah semua berada dalam
pengelolaan SDA tersebut, maka keselarasan dan meningkatkan potensi
pengertian pengelolaan SDA adalah masa kini dan yang akan datang untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan
Pengelolaan SDA Terpadu... (M. Amir S dan Rija S.)