Professional Documents
Culture Documents
Sialorrhea
Sialorrhea
Penampakan klinis
Hipersalivasi dapat menyebabkan cairan saliva terus menerus mengalir. Pada kasus
berat, dapat menyebabkan terhalangnya jalan pernapasan. Hipersalivasi juga dapat
menyebabkan iritasi perioral dan traumatik ulserasi yang kemudian akan
menimbulkan infeksi sekunder jamur dan bakteri.
Diagnosis
Perawatan
Perawatan hipersalivasi harus sesuai dengan etiologi penyakit, resiko dan keuntungan
dari perawatan serta kualitas hidup pasien. Dari etiologi tersebut terdapat tiga
perawatan dasar yaitu : terapifisik, medikasi dan pembedahan.
Terapi fisik melibatkan kontrol neuromuskuler, hal ini memerlukan sikap kooperatif
pasien. Perawatan dengan obat-obatan bergantung dari etiologi penyakit. Jika pasien
menderita hipersalivasi karena obat-obatan yang dikonsumsi sebelumnya, maka perlu
dipikirkan mengenai alternatif obat-obatan. Hipersalivasi akibat kemoterapi dapat
dirawat dengan pemberian medikasi antiemetik. Hipersalivasi karena gastrofageal
reflux dapat dirawat dengan proteksi makanan asam. Pada penyakit yang melibatkan
neurologic dan neuromuskulaer dapat dirawat dengan pemberian obat-obatan yang
menyebabkan xerostomia. Seperti intraglandular botulinum injection (Parkinson
disease). Obat ini diinjeksikan pada glandula parotid 2-3 bulan sekali. Efek
sampingnya adalah nyeri pada daerah injeksi serta paralisis temporer jika injeksi
terlalu dalam.