Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

GIZI DAUR DALAM KEHIDUPAN

MAKALAH

GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH

Disusun Oleh : Syaifudin Zhuhdi

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN

PALANGKA RAYA

2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TUHAN YME,karena atas berkah &rahmat-Nya lah saya juga
mengucapankan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini sehingga selesai sebagaimana mestinya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “GIZI DAUR DALAM
KEHIDUPAN” yang membahas “Gizi pada anak usia sekolah”.

Penulis menyadari adanya kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan
bagi kita semua khususnya di mata kuliah Gizi Daur Dalam Kehidupan.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada usia sekolah ini, anak banyak mengikuti aktivitas, fisik maupun mental,
seperti bermain, belajar, berolah raga. Zat gizi akan membantu meningkatkan kesehatan
tubuh anak, sehingga sistem pertahanan tubuhnyapun baik dan tidak mudah terserang
penyakit. Umumnya orangtua kurang memper-hatikan kegiatan makan anaknya lagi.
Mereka beranggapan bahwa anak seusia ini sudah tahu kapan ia harus makan. Di
samping itu, anak mulai banyak melakukan kegiatan di luar rumah, sehingga agak sulit
mengawasi jenis makanan apa saja yang mereka makan.
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi dibanding anak
balita. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium, fluor, zat besi, sebab pertumbuhan
sedang pesat dan aktivitas kian bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat
gizi, anak seusia ini membutuhkan 5 kali waktu makan, yaitu makan pagi (sarapan),
makan siang, makan malam, dan 2 kali makan selingan. Perlu ditekankan pentingnya
sarapan supaya dapat berpikir dengan baik dan menghindari hipoglikemi. Bila jajan harus
diperhatikan kebersihan makanan supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri, dan lain-
lain. Anak remaja putri sudah mulai haid, sehingga diperlukan tambahan zat besi.

Faktor yang perlu diperhatikan mengenai gizi anak usia sekolah.

1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.


2. Selalu Aktif.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.

1.2 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini,agar mahasiswa memahami tentang gizi pada anak
usia sekolah agar nantinya dapat mengetahui status gizi pada anak usia sekolah.
BAB II

TINJAU PUSTAKA

2.1 Pengertian gizi pada anak usia sekolah

WHO memberi batasan anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun. Mereka
berbeda dengan orang dewasa, karena anak mempunyai ciri yang khas yaitu selalu
tumbuh dan berkembang, sampai berakhirnya masa remaja. Anak sekolah sedang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan bertambahnya
ukuran dan jumlah sel serta jaringan tubuh yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks (Nasar, 2005). 

Anak usia sekolah sedang mengalami: (1) Perkembangan fisik. Fisik anak usia sekolah
lebih kuat dibandingkan usia dibawahnya, sehingga aktivitas fisiknya tampak lebih
menonjol dan mempunyai kemampuan motorik/bermain ; (2) Perkembangan mental. Anak
mempunyai minat terhadap tugas-tugas sekolah seperti membaca, menulis, berhitung dan
menggambar. Mereka senang bertanya kepada orang lain (guru atau orang tua) dimana
mereka sedang mengeksplorasi apa yang dilihat dan dirasakan; (3) Perkembangan emosi.
Anak pada usia ini sudah mampu mengendalikan emosi. Anak sudah dapat
mengendalikan emosi di lingkungannya tetapi di luar rumah kadang masih kurang; (4)
Perkembangan sosial. Anak sedang mempelajari cara bersosialisasi pada peran social di
masyarakat.

Anak sekolah sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak oleh
karena itu diperlukan asupan makanan yang mengandung  gizi seimbang, agar proses
tersebut tidak terganggu. Pada masa sekolah selain peran orang tua, kesadaran anak
sekolah juga diperlukan karena mereka sudah mampu memilih makanan mana yang dia
sukai. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat
gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik,
perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi
mungkin. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi 

Fase usia sekolah membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk menunjang masa
pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan tubuh akan energi jauh lebih besar
dibandingkan usia sebelumnya, karena anak sekolah lebih banyak melakukan aktivitas
fisik seperti bermain, berolahraga atau membantu orangtuanya. Memasuki usia 10-12
tahun, anak semakin membutuhkan energi dan zat gizi yang lebih besar dibanding anak
yang berusia di bawahnya. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak laki-laki dan
perempuan mulai dibedakan.

Gizi menjadi masalah yang penting bagi anak sekolah, karena gizi bisa mencerdaskan
anak. Anak yang kekurangan gizi mudah mengantuk dan kurang bergairah yang dapat
menganggu proses belajar di sekolah dan menurun prestasi belajarnya, daya pikir anak
juga akan kurang, karena pertumbuhan otaknya tidak optimal. Orang tua perlu memerikan
perhatian pada anak usia sekolah, karena pada umumnya mereka disibukkan dengan
berbagai kegiatan di luar rumah sehingga cenderung melupakan waktu makan termasuk
kebiasaan makan pagi. Makan pagi yang cukup akan memenuhi kebutuhan energi selama
belajar di sekolah, sekaligus mencegah penurunan kadar gula darah yang berakibat pada
terganggunnya konsentrasi anak dalam menerima pelajaran di sekolah.

Pola asupan makanan yang tidak seimbang pada anak usia sekolah dalam jangka waktu
yang lama akan menyebabkan kurangnya gizi dalam tubuh. Anak usia sekolah sangat
memerlukan asupan makanan yang seimbang untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Anak sekolah perlu mendapat asupan gizi yang seimbang, sehingga akan tumbuh sesuai
perkembangan usianya dan ada kesesuaian antara BB/umur, TB/umur dan BB/TB. Pola
asupan makanan dan pengaturan makanan untuk anak usia sekolah sangat penting
dilakukan.

Diet seimbang anak usia sekolah yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium dan
adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan bagi anak antara lain :
(1) memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya; (2)
susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang; (3) bentuk dan porsi
makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan keadaan faali anak;
(4)  memperhatikan kebersihan perorangan/anak dan lingkungan.

2.2 Faktor yang perlu diperhatikan mengenai gizi anak usia sekolah.
1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan
paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan
menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah
diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada
skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena
tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan.
makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-
organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu
keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya.
Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.
2. Selalu Aktif.
Semakiin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisidan energi juga akan semaki
banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang
bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar.
Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas
fisiknya.

Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh
orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk
mempelajarinya.

3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.


Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia
senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap
pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.

4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.


Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi
makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan
yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula
dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.

2.3 Waspada pola makan anak usia sekolah !

Para orang tua dewasa ini kurang menyadari arti penting suatu nutrisi dan gizi anak usia
sekolah bahwa 
umumnya mereka tidak paham atau memang masa bodoh atau kemungkinan pula karena
faktor ekonomi
sehingga mengabaikan kedua faktor tersebut (nutrisi dan gizi anak).
Padahal nutrisi dan gizi adalah sangat menentukan untuk tumbuh kembangnya
pertumbuhan anak-anak kita di kemudian hari secara optimal. Nutrisi anak tidak boleh
hingga usia 5 tahun tetapi terus dilanjutkan
pada usia sekolah sampai 18 tahun.

Menurut pengamatan dr.Samuel Oetoro, kebanyakan orangtua beranggapan


bahwa,kebutuhan nutrisi 
usia 5-18 tahun serupa dengan orang dewasa , sehingga tidak perlu perhatian khusus.Di
samping itu,faktor
anak yang sulit makan, membuat kerawanan nutrisi di usia sekolah, baik itu kekurangan
nutrisi (malnutrisi),
maupun kelebihan nutrisi (overnutrisi).
Anak-anak yang pemilih (picky eater) cenderung memilih menu yang setiap hari ,sehingga
miskin kandungan gizi.Sedangkan anak yang kegemukan (obesitas) memiliki pola makan
berulang-ulang, tidak
terjadwal, dalam porsi besar, serta minim aktifitas.
Pada kesempatan yang berbeda , dr Fiastuti witjaksono MS,spGK, mengatakan pola
makan anak akan mempengaruhi pola makannya hingga dewasa kelak."Bila waktu kecil
dibiasakan makanan yang tidak
sehat, maka pada usia dewasa akan menolak makanan yang sehat", katanya.

Karena itu, peranan orang tua sangat penting untuk mengarahkan pola makan sang anak
untuk memperoleh pola makan yang kaya nutrisi.Misalnya menyediakan variasi menu
yang sehat, membawakan bekal makanan sekolah, membiasakan untuk makan bersama
keluarga.

Para ahli mengatakan, mengontrol pola makan anak bisa dengan kebiasaan makan
bersama keluarga,
Kebiasaan makan bersama makan keluarga tidak hanya mengisi perut lapar, tetapi juga
sarana orang tua
untuk memberi pengajaran tentang gizi dan disiplin.

Untuk anak-anak usia sekolah, dr.Samuel menyarankan orang tua untuk menyediakan
makanan yang
mengandung energi, seperti lemak, karbohidrat, protein, serta vitamin.Tanpa vitamin,
makanan yang diasup tidak optimal oleh tubuh dimana zat-zat tersebut sangat membantu
dalam proses pembentukan otot, tulang ,sel-sel organ, serta membantu penghantaran
informasi di otak. Jangan lupa untuk melengkapi
kebutuhan makronutrien dan mikronutrien anak usia sekolah yaitu, susu. Susu
merupakan makanan yang
digemari anak sejak bayi dan mudah dicerna serta zat yang sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan tulang
dan otot untuk melanjutkan tumbuh kembang anak hingga usia 18 tahun.

2.4 Jangan Abaikan Gizi Anak Usia Sekolah


Sebagai orangtua, tentu kita tak bisa mengabaikan nutrisi dan gizi anak agar ia
tumbuh optimal. Akan tetapi, perhatian orangtua terhadap kebutuhan nutrisi anak
seringkali terabaikan begitu ia memasuki usia sekolah. Padahal, perkembangan anak
tidak berhenti di usia 5 tahun, tapi terus hingga usia 18 tahun.

Menurut pengamatan dr. Samuel Oetoro, Sp.GK, kebanyakan orangtua menganggap


kebutuhan nutrisi anak usia 5-18 tahun serupa dengan orang dewasa sehingga tidak perlu
perhatian khusus. Selain itu, faktor anak yang sulit makan juga membuat anak di usia
sekolah mengalami kerawanan nutrisi, baik kekurangan (malnutrisi) atau kelebihan gizi
(overnutrisi).

Anak-anak yang termasuk picky eater (pemilih) cenderung hanya mau makan dengan


menu yang sama setiap hari sehingga miskin dari kandungan gizi. Sebaliknya anak yang
obesitas memiliki pola makan berulang-ulang, tidak terjadwal, dalam porsi besar, dan
minim aktivitas. 
Pada kesempatan terpisah, dr.Fiastuti Witjaksono MS, SpGK, mengatakan pola makan
anak akan memengaruhi pola makannya di usia dewasa kelak. "Bila sejak kecil anak tidak
dibiasakan makanan sehat, saat dewasa ia juga menolak makanan yang sehat," katanya.

Karena itulah peran orangtua sangaat penting untuk mengarahkan pola makan anaknya
untuk mendapatkan makanan kaya nutrisi. Misalnya saja dengan menyediakan variasi
menu yang sehat, membawakan bekal ke sekolah, serta membiasakan anak untuk makan
bersama. 

Para ahli mengatakan, mengontrol pola makan anak bila dilakukan lewat kebiasaan
makan bersama. Kegiatan makan bersama di meja makan bukan sekadar untuk mengisi
perut yang lapar, tapi juga ajang bagi orangtua untuk memberi pengajaran tentang gizi
dan disiplin. 

Untuk anak-anak usia sekolah, dr.Samuel menyarankan agar orangtua menyediakan


makanan yang mengandung energi, seperti karbohidrat, lemak, dan protein, serta vitamin.
"Tanpa vitamin, makanan yang diasup tidak akan optimal diubah menjadi energi. Seluruh
faktor ini diperlukan untuk pembentukan otot, tulang, sel-sel organ, serta membantu
penghantaran informasi di otak," katanya.

Untuk melengkapi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien anak, dr. Samuel


menyarankan agar orangtua membiasakan anaknya tetap minum susu. "Susu merupakan
salah satu bahan makanan sumber kalsium dan protein yang sangat membantu dalam
pemenuhan kebutuhan yang meningkat ini," katanya. 

kalsium dan protein merupakan zat gizi kunci untuk pertumbuhan fisik anak karena sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan otot. Protein juga dibutuhkan untuk
perkembangan fungsi otak sehingga dapat meningkatkan fungsi kognitif anak. 

Selain itu, anak sudah menyukai rasa susu sejak masa bayi, susu mudah dicerna dan
diserap oleh organ pencernaan anak, dan susu dapat dijadikan media untuk memasukkan
zat gizi penting yang dibutuhkan oleh anak dalam melanjutkan proses tumbuh-
kembangnya sampai usia 18 tahun.

2.5 Bagus Nutrisi untuk Anak-Anak & Remaja


Semua orang tua ingin anak-anak mereka menjadi sehat. Sebagai anak-anak usia
sekolah dasar mengalami perubahan fisik yang luar biasa dari segala jenis, asupan
makanan mereka menjadi aspek penting dari pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa makanan bergizi tidak hanya membuat anak lebih sehat, itu
membuatnya emosional lebih stabil, dan meningkatkan kinerja sekolah. Nampaknya
kemudian yang memperhatikan anak-anak makanan kita membayar dividen yang
tinggi. Jika anak-anak kita hanya berpikir begitu, juga! Karena anak-anak cenderung
peringkat 'orang tua pandangan mereka tentang makanan bersama dengan pandangan
yang tidak populer mereka pada jam malam, musik rock, gaya rambut, dll, terserah pada
orang tua, pertama-tama, harus pintar menyindir makanan bergizi ke dalam menu
keluarga dan, kedua, mengambil jalur yang wajar tapi sulit ketika pendekatan lain gagal.

gizi yang tepat akan membantu memastikan normal yang pertumbuhan anak Anda
dan perkembangan, dari yang penting pertama beberapa bulan yang sangat selama
bertahun-tahun remaja. Sangat mudah untuk melihat, itu anak gizi Anda pasti akan
memiliki dampak jangka panjang.
BAB III

KESIMPULAN

Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi dibanding anak
balita. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium, fluor, zat besi, sebab pertumbuhan
sedang pesat dan aktivitas kian bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat
gizi, anak seusia ini membutuhkan 5 kali waktu makan, yaitu makan pagi (sarapan),
makan siang, makan malam, dan 2 kali makan selingan. Perlu ditekankan pentingnya
sarapan supaya dapat berpikir dengan baik dan menghindari hipoglikemi. Bila jajan harus
diperhatikan kebersihan makanan supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri, dan lain-
lain. Anak remaja putri sudah mulai haid, sehingga diperlukan tambahan zat besi.

Faktor yang perlu diperhatikan mengenai gizi anak usia sekolah.

1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.


2. Selalu Aktif.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.

gizi yang tepat akan membantu memastikan normal yang pertumbuhan anak
Anda dan perkembangan, dari yang penting pertama beberapa bulan yang sangat
selama bertahun-tahun remaja. Sangat mudah untuk melihat, itu anak gizi Anda pasti
akan memiliki dampak jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

http://siroychery.blogspot.com/2011/01/pentingnya-perhatian-terhadap-gizi-pada.html

file:///C:/Documents%20and%20Settings/Administrator/My%20Documents/zhuhdi/kuliah
%20II/gizi%20daur/masalah%20gizi%20pada%20usia%20anak
%20sekolah/Ahligiza.Blogspot.com%20%204%20Faktor%20Yang%20Perlu
%20Diperhatikan%20Mengenai%20Gizi%20Anak%20Usia%20Sekolah.htm

hileud.com/anak-sekolah-di-indonesia-kurang-gizi.html

www.gizi.net/download/Beban%20ganda%20masalah%20gizi

www.adypadoe.com/.../penyebab-kekurangan-gizi-pada-anak-usia-sekolah.html
DAFTAR ISI

Daftar isi ii

Kata Pengantar iii

Bab I 1

Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 1

Bab II 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian gizi pada anak usia sekolah 2

2.2 Faktor yang perlu diperhatikan mengenai gizi anak usia sekolah. 3

2.3 Waspada pola makan anak usia sekolah 4

2.4 Jangan Abaikan Gizi Anak Usia Sekolah 5

2.5 Bagus Nutrisi untuk Anak-Anak & Remaja 6


Bab III 10
Kesimpulan 10
Daftar pustaka

11

You might also like