Professional Documents
Culture Documents
Tb-Hiv Peduli Aids 131109
Tb-Hiv Peduli Aids 131109
13 November 2009
Anna Uyainah ZN
Divisi Pulmonologi Dep. IPDalam FKUI/RSCM
ISTC Training Modules 2008
India: 2,300,000
Thailand 610,000
Five countries account for the majority of PLHIV in the Region Four of these countries are among the countries with the highest burden of TB
Indonesia 293,000
The countries of SEAR account for over a third of the global burden of TB; >90% in five high TB burden countries
ISTC Training Modules 2008
2005
3% 2006
9% 2007
12%
16%
2005
22
2006
27
2007 0.3%
Proportion of TB patients tested for HIV Key No reported activity < 15% 15 to 50% 51 to 75% More than 75% 0.2 of 3.1 million notified TB patients were tested in ASIA PACIFIC REGION in 2007
ISTC Training Modules 2008
29
Percentage of incident tuberculosis cases in people living with HIV receiving both antiretroviral and anti-tuberculosis medications, 2007
100 80 60 % 40 20 0 North Africa and Middle East
(3) (Number of countries reporting)
Oceania
(2)
Sub- GLOBALCaribbean Latin Eastern South East (76) (10) Saharan America Europe and Asia (14) (12) Africa and South(22) Central East Asia (8) Asia
(12)
5.7
Jumlahkasus TB HIV meningkat 2 kali lipat pada tahun 2007 Th 2006 : 0,7 juta --> Th 2007 : 1,37 juta Perhatian terhadap pencegahan dan penatalaksanaan kasus TB HIV perlu ditingkatkan
Dimana - Di daerah dg prevalensi HIV tinggi Siapa - Pasien TB dg risiko tinggi terkena infeksi HIV Bgmn - Pasien TB dengan keluhan tanda/ gejala yg menimbulkan dugaan HIV
ISTC Training Modules 2008
Tanda :
Bekas herpes zosteR Skin rash yg gatal Lesi kulit atau membran mukosa yg berwarna gelap atau kemerahan (Kaposis sarcoma) Limfadenopati generalisata Oral Candidiasis Oral hairy leukoplakia Necrotizing gingivitis Aphthous ulcers (severe or recurrent) Persistent painful genital ulceration Angular chelitis
ISTC Training Modules 2008
TB Ekstraparu: Diagnosis
Prosedur Diagnostik: foto toraks, aspirasi jarum halus, ultrasonografi, biopsi Diagnosis dapat ditegakkan dengan dugaan klinis, jika penyakit lain dapat disingkirkan dan spesimen dari lesi sulit didapat Pada TB Ekstraparu, perlu diperiksa apakah disertai dengan TB paru berdasarkan sputum BTA dan foto torak Pada HIV, TB ekstraparu merupakan tanda bahwa penyakitnya sudah lanjut (advanced)
Kolaborasi TB/HIV
Koordinasi program TB - HIV diperlukan utk : Mencegah HIV pada pasien TB Mencegah TB pada pasien HIV Pemeriksaan pasien dan kontak ( untuk TB dan HIV ) Koordinasi pengobatan dan penyediaan obat
Dosis OAT seharusnya mengikuti anjuran Internasional Kombinasi dosis tetap sangat dianjurkan
ISTC Training Modules 2008
Nilai CD4
ART
Mulai ART begitu pengobatan TB tidak disertai efek samping ( 2 8 minggu OAT) Mulai ART setelah OAT fase intensif selesai Tunda ART sampai pengobatan TB selesai
Gambaran klinis
Adanya TB paru dan tanda HIV advanced , atau tidak ada perbaikan secara klinis; adanya TB ekstra paru TB paru BTA negatif, berat badan bertambah dengan pengobatan, tanpa tanda/gejala HIV advanced TB paru BTA positif, berat badan bertambah dgn pengobatan, tanpa tanda/gejala HIV advanced
ISTC Training Modules 2008
ART
Mulai ART begitu pengobatan TB tidak disertai efek samping ( 2 8 minggu OAT) Mulai ART setelah OAT fase intensif selesai Tunda ART sampai pengobatan TB selesai
Grup
NRTI NRTI NRTI NRTI NNRTI PI NNRTI
Nama Merek
Zidovex, Antivir Hiviral Stavir, Zerit Videx Neviral Nelvex Evafir Duviral Coviro-LS3* Triomune, GPOVir
(3 dari 3)
Pasien TB dan infeksi HIV seharusnya diberi kotrimoksasol sebagai pencegahan infeksi lainnya.
Semua pasien TB yang positif HIV seharusnya menerima Terapi Pencegahan Kotrimoksasol (CPT) tanpa peduli jumlah CD4, paling tidak selama dalam pengobatan TB. CPT dianjurkan untuk semua pasien dengan jumlah sel CD4 kurang dari 200 sel/mm3
[Anjuran WHO]
ISTC Training Modules 2008
OAT
PZA, RIF, INH
ARV
Nevirapine Efavirenz Abacavir Zidovudine Ritonavir Amprenavir Indinavir Nevirapine Protease inhibitors Zidovudine
Mual, muntah
RIF
IRIS
Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome (IRIS)
Perburukan klinis pada saat respons yang baik terhadap ART
Reaksi paradoksal dimana kondisi menjadi lebih parah saat respon ART baik
SC
U LE A
C P
AB LL O
RA O
TB VE TI
IV /H
CT A
ES ITI IV
3 Is
+ the 4th I
Integrated case management
+ D. Systems strengthening Establish regular interaction Resource mobilization Capacity building Involve communities, NGOs
ISTC Training Modules 2008
The 3 Is
(+ The 4th I)
1. Intensified TB case finding (ICF) 2. Isoniazid preventive therapy ( IPT) 3. Infection control (IC) for TB in HIV care (+) 4. Integrated Case Management (ICM)
RINGKASAN
TB meningkatkan progresifitas HIV HIV meningkatkan progresifitas TB Jika ada tanda, gejala dan/atau faktor risiko HIV pada pasien TB, lakukanlah uji HIV Pada infeksi TB yang disertai HIV, gambaran klinis dan foto toraks dari TB bisa tidak khas (atypical) Pengobatan TB standard umumnya menyembuhkan TB dengan ko-infeksi HIV ART bagi pasien yg memenuhi syarat sangat meningkatkan immunitas. Diperlukan penerapan "The 3 Is Diperlukan koordinasi pengobatan TB dan HIV
ISTC Training Modules 2008
Tn X, 27 thn, 30/11/07, IGD RSCM : KU : Lemas sejak 1 bulan smrs. 1 tahun yg lalu
Diketahui menderita tb paru, minum OAT, hanya 1 bulan, mual. Diketahui HIV (+), IVDU (+), free sex (+).
1 bulan yg lalu
Badan semakin lemah, nafsu makan turun, mual (+), muntah (-), penurunan BB (+), BAB & BAK normal.
1 minggu yg lalu
Semakin lemas, tdk dpt bngn dari tmpt tidur, komunikasi menurun, putih2 dilidah (+). 3 hr smrs mencret (+), batuk (+), dahak (+).
Riwayat keluarga dengan sakit yg sama (-), tb (-) & kuning (-). Riwayat DM, HTN, asma, kuning dan alergi (-). Saat ini tidak bekerja, belum menikah, biaya dengan gakin DKI.
ISTC Training Modules 2008
KU : Som & del, TD 120/80, Nd 100, Nfs 24, suhu 37,8oC, GCS 11 (E3 M5 V3). Mata : konjungtiva pucat (+), sklera ikterik (-). THT : kelainan (-). Mulut : oral trush (+). Leher : JVP 5-2, KGB -/-, kaku kuduk (+). Jantung : BJ I & II normal, murmur (-) , gallop (-). Paru : Bronkovesikuler, rhonki (+/+) basah kasar, wheezing (-/-). Abd : datar, lemas, NT (+) epi dan sekitar, hepar dan lien sukar dinilai, BU (+) N. Eks : udem -/-, hangat.
Ro thoraks PA & lateral (29/11/07) proses spesifik di paru Konsul neurologi : penurunan kesadaran susp meningitis Tb, kemungkinan lesi intrakranial blm dpt disingkirkan, rawat bersama. Masalah :
Penurunan kesadaran susp meningitis tb SIDA dengan generalized weakness Candidiasis oral dan intake sulit Tb paru kasus putus obat dan infeksi sekunder GEA Anemia mikrositik hipokrom Gangguan fungsi hati susp CLD Trombositopenia susp CLD ARF dd acute on CKD
ISTC Training Modules 2008
Therapy : Nutrisi NGT dan parenteral O2, kateter kondom, miring kanan & kiri tiap 2 jam Ronde divisi paru :
Ethambutol 1x750 mg PO Levofloxacyn 1x500 dilanjutkan dengan 1x250 IV Streptomicyn 1x500 mg IM Cefoperazone 2x1 gr IV Steroid 10 mg IV dilanjutkan dgn 4x5 mg IV off (sesuai konsul neuro) 3 hari taper
KoTrimoxazol 2x2 tab Mycostatin drop 4x1 cc Ambroxol 3xC1 Pantoprazole 1x40 IV New Diatab 2 tab sprn Hp Pro ISTC Training Modules 20083x1 PO
Rencana Diagnosis : Sputum BTA 3x, gram, kultur + MOR, kultur BTA + resistensi CD4, LFT, sero marker hepatitis, CCT ukur, analisa feses lengkap, SI, TIBC, Feritin. Lumbal pungsi, CT scan kepala dengan kontras USG hepar dan ginjal
Follow up (4/12/07):
S/ Kontak (+), komunikasi perbaikan, batuk (+), demam (-), mencret (-). O/ KU : TSS, CM-Som, GCS 13 (E3 M6 V4) VS : 120/80, 92x, 24x, 37,50C Leher : kaku kuduk (-), mulut : oral trush berkurang Paru : Rh +/+ Abdomen : NT (+) perbaikan Lainnya s.t.q. A/ Penurunan kesadaran, candidiasis oral & GEA perbaikan, lainnya s.t.q. P/ Teruskan therapy sebelumnya
=============================================================
ISTC Training Modules 2008