Resume 5 Skill in Communicating With Patients: Building Relationship Kelompok A II

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

RESUME 5 SKILL IN COMMUNICATING WITH PATIENTS : BUILDING RELATIONSHIP Kelompok A II

Cases : 1. Good afternoon Doc. Good afternoon Mam, answered a doctor to his patient. The patient was little bit impressed by the neat, good looking doctor. More over, when the doctor smiled to her, it almost made her forgot about her illness, a lump on her right breast. Checked on his watch once in a while, the doctor asked the patient; Please sit down. Is there anything i can do for you ?. after she comfortly sat, the doctor continued; Please mam, you can tell me all your complaint and i will write it all down !. Then the patient began to talk, she told everything about her illness and it went quiet fluent. The doctor looked so punctious, wrote down every single word said by his patient. Once in a while he looked at his watch and then looked back to her but still, kept his smile on. are you finish ? is there anything else ? if not, im going check on few things. Would you lay on the examination bed, please ! 2. After the examination, the doctor and patient sat back to their sit. How is it doc ? how is my condition ? the doctor kept silent for a while. He frowned his forehead and laid his head back then took a deep breath. He took a very thick book and opened the page in hurry... 3. At the end, the doctor wrote a prescription. He still checked his watch once in while. Mam, dont worry about it. Here is the prescription, you can get the drug at the pharmacy. Take it as instructed. If something happen regarding your illness, you can contact me at this phone number. Said the doctor while giving his bussinesscard... Questions :

1. What are your impressions in general to situation (1),(2) and (3) ? 2. Try to criticize throughly about : a. Non-verbal communication and its meaning in those situations b. The accepting response of the doctor to his patient c. The empathy of the doctor d. The doctors support e. The involvement of the patient Answers : 1. Kesan kami secara umum pada situasi : a. Situasi 1 Kesan baik : Mampu melakukan expressing dengan baik. Dilihat dari konteks Terlebih lagi, ketika dokter itu tersenyum padanya, Penampilan rapi / good looking sehingga mampu sedikit menyembuhkan si pasien (The patient was little bit impressed by the neat, good looking doctor.) Pada tahap awal wawancara sudah mengajukan opening question sehingga membuat pasien dengan mudah mengemukakan keluhannya dengan lengkap ( "Tolong Ibu, Anda bisa menceritakan semua keluhan Anda ) Kesan buruk : Terlihat terburu-buru pada saat melakukan wawancara, karena kebiasaannya mengecek jam tangannya. Sehingga pasien mungkin merasa harus menyingkat keluhannya. Sehingga data untuk keperluan diagnosa pun kurang lengkap jadinya. (1. Checked on his watch once in a while, the doctor asked the patient.... 2. Once in a while he looked at his watch and then,,, ) Kesannya dokter tersebut merendahkan/meremehkan keluhan si pasien karena kurangnya memperhatikan pasien. Pasien bisa saja merasa kurang nyaman dengan hal ini, mungkin dia merasa tidak diperhatikan. Ini dikarenakan dokter tersebut hanya fokus mencatat tanpa memperhatikan dan melakukan eye contact bahkan mungkin non-verbalnya sangat kurang dilakukan. (Then the patient began to talk, she told everything about her illness and it went quiet fluent.

The doctor looked so punctious, wrote down every single word said by his patient) Dokter tidak melakukan sesi perkenalan. Ini membuat kurang terbangunnya hubungan antar pasien dengan dokter. Dokter tidak memberi tahu berapa kira-kira waktu yang akan dihabiskan dalam interview kali ini. Dokter tidak melakukan sesi emphaty , seharusnya ketika pasien selesai menceritakan keluhannya dokter harus cepat menanggapi apa efek penyakit tersebut dalam kehidupan pasien. Misalnya dengan mengataka wah, itu pasti sangat mengganggu aktivitas ibu yah b. Situasi 2 : Dokter tidak menjawab pertanyaan dari pasien mengenai penyakit pasien tersebut. Ini bisa saja membuat pasien merasa takut kalau-kalau penyakit yang dideritanya sangatlah parah, karena dokter takut atau tidak siap memberitahunya. ( Bagaimana dok? bagaimana kondisi saya?...) Dokter tersebut memperlihatkan ekspresi kebingungan di hadapan pasien. Ini membuat pasien bertanya-tanya apakah dokter tersebut benar-benar sudah memahami penyakit apa yang diderita pasien tersebut. Ini bisa saja membuat pasien ragu akan informasi-informasi yang diberikan selanjutnya. Seharusnya dia tidak menampakkan ekspresi kebingungan, walaupun pada saat bingung. ( Dia mengerutkan dahinya dan... ) Menunjukkan bahwa dirinya bukan dokter yang kompeten. Ini dilihat pada saat dia membuka-buka buku tebal di hadapan pasien yang menunjukkan bahwa dia sedang mencari sesuatu. Kemungkinan dia tidak tahu penyakit apa yang diderita pasien tersebut. Sebenarnya boleh membuka buku di hadapan pasien, namun harus dengan cara seolah-olah dokter ingin memperlihatkan sesuatu informasi ke pasien tersebut. Buku dibaca bersama. Ini malah membuat pasien lebih yakin terhadap informasi yang diberikan. ( Dia mengambil sebuah buku yang sangat tebal
dan membuka halaman terburu-buru ...)

c. Situasi 3 :

Kesan baik : Supportnya sudah cukup bagus. tetapi supportnya tersebut masih sangat umum, biasa dan juga terlalu singkat ( "Ibu, jangan khawatir tentang hal itu) Sudah cukup memperlihatkan bahwa dokter perhatian terhadap pasien. Ini juga suatu tanda bahwa dokter mempersilakan pasien tersebut untuk tetap menghubunginya. Keep contact .(Jika sesuatu terjadi tentang penyakit Anda, Anda dapat menghubungi saya di nomor telepon in) Kesan buruk : Tidak melakukan diskusi dengan pasien. Sehingga pasien kurang terlibat dalam hal ini. Bisa saja obat yang diberi tidak cocok dengan tubuh pasien. Dokter tidak memberi nasihat yang mungkin untuk membantu kesehatan pasien. Tidak menjelaskan secara jelas kepada pasien tentang bagaimana cara penggunaan obat yang diberikannya, dia hanya memberitahu bahwa langsung saja ikuti petunjuk. Bisa saja pasien kurang mengerti petunjuknya dan akhirnya malah tidak sembuh karena salah aturan. (Berikut adalah resep, Anda bisa mendapatkan
obat di apotek. Meminumnya sesuai instruksi.)

2. Krirtik secara menyeluruh tentang : a. Komunikasi non verbal dan maknanya dalam situasi : Pada saat mencatat keluhan harusnya tidak usah mecatat setiap kata yang diucapkan pasien, ini membuat dokter tersebut hanya terlihat fokus terhadap catatannya sehingga membuat pasien merasa terabaikan. Eye contact disini pasti sangatlah minim terjadi, karena kemungkinan dokter hanya melihat catatannya bukan pasiennya. Seharusnya dokter hanya menuliskan pokokpokonya saja, agar tetap bisa menjaga eye contact dengan pasien. Bahasa tubuh dokter juga sepertinya menunjukkan bahwa dia sedang terburu-buru dan sibuk. Dibuktikan dari kebiasaannya acap kali melihat jam.

b.

c.

d.

e.

Kesan pertama baik, namun menutupnya dengan kesan buruk karena tidak memberi tahu secara jelas apa yang terjadi pada pasien. Sempat memperlihatkan ekspresi kebingungan yang membuat pasien ragu. Penerimaan respon dokter dari pasiennya : Penerimaan responnya masih kurang, dilihat pada saat pasien telah menceritakan keluhannya, dokter tidak merespon keluhan si pasien, dokter malah hanya menanyakan sudah/belum keluhan yang diberitahu. Dokter terlihat terlalu kaku.ini mungkin saja membuat pasien kurang terbuka dalam menyampaikan keluhannya Kurangnya respons verbal maupun non-verbal dari dokter. Ini bisa saja membuat pasien merasa terabaikan dan tidak dihargai. Empati dokter : Empati yang dilakukan oleh dokter pasti sangat kurang. Ini diakibatkan pada saat pasien mengeluh, dokter malah hanya sibuk dengan catatannya. Dokter pasti melewatkan sesi-sesi dimana pasien membutuhkan empati dari dokter tersebut. Support/penyemangat dari dokter : Support sudah bagus, namun dokter hanya memberi sedikit dan bersifat umum serta terlalu biasa. Ini bisa saja membuat pasien tidak merasakan support dari dokter berhasil. Harusnya bisa ditambahkan dengan kalimat seperti ini tetap jalani aktivitas ibu dengan semangat. Saya yakin ibu pasti bisa melewatinya dengan baik dan benar Dukungan kurang mendalam. Karena pasien bisa saja merasa penyakitnya parah karena dokter tidak memberitahunya tentang penyakit apa yang dideritanya. Isyarat verbal dan non-verbal dokter tidak sejalan. Dia memberi support tanpa dibarengi senyum kepada pasien. Keterlibatan pasien : Pada saat fase ke-3, dimana harusnya terjadi mutual fokus namun malah hanya dokter yang andil dalam fase ini. Dokter tidak melibatkan pasien.padahal seharusnya ada diskusi di tahap ini. Ini bisa dilihat dari case ke-3

Pasien juga pastinya merasa tidak dilibatkan karena dokter tidak menjelaskan penyakit apa yang diderita oleh pasien. Dokter tidak menjelaskan instruksi pemakaian obat, ini membuat pasien pulang dengan tanda tanya, karena tidak diberi ruang untuk bertanya. Dokter juga tidak melibatkan pasien secara aktif, karena dokter tidak menanyakan mengenai ada/ tidak ada kah alergi obat dari pasien.

You might also like