Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 17

PRAKTEK KEJADUGAN

Latar belakang masalah


Dalam dunia persilatan dikenal ilmu setrum. Baik dengan doa doa
yang diambil dari ayat ayat Al Quran atau mantera jawa. Dan kalau
dibacakan pada seseorang maka hilang kesadarannya.
hilang

hingga

lain

orang

menyetrum

Pertanyaan
Bagaimana hukumnya
? kesadarannya

Pon. Pes. Lirboyo


Kota Kediri
Rumusan Jawaban :
( Diperbolehkan. Apabila pelakunya ( yang nyetrum ) disiplin syariat
mutasyarri ), yang dibaca ( mantera ) tidak bertentangan dengan
syarit dan tidak menimbulkan dloror syari ( termasuk
menghilangkan kesadaran, akan tetapi tidak ada manfaat yang
sebanding ).
) Tidak boleh ( haram ). Apabila pelakunya tidak disiplin syarit ( fasiq
atau yang dibaca dilarang menurut syara atau menimbulkan dloror
syari ( termasuk hilangnya kesadaran dan tidak ada manfaat
sebanding ).
Referensi
151 :
.1

) : ( :

,


,



,


,






..
" "
18-17 :
.2











..
111 :
.3



FMPP Se
Jawa
Madura ke II
.
1

354 :
.4




,




.
244 :
.5

*






.

450-449 :
.6

) ( ) ( ) (
) ( ) (

) (











.

451 :
.7

) (





. .










.
49 :
.8
) : (
, ,
,
, , .
.
Latar belakang masalah :
Seseorang mewaqafkan sawah pada masjid. Namun oleh karena antara waqif dan nadhir ada suatu
masalah, hingga waqif tidak mau menyerahkan sawah tersebut. Padahal telah diikrarkan.

Pertanyaan :
? Bagaimana hukum tindakan waqif tersebut
? Bolehkah waqif memindahkan sawah tersebut pada masjid atau pondok lain

Pon. Pes. Mambaul Marif


Denanyar Jombang
FMPP Se Jawa Madura ke II

a.
b.

1.

Rumusan Jawaban :
Tindakan waqif tersebut tidak dibenarkan ( haram ).

a.

Referensi

.1 442 :






.
212-211 :
.9
) (
) (
,
,

. . . :.
,

.
Bagi waqif tidak boleh memindah mauqufnya masjid tersebut.
Kecuali jika masjid itu sudah tidak dipergunakan. Karena tidak
ada yang mau sholat di situ atau penduduk desanya sudah
pindah semua.

b.

Referensi

.1 622-621 :

) ( ) (
) ( ) (
.

.10 182 :
) ( ,
:
) (
,
. )
( .
. :
, .
.
, .

.11 181 :
,
. ,
- ) .
( .
: ) (
- - :
,
,
,
.

.12 253 :
) ( 4413 :
,

,

.
2. Latar belakang masalah :

Pertanyaan :

FMPP Se Jawa Madura ke II


3

Sah atau tidakkah akad nikah yang dipaksa oleh polisi karena
berbuat zina ? mengingat nikahnya tidak didasari keinginan
sendiri.
Pon. Pes. Al Falah
Kedung Lurah Trenggalek
Rumusan Jawaban :
Nikah yang dipaksa polisi tidak sah menurut Assyafiiyyah, bila
tidak ada dilalatul ikhtiyar. Karena hal tersebut tergolong nikahul
mukroh bi ghoiri haq. Sedangkan yang dinamakan ikroh menurut
syara adalah:
a. Bila dilakukan selain hakim maka harus memenuhi syarat :
- Kemampuan pemaksa atas sesuatu yang ia ancamkan.
(
)
- Ketidak mampuan orang yang dipaksa dari menolak ancaman.
) (
- Dugaan orang yang dipaksa bahwa bila ia menolak melakukan
perbuatan
yang
dipaksakan,
maka
pemaksa
akan
merealisasikan ancamannya.
) (
- Bentuk ancamannya berupa sesuatu yang ditakuti. Seperti
pukulan yang keras, panjara atau perusakan harta benda.
)
(
b. Bila dilakukan hakim menurut satu qoul sudah dianggap ikroh,
meskipun tidak memenuhi syarat di atas. Menurut qoul lain
dikatagorikan ikroh syarn bila memenuhi syarat di atas.
Catatan : Menurut Hanafiyah akad nikah dengan dipaksa
adalah sah. Karena :

Referensi


.1 137 :
) (
)(
)( )(
)(




.13 73-72 :

) ( )( ) (
) ( ) (
)( ) (
)( )( )
( .

.14 231 :
) (

.

.15 164 :






FMPP Se Jawa Madura ke II

.16 79-78 :

: ,
,
, , ,
, :
) , : , , (
.

.17 104-103 :






.


.




.
3. Latar belakang masalah :
Pada saat ini banyak didirikan TPA/TPQ. Buku pelajaran yang
dipakai adalah metode IQRO, QIROTI Annahdliyah dll.
Sementara pelaksanaannya rutin setiap hari.
Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya membawa dan membaca buku buku di atas
?bagi pengajar wanita yang sedang haid
Pon. Pes. Lirboyo
Kota Kediri
Rumusan Jawaban :
Hukum membawa buku buku TPA bagi wanita yang sedang haid
diperbolehkan. Dikarenakan penyusunan dari buku tersebut untuk
belajar / mengajar Al Qurn.
Hukum membacanya diperbolehkan apabila tidak qoshdul qiroh.
Referensi
.1 26 :
) (
.







.
.18 118 :
) (
)( ) (



.


.

Madura
ke II
FMPP
Se Jawa
5

.19 150-149 :

)( ) ( )
(






.
) (
. ) (



) (







.

.20 66-65 :
)(


) (
.
) (


.
.


.
.21 428-427 :




.

.22 356 :
)( )( )(
,
, .
) : (

.) : (
,
,
,
:
,
,
, ,
,

.
Latar belakang masalah :
Telah diketahui bersama bahwa haji dan umroh ( non
pemerintah ) hanya membutuhkan biaya Rp. 5.000.000,Sedangkan ONH pemerintah membutuhkan biaya Rp.
7.000.000,Pertanyaan :
a.
Bagaimanakah hukumnya haji dan umroh yang tidak melalui /
? mendapat izin dari pemerintah

FMPP Se Jawa Madura ke II

4.

Termasuk istithohkah mereka yang hanya memiliki uang Rp.


? 5.000.000,-
Pon. Pes. Al Anwar
Sarang Rembang Jateng
Rumusan Jawaban :
a.
Hajinya sah dan mencukupi sebagai haji Islam. Adapun
tindakan tersebut ( tidak mendapat izin ) bila pemerintah
) maka hukumnya ( mempunyai haqqul wilayah
haram. Bila pemerintah tidak punya haqqul wilayah maka
tafsil:
-Bila larangan tersebut ada mashlahat aammah maka
pelanggaran tersebut merupakan tindakan dosa.
-Dan bila tidak ada mashlahat aammah maka pelanggaran
tersebut tidak dosa.
b.
Tidak termasuk istithoh. Karena uang Rp. 5.000.000,- tidak
mencukupi standar haji.
b.

Referensi

32 :


,





.

321 :


.

91 :
) (







. . .





.

108 :
:



375-372 :

) (




)
( )
(





135 :
FMPP Se Jawa Madura ke II

)( )( ) (
) (
)
(




.
Latar belakang masalah :

5.

Biasanya di desa desa sering terjadi orang yang mempunyai hajat memasang terop di jalan umum.

Pertanyaan :
? Bolehkah memasang terop tersebut
? Pemberian izin dari aparat pemerintah apakah mutabar syarn

Pon. Pes. Salafiyah Syafiiyah

a.
b.

Gondang Tulungagung

Rumusan Jawaban :
Memasang terop tersebut diperbolehkan. Apabila tidak menimbulkan bahaya dan mendapat izin
dari imam atau naibnya.
Izin dari pemerintah adalah mutabar syaran.

a.
b.

Referensi


.1 93 :
.

.23 569 :



. .

.24 128-127 :

)(
,
,
.

.

.25 129 :


, ,


,
, :
.


.

, :



,


,


.
6. Latar belakang masalah
Di suatu daerah ada tokoh masyarakat yang telah banyak
menerima hewan qurban dari sebagian masyarakat. Namun
kedudukan tokoh masyarakat tersebut tidak diketahui apakah dia
sebagai wakil dalam menerima hewan qurban
atau
( hewan
FMPP
Se bukan
Jawa Madura
ke II
8

qurban memang diserahkan sepenuhnya kepadanya ). Karena


kebanyakan yang menyerahkan hewan qurban tersebut adalah
orang awam. Lalu tokoh masyarakat itu mentasarrufkannya untuk
kepentingan diri sendiri dan kepentingan umum. Seperti untuk
pembangunan madrasah, masjid dll.
Pertanyaan
a.
? Bolehkah tasarruf tokoh masyarakat tersebut
b.
Kalau tidak boleh, bagaimana yang semestinya harus
? dilakukan oleh tokoh tersebut
c.
Sudah mencukupikah menyerahkan hewan qurban kepada
? satu orang saja
Pon. Pes. Al Khozini
Buduran Sidoarjo
Rumusan Jawaban
a.
Diperbolehkan, kalau untuk dirinya sendiri dan sekadar izin
dan ridlo mudlohi ( orang yang qurban ) baik nutqon atau
urfan. Karena tokoh tersebut statusnya sebagai wakil.
Adapun tasarruf untuk kepentingan umum semisal masjid dll.
tidak diperbolehkan karena tidak termasuk mashrofil udlhiyah.
b.
Semestinya udlhiyah tersebut diberikan dulu kepada
mustahiq. Kemudian mustahiq diminta untuk
mentasarrufkankan ke masjid atau yang lain.
c.
Sudah mencukupi untuk udlhiyah mandubah.
Referensi
.1 87 :

)(
) :( ,
, , .
.26 60-59 :
:
:

641 :
: : , ,
, :
, : , .
.27 641 :

: , , ,
: :
, .

.28 305 :

.

.29 311 :
)( ) (
) (
.

.30 116 :
)(
)(


.

339 :

.31ke II
FMPP
Se Jawa Madura

) (

.

.32 469 :

)
(






.

.33 350 :
)(








.
Latar belakang masalah :
Sebidang sawah diwaqofkan pada masjid atau pondok. Kemudian
oleh nadzirnya dengan seizin waqif, sawah tadi dijual untuk
pembangunan yang ada hubungannya dengan masjid atau
pondok tersebut.
Pertanyaan :
? Bagaimanakah hukum tindakan nadzir tersebut
Pon. Pes. Mambaul Maarif
Denanyar Jombang
Rumusan Jawaban :
Hukum tindakan nadzir tersebut tidak diperbolehkan sekalipun
taqlid kepada Imam Hanafi. Karena waqaf boleh dijual / ditukar,
menurut Imam Hanafi itu deangan syarat:
- Ada keputusan hakim.
- Mauquf sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi.
- Diganti dengan yang lebih baik.
Referensi

.1 169 :
, :
. :

:
.
.34 180-179 :
: ,
- ,
, ,
,
- :
: - -
. ) (

:
,
, . .

.35 9 :

FMPP Se Jawa Madura ke II


10

7.

)( )(
) (



) (
.
Latar belakang masalah :

Adat seringkali menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Seperti yang terjadi di suatu daerah, apabila
ada mayit hendak dikubur, terlebih dahulu dimasukkan sebuah kelapa dengan alasan agar tidak menjadi
pocongan.

Pertanyaan :
Pon. Pes. HM

? Bagaimana hukumnya
? Bagaimana hukumadat yang sudah menjadi suatu keyakinan

a.
b.

Lirboyo Kota Kediri

Rumusan Jawaban :
Haram. Karena termasuk menyia nyiakan harta dengan tujuan yang tidak dibenarkan syara.
Catatan : Memasukkan kelapa ke dalam kuburan mayit agar si mayit tidak menjadi pocongan
( ) bahkan termasuk menghina mayit ( tidak termasuk ghorodl shohih
).

a.

Referensi :

) Al Jamal Alal Manhaj juz 2 hal. 200 ( Darul Fikr


) Bugyatul Mustarsyidin hal. 93 ( Darul Fikr

.1 200 :

1.
2.

)( ) ( )
( )
(

.

.36 93 :

:
. .

. .

) antara ( Haram. Dan bahkan kufur bila mempunyai keyakinan ada talazum aqli
kelapa dan menjadi pocongan, tanpa melihat bahwa yang memberikan pengaruh adalah Allah.

b.

Referensi :

.1 6-5 :

) Tijan Durori hal. 5-6 ( Syirkah Maarif Bandung


) Ghoyatu Talhishil Murod hal. 206 ( Darul Fikr

1.
2.

.37 :

206

)(

.


.
.

FMPP

Se Jawa
Madura ke II
11

8.




.
Latar belakang masalah :

9.

Seseorang membeli barang. Karena belum diambil, maka si pembeli memberi persekot Rp. 100.000,- agar
tidak dijual kepada orang lain. Kemudian pada waktu pelunasan, pembeli menurunkan harga yang telah
disepakati. Sedang penjual tidak mau.

Pertanyaan :
? Bolehkah penjual memiliki persekot tanpa si pembeli mengambil barang tersebut sedikitpun

Pon. Pes. Hidayatuth Thulab

Kamulan Trenggalek

Rumusan Jawaban :
Penjual boleh memiliki persekot tersebut jika janji itu dilaksanakan di luar aqad ( bahwa uang persekot itu
dihibahkan apabila jual beli tidak jadi ).
Persekot ialah uang yang diberikan musytari kepada bai dengan perjanjian apabila bai jadi, maka
menjadi sebagian dari tsaman. Apabila bai tidak jadi, maka menjadi hibah. Di dalam kitab fiqih disebut
bai urbun.

Referensi :
) Al-Mahalli juz 2 hal 185-186 ( Daru Ihyail Kutub Al Arobiyah
) At-Tuhfah juz 4 hal 321-322 ( Daru Shodir
) Nihayatul Muhtaj juz 3 hal 476-477 ( Maktabah Mushthofa Al Baby Al Halaby
) Al-Majmu Syarah Muhadzhab juz 9 hal 335 ( Al Maktabah As Salafiyah

.1 186-185 :

1.
2.
3.
4.

) (
)
(


.

.38 322-321 :

) (

)
(
)
(

.39 477-476 :

) (
,

) ( ) (
)
(

.40 335 :

)( .






.


.
.

10. Latar belakang masalah :

Seseorang menyewa tanah. Kemudian tanah itu disewakan lagi demi mendapatkan kuntungan. Sebelum
disewakan, tanah itu telah ditanami dan hasilnya mencapai batas Nishob Zakat serta telah sampai satu
tahun ( haul ).
FMPP Se Jawa Madura ke II
12

Pon. Pes. Al Falah


Kedunglurah Trenggalek

Pertanyaan :

atau cukup salah satu Apakah ia berkewajiban mengeluarkan zakat hasil bumi dan dagangannya /
? saja

Rumusan Jawaban :

/ berdagang. Wajib zakat kedua duanya jika pada waktu tamalluk ( menyewa ) ada

Referensi :
) Atturmusi juz 04 hal 27-28 ( Al Mathbaah Al Amiroh As Syarofiyah
) Hasyiyatul Jamal juz 2 hal 264-265 ( Darul Fikr
) Roudlotut Tholibin juz 02 hal 280 ( Maktabah Al Islamy

.1 28-27 :

1.
2.
3.

) (
)( )(

) (
) .
(








)
(


















) (

.41 -264 :

265

)( ) ( ) (
) (
)
(

) (



. ) (




) (

ke II
FMPP
Se Jawa Madura
13

.42 280 :

11. Latar belakang masalah :

Pada tahun 1994 si A menyewakan sawahnya pada si B selama 7 garapan dengan ongkos Rp. 75.000,00
setiap garapan. Belum sempat digarap oleh si B, si A telah menambahkan lagi masa sewannya kepada si B
selama 5 garapan dengan onhkos Rp.80.000,00 tiap garapan. Kemudian pada tahun 1995 si A menjual
sawah yang telah disewakan tersebut pada orang lain. Padahal si B baru menggarap dua kali. Karena
merasa dirugikan, si B meminta kepada si A untuk menyewakan tanah lain sebagai ganti sawah yang telah
dijual. Atau kalau tidak bisa, maka si A harus menganti ongkos sewa yang belum dipenuhi, sewanya
sesuai dengan harga sewa sekarang, yaitu Rp. 150.000,00 tiap garapan.

Pertanyaan :
? Betulkah tindakan si B tersebut
? Kalau tidak, apakah yang harus dilakukan si B untuk mendapatkan Haknya

a.
b.

Pon. Pes. Al Falah


Ploso Mojo Kediri

Rumusan Jawaban :
Tindakan si B tidak dibenarkan.
Yang harus dilakukan oleh si B adalah meneruskan menggarap sawah sampai habis masa
) bahkan bila si A tidak memperbolehkan maka si B ( sewanya.Meneruskan aqod ijarohnya
berhak lapor kepada Hakim, dan Hakim harus memaksa si A untuk menyerahkan sawah.

a.
b.

Referensi :
) Bughyatul Mustarsyidin hal 286 287 ( Darul Fikr

.43 287 286 :

1.

)(












.





















FMPP Se Jawa Madura ke II

14

.
.

12. Latar belakang masalah :

Dalam proses peradilan di Indonesia, tugas pembela adalah


meringankan hukuman terdakwa atas tuduhan jaksa atau bahkan
membebaskan, yang menjadi permasalahan disini adalah
manakala terdakwa tersebut memang benar-benar orang yang
bersalah.
jelas-jelas

yang

terdakwa

membela

Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya
? bersalah

Pon. Pes. Tarbiyatun Nasiin


Pacul Gowang Jombang
Rumusan Jawaban :
Membela terdakwa yang jelas-jelas bersalah tidak boleh karena
menghalang-halangi orang yang mengambil Hak. Kecuali
meluruskan hukuman yang semestinya,
seperti
ancaman
hukuman tidak sesuai dengan perbuatan dan orangnya.
Referensi
.1 138 :
)( ) ( ,
: .

" :
,
, ,
: , ,
" :
:

,
,
"
" .
,
: ,
.
,
.

.44 525 :
1069 ) ( 1070
, ) ( 3
) ( ) . (
) ( ,
,
. :
,
.


) ( )
( ,
) : (
) ( )
( :
,
,

,
.

: ,

Se

FMPP
Jawa
Madura ke II
15

,
. ,
, ) ( ) 3
( ) (
,
, :
.
13. Latar belakang masalah :

Sudah menjadi tradisi dan kebiasaan masyarakat alam


menyambut Hari Raya menyediakan masakan yang istimewa,
untuk persiapan ini ada sekelompok orang yang berjumlah 50,
sepakat mengumpulkan uang masing-masing Rp. 20.000.00 pada
bulan Syawal. Dengan ini maka terkumpul dana sebesar Rp.
1.000.000,00 kemudian uang tersebut dipinjam pada anggota
yang membutuhkan, dengan bunga 15 % perbulan. Lalu dibelikan
satu ekor sapi. Berikut biaya penyembelihan dan akhirnya
dibagikan pada seluruh anggota yang terlambat menyetorkan
uang pada bulan Syawal, maka ia wajib membayar uang iuran
plus bunganya sebesar 15 % perbulan.
Pertanyaan :
Bagaimana hikumnya praktek tersebut, baik pengumpulan uang,
? peminjaman pembelanjaan dan pembagian daging
Pon. Pes. Al Falah
Ploso Mojo Kediri
Rumusan Jawaban :
Jika semua itu dikumpulkan satu akad maka tidak boleh. Karena
akad Fasid. Jika dipisah-pisahkan maka boleh, kecuali hutang yang
mengandung bunga tersebut dimasukkan dalam Aqod.
Referensi

.1 258 :
)(


.


.45 53 :
)( )(
, ) ( ,
"
" , .
, ,
) . ( :

) (
, : :


.46 54-53 :
: "
: " : .

. ,
, , )
( , ) (
: :
, , :
. :
: .

.47 54 :
)( :
.
FMPP Se Jawa Madura ke II
16

,
, .

.48 54 :
)( , , ,
: . . :
,
.
.
: .

.49 229 :
: .
) (
, , )(
" : ,
" )
( ,
, : .
)
. (.

FMPP Se Jawa Madura ke II


17

You might also like