Inside The Northern Chamber Shiva Temple in Prambanan Temple in Central Java

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Rara Jonggrang

Inside the northern chamber Shiva temple in Prambanan temple in Central Java, Indonesia, there is a stone statue of a beautiful woman. She stands on a bull. She wears a crown and jewelry. Her body is slim. Who is she? There is no doubt that she is Durga Mahisasuramardini, a Hindu goddess. But the Javanese people have their own story about her. Here is the story. A long long time ago in central Java lived a wise king. His name was Prabu Boko. He had a beautiful daughter whose name was Roro Jonggrang. They lived in a palace on top of a hill. At present we can visit the ruins of the palace that is located about two miles south of Prambanan temple. The palace is called kraton Boko. His country was so prosperous that another king was jealous. There was a neighboring kingdom under king Bandung Bondowoso. One day king Bandung attacked Prabu Boko. In a fierce fight King Boko was killed and his kingdom was conquered. The young Bandung Bondowoso fell in love with Roro Jonggrang when he saw her beauty. He wanted to marry her so he proposed her. But Roro Jonggrang definitely did not want to marry someone who had murdered her father. So she gave a difficult condition. She told Bandung that she would marry him if he could build one thousand temples in one night. Bandung was surprised but he was optimistic he could meet the condition. He was a powerful king and he had many friends among the genie and spirits. So he asked them for help. With the help of those invisible beings Bandung built the temples. Meanwhile Roro Jonggrang and her people kept an eye on Bandung. When it was almost dawn Bandung and the genie had built nine hundred ninety nine temples. Roro Jonggrang was very worried. If Bandung could meet her condition, she had to marry him. Then she had a bright idea. She ordered her people to make noise and lights. Women were ordered to cook and make noise by hitting kitchen utensils. Men were also ordered to make noise around the temples. Then the genie thought that daylight had come. They were afraid of the sunlight so they left immediately. Without their help Bandung was unable to finish the temple. Bandung was very angry. He knew that it was a dirty trick from Roro Jonggrang. Then he cursed Roro Jonggrang into a statue. The statue of Roro Jonggrang is now inside the northern chamber of the main temple which was dedicated to Shiva in Prambanan temple.

Rara Jonggrang
Di dalam kuil shiva Utara candi di Candi Prambanan di Jawa Tengah, ada patung batu dari wanita cantik. Dia berdiri di sebuah Bulla. Dia mengenakan mahkota dan perhiasan. Tubuhnya ramping. Siapakah dia? Tidak ada keraguan bahwa dia adalah Durga Mahisasuramardini, dewi Hindu. Tetapi orang-orang Jawa memiliki cerita tersendiri tentang dirinya. Berikut adalah cerita. Sebuah waktu yang lama di Jawa Tengah hiduplah seorang Raja bijaksana yang bernama Prabu Boko. Dia juga memiliki seorang putri cantik yang bernama Roro Jonggrang.Mereka tinggal di istana di atas bukit. Saat ini kita juga dapat mengunjungi reruntuhan istana itu yang letaknya sekitar 2km dari Candi Prambanan sebelah selatan. Istana ini juga disebut istana keraton Boko. Negara itu begitu makmur bahwa raja lain cemburu. Ada kerajaan tetangga di bawah Raja Bandung Bondowoso. Satu hari raja Bandung menyerang Prabu Boko. Dalam pertempuran sengit Raja Boko tewas dan kerajaannya ditaklukkan. Muda Bandung Bondowoso jatuh cinta dengan Roro Jonggrang ketika ia melihat kecantikannya. Dia ingin menikahinya sehingga ia mengusulkan padanya. Tapi Roro Jonggrang pasti tidak ingin menikah dengan seseorang yang telah membunuh ayahnya. Jadi dia memberikan kondisi yang sulit. Dia mengatakan kepada Bandung bahwa dia akan menikah dengannya jika ia bisa membangun kuil-kuil seribu satu malam. Bandung terkejut tapi ia optimis dia bisa memenuhi kondisi. Dia adalah seorang raja dan ia memiliki banyak teman di antara Jin dan Roh. Jadi dia bertanya mereka untuk membantu. Dengan bantuan dari makhluk tersebut tidak terlihat Bandung membangun kuil-kuil. Sementara itu Roro Jonggrang dan orang-orangnya terus mengawasi Bandung. Ketika itu hampir fajar Bandung dan Jin telah membangun kuil-kuil sembilan ratus sembilan sembilan. Roro Jonggrang adalah sangat khawatir. Jika Bandung dapat memenuhi kondisi dia, dia harus menikah dengannya. Kemudian dia punya ide cemerlang. Ia memerintahkan rakyatnya untuk membuat kebisingan dan lampu. Perempuan diperintahkan untuk memasak dan membuat kebisingan dengan menekan peralatan dapur. Pria juga diperintahkan untuk membuat kebisingan di sekitar candi. Kemudian Jin berpikir bahwa musim telah tiba. Mereka adalah takut sinar matahari sehingga mereka segera. Tanpa bantuan mereka Bandung tidak mampu menyelesaikan Bait Suci. Bandung adalah sangat marah. Dia tahu bahwa itu adalah trik kotor dari Roro Jonggrang.

Kemudian ia dikutuk Roro Jonggrang menjadi arca. Arca Roro Jonggrang adalah sekarang di dalam kamar Utara candi utama yang didedikasikan untuk Siwa di Candi Prambanan.

You might also like