Professional Documents
Culture Documents
Emulsi
Emulsi
w
OIL
Water
A
Oil Weir Water Weir
Determination of Oil Pad Height In
Horizontal Separator
OIL
h
o
h
w
h
w
OIL
Water
A
Oil Weir Water Weir
Determination of Oil Pad Height
OIL
= = A
+ = A
= =
= +
- 1 h
h
- h h
h - h h h
h
- h
h - h
h
h h h
o
o
o o
o
'
w w o
o o
'
w
o o
'
w
w
'
w w w o o
w w
w w
w
w
p
p
p
p
p
p
p
p p
p p p
Vertical Three-Phase Separator
Schematic
Agitasi Minyak dan Air Terjadi
Pada
Pompa di dasar sumur,
Aliran dalam tubing,
Pompa dipermukaan,
Aliran melalui choke, valve dll.
Agitasi semakin besar, diameter droplet semakin
kecil.
Ukuran droplet droplet dapat antara 1 m dan
1000 m.
Droplet Emulsi
Agitasi semakin besar, diameter droplet
semakin kecil.
Ukuran droplet dapat antara 1 m dan
1000 m. Lebih kecil ukuran droplet akan
lebih sulit dipisahkan.
Jika emulsi tidak ditangani dengan baik,
maka pemisahan minyak dan air di
separator tidak optimal.
Droplet Emulsi
Jumlah volume emulsi air dalam minyak
dapat berkisar antara 1 s/d 60 %.
Pada minyak ringan (API > 20), jumlah
volume emulsi dapat berkisar antara 5
20 %.
Pada minyak berat (API < 20), jumlah
volume emulsi dapat berkisar antara 10
35 %.
Emulsifying Agent
Merupakan suatu komponen surface-
active yang menempel pada
permukaan water droplet yang dapat
menurunkan ITF.
Jenis Jenis Emulsifying Agent
Asphaltic
Oil wet solids : sand, iron, zinc, aluminium
sulfate, silt, shale particles, crystallized
paraffin, calcium carbonate, iron sulfide.
Sabun / foam.
Dengan penambahan emulsifier, interfacial tension
akan semakin kokoh, sehingga emulsi air dalam
minyak semakin stabil dan dapat mencegah pecahnya
emulsi.
Pencegahan Terjadinya Emulsi
Mengeluarkan air dari produksi.
Menerapkan desain dan praktek produksi
yang baik.
Mencegah kebocoran semen pada
formasi.
Mencegah aliran tubulent yang
semestinya (over pumping).
Menambah demulsifier.
Kestabilan Emulsi
Umumnya crude oil dengan API yang rendah
(density besar) akan membentuk emulsi yang
lebih stabil dan lebih banyak dari pada minyak
dengan API yang tinggi.
Asphaltic based oil mempunyai tendensi meng
emulsi lebih capat dibandingkan dengan paraffin
based oil.
Minyak dengan viskositas tinggi biasanya
membentuk suatu emulsi yang lebih stabil dan
sulit untuk ditangani.
Viskositas Emulsi
Viskositas emulsi selalu lebih besar dari pada
viskositas minyak murninya. Jika tidak tersedia
data, persamaan berikut dapat digunakan untuk
memperkirakan viskositas emulsi :
) F 4.1 F 2.5 1 (
2
o e
+ + = u u
Dimana
e
= viskositas emulsi
o
= viskositas minyak murni
F = fraksi dari fasa yang terdispersi
(fasa air).
Viskositas Emulsi
Fraksi air
0.0 1.0
e
Metoda yang dapat digunakan untuk
menangani Crude Oil Emulsion
Cara 1: Destabilization
Chemical
Heating
Cara 2: Coalescence
Agitasi, Coalescing Plate, Electric Field, Water
washing, Filtering, Fibrous Packing, Heating,
Centrifugation
Cara 3: Gravity Separation
Gravity Settling
Heating
Centrifugation.
Sifat-Sifat Air Nilai
Salinitas, ppm 1500-3000
Faktor Volume formasi @ 200
o
F (Bw), bbl/STB
P = 900 psi 1.0339
P = 14.7 psi 1.373
Kompresibilitas @200oF (Cw), 1/psi
P = 900 psi 3.24x10
-6
P = 14.7 psi 3.31x10
-6
Viskositas air @200oF dan 2300 ppm, cp 0.32