Professional Documents
Culture Documents
Abstrak Granit
Abstrak Granit
ANALISIS KONTROL TEKTONIK TERHADAP PENYEBARAN SHALE OIL DAN POTENSI SUMBERNYA: STUDI KASUS FORMASI KELESA DI PEGUNUNGAN TIGAPULUH, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH
Ahmad Alam Faizal Hasibuan Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jalan Prof. H. Soedarto SH Tembalang, Semarang SARI Cekungan Sumatera tengah memiliki kejadian tektonik yang cukup kompleks. Pembentukan cekungan ini dimulai dari periode mid-Mesozoikum sampai Resen dan dibagi menjadi 4 episode yaitu Orogenesa mid-Mesozoik, Tektonik Kapur Akhir-Tersier Awal, Tektonik Tersier Awal-Miosen dan Orogenesa Plio-Pleistosen. Tatanan tektonik tersebut mengakibatkan Cekungan Sumatera tengah terbentuk secara asimetris, dibatasi oleh sesar pada bagian baratdaya yang ditandai oleh adanya pengangkatan (uplift) disepanjang bagian depan Pegunungan Bukit Barisan. Kejadian tektonik yang berlangsung secara signifikan menyebabkan jebakan struktural dan stratigrafi berkembang dengan baik sehingga banyak ditemukan minyak dan gas pada cekungan sumatera tengah yang menyebar merata dengan potensi sangat tinggi. Analisis yang dilakukan untuk mengetahui potensi shale oil di formasi Kelesa, Pegunungan Tigapuluh, cekungan Sumatera tengah menggunakan pendekatan neotektonik, perhitungan total organic carbon (TOC), thermal maturity, organic petrology, mineralogi, and karakteristik geologi. Potensi batuan asal hidrokarbon yang baik ialah berbutir halus yang terbentuk selama Eosen Akhir di formasi Kelesa. Batuan asal pada Formasi Kelesa memiliki nilai TOC 2,31-9,63% dengan nilai Yield Potensi 6,23-70,92 kg / ton batu, dengan kandungan hidrokarbonnya berkategori baik-sangat baik. Hidrogen Index (HI) 268-791, nilai Tmaks 430 - 4440C dan maksimum vitinit reflektansi 0,22 - 0,56% menunjukkan kematangan termal batuan asal dari Formasi Kelesa dengan tingkat kematangan sedang, dengan kerogen tipe I dan II. Tingkat diagenesis batuan asal hidrokarbon Formasi Kelesa termasuk ke Mudrock Tahap II, yang setara dengan mesogenetik kematangan "A". Proses diagenesa ini karena tertimbun dengan kedalaman sampai 3000 m, menghasilkan paleotemperatur dari 950C. Ini akan menjadi batuan sumber yang baik untuk Shale Oil. Kata Kunci: Shale Oil, Tektonik, Formasi Kelesa, Cekungan Sumatera Tengah