Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Local and Arabic Elements in Malay Translation (Study of Syair Seribu Satu Hari) Abstract Syair was a popular

genre in Malay since its classical periods. This will study a syair based on an Arabic prose Alfu Yawm wa Yawm [The One Thousand and One Days] called Syair Seribu Satu Hari [The One Thousand and One Days Poetry] (191 !. "n its in#estigation$ this study will %ocus on the uni%ication o% Arabic and local ele&ents. This syair will be #iewed as a part o% literary syste&$ ha#ing two tendencies' tendencies to the author (the source te(t! and tendencies to the reader (the target te(t! ()chleier&acher$ *++,!. -elonging to Abu Muha&&ad Adnan (d. 19*.!$ the writing ti&e o% this syair is during )ingapore hybrid culture growth. in at&osphere

" ha#e seen that the translator try to co&pro&ise between the target culture and the source culture. Although he changed the %or& %ro& prose to poetry$ he /ept his loyalty to the source te(t by adopting so&e nor&s and at the sa&e ti&e /ept to pay attention in his reader by literary de#ices (genre$ rhy&e!. Ti&e translating 0ey words' syair, translation, Arabic influence, localization

Tapi Arabic in%luence

Introduction Malay and Arabic are two languages ha#e interacted in each other %or long ti&e ago since the presence o% "sla& in the 1usantara archipelago. This

interaction is not only by religious &oti#ation since "sla& has been recei#ed by the public as a new religion$ or by ideological &oti#ation 2 %or so&e people Arabic has beca&e ideological language since &any sources o% ideology o% "sla& are %ound in this language 2$ but also by didactic &oti#ation and %or pleasure. This &oti#ation is seen %ro& one o% Malay literary wor/s Syair Seribu Satu Hari. This syair is deri#ed %ro& the end o% the classical Malay era (191 ! and written by one o% 3iau writers na&ed Abu Muha&&ad Adnan. 4e is one o% 3iau writers who included in 3usydiah 0elab$ the writers5 co&&unity %ound by the %ounding %ather o% literary Malay in Penyengat "sland$ 3a6a Ali 4a6i. The interaction between these two languages is noted by 7ohns (*++9!. 4e said that A&ongst 3iau writers in Penyengat "sland$ there was a co&&unity called 3usydiah 0lab. This co&&unity not only ga#e a chance to a writer to produce a te(t and to publish it$ but also gains to control it. " will see the te(t as a result o% te(t production control designed by the syste& within literary and the syste& outside or social syste&. 8hoosing syair as a %or& o% translation is one o% result o% unconscious control and one o% translator e%%orts to touch his reader. Syair Seribu Satu Hari was only one o% %ew te(ts produced as syair %or& by the young generation o% co&&unity and in de#elop&ent o% hybrid culture o% )ingapore. This situation caused the translator to /eep in control in his translation and to /eep 9local interests5 in his te(t. :hile in other side$ as a part o% loyalty to the source te(t$ he also /ept so&e ele&ents %ro& the original source such as word choices$ story %ra&e$ characters na&es$ etc. 4owe#er$ Arabic ele&ents not only to show how translator be bound to the original te(t$ but in other side also to /eep e(istence in %ront o% ;uropean in%luences represented by -alai Poesta/a present in 7a/arta that translated 9new literary product5 (no#el!.

. Karya itu dibuatnya pada awal abad ke-20 untuk dicetak di industri percetakan yang sedang pesat perkembangannya di pulau jiran, Singapura. Industri percetakan itu dimotori pelbagai kelompok etnik yang berusaha mencetak identiti baru, seperti Jawa, Jawi eranakan dan !elayu "iau

Syair seribu satu hari :ritten only by 1*, pages$ this syair actually is a poetry #ersion o% the Persian tale$ the one thousand and one days tale. 4owe#er$ the translator did not ta/e his wor/ %ro& the original #ersion. 4e does not spea/ Persian$ but understand well Arabic. -e%ore$ another translator %ro& ;gypt has translated it into Arabic. The interesting one is this syair is opened by

7an #an der Putten$ who study Syair Ghayat al-Muna$ another wor/ %ro& this scholar$ said about the at&osphere when this wor/ is written. <This wor/$= he said$ <is written at the beginning o% the *+ th century to publish in publishing industry grow rapidly in the neighbor island$ )ingapore.= 4e also cited the e(perience o% 3aden )asrasoeganda with Abu Muha&&ad Adnan when writes that syair' )a&pai /e ru&ahnya 3a6a 4a6i sedang &enulis /arangan$ badannya besar dan ge&u/ tetapi /ela/uannya ce/atan$ begitu &elihat dua orang bertandang /e ru&ahnya$ &a/a tanyanya' 9)iape yang /au bawe$ ;nci/ "lias>5 Ma/a 6awab/u' 94a&be datang dari 7awe$5 9Dari -etawi>5 9-u/an$ dari 7o/6e.5 9Ah saye ta/ pa/e ba6u. Ta/ ape ye>?5 9Ta/ ape.5 [tetapi dia &engena/an ba6u 6uga@]

Sampai ke rumahnya Raja Haji sedang menulis karangan, badannya besar dan gemuk tetapi kelakuannya cekatan, begitu melihat dua orang bertandang ke rumahnya maka tanyanya: Siape yang kau bawe, Encik Ilias? !aka jawabku: Hambe datang dari "awe# $ari %etawi? %ukan, dari "okje &h saye tak pake baju# 'ak ape ya?( 'ak ape# )tetapi dia mengenakan baju juga###* ###sekarang kesukaannya mencari ilmu dan menyusun karya atau memelayukan karya &rab# +ada saat itu )dia* memelayukan surat Seribu Satu #ari yang menjadi imbangannya Seribu Satu !alam, yang sudah tersebar di dunia, disusunnya dengan menggunakan syair# Saya sempat membaca sehalaman dua, banyak yang sulit, kata,kata !elayu yang pelik diselingi dengan kata,kata &rab### Surat Seribu Seratus #ari karangan Raja Haji itu akan sampai lima puluh jilid kurang lebih, yang sudah selesai lima belas# -askahnya ditulis dengan pensil saja dan akan dicap timah di Singapura, atas permintaan pedagang buku di sana# .

Raden Sasrasoeganda tentang perjalanan ke Riau dan Singapura# +ada tahun /0/1, Raden yang termasyur sebagai ahli bahasa !elayu yang menyusun tatabahasa !elayu yang cukup awal pada /0/2 34ridalaksana /00/:.10,025 itu minta i6in cuti panjang 37 bulan5 pada jabatan pendidikan di %etawi atas dasar jasanya selama 82 tahun mengajar di sekolah guru di 9ogyakarta# %eliau ingin bercuti ke daerah tempat kebanyakan penduduknya berbahasa !elayu sebagai bahasa ibunda mereka, agar pengetahuannya tentang bahasa yang
sari25-2007[11].pmd 152 06/15/2007, 15:47$anggapan

engarang "iau terhadap %udaya %andar di ulau Jiran

&'(

diajarkannya itu meningkat# +ermohonan itu diterima jabatan itu dan beliau berangkat ke 'anjung +inang, tempat tinggal seorang saudaranya# Rupanya Raja Haji &bdullah pada masa itu sudah mempunyai reputasi juga sebagai ahli bahasa, maka suatu hari Raden Sasrasoeganda datang mengunjunginya di rumah, walaupun agak kekok kerana belum pernah berjumpa:
Sampai ke rumahnya Raja Haji sedang menulis karangan, badannya besar dan gemuk tetapi kelakuannya cekatan, begitu melihat dua orang bertandang ke rumahnya maka tanyanya: Siape yang kau bawe, Encik Ilias? !aka jawabku: Hambe datang dari "awe# $ari %etawi? %ukan, dari "okje &h saye tak pake baju# 'ak ape ya?( 'ak ape# )tetapi dia mengenakan baju juga###* ###sekarang kesukaannya mencari ilmu dan menyusun karya atau memelayukan karya &rab# +ada saat itu )dia* memelayukan surat Seribu Satu #ari yang menjadi imbangannya Seribu Satu !alam, yang sudah tersebar di dunia, disusunnya dengan menggunakan syair# Saya sempat membaca sehalaman dua, banyak yang sulit, kata,kata !elayu yang pelik diselingi dengan kata,kata &rab### Surat Seribu Seratus #ari karangan Raja Haji itu akan sampai lima puluh jilid kurang lebih, yang sudah selesai lima belas# -askahnya ditulis dengan pensil saja dan akan dicap timah di Singapura, atas permintaan pedagang buku di sana# .

&hli bahasa asal 9ogyakarta ini tidak jadi mempelajari tatabahasa dengan Raja Haji &bdullah, sebagaimana yang dirancangkannya, kerana kecenderungannya menggunakan dasar tatabahasa &rab, sementara Raden Sasrasoeganda lebih biasa dengan tradisi %elanda#

that he bera

on Many scholars are aweso&e to 4i/ayar "s/andar Aul/arnaen$ in which %or so&e people sourced %ro& Arabic.

Arabic in%luence on the Malay literature

The uniBueness o% the classical Malay

You might also like