Professional Documents
Culture Documents
Voltametri
Voltametri
Voltametri
Instrumentation Three electrodes in solution containing analyte Working electrode: microelectrode whose potential is varied with time Reference electrode: potential remains constant (Ag/AgCl electrode or calomel) Counter electrode: Hg or Pt that completes circuit, conducts e- from signal source through solution to the working electrode Supporting electrolyte: excess of nonreactive electrolyte (alkali metal) to conduct current
2.) Differences from Other Electrochemical Methods a) Potentiometry: measure potential of sample or system at or near zero current. voltammetry measure current as a change in potential
3.) Voltammetry first reported in 1922 by Czech Chemist Jaroslav Heyrovsky (polarography). Later given Nobel Prize for method.
based
on
0.0592 log n
(aR)r(aS)s (aP)p(aQ)q
Apply Potential
Current is just measure of rate at which species can be brought to electrode surface Two methods: Stirred - hydrodynamic voltammetry Unstirred - polarography (dropping Hg electrode)
Three transport mechanisms: (i) migration movement of ions through solution by electrostatic attraction to charged electrode (ii) convection mechanical motion of the solution as a result of stirring or flow (iii) diffusion motion of a species caused by a concentration gradient
Voltammetric analysis
Electroactive species in the sample solution are drawn towards the working electrode where a half-cell redox reaction takes place.
The resultant current flowing through the electrochemical cell reflects the activity (i.e. concentration) of the electroactive species involved Pt working electrode at 1.0 V vs SCE Ag counter electrode at 0.0 V Ag + Cl-
Another corresponding half-cell redox reaction will also take place at the counter electrode to complete the electron flow.
Pb2+ + 2eK+ + e-
Pb K
AgCl
Pb
-1.0 V vs SCE
Concentration gradient created between the surrounding of the electrode and the bulk solution
K+
Pb2+ K+
Pb2+
K+ Pb2+
K+
Pb2+
K+ Pb2+ K+
K+
Pb2+
K+
Pb2+
K+
+
K+ Pb2+ K+
K+
Pb2+ Pb2+ K+ K+ K+ K+
Pb2+ K+ Pb2+
Layers of K+ build up around the electrode stop the migration of Pb2+ via coulombic attraction
At Electrodes Surface:
Eappl = Eo Applied potential
Mox + e- Mred
0.0592 log n [Mred]s [Mox]s at surface of electrode
If Eappl = Eo: 0=
0.0592 log n [Mred]s [Mox]s
[Mox]s = [Mred]s
2.) Current generated at electrode by this process is proportional to concentration at surface, which in turn is equal to the bulk concentration For a planar electrode: measured current (i) = nFADA( )
dCA dx
where:
n = number of electrons in cell reaction F = Faradays constant A = electrode area (cm2) D = diffusion coefficient (cm2/s) of A (oxidant) = slope d of curve between CMox,bulk and CMox,s
x
dCA
dCA
dx
Kelebihan:
sensitivitas,
selektifitas,
alatnya
sederhana
dan
mudah
(Laidler, 1996).
Elektroda kerja
Variasi potensial yang diberikan akan memberikan nilai arus yang berbeda tergantung analit yang dianalisis
Nilainya tidak bergantung pada jenis dan komposisi larutan yang diukur
Digunakan untuk mengalirkan arus antara elektroda kerja dan elektroda pembantu, sehingga arus dapat diukur.
Polarografi
Amperometri
Hydrodynamic Voltametri
Stripping Voltametri
Polarografi adalah suatu bentuk elektrolisis dimana elektroda kerja berupa suatu elektroda yang istimewa, suatu elektroda merkuri tetes, dan direkam suatu kurva arus voltase (voltammogram). Menggunakan teknik potensial terkontrol dengan pengukuran arus yang dihasilkan. Reaksi yang terjadi adalah : O+ne R Dimana: O dan R= bentuk analit dalam keadaan oksidasi dan reduksi e= elektron yang terlibat dalam reaksi n= jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi
Potensiostat
Potensiostat merupakan bagian instrument yang terdiri dari rangkaian listrik yang berguna untuk menjaga potensial dan mengatur potensial tetap pada nilai tertentu.
1.
Pelarut dan elektrolit pendukung Elektrolit pendukung berfungsi untuk menekan arus migrasi, mengontrol potensial agar tahanan larutan dikurangi serta menjaga kekuatan ion total yang konstan. Polarografi dapat dilakukan pada fase air dan fase organik. Pada fase air biasanya digunakan elektrolit pendukung garamgaram seperti KCl, KNO3, NH4Cl dan NH4NO3. Pada polarografi dengan fase organik (seperti : asetonitril, propilen karbonat, dimetil formamid, dimetil sulfoksid dan alkohol) biasanya dipakai elektrolit pendukung garam tetra alkil amonium. Sedangkan buffer (seperti asetat, fostat atapun sitrat) digunakan apabila pH larutan sangat perlu untuk dikontrol.
2. Pengusir Oksigen Oksigen dapat mengalami reduksi dalam dua tahap, yaitu : O2 + 2H+ + x = H2O2 E = -0,1 Volt H2O2 + 2H+ + x = 2H2O E = -0,9 Volt Apabila polarografi digunakan untuk analisis spesi zat yang mempunyai nilai potensial reduksi sekitar 0,1 Volt dan 0,9 Volt, maka adanya oksigen akan mengganggu pengukuran. Oleh sebab itu diperlukan zat pengusir gas oksigen. Umumnya untuk kasus ini digunakan gas nitrogen untuk mengusir gas oksigen
menawarkan sensitivitas dan selektivitas tinggi untuk logam yang mudah teroksidasi atau tereduksi
Instrumentasi sederhana
Polarografi jauh lebih meluas penggunaanya dibandingkan voltametri yang menggunakan mikroelektroda lain
Arus pada hydrodynamic voltametri diukur sebagai fungsi dari aplikasi potensial pada elektroda kerja. Profil potensial yang sama digunakan untuk polarografi, seperti sebuah pengamatan linear atau pulsa diferensial, digunakan dalam hydrodynamic voltametri. Hasil voltamogram yang identik untuk polarografi, kecuali untuk kekurangan arus menghasilkan osilasi dari penambahan tetes merkuri. Karena hydrodynamic voltametri tidak dibatasi untuk elektroda Hg, hydrodynamic voltametri bermanfaat untuk analisis reduksi atau oksidasi pada potensial yang lebih positif.
Contoh aplikasi: Pengesanan Pb(II) dalam darah menggunakan kaedah voltametri hidrodinamik dengan sistem suntikan aliran dan alat pengesan 'wall jet (Jaenickeet at. 1998).
c. Stripping Voltametri
Anodic Stripping
Metode analisis untuk senyawa yang membentuk amalgam dengan logam Hg.
STRIPPING VOLTAMETR Y
Cathodic Stripping
Metode analisis dari analit yang membentuk garam sukar larut degan Hg, biasanya untuk analit halogen
Adsorptive Stripping
Untuk senyawa yang teradsorpsi pada permukaan Hg
STRIPPING
DEPOSISI
ion-ion logam pada potensial negatif akan direduksi, kemudian dikonsentrasikan (dipekatkan) pada elektroda kerja.
potensial elektroda dinaikkan linier ke arah positif, sehingga terjadi oksidasi dan ion-ion logam yang semula mengendap pada elektroda akan melarut kembali.
Analisis ClPada tahap deposisi, energi potensial yang diberikan lebih positif dari energi awal Pada tahap stripping, energi potensial yang diberikan lebih negatif dari energi awal Yang akan diukur adalah difusi (proses perpindahan konsentrasi)
Senyawa yang dianalisis pada saat deposisi menempel di permukaan elektroda, namun tidak bereaksi dengan elektroda tersebut. Pada saat stripping dapat tereduksi ataupun teroksidasi, tergantung pemberian potensial.
Amperometri merupakan prosedur untuk indikasi elektrometrik pada titrasi. Pada indikasi amperometri titrasi yang diukur adalah perubahan kekuatan arus antara dua elektroda, dimana dipasang suatu konstanta tengangan dan tengan searah tertentu (Khopkar, 1990).
Aplikasi
amperometri
adalah
dalam
kontruksi
sensor
kimia.
industri, dan dalam dunia biosensor research, topik yang sedang berkembang
sekarang ini adalah biosensor yang berbasis DNA (genosensor). Berikut contoh dari biosensor untuk hibridisasi asam nukleat (DNA) (Palecek dan Fojta, 2001).
Stripping Voltammetry : metoda voltametri yang menggunakan elektroda kerja (elektroda bentuk khusus stationer) proses analisisnya ada 2tahap: 1.tahap praelektrolisis atau pengendapan : . Pada tahap praelektrolisis ion-ion logam dalam contoh, pada potensial negatif akan direduksi, kemudian dikonsentrasikan pada elektroda kerja, sehingga metode stripping ini akan lebih sensitif, karena konsentrasi logam dalam elektroda 100 sampai 1000 kali lebih banyak dari pada konsentrasi ion logam dalam larutan 2. tahap stripping atau pelarutan kembali: Pada tahap stripping (pelarutan kembali), harga potensial elektroda dinaikkan linier ke arah positif, sehingga terjadi oksidasi dan ion-ion logam yang semula mengendap pada elektroda ak'an melarut kembali.
Pada potensial oksidasi dari masing-masing ion yang dianalisis, dihasilkan arus stripping sebagai fungsi dari potensial oksidasi elektroda, sehingga dapat digunakan untuk menentukan ion-ion logam pada daerah konsentrasi ppb. Setelah metode ini mengalami bermacam-macam pengemba-ngan dan dengan adanya kemajuankemajuan dibidang elektro-nika, maka cara stripping ini mengalami kemajuan ya-ng sangat pesat.
Amperometri: Teknik voltametri yang mana potensial konstan diaplikasikan pada elektroda kerja, dan arus diukur sebagai fungsi waktu Karena potensial tidak discan, amperometri tidak mendorong kearah voltammogram.
Aplikasi yang penting dari amperometri adalah dalam kontruksi sensor kimia. Sensor amperometri yang pertama dikembangkan untuk melarutkan O dalam darah, yang mana dikembangkan pada 1956 oleh L.C. Clark. Bentuk dari sensor amperometri ditunjukkan pada dan sama dengan elektroda membran pada potensiometri. Contoh lain pada sensor amperometri adalah sensor glukosa (David, 2000).
Elektroda pada polarografi adalah merkuri tetes Pada hidrodinamik, elektroda tidak dibatasi elektroda Hg Mass transport pada polarografi adalah difusi radial Pada hidrodinamik, elektroda kerja diputar pada tingkat yg tinggi