Professional Documents
Culture Documents
Fissure Sealant, PPT
Fissure Sealant, PPT
Fissure Sealant, PPT
acuan
Korc G and Poulsen S .2001. Pediatric Dentistry- a
clinical approach 1st edition Mc Donal, R. And Avery, D. R. 2004. Dentistry for the child and Aldolescent. 8 th ed St Louis, Mosby Years Book, Inc Handbook of Pediatric Dentistry Second Edition Angus C Cameron & Richard P Widmer
PENDAHULUAN
Sebagai seorang dokter gigi harus mempunyai
perhatian lebih dalam pencegahan gigi berlubang. Pit dan fissure sealant telah digunakan dalam strategi preventif sejak tahun 1970an, dan menjadi perawatan non-invasif yang paling efektif untuk mencegah karies. Menurut Kaste (1996) pada anak-anak usia 5 sampai 7 tahun didapatkan karies pada oklusal 56% sampai 70% khususnya pada daerah pit dan fissure gigi posterior.
FISSURE SEALANT
Bahan yang diletakkan pada pit dan fisura gigi yang bertujuan untuk mencegah proses karies gigi Tujuan utama diberikannya sealant adalah agar terjadinya penetrasi bahan ke dalam pit dan fisura serta berpolimerisai dan menutup daerah tersebut dari bakteri dan debris
Pit adalah titik terdalam berada pada pertemuan antar beberapa groove atau akhir dari groove. Istilah pit sering berkaitan dengan fisura. Fisura adalah garis berupa celah yang dalam pada permukaan gigi
Indikasi
Pada anak yang mempunyai resiko rendah karies tetapi
mempunyai pit dan fissure dalam serta retentif Semua gigi permanen pada anak yang termasuk resiko karies sedang atau karies tinggi. Pit dan fisura dengan dekalsifikasi minimal Pit dan fisura pada gigi sulung atau permanen pada anak resiko karies tinggi Tidak adanya karies interproximal Memungkinkan isolasi adekuat terhadap kontaminasi saliva Umur gigi erupsi kurang dari 4 tahun.
demineralization (1-2new caries) High risk : new lesions at each recall (3 or more new caries).
Pemantauan pada anak resiko karies rendah karies
kontraindikasi
Self cleansing yang baik pada pit dan fisura
karies interproximal yang memerlukan perawatan Banyaknya karies interproximal dan restorasi Gigi erupsi hanya sebagian dan tidak memungkinkan isolasi dari kontaminasi saliva Umur erupsi gigi lebih dari 4 tahun.
Bahan sealant Bahan sealant ideal : kemampuan retensi yang tahan lama, kelarutan terhadap cairan mulut rendah, biokompatibel dengan jar RM mudah diaplikasikan Jenis bahan sealant 1. sealant berbasis resin polimerisasi secara autopolimerisasi dan fotopolimerisasi. 2. sealant Glass Ionomer Cement (GIC) polimerisasi secara autopolimerisasi
Bahan I : sealant berbasis Resin a. Polimer (bisphenol A glycidil metacrylate) b. Monomer (methyl metacrylate) c. Katalis (benzoil methyl ether) d. Bahan etsa (asam phosphat 35-50%) Bahan II sealant Glass Ionomer Cement (GIC) Keuntungan : fluoride Kerugian : brittleness
Cara Aplikasi
Bahan I : resin 1. Permukaan oklusal gigi dipulas dengan pumice dan brush,kumur sampai bersih 2. Gigi diisolasi dengan cotton roll, pasang saliva ejektor, dikeringkan, diulasi dengan bahan etsa 37%, ditunggu 20 detik 3. Gigi disemprot dengan air 20 cc, air di hisap pada saliva ejektor
4. Cotton rol diganti, permukaan gigi dikeringkan dengan semprotan udara sampai didapatkan warna putih seperti kapur (frossty white) selama 20 detik 5. Jika gigi terkontaminasi ulangi pengulasan etsa 15 detik; 6. Bahan sealant diaplikasikan pd permukaan gigi, kemudian di sinar dgn light cure selama 20-30 detik sampai mengeras, kemudian periksa dengan sonde, bila belum sempurna diulangi /ditambahi 7. Check oklusi
Bahan II
1.Permukaan oklusal gigi dipulas dengan pumice dan brush, kumur sampai bersih , keringkan 2. Gigi diisolasi dgn cotton roll, pasang saliva ejector, keringkan, diulasi dengan dentin conditioner, kurang lebih 20 detik disemprot air, keringkan
3. Bahan Glass Ionomer Cement diulaskan pd permukaan gigi 4. Ditunggu sampai mengeras, periksa dengan sonde, bila belum sempurna diulangi/ditambah 5. Check oklusi
Teknik etsa 2. Kontaminasi saliva 3. Pengeringan udara (10-20 detik) 4. Gelembung udara
1.
Terima kasih