Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 26

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR 1
SIMULASI ROBOT KONTROL
MENGGUNAKAN WIRELESS
Wifda Rahmatiya Hasna(1137030076)
Kelompok 2 :
Muhammad Yusuf S.N
Riska Widianingsih
Wahyu Ramdhani
Yayu Suryani
Asisten Lab : Endah Kinarya P
November 17, 2014

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014

Abstract
In the world of electronics known various types of robots, one of
which is a mobile robot based digital control wireless LAN or serial. In
this practicum student do the designing, programming, and simulation
of wireless robot based digital control is applied to the two DC motors
and components of its input is two buttons. The purpose of this lab is,
first, so that the learners can know and understand the digital control
system using wireless, the second, so that the learners are able to design and create a wireless digital control robot programming, and the
third, so that the learners Knowing robotic applications using wireless digital control. And after doing lab work, then the practitioner
can conclude several things. First, the digital control system using a
wireless control system that is wireless and has two main components,
namely the transmitter component as command and signal transmitter and receiver components as a signal receiver and command, then
execute the command. Second, robot-based wireless digital control
can be designed in Proteus ISIS application, also can be simulated
movement. Third, Some applications of wireless digital control robot
turned out very easily found in everyday life, as well as control car toy
that has an antenna, or other toys that involve remote control and
accompanied by the antenna.

keyword: robotic digital control, wireless, wireless, DC motors, transmitter, receiver


Ringkasan
Dalam dunia elektronika dikenal berbagai jenis robot, salah satunya adalah mobile robot kontrol digital berbasis wireless atau serial
nirkabel.Dalam praktikum kali ini praktikan melakukan perancangan,
pemograman, dan simulasi dari robot kontrol digital berbasis wireless
yang diaplikasikan pada dua buah motor DC dan komponen inputannya adalah dua buah tombol. Tujuan praktikum ini adalah, pertama,
agar praktikan dapat mengetahui dan memahami sistem kontrol digital menggunakan wireless, kedua, agar praktikan mampu mendesain
dan membuat pemograman robot kontrol digital wireless, dan ketiga,

agar praktikan Mengetahui aplikasi robot kontrol digital menggunakan


wireless. Dan setelah melakukan praktikum, maka praktikan dapat
menyimpulkan beberapa hal. Pertama, Sistem kontrol digital menggunakan wireless merupakan sistem kontrol yang bersifat nirkabel dan
memiliki dua komponen utama, yaitu komponen transmitter sebagai
pemancar perintah dan sinyal, dan komponen receiver sebagai penerima sinyal dan perintah, lalu menjalankan perintah tersebut. Kedua, Robot kontrol digital berbasis wireless ini dapat didesain dalam
aplikasi ISIS Proteus, juga dapat dilakukan simulasi pergerakannya.
Ketiga, Beberapa aplikasi dari robot kontrol digital wireless ini ternyata sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari, seperti halnya
mainan mobil kontrol yang memiliki antena, atau mainan kontrol lainnya yang melibatkan remot dan disertai oleh antenna.

kata kunci robot kontrol digital, wireless, nirkabel, motor DC, transmitter, receiver

Pendahuluan

1.1

Latar Belakang

Perkembangan dunia robotika saat ini sangat pesat. Hal ini dapat
dibuktikan dengan banyaknya teknologi dibidang robotika yang sengaja dibuat
untuk membantu pekerjaan manusia. Jika manusia memiliki panca indera
seperti mata untuk melihat, maka pada robot dapat berupa sensor seperti
photodioda, sensor ultrasonic untuk mendengar atau bahkan juga berupa
kamera untuk melihat dan merekam.
Sensor-sensor yang telah disebutkan merupakan alat yang berfungsi
sebagai masukan data pada robot. Pentransmisian data masukan tersebut terbagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu pentransimisian data secara kabel (wire) dan nirkabel (wireless). Teknologi nirkabel merupakan sebuah
teknologi pentransmisian data yang sekarang sedang pesat dikembangkan.
Pada dasarnya, teknologi nirkabel menggunakan gelombang frekuensi radio dan infra merah (infrared) yang digunakan sebagai media pengiriman
datanya. Teknologi nirkabel sangat banyak digunakan karena dinilai sangat
efektif dan efisien.

1.2

Tujuan

1. Mengetahui dan memahami sistem kontrol digital menggunakan wireless


2. Mampu mendesain dan membuat pemograman robot kontrol digital
wireless
3. Mengetahui aplikasi robot kontrol digital menggunakan wireless

1.3

Dasar Teori

Mobile Robot

Robot mobil atau mobile robot adalah konstruksi robot yang ciri khasnya adalah mempunyai aktuator berupa roda untuk menggerakkan keseluruhan badan robot tersebut, sehingga robot tersebut dapat melakukan perpindahan posisi dari satu titik ke titik lain.
Mobile robot adalah tipe robot yang paling populer dalam dunia penelitian robot. Sebutan ini biasa digunakan sebagai kata kunci utama untuk
mencari rujukan atau referensi yang berkaitan dengan robotik di internet.
Publikasi dengan judul yang berkaitan mobile robot sering menjadi daya
tarik, tidak hanya bagi kalangan peneliti, tapi juga bagi kalangan awam.
Dari segi manfaat, penelitian tentang berbagai tipe mobile robot diharapkan dapat membantu manusia dalam melakukan otomasi dalam transportasi,
platform bergerak untuk robot industri, eksplorasi tanpa awak, dan masih
banyak lagi.
Mikrokontroler Arduino
Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis Atmega328.
Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB,
jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support
mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel
USB.

Figure 1: Mikrokontroler Arduino

Arduino merupakan sebuah board minimum system mikrokontroler


yang bersifat open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel.
Arduino memiliki kelebihan tersendiri disbanding board mikrokontroler
yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino
sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan kita
ketika kita memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada
kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram
mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram,
bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial.
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga
difungsikan sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan
selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program. Dalam board kita bisa
lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog
menjadi output digital, pin analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah
menjadi pin 14-19. Dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi
pin output digital 14-16.
Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri
untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source
komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun
memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada dipasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan
syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroler.
Berikut ini adalah konfigurasi dari arduino duemilanove 328 :
5

1. Mikronkontroler Atmega328
2. Beroperasi pada tegangan 5V
3. Tegangan input (rekomendasi) 7 12V
4. Batas tegangan input 6 20V
5. Pin digital input/output 14 (6 mendukung output PWM)
6. Pin analog input 6
7. Arus pin per input/output 40 mA
8. Arus untuk pin 3.3V adalah 50 mA
9. Flash Memory 32 KB (Atmega328) yang mana 2 KB digunakan oleh
bootloader
10. EEPROM 1KB (Atmega328)
11. SRAM 2 KB (Atmega328)
12. Kecepatan clock 16 MHz
Instalanasi IDE
Keterangan:
1. Verify: Cek error dan kompilasi kode
2. Upload: Upload kode ke board/kontroler
3. New: Membuat aplikasi baru
4. Open: Buka proyek yang telah ada atau contoh-contoh
5. Save: Simpan proyek
6. Serial monitor: Membuka serial port monitor untuk melihat feedback/umpan
balik dari board
6

Figure 2: Gambar Tampilan Arduino


IC L293D
IC L293D adlah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan
dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor
DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground
maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem
driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan
untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin
driver motor DC IC l293D adalah sebagai berikut.
1. Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver
menerima perintah untuk menggerakan motor DC.
2. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor
DC

Figure 3: IC L293D
3. Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing
driver yang dihubungkan ke motor DC
4. Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver
motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol dirver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk
motor DC yang dikendalikan.
5. Pin GND (Ground) adalah jalur yang harus dihubungkan ke ground,
pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke
sebuah pendingin kecil.
Wireless
Wireless merupakan jaringan tanpa kabel yang menggunakan udara sebagai media transmisinya untuk menghantarkan gelombang elektromagnetik.
Perkembangan wireless sebenarnya telah dimulai sejak lama dan telah dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuan dengan penemuan radio dan kemudian
8

dilanjutkan dengan penemuan radar. Kemudian dengan perkembangan kebutuhan informasi bagi manusia, maka penggunaan wireless semakin banyak
dan tidak hanya untuk penggunaan radio dan radar saja.
Modul Radio Frekuensi TLP433.92A dan RLP433.92-LC
Modul RF buatan LAIPAC ini sering sekali digunakan sebagai alat
untuk komunikasi data secara wireless menggunakan media gelombang radio. Biasanya kedua modul ini dihubungkan dengan mikrokontroler atau
peralatan digital yang lainnya. Masukan data untuk modul TLP adalah serial dengan level TTL (Transistor-transistor Logic). Jangkauan komunikasi
maksimum dari pasangan modul RF ini adalah 100 meter tanpa halangan
dan 30 meter di dalam gedung. Ukuran ini dapat dipengaruhi oleh faktor
antena, kebisingan, dan tegangan kerja dari pemancar. Panjang antena yang
digunakan adalah 17 cm, dan terbuat dari kawat besi.

Figure 4: Susunan kaki dari modul TLP dan RLP

10

Prosedur Percobaan

2.1

Waktu dan Tempat

Praktikum Hukum dan Teorema Rangkaian Elektrnonik ini berlangsung pada tanggal 13 November 2014 di Laboraturium Fisika Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

2.2

Alat dan bahan yang digunakan antara lain:

1. PC/Laptop/Notebook
2. Software ISIS Proteus (Button (2 buah), Resistor 1k (2 buah), Simulino
uno (2 buah), Modulo Rx U2, Modulo Tx U1, L293D, Motor DC (2
buah), Virtual terminal)
3. Software Arduino

2.3
2.3.1

Cara Kerja
Uraian

Desain dan Pembuatan Transmitter Remote Kontrol


Pertama, aplikasi ISIS Proteus dibuka, kemudian dimasukkan komponenkomponen seperti Button (2 buah), Resistor 1k (2 buah), Simulino uno , dan
Modulo Tx U1. Komponen-komponen tersebut dirangkai seperti gambar
skema rangkaian dibawah ini.

11

Figure 5: Rangkaian transimitter

Kemudian, dibuat program transmitter remote kontrol yang akan mengirimkan perintah pada receiver robot kontrol untuk menggerakan robot
maju, mundur, belok kiri dan kanan menggunakan arduino. Berikut isi
programnya. Setelah program dibuat, lalu di-compile, dan kemudian dimasukkan ke komponen Simulino Uno.

12

Figure 6: Program transimitter


Desain dan Pembuatan Receiver Robot Kontrol
Pertama, aplikasi ISIS Proteus dibuka, kemudian dimasukkan komponenkomponen seperti Simulino uno, Modulo Rx U2, L293D, Motor DC (2 buah),
dan Virtual terminal. Komponen-komponen tersebut dirangkai seperti gambar skema rangkaian dibawah ini.

Figure 7: Rangkaian transimitter

Kemudian, dibuat program untuk receiver robot kontrol yang akan


menerima perintah dari transmitter menggunakan arduino di bawah ini.
13

Setelah program dibuat, lalu di-compile, dan kemudian dimasukkan ke komponen Simulino Uno.

14

Figure 8: Program receiver

Pengoperasian Robot
Setelah kedua komponen dirangkai dan dimasukkan program, maka
komponen robot tinggal bisa disimulasikan. Tombol play diklik, kemudian
tombol 1 dan tombol 2 ditekan bergantian, lalu komponen diamati.

15

2.3.2

Diagram Alir

Desain dan Pembuatan Transmitter Robot Kontrol


Mulai

Rangkaian transmitter dibuat sesuai figure 5 di proteus

Dibuat program untuk transmitter di arduino

Program yang telah di compile dimasukkan ke rangkaian

Hasil

16

Desain dan Pembuatan Receiver Robot Kontrol


Mulai

Rangkaian receiver dibuat sesuai figure 5 di proteus

Dibuat program untuk receiver di arduino

Program yang telah di compile dimasukkan ke rangkaian

Hasil

17

3
3.1

Hasil dan Pembahasan


Hasil

Figure 9: Rangkaian robot kontrol wireless


Rangkaian Robot Kontrol digital berbasis wireless

Figure 10: Tombol 1 ditekan, Motor DC bawah berputar


Tombol 1 ditekan
18

Figure 11: Tombol 1 ditekan, Motor DC atas berputar


Tombol 2 ditekan

Figure 12: Tidak ada tombol yang ditekan


tombol 1 dan 2 tidak ditekan

3.2

Pembahasan

Pada praktikum kali ini, praktikan dituntut untuk mampu mengenai


desain rangkaian, cara kerja, serta program dari robot kontrol digital berbasis wireless. Untuk membangun sistem kontrol diperlukan dua buah sistem mikrokontroler yang terhubung secara serial. Satu sistem sebagai robot
penerima perintah atau (Rx), sedangkan sistem kontrol robot memberikan
perintah atau transmitter. Di sini, praktikan menganalogikan komponen
modulo Tx (transmitter) dan modulo Rx (receiver) nya menggunakan modul
radio frekuensi TLP433.92A dan RLP433.92-LC.
19

Komponen Transmitter
Komponen transmitter di sini terdiri dari satu buah mikrokontroler arduino Simulino Uno, dua buah tombol, dan sebuah modul radio frekuensi
TLP433.92A. Port 5V tersambung dengan power, port GND tersambung
dengan ground, port A0 tersambung pada tombol 1, dan port A1 tersambung pada tombol 2, port TX1 tersamung pada DATA yang terdapat dalam
modul Rf Tx.
Rangkaian transmitter ini bekerja sesuai program yang telah dimasukkan. Program untuk transmitter yang telah dibuat dapat dilihat dalam
prosedur kerja di halaman sebelumnya. Berikut logika dari cara kerja program transistor. Pertama, dalam program dideklarasikan variabel-variabel
yang akan digunakan, yaitu int untuk tombol adalah port A0, int tombol2
untuk port A1, boolean a dan boolean b. Int atau integer adalah cara untuk mendaklarasikan angka-angka biasa. Sedangkan boolean merupakan tipe
data boolean digunakan untuk data logika yang hanya berisi True (Benar)
dan False (Salah, Dari beberapa tipe data yang ada disarankan untuk menggunakan tipe boolean, yang lain hanya digunakan untuk menjaga kompabilitas dengan program lain yang menggunakan tipe yang sama. Variabel tipe
data boolean dapat menerima penggunaan operator logika AND, OR dan
NOT. Kemudian masuk ke bagian void setup, yang digunakan untuk pendefinisian mode pin atau memulai komunikasi serial. serial.begin(9600) berarti open serial port and set baudrate 9600 bps, kemudian, mendeklarasikan,
bahwa variabel tombol dan tombol2 diset sebagai INPUT. Setelah itu
masuk ke void.loop, yang mana bertugas untuk melakukan intruksi-intruksi.
Pertama, bagian ini mengset variabel tombol dan tombol2 untuk memiliki nilai yang sama dengan variabel a dan b. Selanjutnya adalah program memerintahkan variabel a dan b untuk diaktifkan melalui komunikasi serial.
Dalam bagian transmitter belum didefinisikan perintah-perintah spesifik ketika tombol 1 atau tombol 2 ditekan. Namun hal itu akan dilakukan di
20

dalam bagian receiver. Program disimpan dalam mikrokontroller ATMega,


dimana fungsi ATMega ini adalah untuk menyimpan data. Ketika rangkaian dinyalakan, maka ATMega akan memprosesnya dan menyallurkannya ke
port Tx (sesuai rangkaian yang ada), lalu akan masuk ke bagian DATA
pada modul radio frekuensi Tx, dan modul Rf tersebut melakukan proses
penumpangan data serial digital ke frekuensi pembawa dengan frekuensi yang
lebih tinggi untuk kemudian dipancarkan ke udara oleh pemancar (antena).
Pada penerima frekuensi pembawa yang mengandung data ditangkap dan
dipisahkan dari data yang dibawa.
Komponen Receiver
Komponen receiver di sini terdiri dari satu buah mikrokontroler arduino Simulino Uno, IC L293D, dua buah motor DC, modul radio frekuensi
Rx RLP433.92-LC, dan sebuah virtual terminal. Dalam mikrokontroler arduino Simulino Uno, Port 5V dan GND seperti biasa tersambung dengan
power dan ground. Kemudian, port TX1 disambungkan dengan RXD virtual terminal (fungsinya adalah untuk menampilkan input yang masuk ke
Tx dari Rx). Komponen lainnya adalah port Rx arduino yang tersambung
pada port OUT dalam modul Rf Rx (port OUT ini merupakan pintu keluar
dari data yang telah ditangkap oleh antena modul Rf Rx dari transmitter).
Port lainnya adalah 13, 12, 11, dan 10 yang tersambung pada IC l293D, prt
13 ke IN1/OUT1, port 12 ke IN2/OUT2, port 11 ke IN3/OUT3, port 10 ke
IN4/OUT4. Lalu, OUT3 dan 4 tersambung pada motor DC atas, dan OUT3
dan 4 ke motor DC bawah.
Rangkaian Receiver ini bekerja atas program yang telah dibuat dan
tergantung sinyal yang dikirim oleh receiver. Berikut adalah logika dari cara
kerja program receiver. Dalam program terdapat 6 buah variabel, yaitu variabel kanA(13), kanB(12), kirA(11), dan kirB(10) yang semuanya diset sebagai port OUTPUT. Dan variabel lainnya adalah a dan b yang merupakan sinyal dari receiver. Kemudian, pada bagian void loop, ada empat
buah bagian perintah. Pertama, untuk perintah masukkan ke virtual ter21

minal. Jika diterima sinyal yang diartikan oleh Rx a atau b, maka virtual terminal akan menayangkannya pada layar berupa angka. Seperti pada
bagian Hasil di halaman sebelumnya, terdapat angka 0 atau 1, untuk 0,
berarti tombol tidak ditekan, namun ketika angka 1 yang muncul berarti
tombol ditekan. Perintah kedua adalah ketika ada sinyal a yang masuk,
dalam artian tombol 1 di bagian transmitter ditekan. maka mikrokontroler
akan bekerja dengan menyalakan atau mengaliri port 11, yaitu variabel kirA,
dan yang lainnya mati, sehingga arus akan diterima oleh IC L293D, dan IC
L293D ini akan mengirimkan arus 1 A ke port OUT3, lalu memutar motor DC. Sedangkan untuk perintah ketiga yaitu ketika sinyal yang siterima
dan masuk adalah b, berarti tombol 2 dalam transmitter ditekan, maka,
mikrokontroller akan bekerja dan mengaliri arus ke port 13, yaitu variabel
kanA, sehingga arusnya akan masuk ke dalam IN1, dan IC L293D akan mengaliri arus ke OUT1 lalu memutar motor DC. Perintah ketiga adalah ketika
tidak ada satu tombol pun yang ditekan maka tidak ada port yang dialiri
listrik, dan tidak akan ada motor DC yag bergerak.
Disini hanya digunakan dua buah motor DC dan dua buah perintah
gerakan saja karena Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver
motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus
1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver
H-bridge untuk 2 buah motor DC saja.
Prinsip kerja dari robot kontrol digital berbasis wireless ini singkatnya adalah, ketika rangkaian dinyalakan, dalam hal ini dialiri listrik, maka
bila tombol tidak ditekan maka tidak akan ada sinyal yang dikirm transmitter ataupun yang diteriaa oleh receiver. Smentara itu, ketika salah satu
tombol ditekan, maka mikrokontroler dalam receiver akan memproses inputan berdasarkan program yang telah dimasukkan, lalu mengirimkan sinyal
radio tersebut melalui antena dalam modul Rf Tx, setelah itu sinyal akan
diterima oleh antena dalam modul Rf Rx. Sinyal yang dipancarkan bisa
menjangkau 100 meter bila tanpa halangan dan 30 meter di dalam gedung.
Ukuran ini dapat dipengaruhi oleh faktor antena, kebisingan, dan tegangan
22

kerja dari pemancar. Panjang antena yang digunakan adalah 17 cm, dan
terbuat dari kawat besi. Setelah itu, sinyal yang diterima oleh modul RX
masuk ke dalam mikrokontroller arduino dan adapula yang dikeluarkan lagi
melalui port Tx dan masuk ke dalam bagian virtual terminal untuk dibaca
jumlah sinyal yang masuk. Sementara itu, sinyal data yang masuk ke dalam
arduino tentunya akan diproses oleh ATMega dan disesuaikan dengan program yang telah dimasukkan dan akan dikeluarkan berupa arus melalui salah
satu port 13,12,11, atau 10, dan kemudian arus tersebut masuk ke dalam IC
L293D, dan IC L293D akan mengirimkan arus sebesar 1 A ke port tertentu,
sehingga masuk ke motor DC dan menyebabkan motor DC berputar. Dalam
aplikasinya, biasanya motor DC berhubungan dengan roda, dan biasanya
konsep ini diterapkan pada robot mobil kontrol untuk menentukan gerakan
rodanya.

3.3

Analisis Data

Dari praktikum ini hanya dianalisis data yang muncul pada virtual
terminal yang tersambung pada rangkaian Receiver. Komponen ini membaca sinyal yang masuk dari transmitter dan menampilkannya dalam bentuk
jumlah dari berapa kalinya tombol 1 atau tombol 2 ditekan.

23

Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum simulasi perancangan dan pemrograman


robot kontrol digital berbasis wireless ini, maka praktikan dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, Sistem kontrol digital menggunakan wireless merupakan sistem kontrol yang bersifat nirkabel dan memiliki dua komponen utama, yaitu komponen transmitter sebagai pemancar perintah dan
sinyal, dan komponen receiver sebagai penerima sinyal dan perintah, lalu
menjalankan perintah tersebut. Kedua, Robot kontrol digital berbasis wireless ini dapat didesain dalam aplikasi ISIS Proteus, juga dapat dilakukan
simulasi pergerakannya. Ketiga, Beberapa aplikasi dari robot kontrol digital
wireless ini ternyata sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari, seperti
halnya mainan mobil kontrol yang memiliki antena, atau mainan kontrol
lainnya yang melibatkan remot dan disertai oleh antenna.

24

References
[1] Haliday,David dan Resnick,Robert. FISIKA JILID 2
langga; Jakarta

.(1988). Er-

[2] Giyuni.http://giyuni.blogspot.com/2009/06/rf-radio-frekuensi-datatransceiver.html .(2009). Diakses pada 17 November 2014


[3] Malvino,A.P. Prinsip-prinsip Elektronika
.(2003).Salemba Teknika; Jakarta

Dasar

buku

[4] Ramdhani, ST.Diktat rangkaian listrik. STT Telkom


[5] Setiawan,
A.http://www.transiskom.com/2013/06/pengertianwireless-network.html .(2013). Diakses pada 17 November 2014
[6] Sutrisno.Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB
99

25

You might also like