Professional Documents
Culture Documents
Jurnal KB PDF
Jurnal KB PDF
Jurnal KB PDF
1. PENDAHULUAN
Indonesia
menghadapi
masalah dengan jumlah dan kualitas
SDM dengan kelahiran 5 juta
pertahun. Untuk dapat mengangkat
derajat kehidupan bangsa telah
dilakukan
secara
bersama
pembangunan ekonomi dan keluarga
berencana yang merupakan sisi
masingmasing mata uang. Bila
gerakan keluarga berencana tidak
dilakukan
bersama
dengan
pembangunan
ekonomi,
dikhawatirkan hasil pembangunan
tidak berarti (Manuaba, 2000).
Pada tahun 2001 persentase
peserta KB aktif, yaitu pasangan usia
15-49 tahun yang berstatus kawin
dan sedang menggunakan atau
memakai salah satu alat kontrasepsi
adalah 52,54% (Susenas, 2001).
Diwilayah perkotaan prosentase
mereka yang menggunakan alat
kontrasepsi adalah 54,6%, sedikit
lebih tinggi dari pada pedesaan
(51,6%).
Dari
mereka
yang
menggunakan
alat
kontasepsi,
sebagian
besar
(47,36%)
menggunakan KB suntik, (25,6%) pil
KB, (11,3%) menggunakan AKDR
dan sisanya 15, 34% menggunakan
cara KB MOW, susuk, kondom,
MOP
(DepkesRI
:
2003).
Berdasarkan
hasil
study
pendahuluan di desa Kalibaru
wilayah kerja Puskesmas Kalibaru
didapatkan 10 ibu rumah tangga
yang mengalami gangguan siklus
menstruasi.
Alat kotrasepsi yang paling
sering digunakan yaitu suntik, alat
kontrasepsi suntik adalah obat yang
disuntikkan 1 bulan sekali atau 3
bulan sekali. Untuk 1 bulan sekali
berisi estrogen dan progesterone, dan
yang 3 bulan sekali berisi
progesterone saja. Dalam memilih
alat
kontrasepsi
sebaiknya
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata
: konta berarti mencegah, konsepsi
adalah pertemuan sel telur dan sel
sperma
yang
menyebabkan
kehamilan. Maksud kontrasepsi
adalah melindungi atau mencegah
kehamilan sebagai akibat pertemuan
sel telur dan sel sperma (Dep. Kes.
2000).Kontrasepsi adalah Upaya
untuk mencegah kehamilan yang
bersifat sementara atau menetap
(Hanafi Winkjosastro, 2007).
Kontrasepsi adalah Upaya
untuk
mencegah
terjadinya
kehamilan, upaya dapat bersifat
sementara dan ada yang bersifat
permanent (Winkjo Sastro H,1999).
1. Manfaat kontrasepsi
Kontrasepsi
bermanfaat
menghindari/mencegah
terjadinya
suatu kehamilan sebagai akibat
bertemunya sel telur yang matang
dengan sel telur sperma (Departemen
kesehatan RI Jakarta, 1995).
2. Fisiologi kontrasepsi
Hanafi
Hartanto
(1996)
menjelaskan
mekanisme
kerja
kontrasepsi suntik dalam dua bagian,
yaitu
primer
dan
sekunder.
Mekanisme Primer adalah mencegah
ovulasi. Pada mekanisme ini, kadar
FSH dan LH menurun dan tidak
terjadi sentakan LH. Respon kelenjar
hipofise terhadap gonadotropinreleasing hormon estrogen tidak
berubah, sehingga memberi kesan
proses terjadi di hipotalamus dari
pada di hipofise. Pada pemakaian KB
suntik depogeston, endometrium
menjadi dangkal dan atropis dengan
kelenjar yang tidak aktif. Pada
mekanisme sekunder lendir servik
menjadi kental dan sedikit sehingga
merupakan
barier
terhadap
spermatozoa. Mekanisme sekunder
ini juga membuat endometrium
mempengaruhi
pertumbuhan
endometrium. Dibawah pengaruh
estrogen endometrium memasuki
fase proliferasi; sesudah ovulasi,
endometrium memasuki fase sekresi.
Dengan menurunya kadar estrogen
dan progesteron pada akhir siklus
haid, terjadi regresiendometrium
yang diikuti oleh pendarahan yang
dkenal dengan nama hiad (Sarwono,
2005).
1. Lamanya siklus haid
Lamanya siklus haid yang
normal atau yang di anggap sebagai
siklus haid klasik adalah 28 hari
ditambah atau dikurangi dua sampai
3 hari.
Menurut Sarwono 2006 siklus
yang berbeda-beda pada orang sehat
dan normal dikenal tiga masa utama,
yaitu :
a. Masa haid selama dua sampai
delapan hari. Pada waktu itu
endometrium
dilepas,
sedangkan
pengeluaran
hormon ovarium paling rendah.
b. Masa proliferasi sampai hari
keempat belas. Pada waktu itu
endometrium tumbuh kembali,
disebut juga endometrium
mengadakan
proliferasi.
Anatara hari kedua belas dan
keempat belas dapat terjadi
pelepasan ovum dari ovarium
yang disebut ovulasi.
c. Sesudahnya, dinamakan masa
sekresi. Pada ketika itu korpus
rubrum menjadi korpus luteum
yang
mengeluarkan
progesteron.
Dibawah
pengaruh progesteron ini,
kelenjar endometrium yang
tumbuh berkeluk-keluk mulai
bersekresi dan mengerluarkan
getah
yang
mengandung
glikogen dan lemak. Pada akhir
masa ini stoma endometrium
menjadi berubah kearah sel-sel
3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan
satu cara untuk memperoleh
kebenaran ilmu pengetahuan atau
cara pemecahan masalah dengan
menggunakan
metode
ilmiah
(Notoadmojo, 2002 : 19).
Penelitian ini menggunakan
desain
penelitian
deskriptif
analitikkorelasional (Hubungan /
assosiasi)dalam
bentuk
crossectional
dengan
melakukan
penelitian yang menekankan pada
waktu pengukuran observasi data
variabel independent dan dependent
hanya satu kali pada satu saat. Pada
jenis ini variabel independent dan
dependent dinilai secara simultan
pada satu saat, jadi tidak ada tindak
lanjut. Tentunya tidak semua subyek
penelitian harus diobservasi pada
hari atau pada waktu yang sama,
akan tetapi baik variabel independent
maupun variabel dependent dinilai
hanya satu kali saja. Dengan studi ini
akan diperoleh prevalensi atau efek
suatu fenomena (variabel dependen)
dihubungkan
dengan
penyebab
(Nursalam, 2008 : 83). Dalam
penelitian
ini
peneliti
ingin
mengetahui hubungan pemakaian
kontrasepsi KB suntik 3 dengan
gangguan siklus menstruasi di
Puskesmas Kalibaru.
Pada
penelitian
ini
menggunakan uji statistik chi-square
digunakan
untuk
menghitunghubungan antara variabel
bila datanya berbentuk nominal,
sehingga dapat diketahui hubungan
kontrasepsi KB suntik 3 bulan
Depoprogestin dengan gangguan
siklus menstruasi. Menurut sugiono
(2003), bahwa teknik korelasi ini
digunakan untuk mencari hubungan
dua variabel bila kedua data variabel
berbentuk nominal dan sumber data
dari dua variabel adalah sama.
Lama
pemakaian
< 3 Bulan
> 3 Bulan
> 1 Tahun
Polimenorea
12
11,5
5,9
1,9
20
19,3
Oligomenorea
24
23,1
1,9
26
25
Amenorea
4,8
33
31,7
20
19,2
58
55,7
Gangguan
Siklus
Menstruasi
Jumlah
Jumlah
17 16,3 63 60,7 24
23
104 100
Berdasarkan tabel 5.3 sebagian besar responden memakai Kontrasepsi KB
3 Bulan Depoprogestin klasifikasi lebih dari 3 Bulan yaitu sebanyak 63
responden ( 60,7), dengan klasifikasi gangguan siklus menstruasi
Amenorea yaitu sebanyak 58 responden (55,7 % ).
2. Hasil Uji Statistik Chi-Square Hubungan Pemakaian Kontrasepsi
Chi-Square
Pemakaian Kb Suntik 3
Bulan
Gangguan Siklus
Menstruasi
35.442a
24.077a
Df
2
2
Asymp. Sig.
.000
.000
a. 0 cells (,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum
expected cell frequency is 34,7.
Berdasarkan hasil penelitian dengan uji Chi-Square didapatkan Taraf
Signifikan = 0,00
B. Pembahasan
Berdasarkan
hasil
penelitian pada tanggal 19 Juli -
06 Agustus 2010,
maka
didapatkan
1. Pemakaian
kontrasepsi
KB suntik 3 bulan
Berdasarkan tabel 5. 1
sebagian
responden
di
wilayah kerja Puskesmas
Kalibaru
memiliki
karakteristik
pemakaian
kontrasepsi KB suntik 3
bulan depoprogestin dengan
klasifikasi > 3 bulan, yaitu
sebesar 63 (60,5).
Menurut Anwar M &
Siswo
Sudarmo
(1995)
mengatakan
bahwa
Kontrasepsi KB suntik 3
bulan adalah cara untuk
mencegah
terjadinya
kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. KB suntik
yang diberikan kepada wanita
yang
menginginkan
kontrasepsi jangka panjang
atau wanita yang telah
mempunyai cukup anak tetapi
ia enggan atau tidak bisa
dilakukan sterilisasi. Obat
tersebut
juga
diberikan
kepada
wanita
yang
mempunyai indikasi terhadap
estrogen atau enggan minum
pil setiap hari.
KB suntik 3 bulan
merupakan alat kontrasepsi
yang lebih baik digunakan
pada ibu-ibu yang memiliki
bayi yang menyusui, karena
tidak berpengaruh pada air
susu ibu. Tinggi responden
yang memakai KB suntik 3
bulan depoprogestin dapat
dikarenakan sebagian besar
79 orang
(75,9%)
responden menyusui balita,
karean KB suntik 3 bulan
mengandung
progesteron,
dan hormon progesteron tidak
Gangguan
siklus
menstruasi
Berdasarkan tabel 5. 2
sebagian besar responden di
Wilayah kerja Puskesmas
Kalibaru
mengalami
gangguan siklus menstruasi
Amenorea yaitu sebesar 58
responden (55,7 %).
Menurut
Sarwono
(2006) mengatakan bahwa
Amenorea adalah keadaan
tidak adanya haid untuk
sedikitnya 3 bulan berturut
turut. Adapun faktor yang
mempengaruhi
terjadinya
gangguan siklus menstruasi
seperti gangguan hormonal,
emosional, berbagai panyakit
lain seperti (HT, liver, sakit
kepala berat).
KB suntik 3 bulan
mengandung hormone yang
dapat
merangsang
progesterone
sehingga
menyebabkan
aktifitas
kelenjar berkurang sehingga
siklus menstruasi tidak lancar
misalnya aminore, yaitu
gangguan siklus menstruasi
yang banyak dialami oleh
responden KB suntik 3 bulan
di wilayah kerja puskesmas
Kalibaru.
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil
penelitian
ini,
beberapa
kesimpulan yang dapat diperoleh
antara lain :
1. Didapatkan data sebagian
besar
responden
yang
memakai kontarsepsi KB
suntik 3 bulan yang > 3 bulan
yaitu 63 responden ( 60,7 %
).
2. Didapatkan data sebagian
besar responden mengalami
gangguan siklus menstruasi
Aminorea yaitu 58 ( 55,7 % )
3. Hubungan antara pemakaian
kontrasepsi KB suntik 3
bulan depoprogestin dengan
gangguan siklus menstruasi,
dengan Taraf Signifikan =
0,00 < 0,05 maka H0 Hidan
Hiditerima, artinya ada
Hubungan antara pemakaian
kontrasepsi KB suntik 3
bulan
dengan
gangguan
siklus menstruasi .
B. Saran
Berdasarkan
simpulan
dari hasil penelitian ini, beberapa
saran yang dapat diberikan antara
lain :
1. Bagi Puskesmas
Memberikan
penyuluhan
kesehatan khususnya masalah
pemakaian KB suntik 3 bulan
dan
faktor
yang
mempengaruhi
gangguan
menstruasi
2. Bagi Masyarakat
Bagi para ibu yang telah
memakai KB suntik 3 bulan
Depoprogestin
diharapkan
tidak perlu mencemaskan
siklus mentruasinya yang
mungkin tidak lancar karena
itu
merupakan
faktor
hormonal setiap individu.
faktor
yang
mempengaruhi
terjadinya
gangguan menstruasi untuk
mengetahui pengaruh lama
pemakaian
depoprogestin
terhadap menstruasi.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat mempermudah dan
membantu peneliti dalam
menggali informasi sebagai
bahan penelitian lanjutan
dimasa mendatang sebagai
wujud kerja sama antara
peneliti
dengan
Intitusi
Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Administrator, (2008). Keluarga
Berencana,http://copra.com.
Diunduh tanggal 28 mei, jam
14.10 WIB).
Alimul,
Aziz,
(2007).
Riset
Keperawatan dan Teknik
Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Medika Salemba
Anwar, Idochi, (2005). Dasar-Dasar
statistik. Bandung : Alfabeta
Arikunto,
Suharsini,
(2006).
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek; Cet. 12,
Jakarta : Rineka Cipta
Bari, Abdul Saifuddin, (2006). Buku
Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi, Jakarta : Tridosa
printer
Hartanto,
Hanafi,
(1996).
Kontrasepsi
Suntik,http://ziddu.com/downl
oad/10050704/BA BI.doc.html.
diunduh tanggal 28 mei 2010,
jam 14.00 WIB).
Manuaba, Gde, (2000). Operasi
Kebidanan Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk
Dokter Umum. Jakarta : EGC
Mary, Persis, (2001). Dasar-Dasar
Keperawatan
Maternitas.
Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam, (2000). Sinopsis
Obstetri, Jakarta : EGC
Nursalam, (2003). Konsep dan
Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan.
Jakarta
:
Salemba Medika
Prawiroharjo, Sarwono, (2005). Ilmu
Kandungan. Jakarta : Tridasa
Printer
Prawiroharjo, Sarwono, (2006). Ilmu
Kebidanan. Jakarta : Tridasa
Printer