Professional Documents
Culture Documents
Mengenal Windows Server 2012 (Jilid 1) PDF
Mengenal Windows Server 2012 (Jilid 1) PDF
Mengenal Windows Server 2012 (Jilid 1) PDF
Id like to dedicate this book to my loving wife of 6 years who has supported me in
everything I do.
es
Shes never complained of my early mornings that Ive gotten up to pound away at the
keyboard. Ive spent a long weekend locked up in the computer room. Through the many
days this book project took, her support and love has been unwavering.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
I also would like to dedicate this book to my beloved IT Communities: Windows Server
System Indonesia (wss-id.org) and Microsoft User Group Indonesia (mugi.or.id).
bobby zulkarnain
ii
Daftar Isi
BAB 1.
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
BAB 2.
es
2.1.
PENDAHULUAN ............................................................................ 1
3.1.
3.2.
r.i
BAB 3.
ug
i.o
2.2.
2.3.
co
m
un
iti
3.3.
rg
4.1.
4.2.
.o
BAB 4.
an
d
fo
rw
ss
-id
4.3.
BAB 5.
5.1.
bobby zulkarnain
iii
5.2.
5.3.
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
Seting Server1 dan Server2 untuk menggunakan alamat IP statik untuk DHCP ..................... 115
Pause DHCP Service pada Domain Controller ............................................................ 118
Konfigurasi DHCP services baru ke Server1 dan Server2 ............................................... 119
Konfigurasi DHCP Scope pada Server1 .................................................................... 121
Konfigurasi Fault Tolerant scope .......................................................................... 123
Perolehan Alamat IP dari load-balanced DHCP server .................................................. 126
Konfigurasi DHCP Failover .................................................................................. 128
Pengujian Server DHCP Hot Standby ...................................................................... 137
bobby zulkarnain
Pendahuluan
es
Bab 1.
un
iti
co
m
Buku ini merupakan buku pertama yang saya susun untuk seri Windows Server 2012 yang
berisi eksplorasi dan kajian secara praktik dari sejumlah fitur-fitur yang ada pada versi
Windows Server 8 Beta (versi ini yang digunakan penyusun saat membuat buku ini), dan
sekaligus merupakan ebook gratis yang ke sembilan.
ug
i.o
r.i
Banyak sekali fitur baru serta enhancement yang ada pada Windows Server 2012 bila
dibandingkan dengan versi dari Windows Server sebelumnya, namun dalam buku ini penulis
membatasi kajian beberapa fitur baru dari sekian banyak fitur baru yang ada.
Beberapa fitur baru Windows Server 2012 yang dibahas dalam buku ini:
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
Untuk mempermudah pemahaman, penyusun membuat isi buku secara keseluruhan berisi
praktikum langsung dengan menggunakan sejumlah virtual machine, paling tidak komputer
yang digunakan memiliki kecukupan ruang hard disk untuk menampung 4 virtual machine
dan kecukupan memory sedikitnya 8 GB RAM agar semua praktik dapat dilakukan dengan
lancar.
bobby zulkarnain
Penyusun langsung memperkenalkan Active Directory Domain Services pada bagian Bab 2,
kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi Active Directory Administrative Center (ADAC) di
Bab 3, dilanjutkan dengan memperkenalkan Pengelolaan Multiserver melalui Server
Manager dan Windows Powershell di Bab 4 kemudian diakhiri dengan pembahasan dari sisi
infrastruktur, berupa pengenalan dukungan teaming network secara native serta dukungan
high availability server DHCP baik secara load-balanced maupun secara Hot Standby di Bab
5.
es
Sesuai dengan judul ebooknya, Pengenalan Windows Server 2012 Jilid 1, setelah buku ini
penyusun akan melanjutkan ke buku Pengenalan Windows Server 2012 Jilid 2 yang Insya
Allah dapat segera rampung.
un
iti
Semoga bermanfaat
co
m
ug
i.o
r.i
Seluruh isi buku ini padat dengan praktikum dengan tujuan untuk memahami kajian secara
lengkap. Untuk mendukung praktikum, diperlukan 4 virtual machine yang menggunakan
sistem operasi Windows Server 2012 dengan dua virtual machine masing-masing untuk
Server1 dan Server2 dilengkapi dengan dua kartu jaringan dan satu virtual machine yang
menggunakan Windows 8 Consumer preview 32bit sebagai desktop client yang dilengkapi
dengan 4 kartu jaringan.
an
d
Tabel berikut menginformasikan virtual machine yang digunakan dalam buku ini.
ss
Server2
-id
VDC02
Fungsi
192.168.1.1
Domain Controller
192.168.1.2
Domain Controller
Client/Server DHCP
Client/Server DHCP
Windows 8 Consumer
Preview 32 bit
Client DHCP
fo
rw
Client1
Alamat IP
.o
VDC01
Server1
Sistem Operasi
rg
Nama Komputer
bobby zulkarnain
Requirement
Minimum: 1.4 GHz 64bit processor
Memory
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
DVD-ROM drive
Drive
un
iti
es
Processor
bobby zulkarnain
Instalasi
Active
Domain Services
Directory
un
iti
es
Bab 2.
r.i
co
m
Active Directory Domain Services (AD DS) menyimpan directory data dan mengelola
komunikasi antara users dan domains, termasuk proses user logon, autentikasi, dan
directory searches. Domain Controller Active Directory adalah server yang menjalankan AD
DS.
an
d
ug
i.o
.o
rg
rw
ss
-id
fo
Domain tambahan dapat dibuat di dalam forest untuk menyediakan partisi dari data
AD DS, yang memungkinkan organisasi untuk mereplikasikan data hanya ketika
diperlukan saja. Hal ini menjadi sangat memungkinkan bagi AD DS untuk
membangun jaringan dengan skala yang disesuaikan dengan keterbatasan
bandwidth. Domain Active Directory juga mendukung sejumlah fungsi-fungsi utama
yang terkait dengan fungsi administrasi, termasuk user identity, autentikasi dan
trust relationships.
OU menyederhanakan pendelegasian otoritas untuk memfasilitasi pengelolaan
objek-objek yang sangat banyak. Melalui pendelegasian, administrator dapat
mentransfer otoritas secara penuh ataupun orotitas terbatas ke user atau group
lain. Pendelegasian menjadi penting karena dapat membantu mendistribusikan
bobby zulkarnain
co
m
un
iti
es
an
d
ug
i.o
r.i
1. Nyalakan komputer dan masukkan DVD Installer Windows Server 2012, pastikan
pada BIOS-nya komputer menggunakan DVD ROM sebagai first boot option-nya. Jika
menggunakan hyper-v, maka buatlah virtual machine baru kemudian lakukan
mouting file installer .iso sebagai isi dari DVD-ROM virtualnya. Atur BIOS virtual
machine tersebut agar virtual machine menggunakan DVD ROM sebagai first boot
option-nya.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
2. Saat muncul Windows Setup wizard seperti pada gambar berikut, klik Next.
bobby zulkarnain
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
4. Pada pilihan Select the operating system you want to install, pilih Windows
Server 8 Beta Datacenter (Server with a GUI) kemudian klik Next.
5. Pada pilihan License terms, klik I accept the license terms, kemudian klik Next.
bobby zulkarnain
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
7. Kemudian pada pilihan Which type of installation do you want? Pilih Custom:
Install Windows only (advanced), dan klik Next.
bobby zulkarnain
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
bobby zulkarnain
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
bobby zulkarnain
10
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
10. Kemudian tunggu hingga muncul Ctrl + Alt + Del untuk melakukan Logon.
bobby zulkarnain
11
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
bobby zulkarnain
12
d
r.i
co
m
un
iti
es
ug
i.o
-id
.o
rg
an
d
1. Klik-kanan pada icon Network Internet Access, kemudian pilih Open Network and
Sharing Center.
fo
rw
ss
2. Kemudian pada window Network and Sharing Center, klik-ganda Change adapter
settings.
bobby zulkarnain
13
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
bobby zulkarnain
14
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
15
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
an
d
Kita lanjutkan dengan mengubah nama komputer/ nama server dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
fo
rw
ss
-id
.o
rg
bobby zulkarnain
16
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
2. Kemudian pada Local Server, klik-ganda nama komputer yang secara default digenerate oleh proses instalasi, seperti terlihat pada gambar berikut (yang diberi
warna kotak merah).
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
3. Kemudian akan muncul window System Properties, pada tab Computer Name, klik
Change.
4. Pada Computer name: ketikkan VDC01, klik OK, kemudian klik OK lagi untuk
menutup kotak dialog System Properties.
bobby zulkarnain
17
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
bobby zulkarnain
18
ss
ug
i.o
-id
.o
rg
an
d
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
bobby zulkarnain
19
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
bobby zulkarnain
20
r.i
ug
i.o
co
m
un
iti
es
an
d
Pada tahapan selanjutnya, kita akan mengkonfigurasi komputer untuk menjadi domain
controller pertama di suatu forest yang baru. Dalam praktik berikut, penyusun memberikan
nama forestnya wirecat.com.
rg
fo
rw
ss
-id
.o
bobby zulkarnain
21
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
3. Pada Add Roles and Features Wizard, klik Next, Next, Next hingga masuk ke pilihan
Server Roles.
bobby zulkarnain
22
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
5. Pada pop-up window berikut, klik Add Features, kemudian klik Next.
bobby zulkarnain
23
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
24
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
bobby zulkarnain
25
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
11. Kembali pada Server Manager, terlihat tanda seru kuning yang merupakan notification
flag, klik tanda tersebut.
bobby zulkarnain
26
co
m
un
iti
es
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
13. Kemudian cari pada bagian Post-deployment Configuration, pada bagian Action, klik
Promote this server to a domain controller.
fo
14. Kemudian muncul Active Directory Domain Services Configuration Wizard, pada
halaman Deployment Configuration, pilih Add a new forest.
bobby zulkarnain
27
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
15. Berikan nama untuk Root domain name-nya, kemudian klik Next.
16. Pada halaman Domain Controller Options, untuk forest dan domain functional level
biarkan pada pilihan Windows Server 8 Beta. Ketikkan password untuk Directory
Service Restore Mode, dan kemudian klik Next.
bobby zulkarnain
28
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
bobby zulkarnain
29
ug
i.o
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
r.i
co
m
un
iti
es
bobby zulkarnain
30
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
21. Sebagai informasi, kita bisa saja mengklik View Script, akan terlihat script seperti
berikut.
22. Jika terlihat kekurangan pada Prerequisite, misalkan belum lengkapnya konfigurasi DNS
Client, seperti gambar berikut:
bobby zulkarnain
31
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
24. Setelah itu, klik Next, pastikan terdapat tanda cek warna hijau pertanda secara umum
prerequisite telah terpenuhi, kemudian klik Install.
bobby zulkarnain
32
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
26. Jika telah selesai, maka akan terlihat pilihan untuk melakukan restart seperti pada
gambar berikut, lakukan restart. Klik Close untuk restart.
bobby zulkarnain
33
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
rg
an
d
Langkah berikut dilakukan setelah sebelumnya menginstal Windows Server 2012 pada
komputer yang kedua, kemudian mengganti nama komputernya menjadi VDC02. VDC02
kemudian kita gabungka menjadi member server dari domain wirecat.com
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
fo
rw
ss
-id
.o
bobby zulkarnain
34
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
3. Buka Windows Powershell, kemudian ketikkan ping 192.168.1.1, pastikan server ini
sukses melakukan ping terhadap server VDC01.
4. Gerakkan mouse ke pojok kanan atas, sedemikian sehingga akan muncul 3 buah
shortcut seperti gambar berikut.
bobby zulkarnain
35
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
bobby zulkarnain
36
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
bobby zulkarnain
37
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
9. Pada kotak dialog Computer Name/Domain Changes, isikan pada bagian Member of:
wirecat.com dan kemudian klik More.
10. Kemudian pada kotak dialog DNS Suffix and NetBIOS Computer Name, pada isian
Primary DNS suffix of this computer: ketikkan wirecat.com dan kemudian klik OK.
bobby zulkarnain
38
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
11. Pada kotak dialog Windows Security, pada bagian bawah dari Computer Name/Domain
Changes, ketikkan Administrator dan ketikkan passwordnya.
12. Sesaat kemudian akan muncul kotak konfirmasi seperti berikut, klik OK.
bobby zulkarnain
39
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
14. Setelah restart, lakukan logon sebagai administrator dari domain wirecat.com
15. Cara melakukan logon sebagai domain administrator dari member server sebagai
berikut, pada tampilan gambar berikut, pilih tanda panah seperti pada gambar berikut
ini.
bobby zulkarnain
40
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
17. Pada isian sign in to: wirecat, isikan nama user : wirecat\administrator dan ketikkan
passwordnya kemudian Enter.
bobby zulkarnain
41
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
bobby zulkarnain
42
co
m
un
iti
es
ug
i.o
r.i
Pada tahapan ini, kita akan mengkonfigurasi server VDC02 untuk menjadi domain controller
kedua dengan menggunakan Server Manager yang ada di server VDC01.
an
d
fo
rw
ss
-id
.o
rg
bobby zulkarnain
43
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
4. Pilih VDC02 dan kemudian klik tanda panah di bagian tengah (perhatikan gambar
berikut).
5. Pastikan pada bagian Selected, server VDC02 telah masuk di bagian ini, klik OK.
bobby zulkarnain
44
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
6. Hingga server VDC02 muncul dalam daftar pada bagian SERVERS seperti pada gambar
berikut.
bobby zulkarnain
45
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
bobby zulkarnain
46
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
10. Pada pilihan Select destination server, pada bagian Server Selection, pastikan terpilih
server VDC02 dan klik Next.
bobby zulkarnain
47
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
11. Pada bagian Server Roles, pastikan diberi tanda cek pada pilihan Active Directory
Domain Services.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
48
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
49
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
50
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
19. Pada masih Server Manager di server VDC01, pada bagian All Servers, terlihat
notification flag seperti pada gambar berikut. Klik tanda tersebut.
bobby zulkarnain
51
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
20. Ketika kita klik, akan muncul pilihan berikut, klik Promote this server to a domain
controller.
21. Pada bagian Deployment configuration, pada bagian Select the deployment
operation, pilih Add a domain controller to an existing domain, kemudian pada
bagian Domain: pastikan wirecat.com, dan kemudian klik Change.
bobby zulkarnain
52
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
22. Pada kotak dialog Windows Security, ketikkan Administrator dan passwordnya, klik OK.
bobby zulkarnain
53
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
24. Ketikkan password dan confirm password untuk DSRM-nya, klik Next.
bobby zulkarnain
54
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
55
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
bobby zulkarnain
56
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
29. Sebelum klik Next, jika ingin melihat script-nya, bisa langsung klik View script.
30. Kemudian pada Prerequisites Check, pastikan warna-nya telah hijau pertanda semua
prayarat telah terpenuhi, klik Install.
bobby zulkarnain
57
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
58
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
an
d
Pada saat telah selesai penambahan domain controller baru, kita perlu memastikan bahwa
domain controller tersebut sukses dikonfigurasi. Berikut langkah-langkah cara
memeriksanya.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
1. Pada VDC01, tekan tombol Windows kemudian klik Active Directory Sites and
Services.
2. Arahkan ke Sites/Default-First-Site-Name, dan kemudian klik Servers.
3. Pastikan bahwa kita melihat VDC01 dan VDC02 sebagai domain controllers.
bobby zulkarnain
59
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
1. Pada Server Manager, klik kedua server (VDC01 dan VDC02), kemudian klik-kanan dan
pilih Start Performance Counter.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
2. Kemudian pada bagian pojok kanan bawah, pada bagian PERFORMANCE kita bisa lihat
status untuk kedua server tersebut: On- Waiting for data.
bobby zulkarnain
60
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
un
iti
es
Bab 3.
61
r.i
co
m
Pada Sistem Operasi Windows Server 2003 dan Windows Server 2008, kita dapat mengelola
dan mempublikasikan informasi dalam lingkungan Active Directory dengan menggunakan
snap-in Active Directory Users and Computers. Pada Windows Server 2008 R2, sebagai
tambahan dapat mengguanakan Active Directory Administrative Center (ADAC), dan ADAC
juga terdapat di Windows Server 2012.
an
d
ug
i.o
fo
rw
ss
-id
.o
rg
bobby zulkarnain
62
r.i
co
m
un
iti
es
1. Pada VDC01, klik Start, dan kemudian klik Active Directory Administrative
Center.
2. Arahkan ke Wirecat (local).
3. Klik-kanan wirecat (local)> New>Organizational Unit.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
bobby zulkarnain
63
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
64
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
8. Buat user baru dengan properti sebagai berikut dan kemudian klik OK.
First Name
Last Name
rg
Full Name
an
d
Properti
Jane
Doe
Jane Doe
JaneD
Password
P@ssw0rd
ss
-id
.o
rw
fo
bobby zulkarnain
Value
65
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
Pada latihan berikut, kita akan mengaktifkan Active Directory Recycle Bin.
1. Pada Active Directory Administrative Center, klik-kanan Wirecat (local).
2. Pilih Enable Recycle Bin, and then click OK.
bobby zulkarnain
66
co
m
un
iti
es
ug
i.o
r.i
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
Pada tahapan ini, kita akan menghapus dan merestorasi user dan organizational unit.
1. Buka Active Directory Administrative Center.
2. Klik-kanan Analyst, dan kemudian klik Delete.
bobby zulkarnain
67
r.i
co
m
un
iti
es
.o
rg
an
d
ug
i.o
3. Klik Yes.
fo
rw
ss
-id
4. Klik Yes.
bobby zulkarnain
68
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
6. Pada Deleted Objects, kita temukan OU Analyst dan user Jane Doe.
bobby zulkarnain
69
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
bobby zulkarnain
70
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
71
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
5. Klik Add.
6. Ketikkan Domain Users, dan kemudian klik OK.
7.
8.
9.
10.
11.
bobby zulkarnain
Klik OK.
Klik New, dan kemudian klik Password Settings.
Pada Name, ketikkan Kebutuhan Password Admin Domain.
Pada Precedence, ketikkan 1.
Pada Minimum password length (characters), ketikkan 8.
72
co
m
un
iti
es
ug
i.o
r.i
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
Pada tahapan berikut, kita akan memvalidasi aplikasi dari password settings.
1. Pada Active Directory Administrative Center, klik Global Search, kemudian
ketikkan Administrator dan tekan Enter.
bobby zulkarnain
73
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
74
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
Setelah menyelesaikan praktikum Password Setting, kira-kira apa manfaat dari konfigurasi
Password Setting? Sebagai petunjuk jawaban, Password Setting dapat diaplikasikan secara
langsung terhadap security group, seperti pada group Domain Admin dalam tahapan
praktikum di atas.
bobby zulkarnain
un
iti
es
Bab 4.
75
co
m
Pada bab ini, kita akan mengeksplorasi tentang bagaimana Active Directory Administrative
Center menyediakan history dan audit trail pada seluruh aktivitas yang dilakukan dengan
menggunakan perintah di Windows PowerShell.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
Pada langkah-langkah berikut, kita akan mereview aksi-aksi yang direkam di Windows
Windows PowerShell.
1. Pada Active Directory Administrative Center, buka Windows PowerShell History.
Windows PowerShell History terletak pada pojok kiri bawah di Active Directory
Administrative Center.
2. Perhatikan bahwa pada bagian Cmdlet, terlihat rekaman aktivitas yang sebelumnya
kita lakukan, misalkan antara lain melakukan seting konfigurasi Setting Password
bobby zulkarnain
76
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
untuk kebutuhan password user domain dan admin domain yang dibahas pada bab
sebelumnya.
3. Sekarang, mari kita manfaatkan Windows Powershell History ini, kita awali dengan
membersihkan semua history pada Windows Powershell History, caranya mudah,
cukup klik Clear All seperti pada gambar berikut ini.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
77
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
78
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
8. Kita bisa lihat hasilnya pada Windows Powershell History, seperti pada bagian
yang diberi kotak warna merah seperti pada gambar berikut ini.
bobby zulkarnain
79
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
10. Kemudian klik Start, pada Metro User Interface, buka Active Directory User and
Computers.
11. Pada Active Directory Users and Computers, terlihat OU yang baru saja kita buat
melalui Active Directory Administrative Center.
bobby zulkarnain
80
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
bobby zulkarnain
81
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
14. Kita kembali ke window Active Directory Administrative Center, klik pada bagian
script Membuat OU, kemudian pilih Copy.
fo
rw
ss
15. Kita lanjutkan dengan membuka Windows Powershell, langsung klik-kanan pada
bagian command-line-nya, secara otomatis akan terbentuk perintah powershell
yang merupakan salinan dari script powershell Membuat OU tadi.
bobby zulkarnain
82
r.i
co
m
un
iti
es
ug
i.o
an
d
Pada bagian ini, kita akan mengenal tentang pengelolaan multiserver dan kapabilitas
cmdlet baru serta Windows Powershell 3.0.
-id
.o
rg
Pada latihan berikut, kita akan menggunakan Server Manager dalam mengelola multiserver
dan manajemen remote server untuk menambahkan role dan fitur. Server manager akan
optimal terlihat untuk resolusi layar 1280 x 800.
rw
ss
fo
1.
2.
3.
4.
bobby zulkarnain
83
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
4. Klik Active Directory, ketikkan Server dan kemudian klik Find Now
bobby zulkarnain
84
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
5. Sorot Server1 dan Server2 dan kemudian klik tombol Add, yang diidentifikasi oleh
tanda panah
6. Klik OK
bobby zulkarnain
85
r.i
ug
i.o
Menggunakan Dashboards
co
m
un
iti
es
7. Pada bagian kiri, klik Infrastructure-Servers. Kita bisa melihat ringkasan informasi
untuk server-server tersebut.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
Pada langkah berikut, kita akan mereview automatic dashboard tiles yang dibuat oleh
server manager dalam menyediakan informasi kesehatan server kita.
1. Pada Server Manager, klik Dashboard
2. Gulir ke bawah dan review Infrastructure-Servers
3. Pada Infrastructure-servers tile, klik Services. Perhatikan service-service yang
dalam status stopped.
bobby zulkarnain
86
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
4. Klik Go to Infrastructure-Servers
r.i
co
m
un
iti
es
5. Sorot Server1 dan Server2. Perhatikan semua event akan ter-filter oleh server1
dan server2
bobby zulkarnain
87
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
6. Gulir ke bawah dan review Roles and Features. Perhatikan semua role dan feature
yang tercantum.
bobby zulkarnain
88
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
Pada langkah berikut, kita menggunakan Server Manager untuk mengelola performance
counters.
1. Pada Server Manager, sorot Server1 dan Server2
2. Klik-kanan kedua server dan kemudian Start Performance Counter
bobby zulkarnain
89
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
bobby zulkarnain
90
co
m
un
iti
es
ug
i.o
r.i
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
Pada langkah berikut, kita menggunakan Server Manager untuk menambahkan role dan
feature.
1. Pada Server Manager, klik Manage, dan kemudian klik Add Roles and Features
2. Klik Next
3. Terima instalasi role-based secara default, kemudian klik Next
4. Klik Server1 dan kemudian klik Next
5. Pada Roles, berikan tanda cek pada Print and Document Services dan kemudian
klik Add Features
6. Klik Next
7. Pada Features, klik Windows TIFF Filter dan kemudian klik Next
8. Klik Next pada tiap langkah dalam wizard, dan kemudian klik Install
9. Klik Close
10. Klik Notification area (ikon bendera) untuk melihat status dari instalasi
11. Pada bagian kiri, klik Print and Document Servers. Perhatikan bahwa Server
Manager memungkinkan bagi kita untuk mensentralisasi informasi pada role
walaupun role tersebut belum diinstal pada server lokal.
12. Gulir ke bawah untuk melihat informasi yang terkait dengan print and document
servers
bobby zulkarnain
91
3. Klik Next.
4. Klik Server1.Wirecat.com, dan kemudian klik Next.
5. Bersihkan tanda cek pada Print and Document Services dan kemudian klik Remove
Features.
6. Klik Next.
7. Klik Next pada tiap langkah dari wizard, dan kemudian klik Remove.
8. Klik Close.
9. Klik Notification Area (ikon bendera) untuk melihat status dari penghapusan.
un
iti
es
co
m
Pada latihan berikut, kita akan mengeksplorasi penggunaan Windows PowerShell provider
untuk Server Manager dalam menginstal role dan features baru untuk multi remote servers.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
Pada langkah berikut, kita akan melihat beberapa perintah Windows PowerShell commands
untuk Server Manager.
1. Buka Windows PowerShell.
2. Ketikkan perintah berikut dan kemudian tekan Enter pada tiap-tiap perintah yang
diketikkan.
Import-Module ServerManager
Get-Command Module ServerManager
Get-Help Add-WindowsFeature
bobby zulkarnain
92
co
m
un
iti
es
r.i
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
bobby zulkarnain
93
un
iti
es
co
m
ug
i.o
r.i
Pada langkah berikut, kita akan menggunakan Windows PowerShell dan Server Manager
untuk secara remote menghilangkan GUI dari server, mengkonversikannya ke dalam
instalasi Server Core.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
94
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
Tunggu hingga Server1 melakukan restart, kita bisa melihat langsung pada Server1
proses feature removal seperti pada gambar berikut. Hal ini akan menghapus
feature dan semua yang bergantung pada feature tersebut.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
95
co
m
un
iti
es
rg
an
d
ug
i.o
r.i
fo
rw
ss
-id
.o
bobby zulkarnain
96
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
Perhatikan bahwa Server Graphical Shell dan berbagai prerequisite roles telah
terintal.
bobby zulkarnain
Pengelolaan Infrastruktur
Jaringan Dengan Windows
Server 2012
co
m
un
iti
es
Bab 5.
97
r.i
Pada bab ini, kita akan membahas tentang konfigurasi DHCP failover dan network teaming
di Windows Server 2012.
ug
i.o
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
Fault Tolerance: Dengan teaming lebih dari satu NIC menjadi logical NIC, high
availability dapat dimaksimalkan. Jika terdapat kegagalan atau kerusakan di satu
NIC, koneksi jaringan tidak terganggu dan dapat terus beroperasi pada NIC yang
lain.
Load Balancing: Menyeimbangkan atau membuat balance trafik jaringan pada
server. Load balancing dalam teaming memungkinkan pendistribusian trafik
diantara member dari NIC team sehingga trafik dapat di-route ke seluruh jalur yang
tersedia.
fo
bobby zulkarnain
98
un
iti
es
Server DHCP menyediakan informasi ini ke client DHCP melalui pertukaran sejumlah pesan
(series of messages) yang dikenal sebagai DHCP conversation atau DHCP transaction. Jika
server DHCP dan client DHCP terletak di subnet yang berbeda, DHCP relay agent digunakan
untuk memfasilitasi conversation tersebut.
co
m
ug
i.o
r.i
an
d
Service client DHCP pada komputer sistem operasi Microsoft Windows secara umum
menggunakan proses berikut untuk melakukan proses otokonfigurasi pada client:
ss
-id
.o
rg
1. DHCP client berusaha menemukan server DHCP untuk memperoleh alamat IP dan
informasi konfigurasi lainnya.
2. Jika server DHCP tidak ditemukan atau tidak merespon setelah satu menit, maka
DHCP client memeriksa seting dari tab Alternate Configuration dari properti
TCP/IP protocol.
fo
rw
3. Saat ketika client DHCP telah sukses memilih sendiri alamat IP-nya, kemudian
mengkonfigurasi network interface-nya dengan alamat tersebut. Client kemudian
bobby zulkarnain
99
secara kontinu memeriksa DHCP server secara background tiap 5 minute. Jika
terdapat server DHCP yang merespon, client DHCP akan membuang alamat IP hasil
pilihannya sendiri dan menggantinya dengan alamat IP yang diperoleh dari server
DHCP (serta sejumlah informasi lainnya yang disediakan server tersebut) untuk
meng-update seting konfigurasi IP.
Informasi berupa alamat IP serta informasi konfigurasi lainnya yang diperoleh dari Server
DHCP disebut sebagai "lease". Lease memiliki batasan umur untuk expire yang disebut
sebagai lease duration.
un
iti
es
Jika client DHCP memperoleh lease dari server DHCP dan jika lease tersebut masih valid
atau belum expire pada saat system start-up, client tersebut berusaha untuk
memperbaharui lease-nya. Jika selama proses renewal berlangsung, client tersebut gagal
menemukan server DHCP, maka client tersebut mencoba untuk melakukan ping ke default
gateway yang terdaftar pada lease, kemudian proses berlanjut ke dalam salah satu dari
berikut:
co
m
Jika ping sukses dilakukan, client DHCP mengasumsikan bahwa dirinya tetap berada
pada network yang sama dimana dia memperoleh lease yang sedang digunakannya
dan tetap menggunakan lease tersebut selama masih valid. Secara default client
kemudian tetap berusaha secara background, memperbaharui lease-nya saat 50
persen dari masa waktu lease-nya (lease duration) akan expire.
Jika ping yang dilakukan gagal, maka client DHCP mengasumsikan bahwa dirinya
telah dipindahkan ke network yang berbeda dari sebelumnya dimana tidak terdapat
server DHCP. Client kemudian melakukan otokonfigurasi alamat IP-nya dengan
menggunakan seting pada tab Alternate Configuration. Setelah sukses melakukan
otokonfigurasi, client tetap mencoba untuk menemukan server DHCP untuk
memperoleh lease tiap 5 menit.
rg
an
d
ug
i.o
r.i
-id
.o
rw
ss
Server DHCP memelihara scope, reservasi, dan pilihan-pilihan yang ditetapkan oleh
administrator.
fo
Scope
Scope haruslah didefinisikan secara tepat dan diaktivasi sebelum client DHCP dapat
menggunakan server DHCP untuk konfigurasi TCP/IP secara otomatis. Scope DHCP secara
secara administratif adalah sekumpulan dari alamat IP dan parameter konfigurasi TCP/IP
yang tersedia untuk lease bagi client DHCP untuk subnet yang spesifik. Network
administrator membuat scope untuk tiap subnet.
Suatu scope memiliki properti sebagai berikut:
bobby zulkarnain
100
Subnet mask yang unik, yang menentukan network ID untuk alamat IP dalam scope
tersebut.
Nilai dari Lease duration.
Lease Duration
Saat suatu scope dibuat, lease duration diset 8 hari secara default. Perubahan bisa
dilakukan jika terdapat situasi dimana administrator berkeinginan untuk mengubah lease
duration.
es
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
Organisasi memiliki alamat IP dalam jumlah yang sangat banyak dan konfigurasinya
jarang berubah. Administrator menambahkan lease duration untuk mereduksi
frekuensi dari proses komunikasi lease renewal antara client dan Server DHCP.
Karena dengan mereduksi frekuensi untuk melakukan renewal, maka trafik jaringan
yang terkait dengan DHCP menjadi tereduksi.
Alamat IP yang tersedia terbatas jumlahnya dan konfigurasi client sering berubah
atau client sering berpindah masuk dan keluar dari jaringan. Administrator bisa
mereduksi lease duration. Hal ini akan mempercepat ketersediaan alamat IP di
Address Pool untuk keperluan lease ke client.
rg
an
d
Sebagai contoh, jika jumlah client sebanyak 40 komputer dan tersedia alamat IP sebanyak
254, permintaan atau kebutuhan untuk reusing address menjadi rendah. Lease time yang
panjang, misalkan beberapa bulan bisa jadi pilihan yang tepat untuk situasi seperti ini. Tapi
jika terdapat 230 komputer yang harus berbagi address pool yang sama sebanyak 254
alamat IP, maka kebutuhan akan ketersediaan alamat IP menjadi tinggi, maka lease time
yang lebih singkat, misalkan beberapa hari saja bisa menjadi pilihan yang tepat.
-id
.o
Exclusion Ranges
fo
rw
ss
Dalam membuat scope baru, segera tetapkan alamat IP yang dikecualikan dari scope.
Dengan menggunakan exclusion range, kita dapat mengecualikan alamat IP tertentu yang
berada dalam scope sehingga alamat-alamat IP tersebut tidak diberikan ke client. Alamatalamat IP yang dikecualikan ini umumnya alamat-alamat IP yang diberikan ke komputer
atau network device lainnya seperti firewall atau router.
You can use excluded IP addresses on your network by manually configuring these addresses
at computers that do not use DHCP to obtain an address, or by configuring reservations for
these addresses.
Reservation
Kita dapat mereservasi alamat IP untuk diberikan secara khusus ke komputer atau network
device lainnya. Reservasi memastikan bahwa komputer atau network device tertentu pada
bobby zulkarnain
101
suatu subnet akan selalu menerima alamat IP yang sama. Gunakan reservasi untuk client
DHCP yang harus selalu menggunakan alamat IP yang sama di jaringan, seperti server-server
yang tidak mendukung Domain Name System (DNS) dynamic update.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
bobby zulkarnain
102
Client DHCP
1. DHCPDiscover
2. DHCPOffer
3. DHCPRequest
un
iti
es
4. DHCPAck
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
rw
ss
-id
.o
fo
Jika client DHCP dan server DHCP berada dalam satu subnet, maka pesan DHCPDiscover,
DHCPOffer, DHCPRequest, dan DHCPAck dikirimkan untuk mengidentifikasi client dalam arti
IP-level broadcast yang dikirimkan.
Jika server DHCP dan client DHCP tidak berada dalam satu subnet, maka router atau host
yang berada di satu subnet dengan client harus menjadi DHCP relay agent untuk mendukung
penerus pesan (forwarding of DHCP messages) antara client DHCP dan server DHCP.
bobby zulkarnain
103
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
Sebagai langkah awal untuk melengkapi latihan-latihan pada bagian berikutnya, terlebih
dahulu kita konfigurasi domain controller VDC01 untuk menjadi DHCP Server, berikut
langkah-langkahnya.
1. Logon ke VDC01 sebagai wirecat\Administrator
2. Pada Server Manager, klik Add roles and features
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
3. Pada Add Roles and Features Wizard, klik Next pada tiap langkah di wizard hingga
mencapai halaman Server Roles. Kemudian beri tanda cek pada DHCP Server.
bobby zulkarnain
104
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
5. Klik Next, klik Next lagi, hingga pada halaman Confirmation, klik Install.
bobby zulkarnain
105
r.i
co
m
un
iti
es
ug
i.o
an
d
Pada bagian ini kita akan menggunakan baik Server Manager maupun Windows Powershell
untuk mengaktifkan network teaming pada server, server ini kemudian digunakan untuk
mengimplementasikan high availability DHCP.
rg
fo
rw
ss
-id
.o
bobby zulkarnain
106
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
bobby zulkarnain
107
un
iti
es
co
m
NAME
LAN
Start IP Address
192.168.1.150
End IP Address
192.168.1.200
Parent domain
192.168.1.1
ug
i.o
r.i
Setting
Wirecat.com
DNS Server
192.168.1.1
Yes
an
d
Activate Scope
-id
.o
rg
Catatan: Alamat Router (Default Gateway) di atas hanyalah skenario fiktif saja,
karena penyusun tidak menyertakan konfigurasi router secara khusus dalam buku
ini, jadi alamat router (default gateway) dialamatkan ke alamat IP seperti pada
tabel di atas.
fo
rw
ss
bobby zulkarnain
108
co
m
un
iti
es
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
Pada langkah berikut, kita akan menijau ulang konfigurasi yang ada pada Server1.
1. Pada Domain Controller (VDC01), klik Start, ketikkan CMD, dan kemudian tekan
Enter.
2. Ketikkan NSLOOKUP Server1, dan kemudian tekan Enter.
-id
rw
ss
fo
bobby zulkarnain
109
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
4. Pada bagian bawah Teams, klik Tasks, dan kemudian klik New Team.
bobby zulkarnain
110
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
7. Klik OK.
Catatan: Proses ini akan memerlukan waktu sekitar hingga 30 detik. Kita tidak akan
melihat pesan konfirmasi yang menyatakan bahwa proses ini telah selesai/lengkap.
bobby zulkarnain
111
Penting untuk diketahui: Jika proses menjadi terlalu lama, maka lakukan hal
berikut. Tutup Server Manager. Ketikkan IPCONFIG /FLUSHDNS, dan kemudian
NSLOOKUP SERVER1. Server1 pasti akan memperoleh satu alamat IP. Buka kembali
Server Manager.
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
-id
.o
rg
rw
ss
Pada langkah berikut, kita akan mengkonfigurasi network teaming dengan menggunakan
Windows PowerShell untuk Server2.
fo
3. Tunggu hingga beberapa saat kemudian akan muncul konfirmasi seperti pada
gambar berikut, ketikkan Y dan Enter.
bobby zulkarnain
112
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
an
d
Jalankan langkah-langkah berikut jika koneksi mengalami kegagalan setelah kita membuat
team, untuk memvalidasi tingkat kesehatan dari teaming.
rw
ss
-id
.o
rg
fo
Pada langkah berikut, kita akan menggunakan Windows PowerShell untuk menguji network
teaming.
1. Log on ke Server1 sebagai Wirecat\Administrator.
2. Tekan tombol Start, langsung ketikkan PowerShell. Kemudian pilih Windows
Powershell (x86)
bobby zulkarnain
113
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
bobby zulkarnain
114
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
bobby zulkarnain
115
co
m
un
iti
es
r.i
an
d
ug
i.o
Pada bagian berikut, kita akan mengkonfigurasi high availability DHCP dengan menggunakan
dua server dengan network teams yang kita telah buat sebelumnya. Network teaming bukan
persyaratan untuk high availability DHCP, tapi menambahkan level dari fault tolerance ke
server.
rg
fo
rw
ss
-id
.o
Pada langkah berikut, kita akan menseting alamat IP statik untuk DHCP bagi Server1 dan
Server2.
1. Log on ke Server1 sebagai Wirecat\Administrator.
2. Pada Server Manager, klik Local Server.
3. Klik IPv4 address assigned by DHCP.
bobby zulkarnain
116
un
iti
es
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
fo
rw
ss
-id
.o
bobby zulkarnain
117
r.i
co
m
un
iti
es
ug
i.o
7. Set Alamat IP versi 4 dengan menggunakan nilai-nilai pada tabel berikut, dan
kemudian klik OK.
Value
Seting
Subnet Mask
an
d
Alamat IP
Prefered DNS Server
192.168.1.40
255.255.255.0
192.168.1.1
fo
rw
ss
-id
.o
rg
Catatan: Untuk alamat Alternate DNS Server, kita dapat mengisikan alamat IP dari
VDC02, atau dalam skenario praktik berikut cukup dikosongkan saja.
bobby zulkarnain
118
co
m
un
iti
es
ug
i.o
r.i
8. Klik OK.
9. Ulangi proses ini pada Server2 untuk mengkonfigurasi seting alamat IP dengan
informasi berikut
Seting
Value
an
d
Subnet Mask
Alamat IP
Prefered DNS Server
192.168.1.41
255.255.255.0
192.168.1.1
bahwa
kita
fo
rw
ss
-id
.o
rg
bobby zulkarnain
119
co
m
un
iti
es
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
Pada langkah-langkah berikut, kita akan mengkonfigurasi service DHCP pada Server1 dan
Server2
1. Pada domain controller VDC01, buka Windows Powershell
2. Pada Windows Powershell, ketikkan perintah berikut dan kemudian tekan Enter.
Invoke-Command ComputerName Server1, Server2 ScriptBlock {Import-Module
ServerManager;Get-WindowsFeature *DHCP* | Install-WindowsFeature}
fo
rw
ss
bobby zulkarnain
120
co
m
un
iti
es
4. Klik DHCP dan kemudian pada menu Action klik Add Server
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
bobby zulkarnain
121
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
3. Klik Next.
4. Pada Name, ketikkan Fault Tolerant Scope, dan kemudian klik Next.
bobby zulkarnain
122
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
bobby zulkarnain
123
9. Pada IP address, ketikkan 192.168.1.1, klik Add, dan kemudian klik Next.
10. Klik Next hingga wizard selesai dan kemudian klik Finish.
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
2. Klik Next.
bobby zulkarnain
124
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
125
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
5. Klik Next.
6. Pada Mode, pilih Load balance, kemudian pada Shared Secret, ketikkan Passw0rd,
dan kemudian klik Next.
bobby zulkarnain
126
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
127
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
Catatan: Client1 memiliki 4 kartu jaringan, proses perolehan alamat IP akan cukup
memerlukan waktu.
Perhatikan hasil dari menjalankan perintah ipconfig /renew, ke-empat kartu
jaringan yang aktif pada Client1 memperolah 4 buah alamat IP yang berbeda-beda,
dimana nilainya berada pada Scope Fault Tolerant di Server1 dan Server2.
bobby zulkarnain
128
es
co
m
un
iti
Jika pada konfigurasi DHCP Load Balanced sebelumnya perolehan alamat IP didapatkan dari
kedua server, yaitu Server1 dan Server2, maka pada bagian ini kita akan mengubah
konfigurasi DHCP menjadi Hot Standby. Kita awali dengan mengkonfigurasi DHCP failover
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
3. Klik OK.
bobby zulkarnain
129
fo
rw
ss
-id
.o
rg
ug
i.o
an
d
r.i
co
m
un
iti
es
Klik OK kembali
bobby zulkarnain
130
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
bobby zulkarnain
131
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
5. Pada DHCP Console, arahkan ke Server1\IPv4 kemudian pada menu Action, klik
Configure Failover.
bobby zulkarnain
132
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
6. Klik Next.
bobby zulkarnain
133
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
bobby zulkarnain
134
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
9. Bersihkan tanda cek pada Reuse existing failover relationships set up with this
server (if any).
bobby zulkarnain
135
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
bobby zulkarnain
136
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
bobby zulkarnain
137
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
bobby zulkarnain
138
co
m
un
iti
es
fo
rw
ss
-id
.o
rg
an
d
ug
i.o
r.i
3. Pada DHCP Console, klik Server1, kemudian pada menu Action klik All Tasks,
kemudian klik Stop.
4. Pada Client1, buka command prompt.
5. Ketikkan perintah berikut dan tekan Enter pada tiap perintah yang diketikkan.
IPConfig /Release
IPConfig /Renew
Mengingat Client1 memiliki 4 kartu jaringan, maka proses perolehan alamat IP baru
akan memerlukan waktu beberapa menit.
bobby zulkarnain
139
ug
i.o
r.i
co
m
un
iti
es
an
d
fo
rw
ss
-id
.o
rg
Hasilnya adalah Server DHCP yang me-lease alamat IP ke Client1 adalah Server
DHCP dengan alamat IP 192.168.1.41 yaitu Server2.
Dengan selesainya praktik DHCP Hot Standby ini, maka penyusun mencukupkan bahasan
buku jilid 1 dari buku Mengenal Windows Server 2012 ini.
bobby zulkarnain