Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

ISSN 2088-4842

PERENCANAAN TEKNIK INDUSTRI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EVALUASI


KINERJA TERKAIT PRODUKTIVITAS PENELITIAN
PADA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS
Pratama Iko Razaki1, Henmaidi, Ph.D2, Ardhian Agung Yulianto S.Kom MT3
1) Alumni Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas.
2) Dosen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas.
3) Dosen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas.
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang.
Email: pratama.iko@gmail.com

Abstract

Performance appraisal is a formal system that is periodically used to evaluate


the performance of the organization in carrying out his duties. Assessment of
performance ( performance appraisal ) can be used as a benchmark in viewing and
evaluating the results that can be achieved by an organization based on the targets set.
Improved performance of an organization can be achieved by building a framework for
assessing performance, setting targets to be achieved in improving the performance of
ensuring no performance benchmarks and measure the effectiveness of the organization
on a regular basis. Institute for Research and Community Service (LPPM ) Andalas
University is an academic organization engaged in research and community service.
Currently LPPM didnt have an information system that can evaluate and how
productive research conducted at the University of Andalas, whereas the productivity of
the research will be used in the assessment of cluster research by the Higher Education
University of Andalas later.
Performance evaluation system is a system designed to be seen how productive
research conducted at the University of Andalas based on the key performance
indicators. Indicators that will be used is an indicator of the results of the Strategic
Plan ( Strategic Plan ) Andalas University. This indicator will be tailored to the need to
measure the productivity of research related to LPPM Unand a way to validate the
indicators related to the research part by research deputy LPPM Unand and research
professor at the University of Andalas, then the indicators that have been prepared in
accordance validated system to be designed. The design of the information system will
be supported by a web -based research portal for easy application in view of the results
of research and research productivity. Making information systems is done by designing
information systems ranging from business process design, use case diagrams, class
diagrams, and entity relationship diagrams.
This design results will be interpreted in the form of design flow information
systems research productivity measurement and performance assessment is supported
by the application. This application will be able to present data in the form of tables
and graphs to facilitate leadership LPPM to read data, measure performance and make
decisions on the assessment results.
Keywords :

Productivity, Key Performance Indicators, Strategic Plan, Information


Systems

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

ISSN 2088-4842

1.

PENDAHULUAN

Peningkatan
kualitas
bagi
setiap
perguruan tinggi merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan daya saing. Diantara
upaya
yang
dapat
dilakukan
untuk
meningkatkan kualitas perguruan tinggi
adalah dengan melakukan penelitian yang
berguna bagi masyarakat dan seluruh civitas
akademika perguruan tinggi. Penelitian di
perguruan
tinggi
diarahkan
untuk
menghasilkan output dan outcome berupa
kontribusi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi, kemajuan, kemandirian, daya
saing
daerah/nasional,
yang
dapat
ditunjukkan melalui hasil penelitian dan
publikasi ilmiah di jurnal yang terkemuka,
perolehan Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI), masukan kebijakan, solusi bagi
permasalahan
di
masyarakat,
atau
pengayaan bahan ajar dan pembelajaran.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas
merupakan
lembaga
formal
yang
mengkoordinasikan,
memantau
dan
mengevaluasi
kegiatan
penelitian
dan
pengabdian
kepada
masyarakat
yang
dilaksanakan oleh seluruh tim peneliti yang
ada di Universitas Andalas. LPPM Universitas
Andalas memiliki visi yaitu Menjadikan
Universitas Andalas sebagai Perguruan
Tinggi kluster Mandiri di bidang penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat pada
tahun 2017. Pencapaian visi ini tidak
terlepas dari peningkatan kinerja dan
produktifitas tim peneliti yang terdapat di
Universitas
Andalas
dalam
melakukan
penelitian.
Produktifitas
dan
kinerja
penelitian dari masing masing tim peneliti
harus ditinjau secara berkala berdasarkan
target-target yang ditetapkan dan harus
dilakukan evaluasi penilaian produktifitas
agar target yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
LPPM
belum
memiliki
sistem
informasi internal yang mampu memantau
dan mengevaluasi produktifitas kinerja
peneliti yang tidak melibatkan dana DIKTI.
Peneliti yang akan melakukan penelitian
hanya melapor ke LPPM dengan membawa
proposal penelitian dan data sumber dana
yang diajukan. LPPM saat ini hanya bersifat
perantara antara peneliti dengan institusi
sumber dana. LPPM tidak pernah melakukan
evaluasi
internal
terkait
kinerja
dan
produktifitas peneliti dalam melakukan
penelitian karena LPPM tidak memiliki data
tentang
sumberdaya yang
ada
pada
penelitian dan luaran penelitian yang
dihasilkan oleh peneliti. Saat penelitian telah

OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

selesai dilakukan, institusi sumber dana


akan menyerahkan dana penelitian melalui
LPPM, dan LPPM yang akan memberikan
dana tersebut kepada peneliti.
LPPM seringkali mengalami kesulitan
jika terdapat pemeriksaan dan penilaian
terhadap seluruh penelitian yang telah
dilakukan di lingkungan Universitas Andalas
karena LPPM hanya memiliki data penelitian
yang disediakan DIKTI sedangkan untuk
penelitian lain LPPM tidak memiliki sistem
yang dapat merekap dan melihat kinerja dari
peneliti. Saat DIKTI melakukan penilaian
untuk menentukan klaster penelitian di
perguruan tinggi LPPM juga mengalami
kesulitan
dalam
mengumpulkan
data
penelitian lain yang terdapat di Universitas
Andalas.
Berdasarkan kondisi sistem dan alur
sistem yang ada saat ini maka dirasa perlu
dibuat Sistem Informasi Evaluasi Kinerja
Terkait
Produktifitas
Penelitian
yang
dilakukan oleh peneliti di Universitas Andalas
2.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka dalam penelitian ini


diantaranya yaitu teori mengenai Defenisi
kinerja, penilaian kinerja, fungsi penilaian
kinerja, indikator kinerja utama,
sistem
informasi
2.1 Definisi Kinerja
Menurut Suyadi Prawirosentono (2008)
(dalam Sarita, 2012) menyatakan Kinerja
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam
rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan moral maupun
etika.
Kinerja
suatu
organisasi
sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
datangnya dari dalam organisasi ( faktor
internal ) dan dari luar organisasi (faktor
eksternal)
Penilaian
terhadap
kinerja
organisasi
merupakan
kegiatan
membandingkan
antara
hasil
yang
sebenarmya
diperoleh
dengan
yang
direncanakan.(Hassel, 2007)
Menurut Faletehan (2009) kinerja juga
dapat diartikan sebagai perbandingan antara
rencana yang diinginkan dengan hasil
konkrit yang didapatkan. Hasil kinerja dapat
dievaluasi berdasarkan standar yang telah
ditetapkan
oleh
organisasi.
Menurut
Wibisono
(2006)
evaluasi
kinerja
merupakan
penilaian
kinerja
yang

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

ISSN 2088-4842

diperbandingkan dengan rencana atau


standar-standar yang telah disepakati.
Suatu manajemen kinerja harus dimulai
dengan menetapkan tujuan dan sasaran
yaitu kinerja dalam bentuk apa dan seperti
yang bagaimana yang ingin dicapai (Ruky S,
2001)
2.2 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan suatu
tindakan
pengukuran
yang
dilakukan
terhadap berbagai aktifitas perusahaan yang
digunakan sebagai umpan balik yang akan
memberikan informasi tentang pelaksanaan
suatu rencana. Penilaian kinerja merupakan
fungsi
kunci
untuk
melaksanakan
manajemen sumberdaya manusia secara
efektif. Namun dalam banyak kondisi, fungsi
penilaian kinerja hanya dipandang sebelah
mata oleh para pengambil kebijakan dalam
organisasi sehingga organisasi tidak dapat
mengetahui hasil kinerja dalam kurun waktu
tertentu.
Menurut (Dessler 2003) penilaian
kinerja merupakan suatu cara untuk
mengevaluasi kinerja karyawan saat ini /
masa lalu yang relatif terhadap standar
prestasinya.
Penilaian
kinerja
penting
dilakukan untuk mengatur laporan kinerja
organisasi,
dan
membantu
atasan
mengetahui kinerja dari karyawannya serta
dapat
meningkatkan
produktifitas
dan
membantu dalam pengambilan keputusan
(Pocket Mentor,2009). Penilaian kinerja
dalam suatu organisasi bisa saja tidak
dilakukan, akan tetapi akan mempengaruhi
nantinya terhadap kualitas dari organisasi
tersebut karena kurangnya bahan evaluasi
untuk mengetahui seberapa besar hasil yang
mampu diperoleh oleh organisasi dan apa
yang
harus
dilakukan
agar
kualitas
organisasi bisa ditingkatkan
2.3 Fungsi Penilaian Kinerja
Manfaat pokok penilaian kinerja
menurut Mulyadi (2001), adalah mengelola
operasi organisasi secara efektif dan efisien
melalui pemotivasian karyawan secara
maksimum dan membantu pengambilan
keputusan
yang
bersangkutan
dengan
karyawan seperti promosi, pemberhentian,
dan mutasi. Fungsi dan manfaat penilaian
kinerja akan memiliki peranan penting jika
dalam suatu organisasi mulai berfikir untuk
mengevaluasi dan memperbaiki kinerja
anggotanya.
2.4 Indikator Kinerja Utama
Menurut Moeheriono (2012) Indikator
Kinerja Utama (Key Performance Indicator

PERENCANAAN TEKNIK INDUSTRI

atau KPI) merupakan indikator yang


menjelaskan apa yang harus dilakukan agar
pencapaian
kinerja
tersebut
dapat
berlangsung secara berkesinambungan
2.5 Sistem Informasi
Menurut
McLeod
(2010)
mendifinisikan sistem sebagai sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan. Sumberdaya mengalir dari elemen
output dan untuk menjamin prosesnya
berjalan dengan baik maka dihubungkan
mekanisme control. Informasi adalah data
yang telah diproses menjadi bentuk yang
memiliki arti bagi penerima dandapat berupa
fakta, suatu nilai yang bermanfaat.
Menurut
Obrien
(2006),
sistem
informasi
merupakan
kombinasi
yang
terorganisir
antara
orang,
hardware,
software, jaringan komunikasi, sumber
daya, kebijakan dan prosedur dalam
mengambil, mengubah, dan menyebarkan
informasi dalam sebuah organisasi.
Konsep Sistem Informasi Manajemen
(SIM) merupakan suatu sistem berbasis
computer yang membuat informasi tersedia
bagi
para
pengguna
yang
memiliki
kebutuhan serupa (McLeod,2010). Pengguna
dari sistem informasi biasanya terdiri atas
entitas

entitas
organisasi
formal
perusahaan
atau
sub
unit
anak
perusahaannya. Tujuan dari sistem informasi
manajemen adalah memenuhi kebutuhan
informasi umum semua komponen dalam
organisasi
perusahaan.
Semua
sistem
informasi
fungsional
dapat
dipandang
sebagai suatu sistem dari berbagai sub
sistem input, database, dan sub sistem
output.
Menurut McLeod (2010), Sistem
Informasi Manajemen didefinisikan sebagai
suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan
informasi
bagi
beberapa
pengguna dengan kebutuhan yang serupa.
Pengguna dalam sistem informasi adalah
orang atau komponen yang terkait dalam
sistem yang memiliki tujuan yang sama.
Sistem
informasi
manajemen
akan
memudahkan
setiap
elemen
dalam
organisasi
untuk
saling
berhubungan
mengirim dan menerima informasi berbasis
computer.

3.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian
ini
dilakukan
dengan
berbagai tahap, yaitu melakukan survei
pendahuluan dan studi literatur, identifikasi
masalah,merumuskan masalah, menetapkan

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

ISSN 2088-4842

OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

tujuan
penelitian,
pemilihan
metode
mengumpulkan data, perancangan sistem
informasi, dan analisis hasil penelitian,
hingga penarikan kesimpulan dan saran.
Adapun langkah-langkahnya adalah seperti
pada flowchart berikut ini:
Mulai

Teknik Pengumpulan Data


1. Data alur sistem penelitian saat ini
2. Data yang digunakan untuk merancang
aplikasi penunjang rancangan sistem
informasi
3. Data indikator evaluasi kinerja untuk
mengetahui kinerja peneliti dan produktifitas
peneliti

Perancangan Sistem
Informasi

Studi Literatur
1.Defenisi Kinerja
2.Penilaian kinerja
3. Fungsi Penilaian Kinerja
4. Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja
5. Jenis jenis Indikator Kinerja
6. Key Performance Indicator
7. Sistem Informasi

Studi Pendahuluan
Mengetahui proses bisnis dan
alur sistem penelitian saat ini di
LPPM Unand

Survei Sistem
Studi lapangan dan wawancara dengan bagian penelitian di
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
Universitas Andalas

Analisis Sistem
1. Analisis struktur organisasi
2. Analisis alur sistem penelitian pada LPPM
3. Merumuskan masalah pada alur sistem penelitian saat ini
untuk merancang usulan perbaikan sistem

Identifikasi Masalah
LPPM hanya memiliki sistem evaluasi kinerja
untuk penelitian Ditlitabmas, LPPM belum
memiliki sistem evaluasi kinerja peneliti internal
sehingga monitoringdan evaluasi ari penelitian
yang tidak melibatkan dana DIKTI
(Nonditliabmas)tidak pernah dilakukan

Perumusan Masalah
Bagaimana merancang sistem Evaluasi
kinerja internal LPPM untuk melihat
produktifitas peneliti di Universitas
Andalasyang digunakan membantu
pengambilan keputusan dan mengetahui
hasil kerja yang dicapai dalam waktu
tertentu

Tujuan
untuk menghasilkan sistem informasi
evaluasi kinerja peneliti untuk melihat
seberapa produktif penelitian yang
dilakukan di Universitas Andalas

Gambar 1.Flowchart Metodologi Penelitian


Litian

Validasi Indikator
1. Menyusun Indikator berdasarkan FGD RENSTRA
UNAND
2. Mengelompokan indikator berdasarkan data penelitian
yang ada dan menetapkan target masing masing indikator

Pengukuran Produktifitas Penelitian


1. Menentukan rumus nilai kasar pada Borang Akreditasi
2. Produktifitas Jumlah Peneliti
3. Produktifitas Jurnal Penelitian yang Dihasilkan
4. Jumlah dana yang Dibutuhkan

Perancangan Sistem
1. Rancangan Usulan Sistem
2. Business Process Diagram
3. Use Case Diagram
4. Class Diagram
5. Entity Realtionship Diagram

Perancangan Aplikasi dan


Pengujian

Aplikasi Portal Evaluasi Kinerja


Peneliti

Validasi dan
Verifikasi

Tidak

Ya
Analisis

Penutup

Selesai

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

ISSN 2088-4842

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang


dipakai menggunakan metode V model.
Menurut
Presman
(2010)
V
Model
menggunakan tahapan seperti Gambar 4.1
berikut

Gambar 4.1 V-Model


Konsep
V-Model
menggunakan
tahapan awal yaitu menganalisis kebutuhan
sistem dimulai dari requirement modelling
hingga component design dimana pada
tahap ini memodelkan kebutuhan sistem
seperti apa sistem yang akan dibuat. Tahap
memodel kan kebutuhan sistem dilakukan
menggunakan pendekatan Object Oriented
Technology (Object Oriented Approach).
Pada object oriented technology terdapat
proses Object Oriented Analysis (OOA) dan
Object Oriented Design ( OOD ). OOA
dimulai
dari
mendeskripsikan
sistem,
menganalisis sistem, dan membangun
sebuah model yang didalamnya terdapat
aliran event atau proses yang terdapat pada
sistem, serta bisa menentukan objek yang
terdapat pada sistem yang berjalan, tahapan
tersebut merupakan proses dari tahapan
requirement modelling .
Tahap
OOD
dilakukan
dengan
memodelkan hasil rancangan sistem yang
telah dibuat dimana pada tahap OOD telah
dapat dilihat desain arsitektur dari sistem
yang akan dibuat, tahap tersebut digunakan
dalam tahap architectural design dan
component
design
dalam
V
model.
Selanjutnya barulah tahap code generation

PERENCANAAN TEKNIK INDUSTRI

dimana tahap ini merancang aplikasi


penunjang jalannya sistem, dan tahap
terakhir menguji sistem dan aplikasi yang
dibuat (testing) dilakukan dengan pengujian
perangkat lunak serta verifikasi dan validasi.
4.2 Deskripsi Sistem
Sistem yang akan dirancang yaitu
sistem informasi penelitian NonDitlitabmas
serta evaluasi kinerja untuk mengetahui
seberapa besar produktifitas peneliti dalam
melakukan
penelitian
Ditlitabmas
dan
NonDitlitabmas di lingkungan Universitas
Andalas berdasarkan indikator indikator
yang terdapat dalam Rencana Strategis
Universitas
Andalas
dan
untuk
memudahkan
Lembaga
Penelitian
dan
Pengabdian
Masyarakat
dalam
merekapitulasi
hasil
penelitian
untuk
dilaporkan ke DIKTI.
Adapun
alur
sistem
penelitian
NonDitlitabmas saat ini adalah peneliti yang
akan melakukan penelitian melapor pada
bagian penelitian LPPM dengan membawa
proposal penelitian setelah itu proposal
penelitian diterima LPPM dan LPPM akan
menghubungi institusi sumber dana terkait
penelitian yang akan dilakukan. Jika institusi
sumber dana menerima proposal penelitian
berarti institusi tersebut bersedia membiayai
penelitian yang akan dilakukan.
Setelah itu LPPM tidak melakukan
koordinasi lagi dengan peneliti, hanya jika
penelitian telah selesai dilakukan peneliti
akan menerima dana penelitian dari institusi
sumber dana melalui LPPM. Laporan
penelitian akan diberikan peneliti pada LPPM
untuk dilaporkan pada Dikti.
Adapun alur sistem yang akan
dirancang
adalah Peneliti
yang
akan
melakukan penelitian melapor kepada LPPM
dengan membawa proposal penelitian dan
data tim peneliti. Setelah itu, LPPM akan
melakukan
kordinasi
dengan
institusi
penyedia sumber dana
terkait dengan
penelitian yang akan dilakukan. Jika institusi
sumber dana menyetujui dan bersedia untuk
membiayai penelitian maka penelitian bisa
dilakukan. Jika institusi sumber dana tidak
bersedia maka peneliti harus merevisi
proposal dan menentukan institusi sumber
dana lain. Sebelum melakukan penelitian
peneliti harus melakukan kontrak kerjasama
dengan LPPM. Setelah itu LPPM akan
memberikan username dan password untuk
mengakses portal evaluasi kinerja peneliti
untuk melihat kemajuan penelitian. Selama
penelitian, Peneliti wajib menginputkan data
kemajuan penelitian berupa sumber daya

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

ISSN 2088-4842

yang digunakan staf yang dilibatkan ke


portal evaluasi kinerja dan produktifitas
peneliti.
LPPM
akan
melakukan
evaluasi
terhadap penelitian yang dilakukan dengan
cara mengakses portal dan melihat data
kemajuan penelitian. Peneliti juga akan
melakukan konfirmasi pada institusi sumber
dana jika penelitian telah selesai dilakukan.
Jika institusi sumber dana meminta data
penelitian dan luaran penelitian maka LPPM
akan
memberikan
data
yang
telah
diinputkan oleh peneliti ke Institusi sumber
Dana. Jika Institusi sumber dana telah
mengevaluasi maka dana penelitian akan
dikirimkan ke LPPM. Jika data penelitian
tidak memiliki progres dan peneliti tidak
menginputkan data penelitian kedalam
sistem maka dana penelitian tidak bisa
didapat. Untuk penelitian Ditlitabmas divisi
penelitian LPPM akan mengeksport data
penelitian di SIM-LITABMAS DIKTI untuk di
import kedalam portal agar penilaian kinerja
berdasarkan Renstra Unand dapat dilakukan
secara lengkap. Alur sistem digambarkan
dalam business process
Sedangkan untuk gambaran proses
sistem bisa dilihat pada konteks diagram
dimana
konteks
diagram
merupakan
diagram yang menggambarkan kondisi
sistem yang ada baik input maupun output
serta menyertakan terminator yang terlibat
dalam penggunaan sistem. Adapun konteks
diagram sistem dapat dilihat pada Gambar
4.2
Peneliti

Divisi Penelitian LPPM

Data Sumber Daya Penelitian

Informasi Data Sumber Daya Penelitian

Informasi Sumber Daya Penelitian

Target Indikator pengukuran produktifitas

Sistem Informasi
Evaluasi Kinerja
Penelitian

Data Dosen Peneliti


Data Luaran Penelitian
Informasi Luaran Penelitian

OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

jalannya sistem. Setelah actor telah dapat di


identifikasi, maka dirancanglah sebuah use
case yang menggambarkan interaksi antara
actor dan sistem yang kita rancang.

Gambar 4.3 Use case Diagram Sistem


Informasi Evaluasi Kinerja Peneliti
4.4

Class Diagram
Tahap
selanjutnya
dalam
perancangan
model
sistem
adalah
pembuatan
class
diagram.
Setelah
pengidentifikasian class, akan diperoleh
class-class beserta atribut dan metode yang
dimilikinya.
Pembuatan
class
diagram
dilakukan
dengan
menghubungkan
keterkaitan yang terjadi antar class.
Hubungan
ini
dinamakan
association.
Gambar 4.4 class diagram sistem penilaian
evaluasi kinerja peneliti.

Informasi Dosen Peneliti


Informasi Luaran Penelitian
Capaian Masing masing indikator

Informasi Jumlah Dosen Peneliti

Ketua LPPM

Laporan Hasil Luaran Penelitian

Laporan Sumber Daya Penelitian

Laporan Hasil Luaran Penelitian

Institusi Sumber Dana

Laporan Produktifitas Penelitian

Gambar 4.2 Kontek Diagram


4.3
Identifikasi
Actor
dan
Perancangan Use Case
Actor
merupakan
peran
yang
dimainkan oleh orang, proses, atau sesuatu
yang berhubungan dan berinteraksi dengan
sistem, subsistem, atau class. Actor memiliki
karakteristik memiliki interaksi
dalam
sebuah sistem, dengan arti kata actor yang
memiliki andil menentukan arah dan
Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

ISSN 2088-4842

PERENCANAAN TEKNIK INDUSTRI

4.5
Deployment Diagram
Deployment diagram adalah gambaran
proses-proses berbeda pada suatu sistem
yang berjalan dan bagaimana relasi di
dalamnya. Hal inilah yang mempermudah
user dalam pemakaian sistem yang telah
dibuat. Misalnya untuk mendeskripsikan
sebuah situs web, deployment diagram
menunjukkan komponen perangkat keras
("node") apa yang digunakan (misalnya,
web server, server aplikasi, dan database
server),
komponen
perangkat
lunak
("artefak") apa yang berjalan pada setiap
node (misalnya, aplikasi web, database),
dan bagaimana bagian-bagian yang berbeda
terhubung (misalnya JDBC, REST, RMI).
Gambar 4.5 menunjukan deployment
diagram dari sistem yang akan dirancang.

Gambar 4.6 Entity Relationship


Diagram
5

ANALISIS

5.1

Gambar 4.35 Deployment Diagram


Entity Relationship Diagram
Entitiy
relationship
diagram
didapatkan dari hubungan pada entitasentitas yang ada pada class diagram. Data
objek atau entitas dinyatakan sebagai suatu
kumpulan dari relasi tabel atau relationship.
Relasi merupakan tabel dua dimensi dari
data yang memiliki nama, dimana setiap
relasi mengandung suatu kumpulan dari
nama kolom dan baris yang memiliki isi
yang berbeda. Relasi yang terstruktur
dengan baik merupkan suatu hubungan
yang mengandung jumlah minimum dari
redudansi dan memungkinkan pemakai
untuk
memasukkan,
mengubah
dan
menghapus
baris
tanpa
error
atau
inkonsistensi data.
Enitity relationship diagram pada
perancangan sistem evaluasi kinerja peneliti
dapat secara langsung di generate dari
rancangan
class
diagram
yang
telah
dinormalisasi. Atribut yang dijadikan atribut
database persis sama dengan yang dimiliki
class diagram karena masing-masing calon
tabel
telah
dalam
keadaan
normal.
Rancangan enitity relationship diagram
dapat lebih jelas dilihat pada Gambar 4.6
4.6

Analisis Sistem Informasi Aktual


Perancangan
sistem
merupakan
perancangan yang dilakukan berdasarkan
sistem yang sudah ada saat ini. Sistem yang
ada saat ini dianalisis dan diketahui
permasalahan dan kekurangan yang ada
pada sistem untuk dilakukan perbaikan
terhadap kekurangan yang ada pada sistem
saat ini agar sistem yang digunakan lebih
baik lagi. Alur sistem yang diamati dalam
penelitian adalah alur sistem penelitian.
LPPM memiliki dua alur penelitian yaitu alur
penelitian yang melibatkan dana Dikti (Dana
Ditlitabmas) dan alur penelitian yang tidak
melibatkan
dana
Dikti
(Dana
NonDitlitabmas). Alur penelitian Ditlitabmas
saat ini telah berjalan dengan baik dengan
dilakukannya monitoring penelitian internal
dari LPPM untuk melihat progress penelitian
serta monitoring eksternal dari Dikti.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti juga
menandatangani kontrak penelitian terlebih
dahulu agar penelitian yang dilakukan
memiliki pertanggung jawaban dengan
LPPM.
Sistem informasi Ditlitabmas saat ini
juga
ditunjang dengan aplikasi penilaian
kinerja Ditlitabmas. LPPM bisa memantau
jumlah penelitian Ditlitabmas yang dilakukan
dengan melihat rekapitulasi hasil penelitian
pada aplikasi Simlitabmas, hanya saja akses
untuk input data penelitian masih terbatas
karena tidak semua peneliti bisa mengakses
aplikasi dikarenakan Dikti belum mau

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

ISSN 2088-4842

memberikan id untuk peneliti hanya untuk


operator LPPM. Adapun kekurangan yang
terdapat pada sistem penelitian Ditlitabmas
adalah
LPPM
tidak
bisa
mengukur
produktifitas penelitian berdasarkan rencana
strategis (Renstra) Universitas Andalas
padahal
Renstra
Universitas
Andalas
merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk melihat seberapa produktif
penelitian yang dilakukan di Universitas
Andalas serta dapat digunakan untuk
menyusun strategi peningkatan kualitas
penelitian di Universitas Andalas.
Penelitian
NonDitlitabmas
merupakan penelitian yang tidak melibatkan
dana Dikti. Dana penelitian berasal dari
Institusi sumber dana lain seperti LIPI dan
pihak sumber dana lainnya. Saat ini alur
penelitian NonDitlitabmas yang terdapat di
LPPM Universitas Andalas masih kurang
jelas, tidak terdapatnya alur koordinasi yang
jelas antara divisi penelitian LPPM dengan
peneliti yang akan melakukan penelitian.
LPPM saat ini hanya sebagai perantara
antara peneliti dan institusi sumber dana.
LPPM tidak melakukan evaluasi terhadap
penelitian yang dilakukan karena tidak
adanya alur sistem penelitian yang jelas.
Sebelum peneliti melakukan penelitian,
peneliti menandatangani surat kontrak
dengan LPPM dengan membawa proposal
penelitian,
setelah
itu
LPPM
akan
melaporkan penelitian kepada institusi
sumber dana, jika institusi sumber dana
bersedia maka penelitian akan didanai oleh
institusi sumber dana tersebut.
LPPM
tidak
pernah
melakukan
monitoring
terhadap
penelitian
yang
dilakukan, data data penelitian yang
dilakukan juga tidak dimiliki oleh LPPM
hanya proposal penelitian yang dimiliki
LPPM. Saat dilakukan audit dan laporan
penelitian oleh DIKTI, untuk menentukan
kategori klaster penelitian, LPPM mengalami
kesulitan
dalam
mengumpulkan
hasil
penelitian yang telah dilakukan yang
berakibat
tidak
maksimalnya
laporan
penelitian yang diberikan. LPPM juga tidak
bisa mengukur produktifitas penelitian
berdasarkan Rencana Strategis (Renstra)
Universitas Andalas karena LPPM tidak
memiliki data penelitian, dan sulitnya dalam
mengolah data penelitian untuk diukur
berdasarkan Indikator di Rencana Strategis
Universitas Andalas.

OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

5.2 Analisis Sistem Informasi Usulan


Sistem
informasi
dirancang
berdasarkan kekurangan yang terdapat pada
sistem saat ini dimana alur koordinasi lebih
diperjelas,
melakukan
monitoring
dan
evaluasi terhadap penelitian yang dilakukan,
laporan hasil penelitian yang jelas kepada
institusi sumber dana dan laporan hasil
penelitian pada Dikti untuk penilaian klaster
penelitian Universitas. Sistem informasi yang
dirancang ditunjang dengan adanya aplikasi
evaluasi kinerja peneliti, dan penilaian
terhadap
produktifitas
penelitian
yang
dilakukan. Pada rancangan sistem informasi
seperti yang ditunjukan dalam business
process diagram dapat dilihat bahwa alur
penelitian telah dibuat lebih jelas dari
sebelumnya. Adanya koordinasi yang baik
antara LPPM dengan institusi sumber dana
akan memudahkan institusi sumber dana
dalam melihat kemajuan penelitian dan hasil
penelitian.
LPPM juga bisa melakukan evaluasi
dan monitoring penelitian melalui aplikasi
penunjang jalannya sistem yang akan
memperlihatkan sumber daya penelitian
yang digunakan serta luaran penelitian yang
dihasilkan karena pada saat penelitian,
peneliti harus menginputkan data penelitian
dan luaaran poenelitian yang dihasilkan
pada aplikasi. LPPM juga mudah untuk
mengumpulkan luaran penelitian yang telah
dihasilkan
karena
peneliti
telah
menginputkan
data
luaran
penelitian
sebelumnya pada aplikasi, sehingga LPPM
tidak perlu mengumpulkan kembali hasil
penelitian ketika dilakukan audit atau
penilaian dari Dikti. Sistem informasi yang
dirancang juga memudahkan LPPM dalam
melihat produktifitas penelitian berdasarkan
indikator rencana strategis Universitas
Andalas karena data penelitian telah ada,
data penelitian yang digunakan untuk
penilaian produktifitas adalah data penelitian
Ditlitabmas
dan
dta
penelitian
NonDitlitabmas.
Data penelitian Ditlitabmas didapat
dengan cara eksport data penelitian dari
Simlitabmas dalam bentuk excel untuk di
import kedalam aplikasi penunjang sistem
informasi. Dengan adanya informasi dan
data
penelitian
yang
didapat
dari
Simlitabmas maka penilaian produktifitas
berdasarkan rencana strategis Universitas
Andalas bisa dilakukan secara kumulatif
berdasarkan rekapitulasi data penelitian
Ditlitabmas dan Nonditlitabmas. LPPM juga
akan dimudahkan dalam menyusun strategi

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

ISSN 2088-4842

peningkatan kualitas penelitian selanjutnya


berdasarkan hasil yang ditampilkan dari
indikator rencana strategis tersebut. Adapun
perbaikan yang terdapat pada rancangan
sistem usulan ditunjukkan pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Perbandingan antara sistem
penelitian lama dan rancangan
usulan sistem penelitian baru

Aktifitas

Sistem Penelitian Lama

Rancangan Sistem Penelitian Usulan


Kontrak Penelitian
Pendaftaran Penelitian
Kontrak Penelitian
Memberikan id untuk mengakses portal
penelitian
Adanya laporan evaluasi kemajuan
Koordinasi dengan Institusi Sumber
Hanya pada saat penelitian akan dilakukan
penelitian
Dana (NonDitlitabmas)
Adanya laporan Seluruh Penelitian
Evaluasi Data Penelitian
Mengakses portal penelitian untuk
Tidak Pernah dilakukan selama penelitian
(NonDitlitabmas)
dievaluasi data penelitian
Peneliti hanya mengakses portal
Pengumpulan Data Penelitian Menginstruksikan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian penelitian dan menginputkan data
penelitian
hanya mengakses portal penelitian dan
Merekap ulang data penelitian yang telah dikumpulkan dalam
Merekap Data Penelitian
export data penelitian yang telah
bentuk excel
diinputkan peneliti
Melihat Produktifitas Penelitian per
Tidak Pernah dilakukan
Tahun

Mengakses portal penelitian untuk


melihat indikator capaian strategis dan
membandingkan dengan target yang
ditetapkan

Mendownload dari Simlitabmas oleh operator LPPM untuk


Mengambil luaran penelitian berupa
Memberikan akses ke portal penelitian
diberikan, atau memberikan luaran penelitian yang
jurnal Penelitian
dan mendownload jurnal penelitian
dikumpulkan peneliti untuk penelitian NonDitlitabmas
5.3

Analisis Model dan Database


Pengembangan
sistem
informasi
menggunakan pendekatan object oriented
karena menganalisis proses bisnis dan
perancangan sistem informasi yang efektif
terhadap suatu proses bisnis. Object
Oriented Analysis and Design (OOA&D)
adalah cara untuk menentukan semua
object yang berinteraksi dengan sistem
untuk
menyelesaikan
tugas
dan
memperbaiki
definisi
object
tersebut
sehingga dapat diimplementasikan dalam
penggambaran khusus.
Dalam menggunakan pendekatan
object oriented terdapat tahapan object
oriented analysis, object oriented design,
dan object oriented programming. Pada
dasarnya hubungan antara object oriented
programming, object oriented desain dan

PERENCANAAN TEKNIK INDUSTRI

object oriented analysis adalah object


oriented analysis menghasilkan model untuk
mengetahui darimana kita memulai object
oriented design, dan hasil dari object
oriented
design
digunakan
untuk
mengimplementasikan sistem menggunakan
metoda object oriented programming.
Perancangan
model
sistem
menggunakan metode unified modelling
languange (UML) dengan bantuan aplikasi
Visual Paradigm untuk memudahkan dalam
membuat diagram UML. Tahapan dalam
merancang model yaitu dengan membuat
business process diagram terlebih dahulu,
business process diagram akan memberikan
kemudahan dalam melihat sistem yang
dirancang, dan aliran informasi yang
terdapat pada sistem. Berdasarkan business
process yang dirancang dapat dilihat aliran
informasi antara divisi penelitian LPPM
dengan peneliti, institusi sumber dana, dan
ketua LPPM serta informasi apa yang
mengalir antara satu aktor ke aktor lainnya
dalam sistem untuk selanjutnya digunakan
dalam merancang use cae diagram.
Use case merupakan kegiatankegiatan / fungsionalitas yang dapat
ilakukan oleh aktor dalam suatu sistem. Use
case diagram dibuat untuk menggambarkan
interaksi antara aktor dengan sistem, apa
saja yang dapat dilakukan oleh aktor di
dalam sistem dan syarat-syarat yang harus
dilakukan sebelum aktor berinteraksi dengan
suatu use case. Aktor adalah orang yang
berinteraksi dengan sistem yang dirancang.
Aktor yang terdapat dalam sistem yang
dirancang adalah divisi penelitian LPPM,
ketua LPPM, peneliti, dan institusi sumber
dana yang terlibat. Adapun use case yang
terdapat dalam rancangan sistem adalah
login yang dilakukan oleh divisi penelitian
LPPM, peneliti, dan ketua LPPM., login
dilakukan sebelum aktor berhubungan
dengan sistem. Selanjutnya yaitu use case
membuatkan username dan password untuk
mengakses aplikasi yang dilakukan oleh
divisi penelitian LPPM dalam mendaftarkan
peneliti yang digunakan agar peneliti dapat
dengan mudah menginput data penelitian
dan luaran penelitian. Selanjunya yaitu use
case mereview dan melihat data kemajuan
penelitian yang dilakukan oleh divisi
penelitian LPPM, dalam hal ini divisi
penelitian LPPM harus login terlebih dahulu
agar bisa melihat data kemajuan penelitian.
Use case mengevaluasi seluruh data
penelitian dan luaran penelitian dilakukan
oleh divisi penelitian LPPM, dalam hal ini
divisi penelitian LPPM akan melihat seluruh
sumber daya penelitian dan luaran penelitian
yang
dihasilkan
oleh
peneliti
untuk

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

ISSN 2088-4842

dilaporkan kepada institusi sumber dana.


Use case lainnya yang dilakukan oleh divisi
penelitian LPPM adalah melihat produktifitas
penelitian, use case ini juga dilakukan oleh
ketua LPPM untuk melihat produktifitas
penelitian berdasarkan rencana strategis
Universitas Andalas.
Use case yang dilakukan oleh
peneliti adalah menginputkan data kemajuan
penelitian dan menginputkan data sumber
daya dan luaran penelitian yang dihasilkan
untuk dievaluasi oleh divisi penelitian LPPM.
Selanjutnya
yaitu
merancang
activity
diagram yang memperlihatkan secara lebih
detail alur aktifitas yang terdapat pada
sistem.
Selanjutnya
yaitu
merancang
sequence diagram dimana sequence diagram
menggambarkan interaksi antara aktor
dengan sistem secara detail. Tahapan
selanjutnya yaitu merancang class diagram,
class diagram dibuat berdasarkan hasil
pengidentifikasian class melalui proses
pencarian kata benda atau noun phrase
pada bisnis process diagram dan use case
diagram.
Seluruh kata benda yang diperoleh
akan dinamakan sebagai calon class.
Penentuan class yang akan dipakai dilihat
berdasarkan atribut dan metode yang
dimiliki oleh masing-masing calon class.
Dalam penentuan class ini digunakan
normalisasi agar hasil class yang diperoleh
lebih baik yang ditandai tidak adanya atribut
ganda antar class, dan memiliki primary key
sebagai penanda suatu class. Dengan
metode ini, juga sangat membantu dalam
menterjemahkan class diagram menjadi
entity
relationship
diagram
serta
perancangan database nantinya. Hal ini
dikarenakan
pada
normalisasi
telah
diperoleh
atribut-atribut
yang
dapat
langsung dipakai sebagai entitas-entitas
pada perancangan database.
Tahap perancangan database dilihat
dari class diagram yang telah dirancang
sebelumnya.
Setelah
class
diagram
dirancang dilihat entity relationship diagram
untuk memperlihatkan hubungan antar class
serta hubungan primary key dalam satu
class dan foreign key pada class lain. Setiap
class memiliki satu primary key yang
menjadi pembeda objek yang terdapat pada
class, pada class bisa terdapat lebih dari
satu foreign key dimana foreign key
merupakan primary key yang terdapat pada
class lain.

OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

5.4
Analisis Kelebihan dan
Kekurangan Sistem
Berdasarkan
hasil
perancangan
aplikasi, sistem informasi evaluasi dan
penilaian produktifitas penelitian memiliki
beberapa kelebihan antara lain :
1. Aliran informasi jelas
Form-form yang terdapat pada
aplikasi sistem dibuat berdasarkan aktifitas
yang
dilakukan
oleh
masing-masing
pengguna.
Seperti
pada
perancangan
business process diagram
dan use case
diagram, informasi yang mengalir dari satu
pengguna ke pengguna lain terjadi sesuai
dengan kebutuhan informasi oleh pengguna
tersebut dan informasi tersebut dapat
diketahui asalnya dengan melihat kegunaan
dari informasi tersebut.
2. Interface yang User Friendly
Tampilan
rancangan
sistem
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
terhadap sistem, dirancang supaya menjadi
menarik dan pengguna dapat dengan mudah
memahami bagaimana penggunaan sistem
sesuai dengan kegiatan masing-masing
pengguna
3. Mampu mengelola hasil penilaian
produktifitas
Pengelolaaan hasil penilaian kinerja
dilakukan tanpa campur tangan pengguna
untuk melakukan perhitungan. Pengguna
hanya
berperan
dalam
memasukkan
informasi-informasi yang dibutuhkan dan
sistem akan mengelola penilaian kinerja
dan menghitung produktifitas penelitian
sesuai
dengan
indikator
yang
telah
ditentukan.
4. Keamanan Data
Sistem ini memiliki hak akses yang
berbeda-beda oleh setiap pengguna dalam
mengelola
informasi.
Masing
masing
pengguna memiliki hak akses berbeda beda
dalam mengelola informasi. Peneliti hanya
memiliki hak akses untuk input data
sedangkan divisi penelitian LPPM dan ketua
LPPM memiliki hak akses untuk melihat hasil
produktifitas berdasarkan indikator dan
mengelola indikator produktifitas
Sedangkan kekurangan dari sistem
yang dirancang adalah masih terbatasnya
pada sistem penelitian belum sampai
mengolah data pengabdian masyarakat.
Sistem
yang
dirancng
juga
memiliki
kekurangan belum mampu melakukan
koneksi dengan DIKTI hanya dalam lingkup
Universitas Andalas.

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

10

ISSN 2088-4842

5.5
Analisis Hasil Verifikasi
dan Validasi Perangkat Lunak
Verifikasi merupakan pengecekan /
pengetesan entitas, termasuk software,
untuk pemenuhan dan konsistensi dengan
melakukan
evaluasi
hasil
terhadap
kebutuhan
yang
telah
ditetapkan.
Sedangkan validasi digunakan untuk melihat
kebenaran sistem, apakah proses yang telah
ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang
sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh
pengguna. Verifikasi merupakan kumpulan
aktifitas yg menjamin penerapan perangkat
lunak benar-benar sesuai dgn fungsinya
sedangkan validasi merupakan kumpulan
aktivitas yang berbeda yang memastikan
bahwa perangkat lunak yang dibangun dapat
memenuhi keperluan pelanggan
Verifikasi dan validasi dilakukan
dengan uji coba langsung oleh pengguna
sistem yaitu divisi penelitian LPPM dan dosen
peneliti. Verifikasi sistem dilakukan dengan
meminta user mengisi form verifikasi yang
berisi hubungan antara proses bisnis yang
terdapat dalam alur sistem yang dirancang
dengan modul modul yang terdapat pada
program, hasilnya untuk memastikan bahwa
proses bisnis dan kebutuhan sistem telah
terpenuhi oleh aplikasi yang dirancang.
Sedangkan untuk validasi aplikasi dilakukan
dengan meminta user mengisi form validasi
yang berisi kebutuhan user / kebutuhan
sistem dan hubungannya dengan interfac
yang ditampilkan program serta input dan
output yang diperlihatkan aplikasi apakah
telah bisa memenuhi kebutuhan user atau
sesuai dengan keinginan user.
Hasil
verifikasi
dan
validasi
perangkat lunak menunjukan bahwa hasil
verifikasi telah sesuai dengan kebutuhan
sistem ,dan sesuai dengan rancangan sistem
sehingga aplikasi bisa memudahkan sistem
yang dirancang berjalan. Sedangkan hasil
validasi didapat hasil bahwa hasil validasi
juga telah sesuai dengan apa yang
dibutuhkan user atau pengguna. Hanya saja
pada aplikasi belum
6

PENUTUP

6.1

Kesimpulan

Setelah dilakukan perancangan dan


pembuatan aplikasi penilaian produktifitas
dan evaluasi penelitian, kesimpulan yang
dapat diambil adalah telah dihasilkan sebuah
rancangan sistem informasi evaluasi kinerja
terkait produktifitas penelitian di Universitas
Andalas. Sistem informasi ini bertujuan
untuk memudahkan alur sistem penelitian di
LPPM khususnya penelitian NonDitlitabmas
serta memudahkan untuk melihat dan

PERENCANAAN TEKNIK INDUSTRI

mengukur produktifitas penelitian yang


dilakukan di lingkungan Universitas Andalas.
Sistem informasi yang dirancang telah
didukung
dengan
aplikasi
penunjang
jalannya
sistem
untuk
memudahkan
pengguna sistem dalam menjalankan dan
mengimplementasikan sistem. Akan tetapi
sistem yang dirancang hanya terbatas pada
penilaian
penelitian
belum
mencakup
pengabdian.
Pengembangan
sistem
yang
dilakukan terhadap sistem saat ini adalah
untuk mengoptimalkan penelitian yang
terdapat di Universitas andalas dengan
rancangan sistem yang diusulkan sebagai
bahan
untuk
mengembangkan
sistem
diharapkan seluruh penelitian yang terdapat
di
Universitas
Andalas
akan
lebih
terkordinasi dengan LPPM sehingga data
penelitian yang dimiliki LPPM tidak hanya
data penelitian Ditlitabmas saja, selain itu
pengembangan
sistem
juga
akan
memudahkan divisi penelitian LPPM dalam
menjalankan tugasnya karena ditunjang
dengan aplikasi yang akan memudahkan
dalam jalannya sistem. Selain itu aplikasi
juga bisa menyajikan grafik produktifitas
penelitian dalam bentuk capaian sasaran
strategis Universitas Andalas sehingga
memudahkan LPPM dalam melihat seberapa
besar produktifitas penelitian yang terdapat
di Universitas Andalas dalam jangka waktu
tertentu.
Secara
keseluruhan,
aplikasi
/
perangkat lunak penunjang sistem ini telah
melalui tahap verifikasi dan dan validasi.
Tahap verifikasi menggunakan metode
whitebox.
Sedangkan
untuk
validasi
menggunakan
blackbox
Validasi
dan
verifikasi ini dilakukan agar nantinya tidak
terjadi
kesalahan
dalam
penggunaan
perangkat lunak ini. Karena apabila sebuah
sistem telah melalui tahap validasi dan
verifikasi ini, maka sistem telah dinyatakan
valid dan terverifikasi untuk digunakan pada
sistem
nyata.
Verifikasi
dan
validasi
dilakukan langsung dengan pengguna sistem
yaitu divisi penelitian LPPM dengan mengisi
form verifikasi dan validasi dan mencocokan
pada saat pengguna sistem menjalankan
aplikasi.
Hasil
verifikasi
dan
validasi
didapatkan bahwa aplikasi telah sesuai
dengan rancangan sistem dan sesuai dengan
kebutuhan user
6.2

Saran

Perancangan sistem evaluasi kinerja


terkait produktifitas penelitian ini masih
memiliki potensi yang sangat besar untuk
pengembangannya. Untuk itu terdapat

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

11

ISSN 2088-4842

beberapa hal yang dapat menjadi saran


pengembangan perancangan ini :
1. Sistem
yang
dirancang
sebaiknya bisa menggabungkan
data penelitian dengan data
pengabdian karena LPPM tidak
hanya terbatas pada penelitian
tapi juga pengabdian.
2. Penilaian
produktifitas
bisa
menggunakan
indikator

indikator tambahan lain agar


penilaian bisa dilakukan dengan
lebih detail.
3. Output
aplikasi
penunjang
sistem yang dirancang bisa
menampilkan data pengabdian,
produktifitas pengabdian yang
dilakukan
di
lingkungan
Universitas Andalas.
DAFTAR PUSTAKA
Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Konsep
Tri Dharma Perguruan Tinggi Pasal
20 Ayat 2. Jakarta : Kemendikbud.
Dewi, Sarita. 2012. Pengaruh Pengendalian
Internal dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan SPBU
Yogyakarta (studi kasus pada spbu
anak cabang perusahaan rb.group
).Yogyakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta

OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama


(IKU): Perencanaan, Aplikasi, dan
Pengembangan.
Jakarta:
Rajawali
Pers.
Parmenter, David. 2010. Mengembangkan,
Mengimplementasikan, dan
Menggunakan
Key
Performance
Indicators. Jakarta: PT Mitra Kerjaya
Indonesia
Obrien,
James
2006.
Management
Information
System.
New
York:
Mc.Graw Hill/Irwin
McLeod,
J.R.2010.
Sistem
Informasi
Manajemen. Ed. 10. Jakarta : PT. Salemba
Empat
Grady Booch. 2004 The Unified Modeling
Language Refrence Manual, Second
Edition.Addisaon-Wesley
Nugroho,
Adi.
2009.
Analisis
dan
Perancangan Sistem Informasi dengan
Metodologi
Berorientasi
Objek.
Bandung : Informatika
Jogiyanto.
2005.
Sistem
Teknologi
Informasi.
Yogyakarta.
Andi
Yogyakarta.
Sri Dharwiyanti. 2003. Pengantar Unified
Modelling Language(UML). Jakarta : Ilmu
Komputer.com
Rogers,
Pressman
2010.
Software
Engineering. New York: Mc.Graw Hill

Falethan, Ainun Falestein. 2009. Manajemen


Kinerja. Surabaya : IAIN Sunan Ampel
Surabaya.
Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen
Kinerja: Konsep, Desain, dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
. Jakarta: Erlangga
Ruky, Ahmad. 2001. Sistem Manajemen
Kinerja(Performance
Management
system). Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama
Dessler, Gary. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Indeks
Ghorpade, J. & Chen, M.M. 1995. Creating
quality-driven performance appraisal
system. Academy of Management
Executive
Pocket
Mentor.
2009.
Performance
Appraisal. USA. Harvard Business
School Publishing Coorporation.
Werther, William B. & Keith Davis. 1996.
Human
Resources
And
Personal
Management. International Edition.
USA: McGraw-Hiil, Inc.
Mulyadi.
2001.
Akutansi
Manajemen:
Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. (Ed. 3).
Jakarta: Salemba Empat
Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Meode Balanced Scorecard (Studi Kasus : PT P&P Lembah Karet) (Rio
Triyandra et al.)

12

You might also like