Professional Documents
Culture Documents
Anti Bisa Ular (Abu)
Anti Bisa Ular (Abu)
Producer
Indonesia
Bio Farma
Jl. Pasteur 28
Bandung 40161
Tel:+62-22-203-3755, Fax:+62-22-204-1306
Nr
Indication
Name of animal
Taxonomy
Type of
antibody
Reference
1.
Bungarus fasciatus
Species
specific
[A], [B]
2.
Calloselasma
rhodostoma
Species
specific
[A], [B]
3.
Naja sputatrix
Species
specific
[A], [B]
Malayan pitviper
(Calloselasma rhodostoma)
Keracunan lokal
Nyeri hebat yang tidak sebanding dengan besar luka, bengkak, eritema, petekie,
ekimosis, bula, memar sampai tanda nekrosis jaringan
Bengkak pada lebih dari separuh anggota tubuh yang digigit ular dalam waktu 48
jam setelah digigit (tanpa dipasang torniket). Bengkak setelah gigitan pada jari.
Bengkak yang terjadi dengan cepat (contohnya : bengkak sudah melampaui
pergelangan tangan atau kaki dalam beberapa jam setelah digigit ular pada tangan
atau kaki).
Adanya pembesaran limphonodi disekitar anggota tubuh yang digigit ular.
Luka dicuci dengan air bersih atau dengan larutan kalium permanganat untuk
menghilangkan atau menetralisir bisa ular yang belum terabsorbsi
Untuk efek lokal dianjurkan imobilisasi menggunakan perban katun elastis yang
dibalutkan kuat di sekeliling bagian tubuh yang tergigit
Reaksi anafilaktik; jarang terjadi, tetapi bila ada timbulnya dapat segera atau
dalam waktu beberapa jam sesudah suntikan.
Serum sickness; dapat timbul 7-10 hari setelah suntikan berupa demam, gatalgatal, eksantema, sesak napas dan gejala alergi lainnya.
Demam disertai menggigil yang biasanya timbul setelah pemberian serum secara
intravena.
Rasa nyeri pada tempat suntikan; yang biasanya timbul pada penyuntikan serum
dalam jumlah besar. Reaksi ini biasanya terjadi dalam 24 jam.