Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 23

PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH

PUSKESMAS RAWAT INAP


SUNGAI PINYUH
Jl. Raya Seliung No. 13 Telp. (0561) 652006 Kode Pos 78353
Kecamatan Sungai Pinyuh
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS

I. ANAMNESA

1.Menanyakan dan mencatat identitas penderita meliputi

Nama
:

Umur
:

Alamat
:

Pekerjaan :
2. Menanyakan dan mencatat riwayat kesehatan
Jantung
Kencing manis
Darah tinggi
Kehamilan (pada wanita)
Kebiasaan individu
Alergi
Komplikasi yang pernah dialami pada riwayat
pengobatan lalu
Asma
TBC(paru)
HIV /AIDS
3. Keluhan utama
Kapan dirasakan
Sifat (sedang,akut,kronis )
Tempat (lokal,menyebar )
Sudah diobati/belum

PEMERIKSAAN

.Menjelaskan kepada pasien dan pengantar bahwa


akan dilakukan pemeriksaan
Rongga mulut gengan tujuan untuk mengetahui
kelainan gigi
Minta ijin penderita/pengantar untuk dilakukan
pemeriksaan
Menjaga privasi pasien dengan menutup korden
dan tidak ada rang lain dalam
ruangan kecuali paramedis yang membantu.
Menginformasikan pada pasien/pengantar bahwa
akn memakai masker
Dengan benar yang menutupi hidung dan mulut.
Mencuci tangan dengan sabun sebelum melakukan
pemeriksaan dan memakai sarung tangan .
Mempersilahkan penderita duduk pada kursi gigi
kemudian mengatur posisi kursi gigi senyaman
mungkin bagi penderita maupun pemeriksa.
Menanyakan kepada penderita apakah posisi sudah
nyaman, bila belum mengatur kembali posisi
sampai penderita merasa nyaman.
Mempersilahkan penderita untuk berkumur 2 kali.

PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL.

Melihat pipi dan bibir apakah ada


pembengkaan bentuknya simetris atau tidak, apakah
ada celah bibir.

Bila ada pembengkaan pipi, meraba pipi


memakai empat jari dengan menekan pipi secara
lembut untuk merasakan adanya benjolan/
pembengkaan dan menilai apakah keras, lunak, ada
fluktuasi atau tidak.

Bila ada pembengkaan bibir, memeriksa bibir


bawah dengan menarik bibir bawah kearah bawah
dan memeriksa bibir atas dengan menariknya ke atas
untuk melihat apakah ada perubahan warna,
benjolan, pembengkaan. Menekan dengan lembut
bibir untuk merasakan apakah keras, lunak atau ada
fluktuasi.

Memeriksa kelenjar getah bening di bawah


rahang bawah dengan cara meraba menggunakan jari
telunjuk dan jari tengah menekan dengan lembut
menyusuri dari belakang telinga ke submandibula
sampai arah depan/dagu untuk menemukan adanya
pembesaran kelenjar getah bening.
PEMERIKSAAN INTRA ORAL.
Inspeksi.
o Meminta pasien membuka mulut selebar
mungkin.
o Melihat menggunakan kaca mulut yang
dipegang dengan tangan kiri/kanan ke
seluruh permukaan gigi apakah keadaannya
bersih / kotor, adakah gigi lubang (karies),
warna, bentuk, gigi permanen sudah tumbuh
atau belum dan letak gigi.
o Melihat apakah ada gusi bengkak, gusi

bernanah, kemerahan dan berdarah.


o Melihat apakah ada kelainan pada mukosa
pipi dan lidah, bercak putih, bercak merah,
warna merah kebiruan, radang dan ulcus.
o Melihat apakah ada kelainan celah pada
palatum/langit-langit mulut, tumor eksostosis.
o Melihat dasar mulut apakah ada bengkak, lesi
, ulcus
o Melihat adanya perubahan warna gigi
menjadi kehitaman.
Palpasi.
o Merasakan apakah ada gigi goyang dengan
cara menjepitkan pinset pada bagian
mahkota gigi kemudian menggoyangkan gigi
kearah luar dan dalam 2 kali, bila gigi
bergerak sejauh > 2mm berarti gigi tersebut
goyang.
o Meraba gigi dengan cara menjepit cotton
pellet menggunakan pinset kemudian
menekan gusi dengan lembut dan melihat
apakah mudah berdarah atau keluar nanah.
o Meraba gusi dengan ujung jari telunjuk
tangan kanan dan menekannya apakah gusi
bengkak, keras, lunak, fluktuasi, keluar
nanah, nyeri ( dengan melihat ekskresi
pasien ).
Soundage.
o Memeriksa karies dan kedalamannya dengan
cara memasukan ujung sonde kedalam
lubang gigi untuk menentukan kedalaman
lubang gigi dan mengelilingi lubang gigi
untuk menentukan kedalaman karies sampai
ke jaringan mana (sampai dentin atau pulpa).
Test vitalitas dengan cara
o Test dingin ( menggunakan kapas yang telah
disemprot clorethile dan di letakan di
kavitas )
o Test open bur ( dilakukan bila tes dingin dn
sonde negatif dengan cara membuka atap
pulpa sampai positif ).
Perkusi.
o Mengetuk mahkota gigi dengan
menggunakan pangkal kaca mulut
untuk mengetahui nyeri dengan
melihat ekspresi penderita.
Druk.
o Mengetahui penjalanan keradangan
dengan cara meletakan pangkal
kaca mulut di atas mahkota gigi
kemudian penderita di minta
menggigit perlahan-lahan untuk
mengetahui nyeri dengan melihat
ekspresi penderita ( Bila gigi lawan
tidak cukup di tekan dengan
pangkal kaca mulut )
Melepas sarung tangan dan mencuci tangan

dengan sabun.
Mencatat hasil pemeriksaan dan
menginformasikan kepada penderita.
Menanyakan pada penderita apakah ada
yang ingin di tanyakan tentang hasil
pengukuran.

Memberikan jawaban sampai pasien


mengerti dengan jelas.

DIAGNOSA

NO
1

ANAMNISA
Tidak ada keluhan
nyeri

EO
Tidak ada
kelainan

Keluhan ngilu bila kena


rangsangan
panas/dingin, gigi
lubang, tidak ada
keluhan apapun.
Ada keluhan nyeri
spontan, gigi lubang

Tidak ada
kelainan

Nyeri untuk menggigit


merasakan gigi goyang

Tidak ada
kelainan

Gigi rusak tinggal akar

Tidak ada
kelainan

6
7

Gusi/pipi bengkak
Gusi sering berdarah

Gigi goyang, gigi


permanen sudah tumbuh

Asimetris wajah
Tidak ada
kelainan
Tidak ada
kelainan

DIAGNOSA
Iritasi Pulpa
Hiperemia Pulpa
Pulpitis Non Perforasi
Pulpitis perforasi
Periodontitis

6
7
8
9

Gangren pulpa/akar
Abses
Gingivitis
Persistensi

DIAGNOSA
Iritasi pulpa

Gigi lubang sampai


dentin atau pulpa
perforasi ada/tdk
perkusi+, tes dingin+
Gigi goyang, lubang
ada/tdk, perkusi+,
druk+, tes dingin+
Mahkota gigi sudah
hilang / tinggal
sedikit
..........
Karang gigi+, gusi
kemerahan
Gigi lubang goyang,
gigi permanen sudah
tumbuh

Pulpitis

............

Periodontitis
Gangrea
pulpae/gang
rea akar
Abses
Ginggivitis
Persistensi

RENCANA PERAWATAN

NO
1
2
3
4
5

Tidak ada
kelainan

IO
Ada fisure agak
Dalam karies
sampai .........
Gigi tidak goyang,
ada karies sampai
dentin , perkusi +,
druk-, tes dingin

RENCANA PERAWATAN
Tambalan tetap
Tambalan tetap
Direct pulp capping + tumpatan tetap
Indirect pulp capping + tumpatan tetap
Pengobatan sehari selanjutnya kontrol
untuk diteruskan perawatan selanjutnya
Pencabutan gigi
Pengobatan
Pembersihan karang gigi
Pencabutan gigi sulung

Memberitahukan kepada pasien


pengantar hasil pemeriksaan dan rencana tindakan atau
perawatan selanjutnya
Menanyakan kembali kepada
pasien/pengantar apakah ada yang belum jelas. Kemudian
menjawab pertanyaan pasien sampai mengerti dengan jelas
Meminta pasien/pengantar untuk
melakukan persetujuan tindakan medik dengan menandatangani
inform content

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Melakukan rujukan pemeriksaan foto rontgen bila ada kelainan benih
gigi, kekurangan tempat, umurnya sudah sesuai.
Penanggungjwab Poli Gigi

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sungai Pinyuh

Drg. Ety Wiyanti S


NIP. 19790922 200803 2 001

Dr. Hj. Novitasari Nurlaila


NIP. 19671129 200502 2 001

PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH

PUSKESMAS RAWAT INAP


SUNGAI PINYUH
Jl. Raya Seliung No. 13 Telp. (0561) 652006 Kode Pos 78353
Kecamatan Sungai Pinyuh
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TUMPATAN GIGI PERMANEN
1. Menanyakan dan mencatat identitas
penderita
2. Keluhan utama :
Menanyakan lokasi gigi yang sakit
Mulai kapan dirasakan
Sifat sakit : terus menerus
Kadang-kadang ( bila kemasukan
makanan)
Timbulnya rasa sakit
- Spontan(tanpa rangsangan)
- Adanya rangsangan (dingin,panas)

I.

ANAMNESA

II.

PEMERIKSAAN L.O : Pemeriksaan pada gigi yang sakit

Perkusi dengan pinset


Caranya : ketuk-ketuk gigi yang dikeluhkan
dengan pangkal pinset
Druk/tekan dengan pinset
Caranya : tekan bagian oklusi gigi yang
dikeluhkan dengan pangkal pinset atau
letakkan pangkal pinset diatas gigi yang
dikeluhkan kemudian penderita disuruh
mengatupkan gigi atas dan gigi bawah
Mengukur kedalaman kavitas dengan
sonde
Caranya : masukkan ujung sonde kedalam
kavitas

III.

DIAGNOSA

IV. RENCANA

Ditegakkan berdasarkan:

Utama

aan I.O
A.

PERAWATAN

B.

Anamnes
Keluhan
Pemeriks

Tumpatan Sementara
1. Pembuangan jaringan karies dengan
excavator
2 .Preparasi kavitas dengan bur sesuai
dengan klasifikasi tumpatan
3. Sterilisasi kavitas
4. Pemberian obat devitalisasi saluran akar
dengan bahan non arsen atau arsen
CHKM, dan TKF
5.Penambalan sementara dengan zink
okside eugenol
6.Instruksi pasca tumpatan
o tidak boleh untuk makan sebelum 1 jam
setelah ditumpat
o hati-hati bila menyikat gigi terutama
gigi yang di tumpat sementara
Tumpatan Tetap
1. Alat yang diperlukan
2. Bahan kelengkapan
3. Bahan tumpatan
4. Persiapan alat
- Dekontaminasi alat
- Sterilisasi alat
5. Preparasi kavitas
6. TAHAP : - Pembersihan jaringan dalam
kavitas dengan excavator
- Preparasi kavitas sesuai jenis bahan
tumpatan yang akan diaplikasikan dan
sesuai dengan klasifikasi tumpatan
- Pemblokiran
- Penderita diberitahu untuk tidak
menutup mulut sampai selesai
ditumpat termasuk tidak boleh
menggerakkan lidah
- Mengeringkan kavitas dengan CHIP
BLOWER/THREE WAY SYRING
- Sterilkan kavitas dengan aquades

* Bila kavitas dalam (perforasi) dan tidak

mungkin dilakukan tumpatan permanen


maka dilakukan tumpatan sementara
dengan pemberian bahan devitalisasi,
kemudian penderita dipesan datang 2
minggu lagi untuk dilakukan tumpatan
permanen. Kemudian dilakukan penembalan
dengan fletcher.
* Bila cavitas tidak dalam dan bisa dilakukan
tumpatan tetap dengan Glass Ionomer
Komposit maupun LSTR (3Mix MP)
Mengetahui,
Penanggungjwab Poli Gigi

Kepala Puskesmas Sungai Pinyuh

Drg. Ety Wiyanti S


NIP. 19790922 200803 2 001

Dr. Hj. Novitasari Nurlaila


NIP. 19671129 200502 2 001

PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH

PUSKESMAS RAWAT INAP


SUNGAI PINYUH
Jl. Raya Seliung No. 13 Telp. (0561) 652006 Kode Pos 78353
Kecamatan Sungai Pinyuh
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TUMPATAN GIGI SULUNG
1. Menanyakan dan mencatat identitas
penderita
2. Keluhan utama :
Menanyakan lokasi gigi yang sakit
(aloanamnesa)
Mulai kapan dirasakan
Sifat sakit : terus menerus
Kadang-kadang ( bila kemasukan
makanan)
Timbulnya rasa sakit
- Spontan(tanpa rangsangan)
- Adanya rangsangan (dingin,panas)

I.

ANAMNESA

II.

PEMERIKSAAN L.O : Pemeriksaan pada gigi anak yang sakit

Perkusi ringan dengan pinset


Caranya : ketuk-ketuk gigi yang dikeluhkan
dengan pangkal pinset
Mengukur kedalaman kavitas dengan sonde
Caranya : masukkan ujung sonde kedalam

kavitas

III.

DIAGNOSA

IV. RENCANA
PERAWATAN

Ditegakkan berdasarkan:

Utama

an I.O

Anamnes
Keluhan
Pemeriksa

i.Tumpatan Sementara
1. Pembuangan jaringan karies dengan
excavator
2. Preparasi kavitas dengan bur sesuai
dengan klasifikasi tumpatan
3. Sterilisasi kavitas
4. Pemberian obat CHKM dan TKF
5. Penambalan sementara dengan fletcher
6. Instruksi pasca tumpatan
o tidak boleh untuk makan sebelum 1 jam
setelah ditumpat
o hati-hati bila menyikat gigi terutama gigi
yang di tumpat sementara
ii.Tumpatan Tetap
1. Alat yang diperlukan
2. Bahan kelengkapan
3. Bahan tumpatan
4. Persiapan alat
- Dekontaminasi alat
- Sterilisasi alat
5. Preparasi kavitas
6. TAHAP :
- Pembersihan jaringan dalam kavitas
dengan excavator
- Preparasi kavitas sesuai jenis bahan
tumpatan yang akan diaplikasikan dan
sesuai dengan klasifikasi tumpatan
- Pemblokiran, bila sensitif operator
harus bekerja cepat
- Penderita diberitahu untuk tidak
menutup mulut sampai selesai
ditumpat termasuk tidak boleh
menggerakkan lidah
- Mengeringkan kavitas dengan CHIP
BLOWER/THREE WAY SYRING
- Sterilkan kavitas dengan aquades
* Bila kavitas dalam (perforasi) dan tidak
mungkin dilakukan tumpatan permanen maka
dilakukan tumpatan sementara dengan
pemberian bahan TKF, kemudian penderita
dipesan datang 1minggu lagi untuk dilakukan
tumpatan permanen dengan tumpatan LSTR

(3 Mix MP). Kemudian dilakukan penembalan


dengan fletcher.

* Bila cavitas tidak dalam atau fissure dalam


maka surface protection untuk melapisi dan
melindungi permukaan oklusal gigi dengan
bahan Glass Ionomer
Mengetahui,
Penanggungjwab Poli Gigi

Kepala Puskesmas Sungai Pinyuh

Drg. Ety Wiyanti S


NIP. 19790922 200803 2 001

Dr. Hj. Novitasari Nurlaila


NIP. 19671129 200502 2 001

PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH

PUSKESMAS RAWAT INAP


SUNGAI PINYUH
Jl. Raya Seliung No. 13 Telp. (0561) 652006 Kode Pos 78353
Kecamatan Sungai Pinyuh
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
a. Persiapan penderita

b. Persiapan Alat
dan Bahan

PENCABUTAN GIGI SULUNG


1. Menjelaskan kepada penderita bahwa akan
dilakukan tindakan pencabutan gigi
sulungnya dengan tujuan untuk memberi
kesempatan gigi permanen tumbuh dengan
baik
2. Menjelaskan kepada penderita bahwa
sebelumnya pencabutan akan dilakukan
pembiusan dan setelah itu penderita akan
merasakan dingin (bila menggunakan Chlor
Ethyl) atau merasa tebal (bila menggunakan
suntikan lidocaine)
3. Minta ijin penderita/pengantar untuk
dilakukan tindakan (bolehkah saya mulai
sekarang ?)

Memper
siapkan alat dan obat anastesi dan alat
tindakan pencabutan gigi sulung yang
sudah disteril di media instrumen sesuai
dengan gigi yang akan dicabut dengan
cara mengambil alat dari kotak instrumen
memakai korentang dan meletakkan di
meja instrumen.

Mencuci
tangan dengan sabun dan memakai
sarung tangan steril

c. Tindakan Anastesi

bila sudah goyang menggunakan Chlor Ethyl, dan


belum goyang menggunakan lidocain
o Bila menggunakan Chlor Ethyl :
Mengambil kapas steril
menggunakan pinset dan
menetesinya dengan betadine
Mengolesi gusi pada daerah gigi
yang akan dicabut dengan
gerakan searah 1 kali
Mengambil kapas 2 buah
gulungan dengan pinset,
kemudian kapas dipegang
dengan tangan kiri
Memegang Tabung Chlor Ethyl
dengan tangan kanan kemudian
ujungnya didekatkan pada kapas
dengan jarak 1 cm kemudian
menyemprot kapas dengan
Chlor Ethyl, tunggu sampai
kapas berbuih
Meminta pasien membuka mulut
kemudian meletakkan kapas
sambil di tekan pada bagian
bukal dan lingual/palatinal gigi
yang akan dicabut
o Bila menggunakan anastesi lidokain
komp 2 % :

Mempersiapkan lidokain ampul


dan mematahkan ujung ampul
menggunakan gergaji ampul
pada leher ampul kemudian
melapisinya dengan kasa dan
mematahkan menggunakan
tangan.

Mempersiapkan spuit 3 cc,


membuka tutup spuit dan
memindahkan lidokain ke
dalam spuit dengan cara
menghisap isi ampul sampai
habis dan menutup kembali
spuit. Membuang botol ke
tempat sampah medis

Membuang udara dalam spuit


dengan cara memposisikan
spuit dengan ujung jarum
menghadap ke atas, kemudian
ketuk perlahan syringe.
Kemudian dorong pompa
perlahan-lahan sampai udara
tidak tampak lagi dan cairan
keluar sedikit di ujung jarum.

Mengambil kapas steril


menggunakan pinset dan
menetesinya dengan betadine

d.

di atas cucing.
Mengolesi gusi yang akan
dilakukan injeksi dengan
gerakan searah 1 kali
Gusi bagian bukal menyuntikan
lidokaine ke gusi sekitar apeks
pada gigi yang akan dicabut
dan melakukan aspirasi, apabila
keluar darah menggeser posisi
jarum ke titik lain dan
memasukkan jarum sampai
menyentuh tulang.
Menyuntikkan lidokain 1-1,5 cc.
Mencabut kembali jarum
Gusi bagian lingual/palatal :
Menyuntikan lidokain ke gusi
sekitar apeks pada gigi yang
akan dicabut dan melakukan
aspirasi apabila keluar darah
menggeser posisi jarum ketitik
lain dan memasukkan jarum
sampai menyentuh tulang.
Menyuntikan lidokain 0,5-1 cc.
Mencabut kembali jarum
Membuang spuit pada safety
box dengan cara ujung jarum
masuk lebih dulu
Menunggu sampai obat
bereaksi dan menimbulkan rasa
tebal dengan menanyakan pada
pasien apakah sudah terasa
tebal dan bagaimana perasaan
pasien apakah terasa mata
berkunang-kunang atau pusing.
Bila sudah terasa tebal maka
langsung dilakukan pencabutan

PENCABUTAN GIGI SULUNG

Tindakan anastesi, bila sudah


goyang menggonakan Chlor Ethyl, dan belum goyang menggunakan
lidocain
o Bila menggunakan Chlor Ethyl :
Mengambil kapas steril menggunakan pinset dan
menetesinya dengan betadine di atas cucing
Mengolesi gusi pada daerah gigi yang akan dicabut
dengan gerakan searah 1 kali

Mengambil kapas 2 buah gulungan dengan pinset,


kemudian kapas dipegang dengan tangan kiri
Memegang Tabung Chlor Ethyl dengan tangan kanan
kemudian ujungnya didekatkan pada kapas dengan jarak
1 cm kemudian menyemprot kapas dengan Chlor Ethyl,
tunggu sampai kapas berbuih
Meminta pasien membuka mulut kemudian meletakkan
kapas sambil di tekan pada bagian bukal dan
lingual/palatinal gigi yang akan dicabut
o Bila menggunakan anastesi lidokain komp 2 % :

Mempersiapkan lidokain ampul dan mematahkan ujung


ampul menggunakan gergaji ampul pada leher ampul
kemudian melapisinya dengan kasa dan mematahkan
menggunakan tangan.

Mempersiapkan spuit 3 cc, membuka tutup spuit dan


memindahkan lidokain ke dalam spuit dengan cara
menghisap isi ampul sampai habis dan menutup kembali
spuit. Membuang botol ke tempat sampah medis

Membuang udara dalam spuit dengan cara


memposisikan spuit dengan ujung jarum menghadap ke
atas, kemudian ketuk perlahan syringe. Kemudian dorong
pompa perlahan-lahan sampai udara tidak tampak lagi
dan cairan keluar sedikit di ujung jarum.

Mengambil kapas steril menggunakan pinset dan


menetesinya dengan betadine di atas cucing.

Mengolesi gusi yang akan dilakukan injeksi dengan


gerakan searah 1 kali

Gusi bagian bukal menyuntikan lidokaine ke gusi sekitar


apeks pada gigi yang akan dicabut dan melakukan
aspirasi, apabila keluar darah menggeser posisi jarum ke
titik lain dan memasukkan jarum sampai menyentuh
tulang. Menyuntikkan lidokain 1-1,5 cc. Mencabut
kembali jarum

Gusi bagian lingual/palatal : Menyuntikan lidokain ke gusi


sekitar apeks pada gigi yang akan dicabut dan
melakukan aspirasi apabila keluar darah menggeser
posisi jarum ketitik lain dan memasukkan jarum sampai
menyentuh tulang. Menyuntikan lidokain 0,5-1 cc.
Mencabut kembali jarum

Membuang spuit pada safety box dengan cara ujung


jarum masuk lebih dulu

Menunggu sampai obat bereaksi dan menimbulkan rasa


tebal dengan menanyakan pada pasien apakah sudah
terasa tebal dan bagaimana perasaan pasien apakah
terasa mata berkunang-kunang atau pusing. Bila sudah
terasa tebal maka langsung dilakukan pencabutan

PENCABUTAN
Bila anastesi menggunakan Chlor Ethyl

Meletakkan ujung tang pada bagian bukal dan


lingual/palatinal gigi sampai dengan cervical gigi /
bifurcasi gigi

Pada gigi yang mempunyai 1 akar (gigi anterior)


memutar gigi searah sambil ditarik keluar

o
o
o
7.

Pada gigi yang mempunyai lebih 1 akar menggerakgerakkan gigi ke arah bukal dan lingual/palatinal
supaya gigi terlepas dan menarik gigi keluar
Bila anastesi menggunakan lidokain

Melakukan pemisahan gigi dan gusi dengan


memakai bein dengan posisi bein mesio bukal / disto
bucal gigi yang bersangkutan, dengan gerakan bein
apikal ke coronal (dari bawah ke atas) sampai gigi
goyang.

Meletakkan ujung tang pada bagian bukal dan


lingual/palatinal gigi sampai engan cervical gigi /
bifurcasi gigi

Pada gigi yang mempunyai 1 akar (gigi


anterior) memutar gigi searah sambil ditarik keluar

Pada gigi yang mempunyai lebih akar


menggerak-gerakkan gigi ke arah bukal dan
lingual/palatinal supaya gigi terlepas dan menarik
gigi keluar
Mengambil tampon menggunakan
pinset kemudian menetesi tampon dengan betadine di
atas cucing, meletakkan tampon pada luka bekas
pencabutan dan meminta pasien untuk menggigit tampon
kuat-kuat
Membuang sampah medis kapas
betadine, tampon yang digunakan selama tindakan gigi,
dan gigi yang sudah dicabut ke dalam tempat sampah
medis
Melepaskan sarung tangan dan
dimasukkan dalam tempat sampah medis kemudian
mencuci tangan memakai sabun
Menyampaikan pada pasien/pengantar
bahwa gigi sudah dicabut dan apakah ada yang perlu
ditanyakan oleh penderita/pengantar
Mencatat hasil tindakan pada kartu
status penderita

PENGOBATAN
o
penderita

8.

Mencatat pengobatan pada kartu status

KONSELING

Menjelaskan kepada
pasien/pengantar setelah
pencabutan untuk:

Menggigit tampon+_ 1 jam, boleh meludah tapi tampon


tidak dibuang/tetap digigit.

Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan lidah karena


bisa menyebabkan infeksi

Tidak menghisap-hisap karena bisa menyebabkan infeksi

Tidak berkumur-kumur terlalu keras selama +_ 24 jam,


menghindari perdarahan dan infeksi
Mengajukan kepada pasien/pengantar untuk menjaga
kebersihan mulut dengan cara menyikat gigi sesudah makan

dan sebelum tidur dengan memperagakan cara menyikat gigi


yang benar
Menganjurkan pasien menyikat gigi setelah makan makanan
manis dan asam, dan makanan yang lengket di gigi
Membiasakan memakan makanan yang berserat masalnya
sayur dan buah
Menganjurkan pada pasien/pengantar untuk segera kontrol bila
ada keluhan atau bila ada lagi gigi yang berlubang
Menganjurkan pada pasien/pengantar untuk memeriksakan gigi
secara rutin setiap 6 bulan sekali
Memberi kesempatan pada pasien/pengantar untuk
menanyakan hal yang kurang jelas dan menjawab pertanyaan
sampai pasien/penderita jelas
Mengecek pemahaman pasien/pengantar dengan memberikan
pertanyaan terbuka atas informasi yang sudah disampaikan
Mencatat hasil konseling pada kartu status penderita
Mengucapkan terima kasih sudah datang dan semoga lekas
sembuh

9. PASCA PELAYANAN
a. Dekontaminasi
Memakai sarung tangan rumah tangga
Memasukkan alat-alat yang sudah terpakai ke dalam bak
dekontaminasi selama 10 menit
Memindahkan alat dari bak dekontaminasi ke dalam bak
air sabun
Membersihkan alat-alat dengansikat dan air sabun
Membilas alat-alat yang sudah bersih dengan air mengalir
Mengeringkan alat-alat dengan handuk bersih. Lalu ditaruh
ke dalam bak instrumen tertutup sesuai dengan jenis alat
b. Sterilisasi
Memasukkan alat-alat bak instrumen tertutup ke dalam
sterilisator
Menyalakan sterilisator, mengatur suhu pada 170 derajat
selama 30 menit
Mematikan sterilisator, menunggu hingga dingin baru
kemidian diambil
Menyimpan alat yang telah disteril di lemari alat steril

PROSEDUR PENCABUTAN GIGI PERMANEN

I.DIAGNOSA
Bila masih infeksi akut,maka pencabutan ditunda,dan menjelaskan kepada
pasien tentang bahaya, bila pencabutan dilakukan pada gigi yang masih
dalam keadaan infeksi akut.
Memberi pengobatan dan menjadwal rencana pencabutan.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan:
Anamnesa
Keluahan Utama
Pemerikasaan I.O

TAHAP YANG DILAKUKAN


Memberitahu pasien bahwa giginya harus dicabut dan
memberitahu setiap tahap yang akan dilakukan,serta
menanyakan apakah pasien sudah makan atau belum
Memberitahu pasien tentang lokasi atau tempat yang akan di
anastesi ( di suntik)
Asepsis daerah yang akan dilakukan penyuntikan dengan
menggunakan antiseptik
Setelah jarum di suntikkan,aspirasi untuk memastikan tidak
terjadi injeksi ekstra vaskuler
Deponir bahan Anestesi lakukan massage di tempat yang di
anestesi.
Observasi pasien sambil menunggu efek anestesi ( dengan
pertanyaan,apakah pasien sudah merasa tebal atau ada efek
gringgingan pada ujung separo lidah/satu sisi,serta dilakukan
observasi dengan memakai lat,sonde pada gigi melingkar
servikal dan lakukan drug pada gigi untuk memastikan apakah
anestesi sudah benar-benar jalan
Jika anestesi sudah bereaksi ,baru dilakukan ekstraksi
Apabila gigi sudah tercabut,perikasa socket untuk memastikan
tidak ada sisa gigi/fragmen tulang
Kompresi socket lalu gigit tampon kurang lebih 30 menit s/d 1
jam.
1. Alat yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu dengan
Boiling Water
Alkohol
2. Beritahu penderita setiap tahap pelayanan yang akan dilakukan
3. Mengolesi sekitar gusi/mucosa yang akn disuntik dengan larutan
betadine(tiap ml mengandung povidone Iodine 100 mg)
4. Penyuntikan dengan bahan bahan anaesthesi yaitu Lidocaine comp.2
%
RA : Infiltrasi
RB : Blok Anaesthesi/MA
5. Lakukan pemisahan gigi dan gusi dengan memakai bein
6. Lakukan pencabutan gigi
Pemilihan tang sesuai dengan gigi yang akan dicabut.
7. Beri obat anti perdarahan dalam socket bekas pencabutan dengan
marbalet,alveologil dll)
8. Pemberian tampon
9. Pemberian obat analgetik,antibiotik,bila perlu anti inflamasi
10.
Instruksi pasca pencabutan
Gigit tampon 1 jam
Socket bekas pencabutan jangan dipegang/disentuh lidah
Jangan disedot
Jangan kumur terlalu keras selama 2 hari
11.
Menanyakan lokasi gigi yang sakit
12.
Mulai kapan dirasakan
Sifat sakit : terus menerus
Kadang-kadang(bila kemasukan makanan)
Timbulnya rasa sakit
Spontan(tanpa rangsangan)
Adanya rangsangan(dingin,panas)

II.PEMERIKSAAN
I.O : Pemeriksaan pada gigi yang sakit
Perkusi dengan pinset
Caranya : ketuk-ketuk gigi yang dikeluhkan dengan pangkal
pinset
Druk/tekan dengan pinset
Caranya: tekan bagian oklusi gigi yang dikeluhkan dengan
pinset
atau letakkan pangkal pinset diatas gigi yng
dikeluhkan
kemudian penderita disuruh mengatupkan gigi atas
dan gigi
bawah
Mengukur kedalaman kavitas dengan sonde
Caranya : masukkan ujung sonde kedalam kavitas
III.RENCANA PERAWATAN

L.O : Pemeriksaan pada gigi yang sakit

Perkusi dengan pinset

PROSEDUR PENCABUTAN GIGI PERMANEN


1. Alat yang digunakan disterilkan lebih dahulu dengan
-

Boiling water

Alkohol

2. Diberitahu penderita tahap pelayanan yang akan dilakukan


3. Mengolesi sekitar gusi / mucosa yang akan disuntik dengan larutan
betadin ( tiap ml. Mengandung povidone iodine 100 mg )
4. Penyuntikan dengan bahan-bahan anastesi yaitu lidocaine comp 2%
RA : Inflltrasi pada gingiva sesuai regio
RB : Anterior : infiltrasi pada gingiva sesuai regio
Posterir : Blok anaesthesi pada foramen mandibula ( Mmasukan
jarum dari arah P1 yang berlawanan pada mokosa mandibula setinggi
0,5 1 cm diatas permukaan oclusal gigi posterior , jarum menelusuri
tulang sejauh 1 cm dan masukkan lidokain )
5. Lakukan pemisahan gigi dan gusi dengan memakai bein.
Pemilihan tang sesuai dengan gigi yang akan dicabut
6. Lakukan pencabutan gigi dengan gerakakan luksasi ( posterior ) dan
rotasi ( anterior ), dengan posisi operator sesuai dengan gigi yang
akan dicabut.
7. Beri obat anti pendarahan dalam soket bekas pencabutan dengan
marbalet, alveogil dll .
8. Pemberian tampon betadin pada bekas pencabutan .
9. Pemberian obat analgesik, antibiotik, bila perlu anti inflamasi
10.

Instruksi /asuhan pasca pencabutan


Gigit tampon 1 jam
Soket bekas pencabutan jangan dipegang/disentuh lidah
Jangan disedot
Jangan kumur terlalu keras +_ selama 2 hari

KONSERVASI /PENAMBALAN
A. PENAMBALAN SEMENTARA
1. Pembuangan jaringan karies dengan excavator.
2. Preparasi kavitas dengan bor sesuai dengan klasifikasi tumpatan.

3. Sterilitas kavitas.
4. Pemberian obat (eugenol) untuk mengurangi rasa sakit
5. Penambalan sementara dengan fletcher ( Powder + liquid )
6. Instruksi pasca tumpatan.
Tidak boleh untuk makan sebelum satu jam setelah di tumpat.
Hati-hati bila menyikat gigi terutama gigi yang di tumpat sementara.
III. DIAGNOSA
Petugas menentukan diagnosa banding
Petugas menentukan diagnosa klinis
Petugas mencatat hasil diagnosa
IV. PERSIAPAN TINDAKAN
Petugas melakukan sterilisasi instrumen.
Petugas melakukan rencana perawatan.
Petugas melakukan surat persetujuan tindakan ( informed concent )
V. TINDAKAN
JENIS TINDAKAN YANG DILAKUKAN :
Pencabutan gigi sulung.
Pencabutan gigi permanen.
Tumpatan sementara.
Tumpatan tetap.
Permbersihan karang gigi/scalling.
Perawatan pulpa.

PENCABUTAN
1. PROSEDUR PENCABUTAN GIGI SULUNG
1.Alat yang di gunakan di sterilkan terlebih dahulu dengan
Boiling water.
Alkohol.
2.Beritahu penderita setiap tahap pelayanan yang akan dilakukan
3.Mengolesi sekitar gusi/mucosa yang akan disuntik dengan desinfektor (larutan
betadine)
4.Lakukan anasthesi
Chlor ethyl
Penyuntikan dengan bahan anasthesi
Lidocain comp 2% SK

5. Dilakukan pencabutan gigi sesuai regio dengan menggunakan tang gigi sulung
6. Pemberian tampon betadine pada bekas pencabutan
7. Pemberian obat Analgetik dan antibiotik bila perlu.
8. Instruksi/asuhan pasca pencabutan
Tampon digigit 1 jam
Luka bekas pencabutan jangan di pegang/dihisap

PROTAP PEMBERSIHAN KARANG GIGI

1.

Pasien dipersilahkan masuk dan duduk dikursi depan meja dokter.

2.

Dilakukan anamnesa dan dicatat di kartu status.

3.

Persiapan alat-alat.

4.

Pasien dipersilahkan duduk di dental chair.

5.

Posisi mulut pasien setinggi siku operator.

6.

Sandaran kursi dalam posisi 45

7.

Pasien diinstruksikan kumur terlebih dahulu.

8.

Operator memakai sarung tangan dan maskes, lampu dinyalakan lalu pasien
diinstruksikan untuk buka mulut.

9.

Pemberitahuan kepada pasien tentang keadaan rongga mulutnya.

10.

Pembersihan karang gigi pada tiap regio, posisi operator disesuaikan.

11.

Pasien diinstruksikan kumur dipulas dengan brush, pumise + pasta, diolesi povidone
yodine.

12.

Instruksi Px.

13.

Kursi diturunkan.

14.

Pemberian resep apabila diperlukan.

15.

Menyelesaikan administrasi.

You might also like