Professional Documents
Culture Documents
Buku Peta Potensi Energi Angin Indonesia
Buku Peta Potensi Energi Angin Indonesia
Buku Peta Potensi Energi Angin Indonesia
Wi n d H yb r i d Powe r G e n e r at i o n
M ar k e ti n g D e ve l op me n t I n i tia t i ve
W H yPG e n - BPPT
BITUNG
at 50 m heights
NORTH Potential Wind Power
MINAHASA Generation 50 MW**
IN INDONESIA
PELAPIS ISLAND
NORTH
KAYONG
WATTANG
PULU
SIDRAP
TANJUNG
TINGGI
BELITUNG
PUNAGA
Avg Wind Speed 6.95 m/s
LAIKANG at 50 m heights
TAKALAR
ARUNGKEKE at 50 m heights
JENEPONTO Potential Wind Power
BUNGAIYA
SELAYAR
ISLAND
MUARA at 50 m heights
BINUANGEUN Potential Wind Power
LEBAK Generation 68 MW*
CIEMAS at 50 m heights
SUKABUMI Potential Wind Power
Generation 50 MW*
CIKELET at 50 m heights
GARUT Potential Wind Power
Generation 68 MW*
PANDANSIMO at 50 m heights
BANTUL Potential Wind Power
Generation 50 MW***
HARJOWINANGUN at 60 m heights
PURWOREJO Potential Wind Power
Generation 90 MW*
TEMBERE
Avg Wind Speed 4.54m/s
WEST NUSA at 50 m heights
TENGGARA
NUSA PENIDA Avg Wind Speed 4.9 m/s
KLUNGKUNG at 20 m heights
OELBUBUK
TIMOR TENGAH
SELATAN
Generation 50 MW**
Pengantar
Indonesia memiliki beberapa lokasi yang potensial untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Mulai dari Aceh, selatan pulau Jawa, Nusa Tenggara, Selatan dan Utara Sulawesi, Kepulauan di Timur Indonesia sampai
dengan Papua adalah beberapa lokasi yang potensial untuk pengaplikasian PLTB.
Mulai dari pembangkit skala besar yang terhubung dengan jaringan, sampai skala kecil di daerah pesisir dan
pulau-pulai terpencil, potensi ini harus didata, dipetakan dan dikembangkan.
Untuk mendapatkan data potensi ini secara lengkap, maka perlu dilakukan Wind Resources Assessment (WRA) agar
didapatkan perkiraan besaran energi yang dapat dibangkitkan di lokasi tersebut. Hasil dari WRA ini sangat menujang
untuk membangun studi kelayakan PLTB yang lengkap.
WHyPGen-BPPT bertujuan untuk mendorong implementasi dan aplikasi PLTB di Indonesia. WHyPGen-BPPT telah
menyelesaikan WRA pada 23 lokasi dan melakukan kajian awal pada 10 lokasi yang potensial di Indonesia.
Peta ini berisi data kecepatan angin, arah dominan, dan rapat daya pada lokasi yang spesifik. Peta ini dapat dijadikan
dasar untuk mengidentifikasi dan mengembankan PLTB di area tersebut.
Kami harapkan peta, WRA dan kajian awal ini akan mendorong aplikasi PLTB di Indonesia.
Preface
Indonesia has several location that potential to generate wind power generation (WPG). From Aceh, Southern part of Java,
East Nusa Tenggara, South and North Sulawesi, Islands of Eastern part of Indonesia until Papua at certain area have a
potential to implementation of wind power generation.
Ranging from the large-scale connected to the existing grid to small-scale coastal and isolated islands, this potential must
be recorded, measured, mapped and developed.
To obtain complete data about it, it is necessary to do Wind Resources Assessment (WRA) to estimate the future energy
production of a WPG at certain area. The results of WRA are needed to develop a more complete wind farm Feasibility Study
(FS).
Base on WHyPGen mission to encourage implementaion of wind energy in Indonesia. WHyPGen-BPPT has completed WRA
on 23 potential locations and pre-FS on 10 location in Indonesia.
This map will show the wind speed, wind direction and the potential power density at specific locations. This map could be
use as the basis to identified and develop the potential WPG in the area.
We hope this maps, WRA and pre-FS will encourage the application of WPG in Indonesia.
Dr. Andhika Prastawa, MSEE
Head of Energy Technology Center, BPPT
National Project Director WHyPGen-BPPT
Metodologi WRA
Wind Resources Assessment (WRA) dalam studi ini disusun menggunakan WASP (wind analysis
application program), dengan didukung beberapa perangkat lunak seperti: global Mapper,
Surfer dan Peta Editor.
Data yang digunakan dalam studi ini sebagai input untuk WASP adalah:
Data angin lainnya dalam bentuk time series berupa kecepatan dan arah angin (re-analisis
dari downscaling data 3TIER).
Data kondisi lapangan (terrain) yang digunakan diambil dari Digital Elevation Model
(DEM) yang diperoleh dari satelit atau pesawat ruang angkasa Shuttle Radar Topographic
Mission (SRTM) dengan resolusi 90m.
Data mengenai luas tutupan lahan diperoleh dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) dari Pusat Pengindraan Jarak Jauh, yang diaplikasikan pada peta vector
dengan menggunakansoftware Map Editor.
Luas area yang dikaji adalah 20km (dihitung dari jarak terhadap titik referensi di lokasi).
Wind data, in situ the measurement mast, with minimum 1 year period.
Others wind data from Mesoscale time series, speed and direction (re-analysis of data from
3TIER downscaling).
Terrain that the data used was taken from the Digital Elevation Model (DEM) - Satellite or
spacecraft of Shuttle Radar Topographic Mission (SRTM), 90m resolution.
Roughness length is taken from National Institue of Aeronautics and Space (LAPAN) at Data
and Remote Sensing Center, is overlaid into vector maps by using Map Editor software.
Contents
Preface
WRA Modeling Method
Contents
i
ii
iii
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Pre-Feasibility Study
Peukan Bada 01, Aceh Besar
Peukan Bada 02, Aceh Besar
Peukan Bada 03, Aceh Besar
Tanjung Tinggi, Belitung
Betok (Pulau Karimata), Kayong Utara
Padang (Pulau Karimata), Kayong Utara
Pulau Pelapis, Kayong Utara
Muara Binuangeun, Lebak
Ciemas, Sukabumi
Cikelet, Garut
Harjobinangun, Purworejo
Pantai Baron, Gunung Kidul
Laipori, Sumba Timur
Oelbubuk, Timor Tengah Selatan
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44