Professional Documents
Culture Documents
Study Case: Nike, Inc. Is An American Multinational Corporation That Is Engaged in
Study Case: Nike, Inc. Is An American Multinational Corporation That Is Engaged in
Study Case: Nike, Inc. Is An American Multinational Corporation That Is Engaged in
Analysis
Menurut analisis kami kegagalan yang terjadi pada Nike, Inc. adalah
sebagi berikut:
penjelasan
tersebut
kami
menemukan
bahwa
sebelum
pengimplementasian sistem baru, NIKE, telah mengalami
permasalahan keakuratan informasi dan masalah integritas yang
terjadi karena 27 aplikasi manajemen order yang sulit terintegrasi
dengan pusat. Masalah tersebut mengakibatkan banyaknya barang
di gudang yang tidak diminati pasar tetap ada tanpa ada tindak
lanjut dari pusat karena tidak adanya integrasi. Kurangnya stok
barang yang diminati konsumen di gudang mengakibatkan
menurunnya keuntungan yang didapat. Kurangnya stok tersebut
terjadi karena tidak adanya kiriman stok dari pusat yang
diakibatkan oleh aplikasi yang ada di gudang retailer tidak
terhubung dengan aplikasi yang berada di pusat.
2. Menurut buku yang sama, The Problem of Incompatible
Technologies is
The IT environment does not interoperate effectively to provide
support for business processes. Dilihat dari kondisi Nike, Inc. pada
waktu itu, dapat dibuktikan bahwa kesabaran yang sama tidak
diperlihatkan Nike ketika mengimplementasi bagian awal dari
sistem SCM-nya, yakni modul aplikasi demand and supply
forecasting. Daripada menunggu instalasi software i2 sebagai
bagian dari proyek ERP SAP (karena menggunakan strategi
implementasi single instance), Nike dengan tak sabar lebih memilih
menginstal i2 pada awal 1999, sembari menggunakan
sistem legacy (warisan lama)-nya. Jadi, software i2 harus
dikustomisasi untuk bisa dioperasionalkan dengan
sistem legacy. Setidaknya butuh satu menit untuk setiap
kaliinput agar bisa dicatat oleh software lama itu. Dan karena
jumlah produk yang ditangani mencapai puluhan juta, maka sistem
itu sering crash.
Solutions
1. Pada permasalahan pertama, diketahui bahwa permasalahan
terdapat pada proses integrasi, sehingga solusi yang tepat adalah
pengintegrasian ditekankan pada upstream maupun downstream.
2. Dalam permasalahan kedua, Nike Inc. terlalu terburu-buru dalam
pengimplementasian i2s demand planner dengan harapan dapat
menyelesaikan masalah yang sebelumnya dimiliki oleh Nike dengan
27 aplikasi terdahulu. Namun hal tersebut malah membuat
kerugian besar dikarenakan ketidakcocokan software i2s demand
planner dengan SCM sebelumnya. Hal tersebut dapat diatasi
dengan implementasi secara perlahan yang di dalamnya terdapat