Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 21
BAGIAN| KETENTUAN MENGENAI PEKERJAAN Pasal 1. Penjelasan Umum 1.1. Proyek yang akan dikerjakan merupakan satu paket pekerjaan yang keselurunannya berada di perkebunan kelapa sawit 1.2. Untuk memahami serta menghayati secara sempurna seluruh seluk beluk bangunan, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara teliti bak gamber-gambar maupun buku ketentuan pekerjaan dan syarat pelaksenaan, agar tidak terdapat lagi kesalahpaheman, pervedaan ukuran, perbedaan antera gambar dengan buku ini serta kejanggalan atau kekeliruan lainnya, Apabila terdapat ketidak-cocokan, perbedaan atau kejanggalan antara gambar yang satu dengan yang jain untuk hal yang sama, maupun aniara gambar dengan buku ini, maka kontraktor divajibkan melaporkan hal-hal tersebut pada manajemen konstruksi untuk mendapatkan penjelasan dan penyelesaian. Kontraktor sama sekali tidak dibenarkan mengoreksi hal-hal tersebut di atas. Apabila ketentuan ‘ini dilanggar maka semua akibat yang ditimbulkan akan menjadi tanggung jawab kontraktor. 1.3. Koordinasi, pengawasan, dan pengendalian kontraktor di dalam pelaksanaan proyek diatur melalui manajemen konstruksi. Manajemen konstruksi yang ditunjuk untuk pekerjaan ini adalah Divisi Infrastruktur. 1.4. Mengingat kesalahan maupun ketidak-telitian ukuran dalam melaksanakan satu bagian pekerjaan, selalu akan mempengaruhi bagian pekerjaan yang lain, maka ketelitian pelaksanaan, mutiak perlu mendapat perhatian pertema. Kelalaian terhadap keientuan ini dapat mengakibatkan divongkamya satu hast pekerjaan oleh manajemen konstruksi atas beben kontraktor 1.8. Keouali ditentukan lain, ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam berbagai peraturan di baweh ini dinyataken berlaku dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisehkan dari ketentuan mengenai pekerjaan dan syarat-syarat pelaksangan + Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konsiruksi bidang Pekerjaan Umum 2014. + Syarat-syarat perburuhan dan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku baik di pusat dan di daeran. = Peraturan Umum Pemeriksaan bahan-bahan Bangunan (PUBB) pada penyelenggarean bang unan-bangunan di Indonesia tahun 1956 (NI-3-1956) + Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (PKI 1961) Wk Th + Peraturan Umum Bahan Indonesia (PUBI-1982) ‘+ Spesifikasi Bahan Bangunan-Bagian A (SNI 03-6861.1-2002) + Spesifikasi Bahan Bangunan-Bagian B (SNI 03-6861.2-2002) + Spesifikasi Bahan Bangunan-Bagian C (SNI 03-8861.3-2002) « Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBBI-1971) + Semen Portland (SN! 2049:2015) + Semen Portland Komposit (SN! 7064:2014) + Peraturan Perencana Bangunan Baja indonesia 1984 (PPBBI-1984) + Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan strukiur lain (SNI 1727:2013) + Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural (SNI 1729:2018) * Untuk bahan-bahan yang tidal/belum ada peraturannya di Indonesia, maka dipakai syarat-syarat yang ditentukan oleh pabrik dari bahan tersebut. Sebelum kontraktor melaksanakan pekerjaan dengan bahan termaksud ini, maka syarat- syaratispesifixasi dari pabrik harus diserahken terlebih dahulu oleh kontraktor kepada manajemen konstruksi untuk mendapat persetujuan. f 1.6. Yang dimaksud dengan “pekerjaan” dalam spesifikasi ini adalzh segala hal yeng menyangkut pelaksanaan bangunan mengikuti gambar-gambar perencanaan sorta uraian dan syarat yang diuraikan dalam spesifikasi ini, termasuk ¢i dalamnya pengadaan bahan, pengarahan tenaga kerja, peralatan bantu, sarana kerja dan fasilitas Jain sehingga selurun bangunan dapat selesai sesuai dengan rencana 1.7. Untuk pekerjaan yang mensyaratkan dilakukan pengetesan, dalam pelaksanaan pengetesan harus dihadiri dan disaksikan oleh manajemen konstruksi. Pasal 2. Spesifikasi Pekerjaan. ‘Spesifikasi pekerjaan harus sesuai dengan gambar rencana dan ketentuan-ketentuan yang diuraikan dalam spesifikasi teknis ini Pasal 3. Pembersihan Lapangan 34 Sebelum pekerjaan dimulai lokas! proyek harus dibérsihkan dari segala sosuatu yang tidak diperlukan atau yang dapat mengganggu jlannya pekerjzan 3.2 Semua barang bekas bongkaran harus dikeluarkan dari lokasi proyek baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan proyek. Tempat pemnbuangan atas petunjuk manajemen konstruksi 3.3 Pembersihan areal kerja setelah pekerjaan selesai menjadi tanggung jawab kontrakior dan sudah harus selesai dikerjakan sebelum Berita Acara Serah Terima (BAST) | diterbitkan ze ats. Dokumen _ Rev Tanga! Lembar Spesitikasi Toknis Pekeqjaan Menara Api Baja 00 | Maret 2076 mAh Pasal 4. Situasi dan Ukuran 4.4. Survey dan Pematokan 4.1.1, Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah bangunan, sifat dan luasnya pexerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawarannya. 4.1.2.Kelalaian atau kekurang-telitian kontraktor dalam hal ini, tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan kiaim, 4.1.3. Kontraktor bertanggung jawab untuk pembuatan patok-patok bangunan. Galian pondasi baru bisa dilakukan setelah pematokan selesai. Pekerjaan ini harus diawasi oleh manajemen konstruksi dan supervisor kontraktor. 4.1.4. Supervisor kontraktor harus mengawasi pekerjaan pengukuran horisontal (levelling) dan pengukuran vertkal (lof) 4.2. Ukuran Pokok 4.2.1.Ketetaoan letak bangunan diatur di bawah pengawasan manajemen konstruksi 4.2.2.Level 0,00 (permukaan atas base plate) diambil sesual gambar rencana atau menurut kebljaksanaan manajemen konstruksi ; 4.2.3. Bowplank dibuat menggunakan tiang/patok ukuran 5/10, 5/7 yang dipancangkan kuat- kuat dan papan terentang dengan ketebalan 2 cm dihaluskan rata pada sisinya. 4.2.4.Kontraktor harus memastikan pemasangan titik angkur berada di posisi yang tepat, sesuai dengan gambar kerja. 4.2.5. Semua ukuran bowplank diukur dari as ke as dalam milimeter dan setiap as bangunan diberi tanda anak panah, dicat warna merah. 4.2.6.Kontraktor harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara pengukuran, alat-alat penyipat datar (waterpass, teodoliti), prisma silang, dan peralatan lainnya yang diperlukan dalam pengukuran menurut situasi dan kondisi tanah bangunan setempat. Pasal 5. Pekerjaan Persiapan 5.1. Koniraktor harus membuat di lokasi proyek berupa gudang dan barak kerja yang rapl dan bersih yang lokasinya ditentukan bersama manajemen konstruksi sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan, dan tidak perlu dilakukan pemindahan pada saat pekerjaan berlangsung, 8.2. Bila tidak ada anjuran lain dari manajemen xonstruksi, semua bangunan yang tersebut dalam pasal ini, baru dapat dibongkar dan disingkirkan dari lokasi proyek atas persetujuan deri manajemen konstruksi dengan biaya pembongkaran menjadi beban kontraktor. Gudang dan barak kerja adalah milk kontraktor dan menjadi beban kontraktor untuk pembuatan maupun pembongkaran pada saat pelaksanaan pekerjaan telah selesai Dokumen Rev. Tanga! Lembar Spesifikasi Teknis Pekerjaan Menara Api Baja 00 Maret 207 13 ” [A BAGIAN II PENJELASAN SYARAT BAHAN-BAHAN Pasal 1. Ketentuan dan Syarat Sahan-Bahan 1.1. Sepanjang tidak ditentukan tain, bahan-bahan yang akan dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Peraturan-peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUSB tahun 1956 NI-3) serta ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia. 1.2. Apabila karena suatu hal diperlukan perubahan spesifikasi material, perubahan dapat dilakukan atas persetujuan tertulis dari manajemen konstruksi (Infra HO). 1.3. Persetujuan material alam, material besi beton dan semen yang akan digunakan harus mendapat ijin tertulis dari Koordinator infrastruktur pada masing-masing lokasi region pekerjaan. Pasal 2. Pemeriksaan Bahan-bahan 2.4. Kontraktor terlabih dahulu harus memierikan contch semua bahan yang diperlukan untuk setiap pekerjaan bangunan kepada manajemen konstruksi/infra HO. untuk mendapat persetujuan sebelum bahan didatangkan/dipakal. Bahan-bahan yang didatangkan ke lokasi pekerjaan harus sesuai dengan contoh yang telah disetujui oleh manajemen konstruksi/infra HO. 2.2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat atau kualitasnya jelek yang dinyatakan ditolak, harus segera dikeluarkan dari lokesi proyek selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 x 24 jam dan tidak boleh dipergunaken. 2.3, Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyataken ditolak oleh manajemen konstruksi/inffa HO dan temyata masih dipergunakan olen kontraktor, maka manajemen konstruksi berhak memerintahkan pembongkaran dengan segala kerugian yang disebabkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya 2.4. Jika terdapat perselisinan dalam pelaksanaan pemeriksaan kualitas dari bahan-bahan tersebut, manalemen konstruksi/infra HO berhak meminta kepada kontraktor untuk mengambil contoh bahan dan memeriksanya ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan- Bahan milk pemerintah atau swasta yang ditentuken manajemen konstruksi. Segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan kontraktor. 2.5. Sebelum ada kepastian dan laboratorium tersebut diatas tentang baik atau tidaknya kualitas dari bahan-bahan tersebut, kontraktor tidak diperkenankan melanjutkan pekeriean-pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut di atas. Dokumen _ Rev Tanggel Lembar ‘Spesifitasi Taknis Pekerjaan Menara Api Baja 00 | Maret 2016 wet Akh BAGIAN Ill SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TANAH Pasal 1. Umum 1.1. Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan penggalian, pengadaan material timbunan, penimbunan, pemadatan dan pem buangan tanah. 1.2. Kontraktor harus mengerjakan pengupasan (stripping), membuat dreinase sementara untuk mencegah erosi, memperbaiki keadaan tanah bila diperlukan, dan membentuk permukaan tanah (stripping) menurut garis-garis kemiringan sesuai dengan gambar rencana, Pasal 2. Tata Cara Pelaksanaan 24 Pekerjaan Galian 2.4.1 Galian tanah dilaksanakan untuk pekerjean pondasi telapak dan sloof dan lain-lain yang hanus dilakukan sesuai gambar rencana. : 2.1.2 Galian tanah dilakukan setelah pemasangan bouwplank selesai. Tanah galian hans ibang keluar lokesi yang ditentukan cleh menajemen konstruksi, 2.1.3 Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang ditentukan dalam gambar rencana, an bila hal ini terjadi, maka pengurugan kembali harus dilakukan dengan pasangan atau beton tumbuk tanpa biaya tambahan dari pemiberi tugas. 2.1.4 Dasar galian untuk pondasi harus dipadatkan. 2.4.5 Apabila dibutuhkan pemancangan cerucuk kay untuk meningkatkan daya dukung tanah sebagaimana ditunjukkan dalam gambar rencana, pemancangan harus cilakuken sebelum pekerjaan pemadatan, 2.1.6 Tanah humus harus digali dan dipisahkan dari lapisan tanah di bawahnya dan tidak boleh digunakan sebagai tanah urugan, pengusasan/stripping dilakukan dengan kedalaman + 20 om, 2.1.7 Semua unsur-unsur pengganggu yang terdapat di dalam atau di dekat tanah galian seperti akar pohon, tunas pohon, sisa kayu - kayuan, bekas bongkeran, batu-batuan dan sebagainya harus dikeluarkan dan disingkirkan dari areal oroyek. 2.1.8 Tebing galian harus dibuat dengan kemiringan yang cukup sehingga tanah tidak mudah longsor. Pada bagian-dagian galian yang dianggap mudah longsor. kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan dengan memasang papan-papan penahan tanah atau dengan cara lain. Kerusakan yang terjadi akibat runtuhnya tanah dengan alasan apapun menjadi tanggungan kontraktor Dokumen 1 Rev Tanggal —_ Lombar Sposifikasi Teknis: Pekerjean Menara Api Baja 00 Maret 2016 set alk 22 Pekerjaan TimbunaniUrugan 2.2.1 Urugan Kembali galian pondasi hanya boleh dileksanakan dengan persetujuan manajemen konstruksi setelah dilakukan pemeriksaan pondasi. Pekerjaan urugan ini dilaksanakan setelah pondasi cukup kering. 2.2.2 Tanah urugan harus dibersinkan dari tunas tumbuhan dan semua sampah kotoran. 2.2.3 Tanah urugan harus dari jenis tanah berbutir kasar atau berpasir dan tidak terlalu basah. 2.2.4 Untuk tanah gambut bekas galian harus ditimbun dengan taneh mineral atau sirtu dengan persetujuan manajemen konstruksi. 2.2.5 Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dan dipadatkan dengan ketebalan 20 cm untuk setiap lapisannya. 2.3 Pengambilan dan pembuangan tanah 2.3.1 Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah atau disingkirkan dari atau ke tempat yang akan ditentukan oleh manajemen konstruksi dengan tanggungen kontraktor. 2.3.2 Semua tempat pengambilan tanah untuk memenuhi kebutuhan pekerjean timbunan harus dari kualitas yang sama dan hanya dapat dipakai jika ada persetujuan dari manajemen konstruksi. 2.8.3 Kontraktor harus memberikan keterangan yang lengkap kepada manajemen konstruksi tentang jumlah, kualites dan keseragaman tanah dari tempat penggalian yang dimaksud, sekurang-kurangnya 10 hari sebelum menggali tempat itu dan harus menyerahkan contoh tanah yang diambil dari tempat tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari manajemen konstruksi, sedangkan biaya pengambilan termasuk angkutan seluruhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor dan termasuk dalam biaya kontrak Dokumen Rov Tanggal Lembar Sposifikasi Teknis Pokerjaan Menare Api Baja 00 Marot 2016 mea Alt BAGIAN IV SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN BETON Pasal 1. Bahan 1.1 Semen Portland Jenis semen yang digunakan adalah Semen Portland tipe |, yang memenuhi persyaratan SNI_ 2049:2015 atau Semen Portland Komposit yang memenuhi persyaratan SNi 7064:2014. Seluruh pekerjaan beton harus menggunakan satu merek semen yang telah disetujui olen manajemen konstruksi, Pergantian merek semen dapat dilakukan deng an persetujuan tertulis dari manajemen konstruksi. 1.2. Agregat Kasar dan Agregat Halus. 1.2.1. Gradasi dan kekerasan agreget kasar.dan halus yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBBI 1971 Bab 3. 1.2.2. Agregat tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton dan ketahanan tulangan terhadap karat. : 4.2.3 Kontraktor haus mengajukan contoh yang memenuhi syarat dari beberapa sumber dan disetujui_ manajemen konstruksi. 1.2.4 Agregat harus ditempatkan di tempat yang kering dan bersih 1.2.6 Kadar lumpur maksimal untuk agregat halus adalah 5%, sedangkan untuk agregat kasar maksimal 1%. 1.2.6 Agregat dengan kadar lumpur melebihi persyaratan tersebut harus diiakukan pencucian sebelum digunakan, 1.2.7. Apabila kualitas agregat yang disuplai diragukan, manajemen konstruksi berhak menolak maupun meminta untuk dilakukan uji laboratorium tas biaya kontraktor. 43 Air 1.3.1 Air untuk campuran den pemeliharaan beton harus dari air bersih dan tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton. 1.3.2. Airtersebut harus memenuhi syarat menurut PBBI 1971 Bab 3 1.3.3. PH air yeng diizinkan adalah 6 sid 8 1.3.4 Jika PH air tidak sesuai maka kontraktor harus menggunakan air dari sumber air yang memiliki PH sesuai dengan persyaratan atau menggunakan zat kimia yang dapat menetralkan PH air Dokumen Rev Tanggat Lembar Spesifikasi Teknis Pokerjean Menara Api 00 Maret 2016 Wet Ah 14 Bonding agent 1.4.1. Bonding agent digunakan pada batas sambungan antara beton yang sudah dicor/seiting dengan pengecoran beton baru 1.4.2. Bonding agent yang digunakan adalah Sika Bond NV. 1.4.3. Aplikasi bonding agent harus sesuai petunjuk teknis pabrik. 1.4.4 Penggunaan bahan bonding agent selain tersebut di ates harus mendapat jjin dari Infra HO dilengkapi spesfikasi teknis dari pabrik pembuatnya. Pasal 2. Jenis Pekerjaan Apabila tidak ditentukan lain dalam gambar atau spesifikasi maka campuran beton yang digunakan adalah sebagai berikut : Beton bertulang untuk pondasi setempat/ielapak atau pondasi rakit (raft foundation) menggunakan campuran dengan perbandingan volume 1ppc : 2ps : 3p. Lantai kerja, rabet beton, beton tidak bertulang menggunakan campuran dengan perbandingan volume ‘pc : 3ps : Ssp Pasal 3. Tata Cara Pelaksanaan at 34 Persiapan pengecoran 1 Sebelum —pekerjean pengecoran beton dimulei, semua alat pengaduk dan pengangkut beton harus dalam keadaan baik dan siap digunakan 3.1.2. Agregat kasar dan agegat halus dipastiken dalam keadean bersih dan memenuhi persyaratan gradesi dan kekerasan 3.1.3 Semen yang akan digunakan dipastikan dalam kondisi masih aktif dan belum membatu, 3.1.4 Air yang digunakan untuk pengecoran dipastikan memenuhi persyaratan, tidak mengandung lumpur. 3.1.5 Tulangan besi dipastikan sudah terpasang dengan benar sesuai gambar rencana dan divek oleh manajement konstruksi 3.1.8 Pemasangan bekisting dipastikan tidak bocor dan mempunyai dalok-balok pengaku yang kokoh sehingga tidak melenéut solama tahapan pengecoran 3.1.7 Sisi dalam bekisting yang berhubungan dengan tulangan dipastikan sudah dipasang tahu beton (decking) untuk menjaga tulangan tidak terekspos dan mempunyai tebal selimut beton yang disyaratkan da‘am spesifikasi ini, 3.1.8 Sema kotoran, bahan-bahan lepas maupun potongan kawat harus dipastikan sudah dibersinkan dan dikeluarkan dari bagian dalam bekisting sebelum dilakukan pengecoran Dokumen 1 Rev Tanggal__ Lembar Spesifikasi Teknis Pekerjaan Menara Api 00 Maret 2016 wea MA 3.1.9. Bekisting yang terbuat dari kayu harus terlebin dahulu dibasahi air hingga jenuh untuk menghindar terjadinya penyerapan air saat pengecoran, 3.2. Pencampuran beton 3.2.1. Kontraktor bertanggungjawab penuh atas seluruh pembuatan beton yang balk dan memenuhi persyaratan mutu yang ditentukan. 3.2.2 Pencampuran beton harus menggunakan concrete mixer. 3.2.3 Lama pengadukan dengan mixer minimal 1.5 menit setelah semua bahan dimasukan ke dalam drum pengaduk. Hasil pengadukan harus memperiihatkan susunan dan warna yang merata, 3.2.4 Pencampuran kembali beton yang sudah mengeras tidak diizinkan. 3.3. Pengecoran Beton 3.3.1. Pengecoran beton boleh dilakukan apabila manajemen konstruksi telah memeriksa dan menyetujui peralatan, material, bekisting, tulangan, angkur dan lain-lain 3.3.2 Jumlah air yang digunaken untuk beton yang tidak ditentukan mutu betonnya bisa diambil pada kiseran 50% dari berat semen yang digunakan. 3.3.3. Kekentalan/konsistensi adukan beton harus diawasi pada setiap campuran beton baru 3.3.4 Adukan beton harus sudah dicor dalam waktu kurang dari 30 (tiga puluh) menit setelah pengadukan dengan air dimulal, 3.3.5. Beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 m. Jika pengecoran ilakukan dengan tinggi jatuh lebih besar dari 1,5 m harus menggunakan alat bantu pipa tremie. Pengecoran harus dilaksanakan dengan menghindari terjadinya segregasi dan menjamin satu pengecoran yang tidak terputus. Pengecoran tidak boleh mengakibatken perubahan posisi tulangan. 3.3.8. Selama tahapan pengecoran beton harus dilakukan pemadatan menggunakan alat vibrator beton (concrete vibrator) sehingga dihasilkan beton yang padat/tidak keropos. 3.3.7. Pemadaten untuk beton rabat maupun beton yang tidak ditentukan mutunya, dapat menggunakan besi beton diameter @16 mm dengan cara ditusuk-tusuk ke dalam adukan beton yang sudah dituang é 3.3.8 Kontraktor harus melakukan perencanaan pemasangan bekisting maupun sistem pengecoran dengan sebaik-baiknya. Apabila tefjadi kegagalan, semua resiko merupakan tanggung jawab kontraktor dan kontraktor wajib memperbaiki atas biaya sendir 3.3.9 Pengecoran pondasi harus dilapisi dengan plastik cor pada bagian bawah, dan jika pada tanah dasar diberi perkuatan cerucuk, plastik cor dapat diganti dengan beton lantai kerja. Dokumen | Rev Tanggal Lembar Spesifikasi Teknis Pekerjean Menara Api 00 Maret 2016 we3 Ath 34 3.4.1 34.2 3.4.3 Perawatan Beton yang sudah selesai dicor harus dilindungi dari pengaruh panas matahari sehingga tidak terjadi penguapan cepat. Air yang dipergunakan untuk perawatan harus bersih dari bahan kimia yang dapat menyebabken kerusakan pada beton Perlindungan ates kemungkinan hujan juga harus diperhatikan. Sebelum mencapai umur rencana beton tidak boleh dibebarn 3.5. Penolakan Pekerjaan Beton 3.5.1. Manajemen konstruksi berhak untuk menolak pekerjaan beton yang tidak memenuhi syarat (mutu dan atau ukuran) dan kontraktor harus mengganti/membongkar dan memperbaiki beton - beton yang tidak memenuhi syarat atas biaya sendiri sesuai dengan instruksi manajemen konstruksi 3.5.2. Toleransi kesalahan pada pelaksanaan beton, yaitu beton harus mempunyai ukuran - ukuran dimensi lokal dan bentuk yang tidak boleh melampaui toleransi di bawah ini ~ Posisi garis as dari penyelesaian bagien struktur pada semus titk + 0.5 om dari posisi yang seharusnya - Dimensi penampang struktur : toleransi 0.5 cm : - Ukuran panjang dan lebar kurang dari 2.5 m : toleransi 2% - Ukuran panjang dan lebar lebih dari 2.5 m : toleransi 5 cm. Dokummen ie Rev. Tanggal Lembar Sposifikasi Toknis Pekerjaan Menara Api 00 Maret 2016 wv { i I BAGIAN V SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEMBESIAN Pasal 1. Bahan a 444 142 113 14 148 Baja Tulangan Baja tulangan yang dipakai mutu U-24 (baja tulangan polos) untuk tulangan dengan diameter < 13 mm, dan U-39 (baja tulangan deform/ulir) untuk tulangan dengan diameter > 13 mm. Bila baja tulangan oleh manajemen konstruksi diragukan kualiiasnya, maka manajemen konsiruksi depat_meminta kontrakior untuk mengadaken pemeriksaan di Lembaga Penelitian Bahan-Sahan yang diakui atas biaya kontraktor. Baja tulangan harus memiliki sertificat atau bukti yang dikeluarkan leh produsen. Besi dengan spesifikxasi BJKU tidak dijinkan untuk digunakan Ukuran dan jumiah baja tulangan harus sesual gambar rencana, Penggantian dengan diameter lain hanya diperkenankan atas persetujuan tertulis dari Infra HO. Konversi antar luas penampang tulangan hanya dijinkan antar tulangan dengan mutu yahg sama saja. Penambahan biaya yang diekibatkan oleh penggantian tulangan adalah menjadi tanggungan kontraktor. Sebelum cipasang permukaan baja tulangan tersebut harus bebas dari karat, lemak, kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat dengan beton. Diameter tulangan yang digunakan harus sesuai dengan gambar rencana dengan bates toleransi sesuai dengan ketentuan Standart Nasional Indonesia (SNI) Penggunaan tulangan diatas batas toleransi hanya dapet cllakukan atas perseiujuan secara tertulis dari Infra HO dan jumlah tulangan harvs dikonversi terhadap mutu dan diameter penuh tulangan pada gambar rencana Pengukuran diameter untuk tulangan deform didasarkan pada diameter dalam {uiangan dengan dimensi sesuai tabel tersebut di bawah Diameter Baja Tulangan Ulir/Deform Diameter dalam 43 mm 12.7 mm 16mm : 15.6 mm 419 mm. 18.4 mm 22mm 21.3mm ai : aera Catatan : Toleransi diameter maksimal untuk tulangan deform sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SN). Dokumen Rev Tanggal Lembar Spesifikasi Teknis Pekerjaan Menara Api 00 Maret 2016 vot wt Pasal 2. Tata Cara Pelaksanaan 2.1. Tata cara pemasangan tulangan, pembengkokan tulengan, sambungan, dan pemasangan sengkang harus sesuai P&BI 1971. 2.2. Pemasangan tulangan (jumiah, diameter dan jarak tulangan) sesuai gambar rencena 2.3. Apabila dibutunkan sambungan perpanjangan, maka panjang overlapping minimal 40 kali diameter tulangan yang disambung 2.4. Pengikatan tulangan menggunakan kawat bendrat dan diikat pada setiap pertemuan’ persilangan antar tulangan. 2.8. Beton decking/tahu beton dipasang antara tulangan dan bekisting untuk menjaga jarak tulangan dan bekisting sehingga didapatkan ketebalan selimut beton yang disyaratkan 2.8. Beton decking yang digunakan haus mempunyai mutu minimal sama dengan mutu beton yang dicor. Dokumen 1 Rev Tanga). Lembar Spesifikasi Toknis Pekerjaen Menara Api 00 Maret 2016 | ve wh BAGIAN VI SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN BEKISTING Pasal 1, Bahan Bahan Bokisting dapat dibuat dari balok dan papan kayu kelas Il yang cukup kering dengan tebal minimum 2 (dua) om atau panil-panil plywood dengan tebal minimum 9 (sembilan) mm. Pasal 2. Tata Cara Pelaksanaan 2.4 Sistem bekisting harus diajukan dan disetujui olen manajemen konstruksi 2.2 Bekisting tidak boleh bocor, cukup kuat dan kaku, tidak berubah bentukitidak melendut sebelum dan pada saat pengecoran 2.3 Permukean bekisting harus halus dan rata, tidak ada iekukan dan lubang-lubang. ‘Sambungan-sambungan pada bekisting lurus dan rata dalam arah horisontal dan vertikal 2.4 — Bekisting harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton dan memberikan bidang permukaan yang rata. 4 2.5 Bila digunakan untuk permukaan beton ekspos, sisi dalam bekisting harus dilapisi dengan piastik yang cukup Kaku. 26 — Struktur tiang penyangga harus ditempatken sedemikian rupa sehingga cukup kuat dan kaku, tidak berubah bentuk dan kedudukanny a selama pengecoran dilakukan. 2.7 Bahan bekisting yang akan digunakan lagi harus menghasilkan permukaian yang balk dan dengan persetujuan manajemen konstruksi. Semua bekisting harus dibersihkan sebelum dipergunaken kembali 2.8 Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan persetujuan dari manajemen konstruksi. Setelah bekisting dibuka kontraktor tidak diljinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari manajemen konstruksi. 29 Tanggung jawab atas keselamatan pada pembongkaran tiep bagian bekisting merupakan tanggung jawab kontraktor. 2.10 Waktu minimum saat selesainya pengecoran beton sampai dengan pembongkaran bekisting adalah 14 {empat belas) hari 2.11. Cetakan samping pada struktur yang tidak dibebani boleh dibongkar setelah berumur 3 (tiga) hari Dokuman _ Rev Tenggal | Lembar Spesifikasi Toknis Pekerjaan Menara Api Baja 00 Maret 2016 vit BAGIAN VII SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR BAJA Pasal 1. Bahan 1.1 Semua baja yang digunakan harus dalam keadaan baru dan sesuai dengan PPBBI BJ 37 dengan tegangan leleh 2400 kg/cm’. Batang profil harus bebas dari karat, lubang- lubang, bengkoken, puntiran atau cacat perubahan bentuk lsinnya. Batang baja harus disediakan dengan bentuk penampang, ukuran, berat dan detail-detail lainnya sesvai dengan gambar. 1.2 Baut-baut atau mur yang digunakan baut tise HTB A325 untuk struktur utama dan baut ‘A 307 untuk baut pelat bordes. Ukuran den jenis baut yang dipakai harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar. 1.3 Kawat las (electrode) harus memenuhi AWS A5.1 £6013 atau JIS 23211 D4313. Kawat las sebelum digunakan harus datam kondisi balk dan kering Pasal 2. Tata Cara Pelaksanaan 2.1. Syarat-syarat Pelaksanaan Umum 2.4.4, Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja (shop drawing) sesuai dengan kondisi lapangan dan gambar lelang/tender yang dimiliki. Shop drawing harus menjelaskan semua prosedur yang perlu untuk pelaksanaan/pemasangan di lapangan. Pekerjean baja tidak boleh dipaseng sebelum cara dan alat yang akan digunakan disetujul oleh Infra HO. 2.1.2, Shop drawing harus diajukan kepada manajemen konstruksi sebanyak 2 copy untuk medapat persetujuan secara tertulis paling iambat 14 (empat belas) hari sebelum pekerjaan cimulai. Satu dari dua copy akan dikembalikan kepada kontraktor dengan ulasan dan/atau persetujuan tertulls dari Infra HO dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah penyerahan gambar. Setian gambar yang jelas-jelas memerlukan perbaikan yang cukup banyak akan dikembalikan untuk perubahan tanpa ulasan detail 24.3, Semua pabrikasi harus dilaksanakan secara ketat mengikuti detail seperti yang ditunjukkan di dalam gambar shop drawing yang sudah disetujui. Perubahan dari shop drawing yang sudah disetujui tidak boleh dilakukan keouali dengan persetujuan tertulis dari Infra HO. 24.4. Setiap Persetujuan oleh Infra HO terhedap setiep detail gambar atau desain dari kontraktor tidak akan membebaskan kontraktor dari tanggungjawab untuk pekerjaan tetsebut yang dicakup di dalam kontrak dan hanya akan dipertimbangkan sebagai persetujuan umum berkaitan dengan dicukupi dan dipenuhinya persyaratan- Dokumen, | Rev | Tanggal Lembar Spesitikasi Teknis Pekerjean Menara Api Baja at) ‘Marot 2016 vid Ah, persyaratan sesuai dengan tujuan kontrak, Persetujuan harus tidak diartikan untuk menyatakan secara tidak langsung bahwa ukuran-ukuran adalah benar dan sesuai atau bidang-bidang pertemuan telah diperiksa, hal-hal ini akan tetap menjadi tanggungjawab kontraktor. 2.1.5, Pengerjaan harus diselesaikan bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam memasang tidak ‘akan memerlukan pengisi kecuali bila gamber detail menunjukkan hal tersebut. 2.1.8. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati-hati untuk menghasilkan tampak yang rapi. Semua perlengkapaniperalatan yang diperlukan untuk Kesempurnaan pernasangan, harus disediakan walaupun tidak secara khusus diperiihatkan dalam gambar, kecuali dipersyaratkan lain 2.1.7. Setiap bagian pekerjaan yang buruk yang tidak memenuhi ketentuan dalam spesifixasi teknis akan citolak dan harus diganti dan menjadi tanggungan kontraktor sepenuhnya. 2.1.8. Konstruks! baja yang telah dikerjakan harus segera dilindung! terhadap pengaruh ‘ouaca dengan cara yang memenuhi syarat. 2.1.9, Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan, dimana bagian yang perlu sudah dieri lubang dan sudah dibersinkan dari karat, maka bagian-bagian itu harus diperiksa dalam keadaan sudeh dilapisi cat dasar. 2.2. Penyambungan dengan Las 2.2.1, Pengelasan harus dilaksanaken dengan hati-hati. Logam yang dipakal untuk mengelas harus bebas dari retak-retak dan cacat yang mengurangi kekuatan sambungan dan permukaannya harus halus. Permukaan-permukaan yang dilas harus sama dan rata dan kellhatan teratur. Las-las yang menunjukkan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya kontraktor. 2.2.2. Pekerjaan las sebanyak mungkin dilakukan di dalam bengkel. Pekerjaan las yang dilakukan di lapangan, harus sama standarmutunya dengan pokerjaan las yang dilakukan di dalam bengkel. 2.2.3, Tidak diperkenankan melakukan pengelasan dalam keadaan basah atau hujan 2.2.4. Penggunaan arus listrik untuk penggelasan harus disesuaikan dengan diameter kawat las sehingga tidak menimbulkan cacat pengelasan yang diakibatkan oleh pengunaan aus listik yang terlalu besar maupun terlalu kecil 22.5. Diameter kawat las yang digunakan harus disesuaikan dengan tebal material dasar yang akan dilas, 2.2.6. Permukaan yang akan dilas harus bebas dari kotoran, minyak, cat dan tain-lain. Cara pengelasan harus dilakukan menurut persyaratan yang beriaku atau aisetujui olen Infra HO. Dokumon Rov Tanggal _ Lembar Sposifitasi Toknis Pekerjaan Menara Api Baja 00 Marot 2016 V2 HAY 227, 2.2.8, denis les yang digunakan adalah las busur listrik dengan elekiroda terbungkus. Manajemen konstruksi berhak mengadakan test terhadap mutu-pengelasan ol Balai Penelitian Behan-bahan menurut standar yang beriaku di Indonesia atas beban biaya kontraktor. 2.3. Penyambungan dengan Baut Mutu Tinggi 2.3.1, Baut mutu tinggi yang digunakan adalah Baut HTB A325 dengan ukuran sesuai dengan gambar, 2.3.2. Baut mutu tinggi harus dipasang dengan ring baut, sebuah ring plat di bawah kepala baut dan sebuah ring plat di bawah mur. 2.3.3, Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 3 ulir mm dan tidak melebihi 5 ulir 2.3.4. Kondisi bidang Kontak pelat-pelat yang disambung sangat mempengaruhi daya tahan sambungan terhadap gelincir. Untuk itu permukaan bidang Kontak pelat yang disambung tersebut harus bersin dari, minyak, karat dan segala macam kotoran. 2.3.5. Pengecekan baut dilakukan oleh kontraktor dan manajemen Konstruksi. Setiap baut yang kendor harus dikecangkan kembali, disesuaikan menurut kebutuhan. Perhatian Khusus perlu diberikan pada kelompok baut yang telah dikencangkan semula, yang karena baut-baut berdampingan dikencangkan, mungkin kendor dan harus dikencangkan kembali sehingga mencapal tegangan yang diperlukan 2.4. Pemasangan di Tempat Pembangunan 2.4.1. Koniraktor wajib untuk menjaga keadaan lapangan khususnya barang-barang yang telah diserahkan kepada kontraktor agar tetap baik keadeannya dan jika perlu untuk menyokong bagian-bagian konstruksi yang harus diangkut, diberi kayu penutup sandar-sandar dan sebagainya. 2.4.2, Sambungan baut harus menggunakan HTB A325. Lubang untuk sambungan baut harus dibuat menggunakan bor dan tidak boleh menggunakan sistem punch. Sesuai dengan PPBBI 1984, ukuran maksimum diameter lubang baut mutu tinggi adalah dengan toleransi tidak lebih dari 2 mm tethadap diameter baut, 2.4.3. Bagian-bagian profil baja harus diangkat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi puntiran-puntiran. Bila perlu digunakan ikaian-ikatan sementare, untuk mencegah timbulnya tegangan yang melewati tegangan yang diljinkan, dan ikatan sementara tersebut dibierkan terpasang sampai pemmasangan seluruh konstruksi selesai 2.5. Memotong dan Menyelesaikan Pinggiran 2.5.1. Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih, tidak diperbolehkan bekas-bekas jalur, beram-beram dan lain-lain Bee boas cies Spesifkasi Teknis Pekerjaan Menara Api Baja 00 Maret 2016 Vues 4 2.5.2. Bila bekas pemotongan/ pembakaran dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran bekas irisan, maka bagian tersebut harus dibuang sekurang-kurangnya 2,5 mm, sehingga tidak nampak lagi jalur-jalur. 2.5.3. Bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi tidak perlu membuang bekas-bekas potongan, 2.6, Menembus, Mengebor dan Meluaskan Lubang 2.6.1 Pada keadaan akhir, diameter lebar untuk baut yang dibubut hanya diljinkan mempunyai ukuran lebih besar 2 mm dari diameter baut 2.6.2 Pembuatan lubang baut harus menggunakan sistem pengeboran dan tidak diljinkan menggunakan sistem punch. 2.7. Pemasangan Struktur Rangka 2.7.1 Struktur rangka dirakit per segmen yang diteniukan oleh pengawas lapangan sesuai dengan gambar rencana, 2.7.2. Bautbaut harus dipasang di bawah dan dikencangkan 2.7.3 Semua lubang-lubang baut sebelum pemasangan harus diberam, Memberam tidak boleh dilakukan dengan menggunakan besi-besi penggaruk : 2.7.4 Pemasangan angkur pada pedestal pondasi harus disetting dengan baik sehingga pada wakiu pemasangan base plate rangka dapat duduk ke angkur dengan balk. 2.7.5 Penystelan level harus menggunakan waterpass dan disetting dengan cara menyetel aut pada angkur sehingga dapat dllevel sesuai dengan gambar rencana. Bukaan antara base plate rangka dan pedestal harus diisi dengan menggunakan grouting Sikagrout 214-11 dengan aplikasi sesuai ketentuan pabrik 2.7.6 Pengangkatan segmen rangka harus menggunakan crane dan posisi rangka haus dijaga sehingga tidak terjadi puntir yang dapat merusak struktur rangka 2.7.7 Pemasangan antar segmen harus presisi dan level selalu dicek menggunakan waterpas. 2.8. Pengecatan Struktur Baja 2.8.1 CatBesi : Platone 8000, Synihetic High Gloss Paint. Warna silver atau sesuai * dengan persetujuan manajemen konstruksi 2.8.2 Cat Meni desi : Bodelac 9000, Zinc Chromate Primer. 2.8.3 Teknis pemakaian bahan cat sesuai standar pabrik 2.8.4 Semua profil baja yang akan dicat harus dibersihkan dahulu dari kotoran-kotoran yang melekat dan karat dengan cara diamplas, wire brush, sand blasting atau cara lain yang disetujui oleh Infra HO. Dokumen Rev, Tanggai Lembar Spesifikasi Teknis Pekerjaan Menara Api Baja 00 Maret 2016 Vilea ath 285 286 287 29. 29.41 29.2. 2.9.3. 2.94. 295. 2.9.6. 297 Luas bidang permukaan yang telah dibersihkan harus dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar sebelum terjadi oksidasi. Bila terjadi oksidasi/karat permukaan tersebut harus dibersihkan kembali sebelum dilakukan pengecatan Lapis cat besi dilakukan setelah cat dasar benar-benar sudah kering dan dibersihkan dari kotoran atau debu yang menempel. Pengecatan cat besi dilakukan dengan pengulangan sebanyak 2 kali Seluruh proses pengecatan dilakukan di dalam workshop. Marking & Packing Hasil fabrikasi di workshop Kontraktor harus diperiksa dan disetujui terlebih dahulu oleh manajemen konstruksi sebelum kontraktor melanjutkan ke tahap selanjuinya Sebelum pengiriman material ke site, terlebih dahulu kontraktor harus melakukan pra- erection (1 unit menara api) di workshop kontraktor yang diperiksa dan disetujui oleh manajemen konstruksi. Material bisa dikirim ke site setelah mendapat persetujuan deri manajemen konstruksi Pra-orection baru boleh dilakukan setelah semua Komponen material selesai di cat’ Semua komponenfbagian konstruksi harus diberikan penomoran (marking) untuk keperluan erection di lapangan dengan cara di emboss/cetak timbul. Untuk itu kontraktor harus memberikan erection drawing kepada manajemen konstruksi yang menjelaskan mengenai teknis dan tata cara pemasangan di lapangan Bagian-bagian konstruksi harus dipacking dengan baik, diberikan tumpuan kayu pada jarak tertentu untuk menghindari terjadinya puntir dan kerusakan. Bagian konstruksi yang cukup kecil seperti plat buhul, baut dan lainnya harus ditempatkan pada wadah terlutup dari plat baja dan cilas Pada saat pemindahan material ke lokasi, bagian-baglan profil baja harus diangkat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi puntiran-puntiran. Bila perlu digunakan ikatan- ikatan sementara, untuk mencegah timbulnya tegangan yang melewati tegangan yang difjinkan, dan ikatan sementara tersebut dibiarkan terpasang sampai pemasangan seluruh konstruksi selesai Pengiriman material ke site menjadi tanggung jawab kontraktor. Kontraktor harus memastikan material tiba di site dalam keadaan baik, tidak cacat, dan lengkap Dokumen Rev , Tanga! Lember Spesifikasi Teknis Pekerjaan Menare Api Baja 00 Maret 2016 VUES Af h BAGIAN Vill SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ATAP Pasal 1. Bahan 4.4. Atap Zincalume Gelombang ~ Material dasar Aluminium Zinc AZ100 Hi-Ten (G 560), TCT 0.3 mm, ex, Blue Scope Steel, Yieh Phui, Sun Steel, Sysco, Nissin Steel (ZAM), Dong Bu, PTEC atau setara yang disetujui Infra HO. - Profil atap gelombang standar, lebar 800 mm, efektif 700 mm. - Nok dan flashing menggunakan material yang sema dengan material atap, - Bahan pengiket menggunakan self taping screw + karet. 1.2. Penggunaan Material Penggunaan jenis material untuk penutup atap harus sesuai BO! dan gambar rencana. Pasal 2. Persyaratan dan Cara Pelaksanaan Atap Zincalume 21 Semua material, perlengkapan dan lat yang diperlukan untuk kesempumaan pekerjaan harus disediakan welaupun tidak secara khusus diperlihatkan/ditentukan dalam gambar atau spesifikasi ini dan sudah termasuk dalam penawaran harga. 2.2 Sambungan antara atap gelombang dengan rabung atap harus mempunyai jarak minimum 15 om yang saling tindih (rabung di bagian atas dan atap di bagian bawah). 2.3 Sambungan atap pada arah memanjang harus mempunyal lebar overlapping minimal 15 cm, sedangkan sambungan pada arah samping harus mempunyai lebar overlapping minimal 2 getombang 2.4 Sebelum pekerjzan pemasangan dilakukan, semua rangka penyokong harus sudah terpasang dengan baik dan benar sesuai gambar rencana dan mendapat persetujuan dari manajemen konstruksi 2.5 Pada tiap lember atap, pemasangan self tapping screw dilakukan pada puncak gelombang sebanyak 3 buah skrup perbaris gorcing 2.6 Serbuk metalik, akibat pengeboran dan pemotongan, dan sisa pemasangan lainnya seperti sokrup dan lain-lain harus dibersinkan dari daerah atap, kelalaian dalam melakukan hal ini yang dapat mengakibatkan tenjadinya Korosi menjadi tanggung jawab kontraktor untuk memperbaikiny a. Dokumen Rev Tanggat Lembar Spesifikasi Teknis Pekerjaan Menara Api 0 Maret 2016 valet Aah BAGIAN IX ‘SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PENANGKAL PETIR, Pasal 1. Bahan 1.1, Penangkal petir (tombak) diameter 1 inch dengan panjang 50 cm 1.2. Kabel NYA 50 mm? 1.3. Grounding rod diameter 14.2 mm (5/8") 1.4. Selang plastik diameter 14° Pasal 2. Persyaratan dan Cara Pelaksanaan 2.1 Tombak penangkal petir dipasang pada kayu ulin dengan ukuran sesual gambar rencana 2.2. Kontraktor harus mengajukan jenis penangkal petir yang akan dipasang untuk mendapat persetujuan dari manajemen konstruksi 2.3 Kabel NYA diberi lapisan pelindung menggunakan selang plastik diameter 4". 2.4 Kiem kabel NYA dipasang tiap jarak 50 cm . 2.5 Grounding rod ditanam sampai mendapat tahanan sebesar 3 chm Dokumen Rev Tanggal Lembar Spesifikasi Teknis Pekerjaan Menara Api 00 Marot 2016 m4 At BAGIAN X SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PAGAR Pasal 1. Bahan 14 1.2. 3) Tiang pagar menggunakan profil siku L 50x50x5 mm Kawat duri @ cic 150 Cat menggunakan produksi Nippon Paint, Bodelac 9000 Zinc Chromate Primer 30 micron dan cat finishing Platone 8000, Synthetic High Gloss Paint wama silver atau sesuai persetujuan manajemen konstruksi Pasal 2. Persyaratan dan Cara Pelaksanaan 2.4. Tlang pagar dipasang diatas pondas! dengan sistem angkur + baut, sesuai dengan gambar rencana. 2.2. Kawat duri dipasang pada besi siku dan dijepit dengan besi ¢ 6 mm yang dilas pada tiang besi siku. 2.3. Pemasangan harus kencang dan tidak bergelombang. Sambungan kawat duri hanya diperbolehkan pada tiang yang dijepit dengan besi 6 6 mm yang dilas, selain di penjepit kawat duri sambungan tidak difjinkan. Dokumen _ Rev Tanggal Lembar Spesifikasi Teknis Pokorjaan Menara Api 00 Maret 2016, Xt nw

You might also like