Professional Documents
Culture Documents
Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Latar Belakang
Dari perspektif semiotik, Indonesia bukanlah sebuah negara kepulauan, tetapi
sebuah negara kesatuan.1 Negara kepulauan bermakna bahwa apa yang disebut
SyafiI,
Imam.
Menjadi
Poros
Maritim
Dunia.
Kompas,
31
Juli
http://nasional.kompas.com/read/2014/07/31/04390891/Menjadi.Poros.Maritim.Dunia.Diakses
tanggal 11 September 2014 pukul 21.23 WIB.
2014.
pada
lewat
berbagai
armada
dagangnya,
masyarakat
pribumi
harus
Timnas PNR. Badan Informasi Geospasial: ada 13.466 Pulau di Indonesia. Bakohumas Kominfo, 8
Februari2012.Diaksestanggal11September2014di http://bakohumas.kominfo.go.id/news.php?id=1000
3
http://mutosagala.wordpress.com/2012/03/19/ringkasan-materi-sejarah-perekonomian-indonesia/.
Diakses pada tanggal 26 Desember 2014 pukul 15.53 WIB.
nasional dari sektor maritim.4 Hal ini patut disayangkan karena potensi laut sangat
besar. 80% volume perdagangan barang di dunia disalurkan lewat lautan.5
Wacana poros maritim kembali mencuat dalam Pemilu 2014. Calon presiden
terpilih dalam Pemilu Presiden 2014 menyatakan komitmennya untuk membangun
NKRI agar kembali menjadi poros maritim dunia. Pertanyaannya bagaimana NKRI
dapat mencapai tujuan yang dibayangi oleh kejayaan masa lalu ini. Artikel ini
berusaha mengeksplorasi sejarah sejumlah poros maritim dunia dan menarik
pelajaran darinya untuk upaya NKRI menjadi poros maritim dunia. Terakhir peran
TNI AL dikemukakan dalam paradigma bahwa ekonomi dapat berkembang jika
pertahanan laut kuat, bukan sebaliknya.
2.
perantara dan poros maritim pusat. Poros maritim Mediterania Timur dan Barat,
serta Nusantara adalah tipe poros maritim perantara karena perannya hanya
sebagai jembatan bagi jalur perdagangan antar negara. Karakteristik dari poros
maritim ini adalah berada pada dua atau tiga kawasan eksotis yang berdekatan.
Eksotis disini bermakna bahwa kawasan tersebut memiliki sumberdaya yang tidak
ditemukan di kawasan lain. Yunani terletak antara Asia, Eropa, dan Afrika;
Mediterania terletak antara Eropa dan Afrika; dan Nusantara terletak antara India
dan Tiongkok. Poros jenis kedua adalah poros pusat. Karakteristik poros pusat
adalah adanya pusat utama eksotis yang besar. Termasuk dalam poros ini adalah
poros Persia, New England, dan Asia Timur. Masing-masing mewakili sumber
eksotis Mesopotamia, Amerika Utara, dan Timur Jauh.
NKRI berdasarkan lokasinya merupakan bagian dari poros perantara. Walau
begitu, situasi ini sebenarnya situasi yang baru. Di masa lalu, NKRI adalah sebuah
poros ganda: perantara sekaligus pusat. Poros perantara ada di Malaka sementara
poros pusat ada di Maluku, hal ini berkenaan dengan adanya kendali kerajaan yang
terdapat di sana yang menguasai rempah-rempah dan memainkan peran sebagai
aktor pada poros maritim pada saat itu. Dalam situasi modern, NKRI lebih ada pada
4
peran
perdagangan
memiliki
andil
yang
sangat
besar
di
dalam
mempengaruhi suatu wilayah, daerah atau negara dalam perannya sebagai poros
maritim, yaitu yang memegang kontrol atau kendali dalam memanfaatkan wilayah
atau kawasan maritim dalam konteks poros maritim. Jadi dapat disimpulkan secara
obyektif bahwa faktor ekonomi merupakan faktor terpenting untuk menggiring
sebuah bangsa dan negara menjadi aktor utama dalam poros maritim.
3.
Cocker, B.F. Christianity and Greek Philosophy, Blackmask, 2007, hal. 17.
Lopez, E., Piquero, S. Was the Little Divergence so Big? Spanish Real Wages in the North Western
European Mirror, 1500-1800. Pamplona-Iruna, 3(4), 2013, 1-30, hal. 11.
8
Wills, J.E. Maritime Asia, 1500-1800: The Interactive Emergence of European Domination. The
American Historical Review, 98(1), 1993, 83-105, hal. 93.
9
Ross, G.M. Beyond the Abysmal Brute: A Social History of Boxing in Interwar Nova Scotia. Master
Thesis. Saint Marys University, 2008, hal. 34.
7
dan Tiongkok, dua peradaban besar yang telah hadir sebelum masa sejarah
di Nusantara sendiri. Ia merupakan bagian dari sistem yang lebih luas yang
disebut sistem maritim Samudera Hindia yang merentang dari Afrika hingga
Asia Tenggara, menyatukan poros maritim Persia dan Nusantara.10
Karenanya, poros ini telah sangat tua dan berperan besar dalam membentuk
kebudayaan di Nusantara yang terpengaruh oleh kebudayaan India, Timur
Tengah, dan Tiongkok.
b.
kebangkitan Tiongkok yang memiliki surplus SDM yang besar. Pada dasarnya
hanya tersisa dua poros maritim dunia di era modern ini, yaitu poros maritim
Nusantara dan poros maritim Asia Timur.11 Poros maritim Asia Timur adalah
poros maritim baru yang dikuasai oleh Korea Selatan dan Tiongkok. Poros
maritim Nusantara tetap berada di tangan Singapura. Poros lainnya seperti
Yunani, Mediterania, New England, dan Persia, telah kalah bersaing. Walau
begitu, Yunani tetap mampu memperoleh banyak manfaat dari
kelautan
yang
panjang
lewat
armada
lintas
samudera
sejarah
yang
telah
banyak
manfaat
lewat
armada
penangkap
ikan
yang
Bulliet, R.W., Crossley, P.K., Headrick, D.R., Hirsch, S.W., Johnson, L.L., Northrup, D. The Earth
th
and Its People, 4 Edition, Boston: Cengange Learning, hal. G-8.
11
Rodrigue, J-P. Ports and Maritime Trade. Dalam The Encyclopedia of Geography, Warf, B (ed),
London: Sage, hal. 4.
12
Nikolaou, J. Op-Ed: Greece Remains at Top of Shipping Economy. Maritime Executive, 19 Februari
2014.http://www.maritime-executive.com/article/OpEd-Greece-Remains-at-Top-of-ShippingEconomy-2014-02-19. Diakses pada tanggal 11 September 2014 pukul 19.23 WIB.
memiliki
agresivitas
tinggi
dalam
pembangunan
infrastruktur.
Pembangunan ini tentunya ditopang oleh aliran dana besar. Dalam kasus Uni
Emirat Arab, kelimpahan minyak bumi memungkinkan hal ini sementara
dalam kasus Singapura, investasi dari negara-negara berkompeten sangat
membantu
menggerakan
ekonomi
negara
tersebut.
Pembangunan
harus redup dan tak lagi menjadi poros dunia. Poros Yunani runtuh karena
blokade Usmaniyah, kemelut politik, dan perkembangan terusan Suez. Poros
Persia
runtuh
karena
menipisnya
cadangan
minyak
dan
konflik
berkepanjangan. Poros New England runtuh karena jenuh dan orientasi dunia
terarah ke Pasifik. Poros Mediterania redup karena sepeninggal Umayah,
negara-negara Iberia terorientasi pada penjelajahan samudera yang lebih
menjanjikan. Dari gambaran ini, Indonesia perlu belajar untuk menjaga
keberlanjutannya jika telah menjadi poros maritim dengan menjaga
keamanan dan pertahanan, stabilitas politik, dan terus melakukan eksplorasi
sumber-sumber eksotis.
4.
ada dua jalan: mengalahkan Singapura atau menjadi sebuah poros pusat. Opsi
pertama akan sangat sulit karena Singapura telah jauh meninggalkan Indonesia dan
memiliki kampanye negatif yang efektif dalam menjauhkan kapal-kapal dari kawasan
laut dalam Indonesia. Selain itu, budaya konsumtif dan orientasi darat yang telah
sangat lama terjadi di Indonesia harus terlebih dahulu dihilangkan sebelum berupaya
mengalahkan Singapura.
Opsi yang lebih mungkin adalah menjadikan kembali Indonesia sebagai poros
sentral. Hal ini dilakukan dengan menggiatkan kembali perdagangan laut dalam
Indonesia, menjamin keamanan pelayaran di laut dalam, dan upaya promosi gencar
produk-produk khas Indonesia ke pasar mancanegara. Upaya ini dilakukan secara
merata agar seluruh kawasan Indonesia dapat memperoleh aliran pelayaran yang
seimbang. Potensi-potensi sebenarnya ada dan tinggal di bawa ke permukaan lewat
upaya pemasaran yang agresif. Papua masih belum banyak dieksplorasi padahal
memiliki sumberdaya yang langka dan bernilai jual tinggi, begitu pula Kalimantan,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Berpijak pada potensi alami yang dimiliki oleh Indonesia, maka geostrategis
NKRI merupakan suatu alasan krusial yang tidak dapat dibantahkan lagi; menjadi
suatu variabel utama dalam peran Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Luas
wilayah (Dua pertiga kawasan Asia Tenggara adalah wilayah kedaulatan Indonesia.
Selain itu, dua pertiga perairan Asia Tenggara merupakan perairan yurisdiksi
Indonesia)13 dan bentuk negara yang merupakan negara kepulauan serta
kestrategisan letak negara (Indonesia terletak pada posisi silang, yakni di antara dua
benua, yaitu Benua Asia dan Australia; serta di antara dua samudera, Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik),14 menjadi faktor pendorong utama dalam mengukur
kemampuan Indonesia dalam menyandang predikat tersebut.
13
lima pilar yang akan dilaksanakan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yaitu (1)
Pembangunan budaya maritim (2) Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya
laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan
industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama (3) Komitmen
15
http://encyclopediaindonesia.blogspot.com/2012/11/letak-geografis-indonesia-indonesia.html.
Diakses pada tanggal 26 Desember 2014 pukul 15.40 WIB.
16
http://www.antaranews.com/berita/464097/di-eas-jokowi-beberkan-lima-pilar-poros-maritim-dunia.
diakses pada tanggal 1 Januari 2015 pulul 21.40 WIB.
10
mendorong
pengembangan
infrastruktur
dan
konektivitas
maritim
dengan
membangun tol laut, pelabuhan laut dalam, logistik, dan industri perkapalan, serta
pariwisata maritim. (4) Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia
untuk bekerja sama pada bidang kelautan (5) Sebagai negara yang menjadi titik
tumpu dua samudera, Indonesia berkewajiban membangun kekuatan pertahanan
maritim. Kelima pilar tersebut merupakan pondasi yang ideal untuk memudahkan
pencapaian dalam program poros maritim dunia yang dicanangkan oleh pemerintah.
Kelima pilar tersebut menjadi pedoman bagi pemerintah dalam mengalokasikan
pembangunan kemaritiman pada berbagai bidang yang terkoneksi dalam aspek
kemaritiman tersebut. Namun demikian, untuk mencapai keberhasilan program
Poros Maritim Dunia, pemerintah harus benar-benar menerapkan kelima pilar
tersebut yang disertai pengawasan dan evaluasi sehingga program tersebut dapat
berjalan secara signifikan.
a.
sehingga jauh dari peran yang menjadi kodrat sesungguhnya; harus dibayar
mahal. Hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan hasil laut yang masih jauh di
bawah standar normatif. Bahkan kerugian dari sektor perikanan, setiap tahun
Indonesia menderita kerugian sekitar Rp 300 triliun akibat kasus pencurian
oleh kapal asing.17 Belum lagi kerugian dari pencurian BMKT (barang muatan
kapal tenggelam) yang dilakukan oleh asing maupun masyarakat lokal. Dapat
penulis katakan bahwa kemunduran wilayah ini, ketika masih bernama
Nusantara atau belum optimalnya kemajuan negara saat ini; dikarenakan
belum adanya gerakan kembali ke laut yang tentu saja harus diikuti dengan
sebuah
kesepakatan
seluruh
bangsa.
Kesepakatan
merupakan
17
11
memang sangat unik dan merupakan alur pelayaran banyak kapal dari
berbagai negara dengan berbagai kepentingan pula. Kedua, sejarah
Nusantara telah mendeskripsikan secara tegas bahwa kerajaan besar yang
terdapat di tanah air memanfaatkan aspek kemaritiman secara krusial
sehingga mampu mengoptimalkan perannya dalam poros maritim nusantara
klasik.
Kesepakatan seluruh bangsa Indonesia merupakan kata kunci untuk
menyukseskan Poros Maritim Dunia yang telah diprogramkan pemerintah.
Sesungguhnya dengan adanya kesepakatan secara universal, maka penulis
begitu yakin bahwa persoalan bangsa yang sedang dihadapi akan dapat
tereliminir bahkan dientaskan secara kualitatif. Ketika kesepakatan untuk
menggerakkan diri sebagai Poros Maritim Dunia telah dilaksanakan oleh
seluruh bangsa dengan rangkaian gerakan yang sama, maka secara sinergis
gerakan tersebut akan menciptakan kerjasama terbaik dan menghasilkan
aplikasi yang sinergistik (Teori Sinergitas; James A.F. Stoner and Charles
Wankel, 1986).18
Ketika kita berpijak pada Teori Siklus, yang menjelaskan mengenai
siklus suatu keadaan atau situasi, baik dalam lingkaran mikro ataupun makro,
maka alasan mendasar sehingga terjadinya suatu siklus adalah alasan
geografi. Maka bukan sesuatu yang mustahil apabila kebesaran Sriwijaya dan
Majapahit akan kembali terulang dalam episode yang berbeda manakala
implementasi menuju Poros Maritim Dunia teraplikasi sesuai dengan tatanan
yang ideal. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang pengamat militer dan
pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, yang menyatakan kalau Indonesia
paham betapa pentingnya posisi geopolitiknya, sebenarnya Indonesia bisa
menjadi lebih kuat dibandingkan Sriwijaya dan Majapahit.19 Linear dengan
pendapat tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
18
Teori Sinergitas terdiri dari 3 tingkatan yaitu Defensif, Respectfull dan Sinergistic. Sinergistic adalah
kerja sama yang tinggi serta saling mempercayai akan menghasilkan pola komunikasi yang bersifat
sinergisitas yang berarti kerja sama yang terjalin akan menghasilkan output yang lebih besar dari
penjumlahan hasil keluaran masing-masing pihak. Sinergistic merupakan tingkatan tertinggi dalam
kerjasama yang bersinergis sesuai yang dideskripsikan oleh Teori Sinergitas.
19
http://nasional.kompas.com/read/2014/10/09/22145401/Maksimalkan.Sisi.Maritim.Indonesia.Bisa.Le
bih.Maju.dari.Majapahit.dan.Sriwijaya?utm_campaign=related&utm_medium=bpkompas&utm_source=news&. Diakses pada tanggal 27 Desember 2014 pukul 10.48 WIB.
12
bangsa
Indonesia
untuk
kembali
ke
laut
dengan
jalan
b.
Maritime Doctrine
penjajahan
Belanda
dan
Jepang.
Kesadaran
berpijak
pada
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/23/17031971/.Ibu.Susi.Mengapa.Ikan.di.Laut.Kita.Sering.
Dicuri.Apa.di.Laut.Mereka.Tak.Ada.Ikan.?utm_campaign=related&utm_medium=bp&utm_source=ne
ws&. Diakses pada tanggal 27 Desember 2014 pukul 14.55 WIB.
13
terbunuh
pada
tanggal
11
September
1599
oleh
21
Sadzali. Asyhadi Mufsi. 2012. Syair Badai dan Putra Ombak: Hilangnya Tradisi Maritim Nusantara.
http://penjelajahbahari.wordpress.com/2012/10/08/syair-badai-dan-putra-ombak-hilangnya-tradisimaritim-nusantara/. Diakses pada tanggal 26 Desember 2014 pukul 20.05 WIB.
22
Ibid.
14
yang
kerajaan
yang
sepenuhnya
agraris.
Sehingga
pada
masa
Amangkurat III, VOC mendapatkan semua bandar laut yang sebelumnya milik
Mataram (Tjiptoatmodjo, 1983: 190-191).26 Harus kita sadari bahwa langkahlangkah yang dilakukan oleh Belanda untuk menghancurkan karakter maritim
bangsa telah berhasil. Bangsa yang dikenal sebagai bangsa pelaut itu telah
meninggalkan kodratnya sejatinya. Geostragis yang dimiliki sebagai potensi
yang luar biasa terabaikan dalam kurun waktu yang sangat lama. Bahkan
pasca kolonialisme pun aspek strategis tersebut tidak diperhatikan secara
signifikan.
Sebagai sebuah kodrat alamiah, kesadaran akan pemberdayaan
geostrategis wilayah negara tersebut pelan-pelan mulai terangkat ke
permukaan. Namun demikian, untuk mengembalikan hal tersebut menjadi
sebuah acuan yang optimal harus dilakukan secara serentak pada semua lini
kehidupan
berbangsa.
melaksanakan
doktrin
Hal
prinsip
kemaritiman
yang
kepada
harus
seluruh
dilakukan
rakyat
adalah
mengenai
Ibid.
Ibid.
25
http://nasional.kompas.com/read/2014/07/31/04390891/Menjadi.Poros.Maritim.Dunia?utm_campaig
n=related&utm_medium=bp-kompas&utm_source=news&. Diakses pada tanggal 27 Desember 2014
pukul 10.57 WIB.
26
Ibid.
24
15
mengenai
kemaritiman
telah
pupus
ditelan
jaman
serta
berbagai
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/23/17031971/.Ibu.Susi.Mengapa.Ikan.di.Laut.Kita.Sering.
Dicuri.Apa.di.Laut.Mereka.Tak.Ada.Ikan.?utm_campaign=related&utm_medium=bp&utm_source=ne
ws&. Diakses pada tanggal 27 Desember 2014 pukul 14.55 WIB.
16
menjadi energi yang utama dalam konteks ini. Cara yang sederhana
menggerakan budaya maritim adalah dengan jalan men-trigger daerahdaerah pesisir untuk menghidupkan kembali budaya maritim yang dimiliki.
Kebesaran sejarah di daerah tersebut akan terangkat dan dijadikan sebagai
simbol pergerakan kemaritiman yang konsisten. Disatu sisi, pemerintah harus
pula memberikan predikat kepada daerah-daerah yang memiliki potensi
kemaritiman yang strategis sebagai daerah istimewah. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan asumsi positif dalam menggerakan roda kemaritiman secara
krusial. Ketika budaya kemaritiman ini telah bergerak, tidak menutup
kemungkinan hal ini akan menjadi potensi strategis untuk memancing
kedatangan turis, baik lokal maupun manca negara sehingga dapat
meningkatkan devisa negara.
d.
Olsen, E. The Evolution of U.S. Maritime Power in the Pacific. Naval Postgraduate School, 1991,
hal. 70.
17
asing dapat membawa otoritas negara lain yang selain mendorong ekonomi,
dapat pula membawa maksud tersembunyi yang mengancam kedaulatan
NKRI. Selain itu, eksploitasi tidak sah dapat dilakukan kapal asing misalnya
dengan mengangkut barang atau manusia yang tidak diizinkan sesuai hukum
nasional. TNI AL berperan besar dalam menjaga agar hal ini tidak terjadi
dengan melakukan pemeriksaan dan menerapkan prinsip kehati-hatian pada
lalu lintas armada asing di kawasan NKRI. Langkah ini kemudian
membutuhkan adanya pergeseran KRI dari laut dalam ke laut perbatasan.
KRI harus terlihat langsung di kawasan perbatasan ketika kapal-kapal asing
memasuki perairan Indonesia sehingga terlihat bahwa mereka mendapatkan
pengawalan dan merasakan keamanan sejak awal memasuki laut Indonesia,
bukan dari kapal-kapal kecil tetapi langsung dari KRI. Strategi ini telah
dilakukan pula oleh Tiongkok lewat strategi Jinyang fangyu yang menggeser
kapal perang mereka yang di masa perang dingin hanya bertugas di laut
pesisir menjadi penjaga kawasan perbatasan laut yang jauh, khususnya di
kawasan Laut Tiongkok Selatan.29
Ketiga, TNI AL berperan sebagai manajer konflik di laut. Seperti halnya
di darat, konflik dagang di kawasan laut dapat terjadi antar sejumlah kapal
dari beberapa negara. Sebagai contoh, situasi seperti ini telah terjadi antara
Inggris dan Amerika Serikat dalam kawasan perdagangan Pasifik. 30 Hal ini
menjadi lebih penting lagi ketika terjadi kasus yang melibatkan armada kapal
internasional dengan ancaman dari dalam negeri misalnya pembajakan atau
konflik bersenjata dengan pemberontak yang menyasar pada kapal asing di
laut Indonesia.
Keempat, TNI AL berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi
kelautan. Upaya TNI AL dalam mendorong ekonomi kelautan dapat
dijalankan
dengan
tiga
cara.
Pertama,
dengan
mengawasi
adanya
29
Speed, E. Chinese Naval Power and East Asian Security. Institute of International Relations The
University of British Columbia Working Paper, 11, 1995, hal. 7.
30
Olsen, Op. Cit, hal. 6.
18
Kesimpulan
Tinjauan pada berbagai poros maritim dunia yang ada secara historis
Indonesia
ke
pasar
mancanegara,
membangun
armada
samudera,
SYKE (Finnish Environmental Institute), New Recommendations for the Archipelago Sea: Fishbased Feed, Integration of Fish Farms, Planning Control. ScienceDaily, 25 Oktober 2013.
www.sciencedaily.com/releases/2013/10/131025091820.htm. Diakses pada tanggal 11 September
2014 pukul 16.45 WIB.
19
6.
Referensi
a.
L.L., Northrup, D. The Earth and Its People, 4th Edition, Boston: Cengange
Learning
b.
c.
http://nasional.kompas.com/read/2014/08/18/10230051/Visi.Maritim.Presiden.
Terpilih
d.
Lopez, E., Piquero, S. Was the Little Divergence so Big? Spanish Real
Maritime
Executive,
19
Februari
2014.
http://www.maritime-
executive.com/article/OpEd-Greece-Remains-at-Top-of-Shipping-Economy2014-02-19
f.
its Influence on the Greek Economy. Economy and Markets, 9(5), 2014, 1-11
h.
http://nasional.kompas.com/read/2014/07/31/04390891/Menjadi.Poros.Mariti
m.Dunia
l.
20
Control.ScienceDaily,25Oktober2013.www.sciencedaily.com/releases/2013/1
0/131025091820.htm
m.
Indonesia.BakohumasKominfo,8Februari2012.http://bakohumas.kominfo.go.id
/news.php?id=1000
n.
http://mutosagala.wordpress.com/2012/03/19/ringkasan-materi-
sejarah-perekonomian-indonesia/.
p.
http://encyclopediaindonesia.blogspot.com/2012/11/letak-geografis-
indonesia-indonesia.html.
q.
http://www.antaranews.com/berita/464097/di-eas-jokowi-beberkan-
lima-pilar-poros-maritim-dunia.
r.
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5474491641fa5/penenggela
man-kapal-asing-pencuri-ikan-dilindungi-uu.
s.
http://nasional.kompas.com/read/2014/10/09/22145401/Maksimalkan.S
isi.Maritim.Indonesia.Bisa.Lebih.Maju.dari.Majapahit.dan.Sriwijaya?utm_camp
aign=related&utm_medium=bp-kompas&utm_source=news&
t.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/23/17031971/.Ibu.Susi.Meng
apa.Ikan.di.Laut.Kita.Sering.Dicuri.Apa.di.Laut.Mereka.Tak.Ada.Ikan.?utm_ca
mpaign=related&utm_medium=bp&utm_source=news&.
u.
http://nasional.kompas.com/read/2014/07/31/04390891/Menjadi.Poros.
Maritim.Dunia?utm_campaign=related&utm_medium=bpkompas&utm_source=news&.