Professional Documents
Culture Documents
Browning
Browning
Browning
Enzymatic browning
Non-enzymatic browning
The crust of brioche bread, which is golden-brown due to the Maillard reaction
The wine color is altered with wine aging by reactions between different active
molecules present in the wine, these reactions, in general, giving rise to a
browning of the wine, leading from red to a more tawny color.
Melanoidins are brown, high molecular weight heterogeneous polymers that are
formed when sugars and amino acids combine (through the Maillard reaction) at
high temperatures and low water activity. Melanoidins are commonly present in
foods that have undergone some form of non-enzymatic browning, such as
barley malts (Vienna and Munich), bread crust, bakery products and coffee. They
are also present in the wastewater of sugar refineries, necessitating treatment in
order to avoid contamination around the outflow of these refineries.
Apa kalian pernah memotong buah apel, lalu lupa memakannya, dan saat kalian
mau memakannya, warna daging buahnya menjadi kecoklatan? Kalau iya, apa
yang kalian lakukan? Tetap memakannya? Membiarkannya kalau-kalau warnanya
kembali normal? Atau malah membuangnya?
Nah, sekarang mari kita lihat dari sisi kimianya. Proses perubahan warna bahan
makanan menjadi berwarna kecoklatan disebut sebagai browning atau
pencoklatan. Browning tidak hanya terjadi pada buah apel saja, tapi juga buah
lain, seperti kulit pisang yang berbercak-bercak coklat dan kentang yang
dipotong. Selain terjadi pada buah, browning juga bisa terjadi di bahan makanan
lain, lho, contohnya adalah gula dan roti tawar.
1. Browning enzimatik
Sumber : http://www.buzzle.com
2. Browning non-enzimatik
-. Karamelisasi
Karamelisasi adalah proses pirolisis yang terjadi pada gula. Tentu kalian pernah
memakan makanan dengan rasa karamel, bukan? Nah, itu salah satu aplikasi
proses browning non-enzimatik ini. Cara yang paling mudah adalah dengan
memanaskan gula sampai meleleh, dengan demikian, gula akan berubah warna
menjadi kecoklatan.
-. Reaksi Maillard
Reaksi Maillard adalah reaksi kimia antara asam amino dan gula reduksi. Reaksi
ini akan menghasilkan beraneka bau dan aroma, sehingga reaksi ini sering
digunakan pada industri penambah rasa. Contoh aplikasi reaksi ini adalah
pinggiran roti tawar yang berwarna kecoklatan.
Bagaimana kalau buah yang akan kita makan sudah berubah warna menjadi
coklat? Apakah bisa kembali ke warna aslinya? Jawabannya tidak bisa. Namun
untuk mencegahnya, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, contohnya:
1. Pemanasan / Pendinginan
Seperti enzim pada umumnya, fenolase juga memiliki suhu optimum, yaitu pada
suhu ruang. Untuk mengurangi aktivitas enzimnya, pengubahan suhu bisa
dilakukan, dan cara yang paling efektif adalah pemanasan sebelum pendinginan
untuk menyimpan potongan buah. Caranya adalah buah direbus selama 1-5
menit, kemudian dipotong, dan disimpan dalam lemari es.
2. Pengasaman
Sirup gula bisa dipakai untuk melapisi potongan buah dengan tujuan mencegah
kontak antara daging buah dengan oksigen bebas di udara. Aplikasi ini banyak
dipakai untuk tar buah, selain bisa mencegah proses browning, penambahan
sirup gula juga bisa menambah rasa buah tersebut.
4. Penambahan antioksidan