Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Botol Gelas
Jurnal Botol Gelas
Jurnal Botol Gelas
Daur Industri
Hidup Botol
Gelas pada Produk ..
Jurnal
Teknologi
Pertanian
24 (2):166-178 (2014)
ABSTRACT
Glass bottle is used as packaging for beverage product to keep its quality. The objectives of this study
were life cycle assessment (LCA) of glass bottle, environmental impact assessment, and recycling cost analysis.
The research was started from inventory analysis of glass bottle production, tea beverage industry, and recycling
of glass waste, and data processing. The life cycle of glass bottle was observed as cycling from glass bottle
production, tea beverage industry, consumer, cullet recycling, and come back to glass bottle production. The
inventory analysis was observed at all steps. The glass bottle production occurred from mixing materials,
melting, moulding, and cooling. The tea beverage industry operates glass bottle washing, filling, packing, and
distributing to consumer. The glass bottle can be refilled up to 20 times. The glass recycling was started from
collection, separation, size reduction to cullet, washing and drying. The cullet was added about 40%-60% of
total raw materials for production of new glass bottle. The glass bottle production and recycling cullet caused
environmental impact. The environmental impact assessment of bottle glass production indicated that effluent of
wastewater and ambient air quality passed to standard regulation limit, in exception of total particulate matter
and sulfur dioxide. The cullet recycling process produced water pollution to surface water. The glass bottle
production produced air pollution. The recycling and production of glass bottle need high cost, caused by raw
materials and a lot of energy requirement for washing, melting silica and cullet, so the glass bottle price was
relatively more expensive.
Keyword: life cycle assessment, glass bottle, inventory analysis, recycle, environmental impact assessment, cost
analysis
ABSTRAK
Botol gelas digunakan sebagai kemasan produk minuman untuk menjaga kualitas produk. Tujuan
penelitian ini adalah penilaian daur hidup botol gelas, analisis dampak lingkungan, dan analisis biaya daurulangnya. Tahapan penelitian dimulai dari analisis inventori produksi botol gelas, industri minuman teh, daurulang limbah botol gelas, dan pengolahan data. Siklus hidup botol gelas ternyata berputar (cycle), mulai dari
produksi botol gelas, industri minuman teh, konsumen, daur-ulang gelas (cullet), dan kembali ke produksi botol
gelas. Analisis inventori dilakukan pada ketiga pabrik tersebut. Proses produksi botol gelas meliputi
pencampuran bahan baku, peleburan, pencetakan, pendinginan, dan pengemasan. Industri minuman teh
melakukan pencucian botol, pengisian minuman teh dan distribusi ke konsumen. Pada industri minuman teh,
botol gelas dapat diisi-ulang (refillable) hingga 20 kali. Proses daur-ulang limbah botol gelas dimulai dari
pengumpulan, pemisahan warna, pengecilan ukuran, pencucian, dan pengeringan. Limbah botol gelas (cullet)
digunakan kembali sekitar 40-50% dari total bahan baku untuk produksi botol gelas. Produksi botol gelas dan
daur-ulang cullet dapat menghasilkan dampak lingkungan. Analisis dampak lingkungan dari proses produksi
botol gelas menunjukkan bahwa cemaran udara dan air masih memenuhi baku mutu lingkungan yang
dipersyaratkan, kecuali SO2 dan debu. Proses daur-ulang cullet menghasilkan cemaran ke perairan. Biaya
proses produksi dan daur-ulang botol gelas cukup besar karena membutuhkan bahan baku dan energi yang besar
untuk pencucian, peleburan bahan baku dan cullet, sehingga harga botol gelas relatif lebih mahal.
Kata kunci: penilaian daur hidup, botol gelas, analisis inventori, daur-ulang, analisis dampak lingkungan, analisis
biaya
PENDAHULUAN
Produk minuman teh dalam botol gelas
pada
awal
diperkenalkan,
banyak
yang
mempertanyakan, bagaimana kebiasaan minum teh
segar berubah ke minuman teh dalam gelas.
Ternyata sekarang telah diterima dengan baik,
sehingga menjadi kebiasaan banyak orang. Produk
Analisis inventori
Interpretasi
Analisis Dampak
Klasifikasi dan
karakteristik
Normalisasi dan
Pembobotan
167
Observasi Lapangan
Sampah botol gelas
Studi Pustaka
botol gelas
Pemulung
Studi Pustaka
Penampung
Recycle Gelas
Studi Pustaka
Industri pengguna gelas
Pabrik kemasan gelas
Life Cycle Assessment
(LCA)
Industri pengguna
kemasan gelas
Konsumen
Wawancara
1.
2.
Ahli LCA
Kajian: penggunaan
bahan baku, efisiensi
biaya dan analisis
dampak lingkungan
168
layak. Botol gelas yang tidak layak akan didaurulang sebagai cullet dan selanjutnya digunakan
sebagai bahan baku pada proses produksi botol
gelas. Siklus hidup botol gelas dapat dilihat pada
Gambar 3.
BAHAN BAKU
PABRIK GELAS
Pencampuran bahan baku gelas
INDUSTRI DAUR-ULANG
PECAHAN GELAS (CULLET)
Peleburan bahan baku
Cullet
Pembentukan kemasan
Pencucian
Pengecilan ukuran
Pemisahan warna
Tidak
Ya
Layak
Botol Gelas
Berbagai jenis
limbah gelas
KONSUMEN
169
(a)
(b)
170
Gambar 5. Diagram alir proses produksi botol gelas di salah satu pabrik X
Keterangan:
1. Truk Pemuat
2. Pengumpan
3. Alat Penampung
4. Pengumpan Bergerak
Elektromekanis
5. Alat Pengangukut
6. Distributor Berputar
7. Pengumpan Bergetar
8. Penampung Bahan Baku
9. Timbangan Berskala Otomatis
10. Wadah Bahan Baku Tambahan
11. Ban Berjalan
12. Pencampur Bahan
13. Ban Berjalan
14. Alat Pengangkut Bahan
15. Ban Berjalan
16. a. Penampung Bahan untuk Dapur
G1
b. Penampung Bahan untuk Dapur
G2
17. a. Pengumpan Bahan untuk Dapur G1
b. Pengumpan Bahan untuk Dapur
G2
18. a. Dapur G1
b. Dapur G2
19. Mesin IS-8/DG/SG (a,c,d)
Mesin IS-5/DG/SG (b,e,f)
20. Terowongan Pendingan (a,b,c,d,e,f)
21. Mesin ACL (4 buah)
22. Terowongan Pendingan (4 buah)
23. Penyimpanan dan Pengemasan
24. Beling atau Cullet
25. Reuse botol cacat dan cullet
171
172
Soda abu
(252 g)
Bahan
Tambahan
(233 g)
23 g
Pasir silika
(414 g)
25 g
50 g
Pencucian
(950 g)
50 g
Pengecilan ukuran
(900 g)
41 g
90 g
Dumper
Efisiensi 90%
(13%, 210 g)
Dumper
Efisiensi 90%
(14%, 227 g)
Dumper
Efisiensi 90%
(23%, 373 g)
Dumper
Efisiensi 90%
(50%, 810 g)
Kegagalan Mixer
162 g
Kegagalan
peleburan 146 g
Kegagalan
Forming 112 g
ACL
(4 botol gelas)
173
174
Karateristik energi
Botol gelas
8256
Botol
PET
4511
890
445
9146
4956
Nilai
BML
1074
800a
3,09
1000a
300
230a
0,46
1390b
g/m3
0,10
2,78 b
mg/L
41
50c
111
300c
g/m3
g/m3
g/m3
g/m3
mg/L
48
200c
mg/L
a
PPRI No. 41/1999 : BML udara ambient
b
KepMenLH No. 50/1996 : BML kebauan
c
SK Gubernur Jawa Timur No.188/231/KPTS/
013/2005.
TSS
175
Tabel 4. Perbandingan komponen biaya yang dibutuhkan selama siklus hidup botol gelas dan botol PET
Komponen biaya
Kebutuhan bahan baku
Biaya dan transportasi bahan baku
Harga Jual botol gelas
Biaya transportasi
Energi pada proses produksi botol
Biaya produksi produksi (bahan baku energy dan transportasi) (Rp/kg)
Harga jual limbah botol (Rp/kg)
Keterangan: a)Yani et al. (2013)
176
177
178
Yani