PERLU DIKAJINYA NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL
BERKAITAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Rr. Vicky Ariyanti’, Kisworo Rahayu, dan Aneka Anjar
BBWS Serayu Opak, Ditjen SDA, Kementerian Pekerjaan Umum
‘*vicky_ariyanti@yahoo.com
INTISARI
Nilai sosial kemasyaraketan merupakan akar budaya
dengan manusia mengelola alam. Misalkan pada contoh di masyarakat pedesaan
Jawa, menjaga kelestarian tuk (mata air) dengan memberiken kain penanda pada
pohon berusia tatusan tahun yang biasanya ditanam bersebelahan dengan mata
air, tujuannya adalah agar orang yang lewat menjaga kesakralan, serta tidak
‘mengganggu keberadaan mata air tersebut. Memang pada prakteknya hal ini disertai
praktek klenik, maupun ritual semedi dan sebagainya, namun ini adalah cara yang
masih efektif digunakan untuk masyarakat dalam menjage kelestarian alam. Justru
‘hal semacam ini menunjukkan rasa hormat suatu masyarakat terhadap mata air
tersebut. Kearifan lokal semacam ini masih banyak bergaung di mesyarakat. Agar
pengelolaan sumber daya air dapat masuk dalam sistem nilai masyarakat, hal ini
masih patut dipertimbangkan. Pengkajian kebijaksanaan dan kearifan lokal bisa
‘menjadi kunei keberhasilan pengelolaan bersama.
Cara mengkajinya adalah dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya dengan
‘membawa serta ahli sosial kemasyarakatan nilai-nilai yang masih adadi masyarakat
setempat. Pada kasus lain, mungkin seperti sistem Subak di Bali, kearifan lokal
dalam hal ini sudab jauh mendahului sistem irigasi yang dikenal sekarang ini dan
jelas masih terbukti keefektifannya. Keuntungannya bisa dipahami lebih mendetail
‘apa yang menjadi permasalahan saat ini dan mendekatkan ke pola pikir masyarakat
agar dapat menyelesaikan masalah pengelolaan sumber daya air sesuai dengan
Kapasitas sebagai fasilitator dan mereka sebagai pemeran alti yang harapannya
‘dapat berdaya dalam mengelola SDA. Hal ini juga merupakan cara mempopulerkan
‘kembali budaya lokal untuk kelangsungen kehidupan yang lebih lestari.
Kata kunci: nilai kearifan Lokal, pengelolaan sumber daya air, kelestarian
lingkungan