Asam Sinamat: Daftar Pustaka

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 13

ASAM SINAMAT

Daftar pustaka
Budavari S, et al (eds), 1989, The Merck Index, 11thed., Merc & Co.Inc., USA
Fessenden RJ & Fessenden JS, 1986, Kimia Organic, edisi 3. Jilid 1, terjemahan
oleh Pudjaatmaka, 1999, Penerbit Erlangga, Jakarta
Fessenden RJ & Fessenden JS, 1986, Kimia Organic, edisi 3. Jilid 2, terjemahan
oleh Pudjaatmaka, 1999, Penerbit Erlangga, Jakarta
Furniss, BS; hannaford, AJ; Smith, PWG; Tatchel, AR., 1991. Vogels Text Book
of Practical Organic Chemistry, 5th ed., Longman Scientific & Technical London
Harwood ML & Moody JC, 1989, Experimental Organic Chemistry Principal and
Practice, Publication Oxford, London
Mc Murry J, 2000, Organic Chemistry, 5th edition, Brooks/Cole Publishing Co.
Pasific Grove, USA
Vogel, Al, 1960, Elementary Practical Organic Chemistry, Part 1 Small Scale
Preparations, 3th edition, Longmans, Green and Co. Ltd., London

PROSEDUR
Harwood ML & Moody JC, 1989, Experimental Organic Chemistry Principal
and Practice, Publication Oxford, London

Weigh the potassium carbonate into a 100 ml erlenmeyer flask and add 20 ml
water and the benzaldehyde. Swirl the mixture vigorously, pour it into a test tube
and alloe the two phases to separate over 30 min when the upper layer of
benzaldehye should be clear. Meanwhile weigh the propanedioic acid into a
second 100 ml conical flask and dissolve it in the pyridine with gentle warming on
a hot water bath. From the test-tube remove 2 ml of the upper layer carefully
using a graduated pipet and add it to the solution of propanodioic acid in pyridine.
Heat the resultant mixture on the water bath and add a catalytic quantity of

piperidine ( 10 drops). Reaction is indicated by evolution of bubbles of carbon


dioxide as the decarboxylation proceeds. Continue heating until the rate of
apperance of bubbles become very slow (30min). Make the volume up to 50 ml
with 2 M hydrocloric acid and the filter of the resultant solid with suction between
washing. Tip the crystals into a preweighed 100 ml beaker and dry them to
constant weight in an 800 C oven. Record the weight, yield and mp of your
product.

Dasar Teori :
Asam sinamat memiliki rumus kimia C6H5CHCHCOOH atau C9H8O2,
sinonim dari asam trans-3-fenil-propanoat sebagai nama IUPAC dan asam trans-fenilakrilat, berwujud kristal putih, sedikit larut dalam air, dan mempunyai titik
leleh 133C serta titik didih 300C. Bobot molekul 148,15, kelarutan satu garam
asam sinamat larut dalam 2000 ml air pada suhu 25 oC (kelarutan meningkat dalam
air panas), 6 ml alcohol, 5 ml methanol, atau 15 ml kloroform, sangat larut dalam
benzene, eter, asam asetat glacial, aseton, karbon disulfide, dan minyak. Garam
alkalinya larut dalam air. Asam sinamat berupa Kristal monoklin, tidak berwarna,
sedikit berbau balsam dan rasa pedas.
Asam sinamat termasuk senyawa fenol yang dihasilkan dari lintasan asam sikimat
dan reaksi berikutnya. Bahan dasarnya adalah fenilalanin dan tirosin sama seperti
asam kafeat, asam p-kumarat, dan asam ferulat. Keempat senyawa tersebut
penting bukan karena terdapat melimpah dalam bentuk tak terikat (bebas),
melainkan karena mereka diubah menjadi beberapa turunan di samping protein.
Turunannya termasuk fitoaleksin, kumarin, lignin, dan berbagai flavonoid seperti
antosianin.

Benzaldehid
Nama IUPAC :
Benzaldehida
Nama lain :
Fenilmetanal
Benzena karboksaldehida
Benzoat aldehida

Benzaldehid (C6H5CHO) adalah sebuah senyawa kimia yang terdiri dari cincin
benzena dengan sebuah substituen aldehida. Ia merupakan aldehida aromatik yang
paling sederhana. Pada suhu kamar, ia berupa cairan tidak berwarna dengan aroma
seperti badam (almond). Ia merupakan komponen utama pada ekstrak kacang
almond, dan dapat diekstraksi dari beberapa sumber alami seperti aprikot, ceri,
dan biji persik. Pada saat ini, benzaldehida pada umumnya dibuat dari toluena
menggunakan berbagai macam proses yang berbeda.

Sifat fisis:
Bobot molekul

: 106,12

Penampilan

: cairan tidak berwarna

Densitas

:1,0415 g/ml, cair

Titik leleh

: 26 C

Titik didih

: 178,1 C

Kelarutan dalam air

: sedikit larut (0,6 wt pada 20 C)

Viskositas

: 1,4 cP pada 25 C

Asam Malonat
Nama IUPAC: Asam propanadioat
Nama lain

:Asam metanadikarboksilat

Asam Malonat adalah sebuah senyawa asam dikarboksilat dengan struktur


CH2(COOH)2. Bentuk yang terionisasi dari asam malonat, termasuk juga ester dan
garamnya, dikenal sebagai malonat. Sebagai contoh, dietil malonat adalah etil
ester dari asam malonat. Nama ini berasal dari Bahasa Latin malum, yang berarti
apel.
Sifat
Rumus molekul

: C3H4O4

Berat Molekul

: 104,06

Massa molar

:104,03 g/mol

Densitas

:1.619 g/cm3, padat

Titik leleh

:135-136 C (408-409 K)

Titik didih

:Terurai

Kelarutan dalam air

:Larut secara penuh

Biokimia
Pada bit terdapat kandungan garam kalsium asam malonat yang tinggi. Dalam
keadaan normal, ia berbentuk kristal putih. Asam malonat adalah inhibitor
kompetitif, ia berkompetisi dengan suksinat dehidrogenase (kompleks II) pada
proses fosforilasi oksidatif.
Sintesis organik
Proses pembuatan asam malonat klasik dimulai dari asam asetat. Asam asetat
diklorinasi, menghasilkan asam kloroasetat. Reaksi dengan natrium karbonat
menghasilkan garam natrium, yang kemudian direaksikan dengan natrium sianida,
menghasilkan garam siano asam asetat melalui substitusi nukleofilik. Gugus nitril

dapat kemudian dihidrolisis dengan natrium hidroksida, menghasilkan natrium


malonat. Proses pengasaman kemudian menghasilkan asam malonat yang
diinginkan.

Reaksi organik
Contoh reaksi yang terkenal adalah kondensasi asam malonat dengan urea,
menghasilkan asam barbiturat. Asam malonat sering digunakan sebagai enolat
pada kondensasi Knoevenagel atau dikondensasi dengan aseton menghasilkan
asam Meldrum.
Piridin
Piridin

adalah

sebuah

senyawa

organik

heterosiklik yang berbentuk cincin aromatik


sederhana. Rumus kimianya adalah C5H5N.
Senyawa ini dipakai sebagai bahan pemula di agrokimia dan farmasi, dan
merupakan bahan pelarut dan reagent yang penting. Strukturnya mirip dengan
benzena, dimana sebuah gugus CH di dalam cincin aromatis yang terdiri dari
enam atom diganti dengan nitrogen. Senyawa ini berbentuk cairan tidak berwarna
yang berbau aroma khas seperti ikan. Cincin piridina banyak terdapat diberbagai
senyawa-senyawa penting, termasuk nikotinamida.
Sifat :
Rumus molekul

: C5H5N

Massa molar

: 79.101 g/mol

Penampilan

: Colourless liquid

Densitas

: 0.9819 g/cm3, liquid

Titik leleh

: 41.6 C

Titik didih

: 115.2 C

Kelarutan dalam air

: Miscible

Viskositas

: 0.94 cP at 20 C

Hidrogen Klorida

Nama IUPAC
Hidrogen klorida

Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat
berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini
bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium, H3O+
HCl + H2O H3O+ + Cl
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl. Asam klorida oleh karenanya
dapat digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam
klorida adalah asam kuat karena ia berdisosiasi penuh dalam air.
Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam, Ka, yang mengindikasikan
tingkat disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka
cukup besar. Beberapa usaha perhitungan teoritis telah dilakukan untuk
menghitung nilai Ka HCl. Ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke
larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Hal ini
mengindikasikan bahwa Cl adalah konjugat basa yang sangat lemah dan HCl
secara penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang
kuat, asumsi bahwa molaritas H+ sama dengan molaritas HCl cukuplah baik,
dengan ketepatan mencapai empat digit angka bermakna.
Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida merupakan asam
monoprotik yang paling sulit menjalani reaksi redoks. Ia juga merupakan asam
kuat yang paling tidak berbahaya untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat
lainnya. Walaupun asam, ia mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan tidak
beracun. Asam klorida dalam konsentrasi menengah cukup stabil untuk disimpan
dan terus mempertahankan konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah, asam
klorida merupakan reagen pengasam yang sangat baik.

Asam klorida merupakan asam pilihan dalam titrasi untuk menentukan jumlah
basa. Asam yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena
titik akhir yang jelas. Asam klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat digunakan
sebagai standar primer dalam analisis kuantitatif, walaupun konsentrasinya
bergantung pada tekanan atmosfernya ketika dibuat.
Asam klorida sering digunakan dalam analisis kimia untuk "mencerna" sampelsampel analisis. Asam klorida pekat melarutkan banyak jenis logam dan
menghasilkan logam klorida dan gas hidrogen. Ia juga bereaksi dengan senyawa
dasar semacam kalsium karbonat dan tembaga(II) oksida, menghasilkan klorida
terlarut yang dapat dianalisa
Sifat
Rumus molekul

: HCl

Massa molar

: 36,4606 g/mol

Penampilan

: Gas tak berwarna, higroskopik.

Densitas

: 1,477 g/l, gas (25 C)

Titik leleh

: -114,2 C (158.8 K)

Titik didih

: -85,1 C (187.9 K)

Kelarutan dalam air

: 72 g/100 ml (20 C)

Keasaman

: (pKa) -4

Tujuan :
Memahami reaksi kondensasi Knoevenagel
Memahami terbentuknya intermediat karbanion
Mendapatkan kristal yang bagus

Alat dan Bahan :


Alat

Labu Erlenmeyer

Corong Pisah

Corong Buchner dan Labu Hisap

Waterbath

Pipet Tetes

Beaker Glass

Gelas Ukur

Bahan :
Benzaldehid

5 ml

Asam Malonat

3,1 gram (30 mmol)

Piridin

5 ml

Ppiperidin

10 tetes

K2CO3

8,0 gram

HCL 2N

Mekanisme Reaksi

Benzaldehid

Asam Malonat

Asam Sinamat

Cara Kerja :
1. Menimbang K2CO3 8 gram, kemudian dimasukkan ke erlenmeyer 100 ml dan
ditambahkan air 20 ml dan tambahkan 5 mL benzaldehid.
2. Campuran tersebuut dikocok secara konstan, kemudian dimasukkan dalam
corong pisah, dan dibiarkan memisah hingga menjadi 2 fase selama 30 menit,
pada fase lapisan atas merupakan benzaldehid jernih.
3. Menimbang asam propanadioat (asam malonat) 3,1 gram, dimasukkan ke
dalam labu erlenmeyer 100 ml dan dilarutkan dengan 5 ml piridin sambil
dihangatkan di waterbath.
4. Benzaldehid yang telah dipisahkan dari corong pisah (pada no.2) diambil 3 ml,
dimasukkan ke dalam larutan asam malonat dalam piridin.
5. Campuran diatas di panaskan di waterbath dan ditambahkan 10 tetes piperidin
sampai gelembung CO2 hilang kurang lebih 30 menit.
6. Ditambahkan HCL 2 N ad 50 ml, disaring dengan corong buchner.
7. Hasil kristal yang diperoleh di keringkan di oven dengan temperatur 80oC.

Skema Kerja

Timbang K2CO3 8 g, masukkan erlenmeyer 100 ml.


Tambahkan air 20 ml benzaldehid

Kocok campuran secara konstan, masukkan dalam


corong pisah, biarkan memisah menjadi 2 fase selama
30 menit. Lapisan atas adalah benzaldehid jernih

Timbang Asam propanadioat (Asam malonat) 3,1 g, masukkan


ke dalam erlenmeyer 100 ml lain dan dilarutkan dengan 5 ml
piridin sambil dihangatkan di water bath

Benzaldehid yang dipisahkan dari corong pisah


diambil 3 ml
Masukkan ke dalam larutan asam malonat
dalam piridin
Campuran di atas dipanaskan di Water
Bath
Tambahkan 10 tetes piperidin hingga
CO2 hilang 30 menit

Tambahkan HCL 2 N ad 50
ml
Saring dengan corong
Buchner

Hasil kristal yang diperoleh dikeringkan


di oven pada suhu 80oC

Pemasangan Alat

keringkan di oven suhu 800 C

Pembahasan
Sintesis asam sinamat melalui reaksi knoevenagel dilakukan dengan
mereaksikan benzaldehid yang merupakan aldehid aromatic tanpa hydrogen ,
asam malonat (as dikarboksilat yang memiliki hydrogen ) sebagai precursor
karbanion/ precursor enolat, piridin sebagai pelarut dan katalis basa, piperidin
sebagai katalis basa.
K2CO3 dilarutkan di air lalu ditambahkan benzaldehid, dimana benzaldehid
yang digunakan kemungkinan tidak atau kurang murni karena berikatan dengan
asam benzoate dalam lariutan tersebut. Ion K dalam K2CO3 berikatan dengan asam
benzoate membentuk kalium benzoate sehingga didapatkan benzaldehid yang
murni dan bagian bawah merupakan asam benzoate yang berikatan dengan K 2CO3
membentuk kalium benzoate.
Asam malonat dilarutkan dipiridin lalu dihangatkan di waterbath. Setelah
itu di tambahkan benzaldehid, dipanaskan di waterbath dan ditambahkan 10 tetes
piperidin sampai gelembung CO2 hilang 30 menit.
Agar reaksi kondensasi knoevenagel dapat berlangsung, yang diperlukan
hanyalah satu senyawa dengan suatu gugus karbonil, plus satu senyawa yang
memiliki suatu hydrogen .
Selain sebagai pelarut, piridin dapat digunakan sebagai katalis basa dalam
pembentukan ion karban, namun pada praktikum ini digunakan campuran piridinpiperidin sebagai katalis basa, hal ini dimaksudkan untuk memberikan kondisi
basa lemah yang optimal sehingga didapat hasil sintesis yang maksimal.
Endapan yang terbentuk setelah penambahan HCl 2N ad 50 ml berupa
garam HCl dari piridin dan piperidin, disaring dengancorong Buchner, labu hisap,
dan pompa hisap. Kristal atau saringan di keringkan di oven padashu 80oC.

Kesimpulan
Asam sinamat yang diperoleh dari sintesis merupakan bentuk trans isomer.
Isomer cis dari asam sinamat adalah asam allosinamat. Bentuk cis isomer dengan
titik lebur 68oC ini tidak stabil dan akan berubah menjadi bentuk trans yang stabil.
Sintesis asam sinamat melalui reaksi knoevenagel dilakukan dengan
mereaksikan benzaldehid yang merupakan aldehid aromatic tanpa hydrogen ,
asam malonat (asam dikarboksilat yang memiliki hidrogen) sebagai precursor
karbonion/ precursor enolat, piridin sebagai pelarut dan katalis basa, piperidin
sebagai katalis basa. Dimana reaksi kondensasi knoevenagel merupakan reaksi
kondensasi aldol silang antara aldehid tanpa hydrogen dan senyawa yang
memiliki hydrogen yang distabilkan oleh dua gugus penstabil karbonion/ gugus
pengaktif (seperti C=O atau C=N) dengan katalis

basa. Selanjutnya,

untukmembentuk garam HCl dari piridin dan piperidin ditambahkan HCl 2N.

You might also like