3

You might also like

Download as docx or pdf
Download as docx or pdf
You are on page 1of 3
Anemia Aplastik ‘Samuel Pola Karta Sembiring MorphostLab E-BookPress © 2010 Medan — Indonesia Cover, designed by Morphostlab Image’s cover, cropped from Biochemistry Lubert Striver. April 2010 Medan, Indonesia Ca Samuel Pola Karta Sembiring MorphostLab 2007 - 2010 1. Kerusakan pada sel induk pluripoten Gangguan pada sel induk pluripoten ini menjadi penyebab utama terjadinya anemia aplastik. Sel induk pluripoten yang mengalami gangguan gagal membentuk atau berkembang menjadi sel-sel darah yang baru. Umumnya hal ini dikarenakan kurangnya jumlah sel induk pluripoten ataupun karena fungsinya yang menurun. Penanganan yang tepat untuk individu anemia aplastik yang disebabkan oleh gangguan pada sel induk adalah terapi transplantasi sumsum tulang, 2. Kerusakan pada microenvironment Ditemukan gangguan pada mikrovaskuler, faktor humoral (misal eritropoietin) maupun bahan penghambat pertumbuhan sel. Hal ini mengakibatkan gagalnya jaringan sumsum tulang untuk berkembang. Gangguan pada microenvironment merupakan kerusakan lingkungan sekitar sel induk pluripoten sehingga menyebabkan Kehilangan kemampuan sel tersebut untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel darah Selain itu pada beberapa penderita anemia aplastik ditemukan cell inhibitors atau penghambat pertumbuhan sel. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya limfosit T yang menghambat pertumbuhan sel-sel sumsum tulang. Sampai saat ini, teori yang paling dianut sebagai penyebab anemia aplastik adalah gangguan pada sel induk pluri poten. GEJALA KLINIK Pavia penderita anemia aplastic dapat ditemukan tiga gejla Ltr at aera, ombostoperia dan reopen, [agua a aT] Ketiga gla in dlsertal dengan gelelo-geal lain yang dapat diasikaskansebagl bert = Anemia blasanya dtandal dengan pueat, muda lah leah, hlang sera matan, dan plas * Trombostopeni, isan: perdarahan gus, epstakss, ptela ios dan akan = teukopeniaotaupan granuosopens sala: net Selain itu, hepatosplenomegali dan limfadenopati juga dapat ditemukan pada penderita anemia aplastik ini meski sangat jarang terjadi, PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS ‘Ada dua jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia aplastik, yaitu pemeriksaan fisis dan pemeriksaan laboratorium. PEMERIKSAAN FISIS Pada pemeriksaan fisis penderita anemia aplastik diperoleh: - Pucat - Perdarahan pada gusi, retina, hidung, dan kul. - Tanda-tanda infeksi, misalnya demam. - _ Pembesaran hati (hepatomegali) - Tanda anemia Fanconi, yaitu bintik Café au lait dan postur tubuh yang pendek. - Tanda dyskeratosis congenita, yaitu jartjari yang aneh dan leukoplakia MorphostLab E-BookPress Dlr steraa EL} AOE Aplastik RTM MCRL Ti iT4

You might also like