Materi PMK 7

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 50

Pertemuan-7

Pengantar Manajemen
Kebencanaan (2 sks)
Search and rescue (SAR)
dan

Emergency Response
Tim Teaching

Disaster Risk Reduction Scope :


Natural Hazard

Risk Reduction

Vulnerability

Reduce Vulnerability

Exposure

Reduce Exposure

Capacity

Increase Capacity

Risk

Dis. Management
SAR & Em.Response
Disaster Recovery
Disaster Prevention
Disaster Mitigation
Disaster Preparedness
Early warning

Early
warning

Preparedness
(CAP)

Mitigation
(CMP)
CMP = Crisis Management Plan
CAP = Crisis Action Plan

Emergency
Response

Prevention
(LTP)

Recovery
(CRP)
LTP = Long Term Plan
CRP = Comprehensive Rec. Plan

Activities in the Disaster Management


5. Preparedness :

1. Relief, Rescue &


Emergency Response

6. Early Warning

Prepare/reduce the impact of


ND
Warning system testing
Educating& training
First aid training, Practicing
Guiding emergency response
Strengthening Com. Based
Logistics, stockpiling

Building comm. Awareness


Disaster Prediction
Using Warning System
EW information
EW comm../dissemination
EW implementation

Disaster

Golden Hours stage


Quick response
Better Equipments
Profess. Human Res.
Crisis Management Plan
Crisis Management Act
Refugee Management

1
Disaster A

Disaster Management Cycle

Disaster B
Disaster C

..

4. Mitigation :

Eliminate/prevent impact of ND
Setting of Mitigation Plan
Advocating policies
Educating, training
Networking, disseminating
Preparing resources

3. Prevention :
Reduce/avoid long term risk
Hazard, Vulnerability and Risk
analysis
Hazard/land use zoning
Publishing Codes, Maps
Building Data Base
Research, dissemination

2. Rehabilitation &
Reconstruction
Effort in re-functioning/strengthening
basic service
Infra structure damage
Structural damage
Economic damage
Mental damage
Environmental damage
Disability of people

Disaster

Relief and Rescue


Emergency Response

1
4

Disaster Management Cycle

2
Search, Relief and Rescue
Disaster Assessment
Emergency Response
Disaster Need Assessment
Disaster Damage Assessment
Temporary Resettlement

Disaster Event Before Search and Rescue


Peristiwa bencana biasanya diawali dengan periode peringatan dini (early
warning period) kecuali gempabumi.

Tsunami , banjir , gunung berapi , tanah longsor dan letusan gunung


berapi misalnya, terjadi setelah dipicu oleh peristiwa tertentu seperti
gempa bumi atau hujan lebat .
Beberapa gempa bumi kadang-kadang juga diawali oleh foreshocks

Salah satu kegiatan dalam Disaster Early Warning period adalah


memprediksi waktu di mana bencana dapat terjadi .

Beberapa contoh upaya dalam memprediksi


peristiwa bencana:

1. Merapi Volcano Eruption


25 Oktober 2010 pagi , status gunung Merapi meningkat menjadi

" Kondisi Siaga " .


26 Oktober 2010 malam, Merapi meletus.
It was a good disaster prediction.

2. 1975 Haicheng Earthquake


Gempa Haichecng (1975) dapat diprediksi dg baik oleh ahli gempa melalui
tiga tandaWang et al (2006 ) :
1. Adanya gempa pendahuluan
erathquake precursors sebelum
gempa yang utama.

2. Adanya perilaku hewan aneh


3. Adanya perubahan tinggi muka air
tanah yang sangat jelas

Tindakan cepat setelah bencana:


Koordinasi semua pihak yang terlibat ,
Deklarasi Status Bencana baik (bencana nasional /regional)
Mencari dan menyelamatkan (search and Rescue), dll
Eye Birds disaster identification or search: diperlukan untuk
memperkirakan dampak bencana seperti letak lokasi bencana, daerah
terdampak, distribusi kerusakan, dll. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan helikopter , pesawat terbang atau simple heli-cam.

A birds-eye view of Miyagi Prefecture, the area hit hardest by the Great East Japan Earthquake
and tsunami March 11. (Official USACE photo by Cpt. Alex Glade) (Photo by Cpt. Alex
Glade)

Search, Relief and Rescue


First Responders
Setelah terjadi bencana, biasanya dilakukan pencarian korban di lokasi bencana, terutama
korban yang masih bisa diselamatkanTim dalam kegiatan ini biasanya disebut The First
Responders or Team Reaksi Cepat (TRC).
Di antara anggota " The First Responders " adalah: Polisi , Tentara, Pemadam Kebakaran ,
Tim Medis (PMI) dan Relawan.

Among the role of the Team are (TRC):


1. Untuk mengetahui/ mencari / mencapai lokasi bencana
2. Untuk melindungi/mengamankan lokasi terdampak, seperti menghilangkan debris yang dapat
menambah risiko timbulnya korban.
3. Untuk mengisolasi daerah dari public,

4. Untuk menyelamatkan korban yang terperangkap di bawah reruntuhan atau puing-puing ( baik
yang masih hidup , cedera atau mati )
5. Untuk memberikan perawatan/pertolongan medis kepada para korban dan menyelamatkan ke
tempat yang lebih aman.
6. Melakukan komunikasi efektif dengan Pemerintah Daerah bencana, untuk menjaga keamanan.

Search and Rescue Principles


Search and Rescue ( SAR ) juga disebut " the Golden Period karena dalam waktu singkat dapat
menyelamatkan banyak orang yang mungkin terperangkap dalam reruntuhan.

1.

Cepat dan akurat selama search and rescue.

2.

Reliable: Team Reaksi Cepat /TRC harus handal , terlatih , terpercaya

3.

Prinsip prioritas: diprioritaskan untuk para korban yang paling rentan (orang tua ,
bayi , anak-anak , wanita hamil dll )

4.

Koordinasi : Tim harus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk memastikan


keselamatan tim.

5.

Efektif dan efisien dalam tugas .

6.

Akuntabilitas , transparansi dan koordinasi dengan masyarakat setempat.

The Requirement for SAR Team


1. Interest dalam hal rescue, dan tidak atas dasar terpaksa atau karena tidak punya pekerjaan
lain.
2. Bersedia menjalani pelatihan untuk meningkatkan profesional itasnya.

3. Tangguh / handal
4. Mampu menerapkan berbagai keterampilan dan pengetahuan dalam berbagai situasi.
5. Memiliki kemampuan dalam bekerja sama dengan tim.

6. Memiliki fisik yang kuat.


7. Memiliki jiwa kepemimpian yang baik.

Police

Gov. Officials

Soldiers

NGO/TAGANA

Hero and Humanitarian Action

Tanggap Darurat (Emergency Response)


Pedoman yang digunakan:
PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
BENCANA (BNPB)
NOMOR 10 TAHUN 2008
TENTANG PEDOMAN KOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA

Perka BNPB No. 10 Th. 2008


Penanggulangan bencana, khususnya pada saat tanggap

darurat bencana harus dilakukan secara cepat, tepat dan


dikoordinasikan dalam satu komando.
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana
untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban,
harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan
pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan
prasarana dan sarana.

Kegiatan Saat Tanggap Darurat


Informasi dan Data Awal Kejadian Bencana: dapat diperoleh melalui Laporan Instansi / Lembaga

terkait, media massa, masyarakat dan internet.


PenugasanTim Reaksi Cepat dan Tim Assesment: untuk melaksanakan tugas kedaruratan

(pertolongan medis dan SAR ).


Menentukan status keadaan darurat: skala Nasional, skala Propinsi, dan skala Daerah.
Pendirian tenda Posko Komando di lokasi bencana sebagai Posko PB.
Rehabilitasi sarana dan prasarana vital: air bersih, listrik, dll
Memulihkan kesehatan fisik dan mental: mendirikan dapur umum, tenda-tenda penampungan

sementara,
Menyelamatkan korban dengan evakuasi ke tempat yang lebih aman.
Mobilisasi bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar: percepatan akselerasi bantuan darurat

berupa sandang, lauk-pauk, family kit, kid ware serta beras dan obat-obatan serta makanan
tambahan
Perlindungan terhadap kelompok rentan (orang sakit, orang cacat, ibu hamil, anak-anak/balita,

orang jompo, dll.)


Tanggap darurat ini dilaksanakan selama 7 hari sejak kejadian bencana.

PERKA BNPB NO. 7 TH. 2008


TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBERIAN
BANTUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

Bantuan darurat bencana untuk pemenuhan

kebutuhan dasar korban bencana diberikan


dengan memperhatikan standar minimal
kebutuhan dasar dan memperhatikan prioritas
kepada kelompok rentan.
Memenuhi kebutuhan dasar korban bencana
secara terkoordinasi, efektif, dan akuntabel.

Prinsip-prinsip dalam pemberian bantuan


pemenuhan kebutuhan dasar:
Cepat dan tepat
Prioritas
Koordinasi dan keterpaduan
Berdaya guna dan berhasil guna
Transparansi dan akuntabilitas

Kemitraan
Pemberdayaan
Non diskriminatif
Non proletisi

Bantuan Darurat
Merupakan upaya untuk memberikan bantuan berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar berupa :
pangan,
sandang
tempat tinggal sementara
kesehatan, sanitasi dan air bersih

Jenis-jenis bantuan dalam masa Tanggap darurat:


Tempat/hunian sementara

Pangan
Non pangan
Sandang
Air bersih dan sanitasi
Pelayanan kesehatan

Standar minimal bantuan diatur dalam Perka BNPN No.


7 tahun 2008

Contoh isi Perka BNPN No. 7 tahun 2008

STANDAR MINIMUM DALAM SITUASI TANGGAP DARURAT

1)

Kebutuhan air bersih:


Rata-rata jumlah air untuk minum, masak, dan kebersihan diri per rumah

2)

tangga setidaknya 15 liter/orang/hari.


Jarak terjauh dari sumber air 500 meter.
Lama antri air tidak lebih 15 menit.
Untuk mengisi tandon air sebesar 20 liter tidak lebih 15 menit.
Air bersih tersedia secara terus menerus.

Sarana penggunaan air:


Setiap keluarga setidaknya ada 2 tandon air 10 20 liter.

Kebutuhan sabun 250 gram/orang/bulan.


Prasarana pencucian 1 tempat/100 orang.

3)

Pembuangan tinja:
Satu jamban maksimal untuk 20 orang.
Setiap jamban harus dibersihkan secara rutin oleh pengguna.
Jarak antara jamban dan tempat evakuasi tidak lebih 50 m.

4) Pembuangan limbah padat:


Limbah padat rumah tangga dikumpulkan untuk ditimbun atau dibakar di

tempat yang telah ditentukan dengan jarak sekitar 100 meter dari tempat
evakuasi.
Perlu bak sampah berukuran 10 liter/keluarga.

5)

Saluran drainase:
Tempat evakuasi dan sumber air harus terbebas dari genangan, sehingga

perlu saluran drainase.


Air buangan drainase tidak mencemari sumber air.
Saluran drainase harus selalu dibersihkan.

Emergency Response
Implementation
Of the 2010 Merapi Eruption

Merapi from southern view

Merapi from eastern view

Types of mountain eruption

The Merapi mountain is Stratovolcano type


Strato-volcano characteristics :
1.Batuan andhesit-basaltic
2.Kandungan silika menengah
3.Viscositas menengah/agak kental
4.Kand. Fe, Mg, Ca, Na, K menengah
5.Suhu magma menengah 800-1000oC
6.Intermediate gas content

pyroclastic flow
Layered system

Approximate section of the strato-volcano type

Interval of eruption (year)

16
14
12
10

Average 3.703 years

8
6
4
2

1810
1812
1822
1828
1832
1837
1840
1846
1846
1849
1849
1854
1861
1862
1872
1872
1878
1883
1885
1888
1889
1891
1893
1894
1894
1897
1902
1902
1905
1906
1906
1909
1915
1918
1920
1922
1924
1930
1932
1933
1939
1942
1948
1953
1961
1967
1972
1986
1992
1994
1996
2001
2006
2010

The history of Merapi eruption


(Anonim, 2010.b)

140

Interval letusan (th)

There are several


versions of eruption
interval (Kompas, 2010)

160

120
100
80
60

Rata-rata interval = 11 th
(diluar 150 th)

40
20
0

Wid05

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Kejadian letusan

Box 1. Kawasan Rawan Bencana (KRB), Anonim (2010,a)


KRB III : adalah kawasan yang dekat dengan sumber bencana, sering terlanda awan panas, guguran batu dan lontaran pijar. Karena merupakan kawasan resiko tinggi maka
kawasan ini tidak direkomendasikan untuk tempat tinggal tetap.
KRB-II : adalah kawasan yang berpotensi tinggi terlanda,guguran batu dan lontaran pijar. Masyarakat yang tinggal di kawasan ini harus mengungsi apabila aktivitas gunung api
menjadi ancaman
KRB-I : adalah kawasa yang berpotensi terlanda banjir lahar dingin, tertimpa hujan abu serta
lontaran batuab pijar

Type and developments of disaster level under 2010 Merapi eruption

LEVEL-1

LEVEL- 2

LEVEL- 3

Ada aktivitas gerakan


magma dan harus diwaspadai, disarankan
penduduk dan pendaki tidak beraktivi tas
sampai puncak.

Aktivitas gerakan magma berlanjut dan


dapat meletus menjadi bencana, evakuasi
dapat dilakukan secara bertahap.

Aktivitas normal, tidak


ada aktivitas gerakan
magma

waspada

LEVEL- 4
Akan segera meletus ,
evakuasi harus segera
dilakukan.

siaga
awas

normal

a)
26/10 5/11

23 Sept.2010

b)

Normal
Level - 1

Waspada
Level - 2

21 Okt..2010

25 Okt..2010

Siaga

Awas
Level - 4

Level - 3
16 Des.2010

letusan

Box 1. Kronologi letusan gunung Merapi 26 Oktober 2010 (BP2TK, Yogyakarta)


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Pukul 17.02 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit,


Pukul 17.18 terjadi awanpanas selama 4 menit,
Pukul 17.23 terjadi awanpanas selama 5 menit,
Pukul 17.30 terjadi awanpanas selama 2 menit.
Pukul 17.37 terjadi awanpanas selama 2 menit,
Pukul 17.42 terjadi awanpanas besar selama 33 menit,
Pukul 18.00 sampai dengan pukul 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos pengamatan
G. Merapi Jrakah dan Selo,
Suara dentuman sebanyak 3 kali terjadi pada pukul 18.10, pukul 18.15, dan pukul 18.25,
Pukul 18.16 terjadi awanpanas selama 5 menit,
Pukul 18.21 terjadi awanpanas besar selama 33 menit,
Dari Pos Pengamatan G. Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membumbung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak G. Merapi,
Pukul 18.54 aktivitas awanpanas mulai mereda,
Luncuran awanpanas mengarah ke sektor Barat-Barat Daya dan sektor SelatanTenggara.

Box 2 Kondisi gunung Merapi tanggal 27 31 Oktober 2010 (BP2TK, Antaranews.com)


1. Tanggal 27 Oktober 2010 aktivitas gunung Merapi tidak seperti biasanya, gempa vulkanik baru meningkat lagi setelah Magrib. Ada 2-kemungkinan: 1) masih tersimpan
energi sisa bekas letusan yang lalu; 2) magma dari perut bumi akan segera keluar
sehingga membentuk kubah lava baru,
2. Tanggal 28 Oktober 2010, sekitar pukul 16.16, Kamis 28 Oktober 2010, Merapi

kembali meluncurkan awan panas alias wedhus gembel setinggi 3,5 kilometer
3. Tanggal 29 Oktober 2010, terjadi luncuran awan panas ke arah selatan (Argomulyo).
Hujan abu yg pekat di wilayah barat Merapi, angin ke barat kecepatan 5km/jam.
4. Tanggal 30 Oktober 2010, aktivitas Merapi meningkat (Guguran 231 x, MP 127 x,
Vulkanik dalam 1x, Vulkanik dangkal 48 x),
5. Tanggal 31 Oktober 2010, aktivitas gunung Merapi belum stabil, terjadi beberapa kali
letusan dan awan panas, tujuh kali gempa "low frekuensi" (LF). Ini perkembangan yang
menarik, karena mengindikasikan adanya pembentukan kubah lava baru,

The Sleman district already provided the permanent Disaster Camp (top)
The Posko Stadium Maguwoharjo structure and refugee condition (bottom)

Wid05

Wid05

Camp lay out, the Stadium Refugee Camp, in general, is relatively appropriate
12

13

10
P P

10

13

T
K 10
P
P
P 10
S
P 13

2
P

P P

13
13

15

P P

T
P

P
10 T

Wid05

B
K
3
S
1

Nomenclature :

P
P
T 10
P P K

14

10
7

11

13

10

8
9

1. Refugee Camp Main Office


2. Logistic Section
3. Security & Safety Unit
4. Add. Nutrition Service
5. Main Kitchen
6. Fresh Water Service
7. Water Treatment Plant
8. Deep Well
9. Outer Toilet
10 Water Tank
11. Camp Main Logistic
12. Telecommunication Tower
13. Park Area
14. In
15. Out
P = Refugee Room
S = Emergency School
T = Inner Toilet
K = Health Service
B = Infant Room

The outer and inner Camp situation (top), Outer and inner Toilet (bottom)
In general, the facility condition for the refugee is still acceptable even
though still needs to be improved

Wid05

Water Treatment Plant (top) and fresh water service (bottom)

Wid05

The Camp also provides the special purpose room for infant (top). It
means the facilities of the Camp are relatively appropriate.

Wid05

S0
22/9/2010 : Normal
23/9/2010: Waspada
21/10/2010: Siaga
Di rumah masing2

S1(25/10/2010)
Status : Awas
Rsafe = 10 km
Mulai mengungsi di
Barak-I (pertama)

S2 (26/10/2010)
Status : Awas
R aman = 10 km
Mengungsi ke Wukirsari, Barak-II

S3 (3/11/2010)
Status : Awas
R aman = 15 km
Barak Wukirsari, blm
sempat pindah

S0(.................)
Status : Normal
R aman = ....... km
Rumah masing2,
selesai Rebab/Rek.

S6 (17/12/2010)
Status : Waspada
R aman = 12.km
Rumah masing2,
Shelter Wukirsari.

S5 (3/12/2010)
Status : Siaga
R aman = 15 km
Barak Pengungsian,
Wukirsari/Argom.

S4 (5/11/2010)
Status : Awas
R aman = 20 km
Posko Stadion Maguwoharjo.

The route of refugee

It can be identified from the figure that the way the refugee traveled really
were very tiring
According to interview, the role of the Kepala Dukuh
Wid05

S.Apu
S. Tlising
S. Senowo
R = 5 km
S. Blongkeng
R = 10 km
S. Putih

<25/10/2010
Raman <10 km

S. Krasak

S. Batang
S. Bebeng

S. Bedog

Kepuh Harjo

S. Boyong

Umbulharjo

Glagah Harjo
S. Gendol

S. Kuning
S. Krasak

S. Opak

Turi

Free zone

>26/10/2010
S. Woro Raman 10 km
R = 15 km

Tempel

Wukirsari

Pakem

Argomulyo

The path of the refugee movement after the 26th October 2010 Merapi
eruption where the safe radius Rsafe 10 km.
Wid05

R = 5 km
R = 10 km

< 25/10/201
Raman <10 km

Turi
Tempel

Wukirsari
Pakem

UII
Sleman
Sayegan
Godean

> 26/10/201
Raman 10 km

Ngaglik

R = 20 km

Argomulyo
Ngemplak

3
Stadion Mg

R =15 km

> 3/11/201
Raman 15 km
Klaten

> 5/11/201
Raman 20 km
Prambanan

Yogyakarta

The complete refugee movement paths since Rsafe 5 km, 10 km, 15 km


andWid05
20 km.

Dari awal sampai 25


Oktober 2010
Raman 5km
Barak Umbulharjo

Set.26 Oktober 2010


Raman 10 km
Barak Wukirsari,
Argomulyo

3 Nov 2010
Raman 15 km
Barak Kec.
Ngemplak

Setelah 5 Nov 2010


Raman 20 km
Posko Stadion,
Maguwoharjo

Awal Desemb. 2010


Guru2 mulai ketemu/
Sekolah
mengajar murid-2nya
Darurat
dulu.
Wid05

20 Nov 2010
Guru2 pengungsi
berhasil dikumpulkan
oleh Sek.Darurat

15 Nov 2010
Sekolah dimulai
oleh guru2 UPT
Depok

8 Nov 2010
Pendataan murid-2
dari pengunsi mana
saja ?

Dusun
Dusun
Dusun

Logistic service
Dukuh
Barak/Kalurahan

Dukuh

Unit Log.
Kecamatan

dropping

Dinas
Nakersos
Kabupaten

Dukuh

Unit Logistik
Posko Stadion

Posko
Stadion

Logistic Unit
Logistic service system

Pengungsi

Pengungsi
Pengungsi Pengungsi
Pengungsi
Pengungsi
Pengungsi
Pengungsi
Pengungsi

Kedai Gizi
Balita

a)

Pos Pelayanan
Logistik Stadion MH

b)

Balita
Org sakit

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Pengungsi Pengungsi Pengungsi Pengungsi

Posko
Stadion
Maguwoharjo

pagi

Ibu-2 pengungsi
Relawan dekat

Pembungkus

siang

PKK Kab, Kec


PKK Desa

Pembungkus

sore

Relawan
Ibu-2 sekitar

Pembungkus
Pemasak

Wid05

Food Preparation

Klinik Kesehatan dan Trauma Healing

Wid05

Health Service

Pendataan/pendaftaran pasien

Pemeriksaan
pasien

Dpt
diatasi ?

Ya

ringan ?

Ya

Penyerahan obat

Rawat
Jalan

No
Rujuk ke
Rumah Sakit

Rawat
inap

Puskesmas
sekitar
Puskesmas
sekitar
Puskesmas
sekitar

Wid05

Sebagian
tenaga medis
Puskesmas

Posko
Kesehatan
Stadion MH

Pasien
Rujuk ke RS

Pasca melahirkan
Pasca penanganan

Perawatan/
penyembuhan

TERIMAKASIH

You might also like