Professional Documents
Culture Documents
Pembahasan Konstanta Kesetimbangan
Pembahasan Konstanta Kesetimbangan
Pembahasan Konstanta Kesetimbangan
Pembahasan
Setelah melakukan percobaan diperoleh hasil yang telah tertera dalam tabel hasil
pengamatan diatas.Kemudian diperoleh hasil penrhitungan setiap Erlenmeyer sebagai berikut:
C2H5OH
CH3COOH
mol larutan blanko
= 0,79 gram/cm3
= 1,05 gram/cm3
= N (NaOH) x V(hasil titrasi)
= 2 N x 5,2 ml
= 10,4 mmol
= 0,0104 mol
a) Erlenmeyer 1
Mol CH3COOH
Mol C2H5OH
. v
Mr
1,05 gram/cm3. 4 ml
60
. v
Mr
0,79 gram/cm.1 ml
46
= 0,07 mol
= 0,017 mol
Mol ekivalen H+
Mol sisa
Kc
[CH 3 COOC 2 H 5]
[ CH 3 COOH ] [C 2 H 5 OH ]
1,42 mol/ L
5,58 mol / L. 0,28 mol /L
0,0142
]
0,01
0,0558 0,0028
0,01
0,01
[
= 0,9 mol/L
b) Erlenmeyer 2
Mol CH3COOH
Mol C2H5OH
. v
Mr
1,05 gram/cm3. 3 ml
60
. v
Mr
0,79 gram/cm.2 ml
46
= 0,0525 mol
= 0,034 mol
Mol ekivalen H+
Mol sisa
][
Kc
[CH 3 COOC 2 H 5]
[ CH 3 COOH ] [C 2 H 5 OH ]
1,5 mol/ L
3,68 mol / L.1,83 mol /L
0,0157
]
0,01
0,0368 0,0183
0,01
0,01
[
= 0,22 mol/L
c) Erlenmeyer 3
Mol CH3COOH
Mol C2H5OH
. v
Mr
1,05 gram/cm3. 2 ml
60
. v
Mr
0,79 gram/cm.3 ml
46
= 0,035 mol
= 0,0515 mol
Mol ekivalen H+
Mol sisa
][
Kc
[CH 3 COOC 2 H 5]
[ CH 3 COOH ] [C 2 H 5 OH ]
1,62 mol/ L
1,88 mol / L.3,53 mol /L
0,0162
]
0,01
0,0188 0,0353
0,01
0,01
[
= 0,244 mol/L
d) Erlenmeyer 4
Mol CH3COOH
Mol C2H5OH
. v
Mr
1,05 gram/cm3. 1 ml
60
. v
Mr
0,79 gram/cm.4 ml
46
= 0,0175 mol
= 0,0687 mol
Mol ekivalen H+
Mol sisa
][
Kc
[CH 3 COOC 2 H 5]
[ CH 3 COOH ] [C 2 H 5 OH ]
0,99 mol /L
0,76 mol/ L.5,88 mol / L
Kc Ratarata=
0,0099
]
0,01
0,0076 0,0588
0,01
0,01
[
][
= 0,221 mol/L
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil larutan dan perhitungan yang
diinginkan. Mula-mula larutan dimasukkan di dalam Erlenmeyer, lalu ditutup dengan aluminium
foil dan disimpan selama 1 minggu, Penyimpanan ini berfungsi untuk memaksimalkan proses
esterifikasi pada larutan. Dan penutupan erlenmeyer dengan alumunium berfungsi untuk
menahan penguapan etanol dan menjaga suhu larutan agar tetap konstan. Dalam percobaan
menentukan konstanta kesetimbangan ini digunakan cara titrasi. Cara tersebut digunakan untuk
melihat apakah larutan yang disimpan telah mencapai kesetimbangan yang benar-benar
sempurna.
Hrga Kc dilakukan dengan menggunakan data volume NaOH yang digunakan dalam
titrasi dan data pendukung lainnya. Langkah penghitungan Kc sebagai berikut:
1. Mencatat data masa jenis asam asetat dan etanol yang digunakan, volume HCl, asam
asetat, dan etanol yang digunakan dalam reaksi, normalitas NaOH yang digunakan dalam
titrasi, dan massa molar asam asetat dan etanol.
2. Menentukan H+ blanko yang berdasarkan hasil titrasi blanko.
3. Menentukan mol etanol dan asam asetat dengan menggunakan data masa jenis, volume
dan massa molarnya.
4. Menentukan mol H+ keseluruhan dikeadaan setimbang berdasarkan volume titran dari
titrasi menggunakan NaOH.
5. Menentukan mol H+ dari CH3COOH sisa yang berasal dari reaksi dengan cara mmol H+
keseluruhan dikurangi mmol H+ blanko.
6. Menuliskan reaksi dan menentukan jumlah masing-masing zat pada saat kesetimbangan.
7. Menghitung Kc
Ternyata setelah melakukan titrasi terhadap keempat Erlenmeyer tersebut diperoleh
volume NaOH yang berbeda-beda. Pada Erlenmeyer 1 didapatkan volume 33,1 ml, Erlenmeyer 2
didapatkan 23,6 ml, Erlenmeyer 3 didapatkan 14,6` ml, dan Erlenmeyer 4 didapatkan 9 ml. Dari
volume NaOH yang didapat, lalu mendapatkan nilai tetapan kesetimbangan (Kc) yang berbedabeda pula tiap Erlenmeyer. Erlenmeyer 1 dengan Kc sebesar 0,9 mol/l, Erlenmeyer 2 nilai Kc
sebesar 0,22 mol/l, Erlenmeyer 3 dengan Kc sebesar 0,244 mol/l, dan Erlenmeyer 4 dengan nilai
Kc sebesar 0,221 mol/l. Kemudian dirata-rata sehingga diperoleh nilai Kc sebesar 0,395 mol/l,
nilai Kc rata-rata tersebut hampir mendekati dari nilai Kc secara teoritis sebesar 4,2 x 10-2 mol/l
atau 0,042 mol/l, sehingga diperoleh reaksi seperti berikut ini :
Erlenmeyer : CH3COOH(aq)+ C2H5OH(aq)
CH3COOC2H5(aq)+ H2O(l)
CH3COOHNa(aq)+ C2H5OH(aq)
melakukan titrasi, selain itu mungkin disebabkan karena kurang rapat saat menutup mulut
Erlenmeyer. Dalam larutan blanko didapatkan volume NaOH dalam titrasi sebesar 5,4 ml, dan
mol blanko sebesar 0,0108 mol. Dan didapat reaksi seperti berikut ini :
Larutan Blanko : HCl(aq) + NaOH(aq)
NaCl(aq) + H2O(l)
Fungsi penambahan indikator PP sekitar 3-5 tetes yang memiliki fungsi sebagai
indikator dengan menimbulkan warna pink saat suasana basa dan tidak berwarna saat suasana
asam. Sehingga pada percobaan kali ini larutan sebelum dititrasi tidak berwarna sedangkan saat
berada titik ekivalen maka larutan akan berubah warna menjadi pink serta petanda titrasi selesai.
Sebaiknya saat melakukan titrasi hanya satu orang saja atau yang sejak awal melakukan titrasi,
agar hasilnya bisa maksimal.