Jurnal Reading Fuabhghk

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Jurnal reading

Nama
Nim
Pembimbing

: Fuad Akbar
: I11107002
: dr. Hilmi Kurniawan Riskawa, Sp.A, M.Kes

PENINGKATAN ASUPAN GIZI


SETELAH IMPLEMENTASI
FORMULA NUTRISI
PARENTERAL STANDAR
BERDASARKAN KONSENSUS
PADA BAYI PREMATUR : STUDI
SEBELUM SETELAH
INTEVENSI
ABSTRACT
BACKGROUND AND OBJECTIVES
New
standardised
parenteral
nutrition (SPN) formulations were
implemented in July 2011 in many
neonatal intensive care units in New
South Wales following consensus
group recommendations. The aim
was to evaluate the efficacy and
safety profile of new consensus
formulations in preterm infants born
less than 32 weeks.
METHODS
A before-after intervention study
conducted at a tertiary neonatal
intensive care unit. Data from the
post-consensus cohort (2011 to
2012) were prospectively collected
and compared retrospectively with a
pre-consensus cohort of neonates
(2010).
RESULTS
Post-consensus group commenced
parenteral nutrition (PN) significantly
earlier (6 v 11 hours of age, p 0.005).
In comparison to the pre-consensus
cohort, there was a higher protein
intake from day 1 (1.34 v 0.49 g/kg,
p 0.000) to day 7 (3.55 v 2.35 g/kg, p
0.000), higher caloric intake from
day 1 (30 v 26 kcal/kg, p 0.004) to
day 3 (64 v 62 kcal/kg, p 0.026), and
less daily fluid intake from day 3

(105.8 v 113.8 mL/kg, p 0.011) to


day 7 (148.8 v 156.2 mL/kg, p
0.025), and reduced duration of lipid
therapy (253 v 475 hr, p 0.011). This
group also had a significantly greater
weight gain in the first 4 weeks (285
v 220 g, p 0.003).
CONCLUSIONS
New
consensus
SPN
solutions
provided better protein intake in the
first 7 days and were associated with
greater weight gain in the first 4
weeks. However, protein intake on
day 1 was below the consensus goal
of 2 g/kg/day.
Nutrisi parenteral merupakan komponen
penting dalam penanganan bayi baru lahir,
khususnya bayi berat lahir rendah prematur
yang dirawat di Newborn Intensive Care Units
(NICU). Sampai saat ini, masing-masing
NICU di Australia dan New Zealand (ANZ)
menggunakan cairan nutrisi parenteral
menurut standar masing-masing. Pada tahun
2010, dibentuklah kelompok multidisiplin
untuk
mencapai
konsensus
mengenai
formulasi yang dapat diterima oleh sebagian
besar NICU. Kelompok ini menghasilkan
konsensus baru mengenai formula nutrisi
parenteral standar.
Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
mengevaluasi asupan gizi dan penambahan
berat badan pada bayi prematur yang berusia
kurang dari 32 minggu yang dirawat di NICU
menggunakan protokol penanganan nutrisi
parenteral standar berdasarkan konsensus baru.
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan studi sebelum dan
setelah intervensi yang melibatkan 2 kelompok
bayi prematur kurang dari 32 minggu.
Kelompok setelah konsensus terdiri dari bayi
yang dirawat ke NICU Royal Hospital of
Women (RHW) dari 1 Agustus 2011 hingga 31
Juli 2012. Sedangkan kelompok sebelum

konsensus digunakan sebagai kontrol dan


terdiri dari bayi yang dirawat dari 1 Januari
2010 hingga 31 Desember 2010. Data
kelompok sebelum konsensus didapat secara
retrospektif. Perbedaan utama dari formula
nutrisi parenteral sebelum dan sesudah
konsensus
adalah
kandungan
protein.
Kandungan protein yang diberikan sebelum
konsensus adalah maksium 3 g/kgBB/hari
pada 150 ml/kgBB/hari, sedangkan pada
formulasi setelah konsensus yaitu menerima
jumlah protein maksimum 4 g/kgBB/hari pada
135 ml/kgBB/hari. Bayi baru lahir yang
menderita malformasi kongenital dan kelainan
kromosom dieksklusikan. Bayi yang lahir di
tempat lain dan dirujuk ke RHW setelah umur
24 jam juga dieksklusikan.
HASIl UKUR
Pengukuran utama mencakup cairan, energi
dan asupan gizi utama selama minggu pertama
kehidupan, hari ke-14, 21 dan 28. Pengukuran
tambahan mencakup parameter-parameter
biokimia seperti pH harian, PCO2, HCO3,
kelebihan basa, kalsum terionisasi plasma,
sodium plasma, klorida, ureum, kreatinin,
albumin dan magnesium selama 7 hari
pertama kehidupan.
Tes fungsi hati, kalsium, fosfat dan magnesium
dilakukan seminggu sekali selama 4 minggu
pertama kemudian 2 minggu sekali sampai
satu bulan sekali hingga mencapai usia 36
minggu atau bayi keluar dari rumah sakit.
ANALISIS
Data dipresentasikan sebagai jumlah (%) atau
median. Karakteristik klinis dan demografik
pada bayi dibandingkan menggunakan uji chisquare dengan continuity correction, t-test dan
Mann Whitney U-test jika diperlukan. Seluruh
analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS
versi 20.0 dengan nilai P<0,05 dianggap
secara statistik memiliki perbedaan signifikan.
HASIL
Dari total 153 bayi baru lahir yang memenuhi
kriteria inkulusi dan eksklusi, 68 bayi

mendapatkan nutrisi parenteral standar


sebelum konsensus dan 85 bayi mendapatkan
nutrisi
parenteral
standar
berdasarkan
konsensus baru. Kelompok setelah konsensus
menerima protein parenteral yang lebih tinggi
secara signifikan dan asupan cairan yang lebih
rendah pada beberapa hari pertama
dibandingkan dengan kelompok sebelum
konsensus namun asupan protein pada hari
pertama berada dibawah standar konsensus.
Begitu pula pada kelompok setelah konsensus
memiliki penambahan berat badan yang lebih
besar secara signifikan pada 4 minggu pertama
dibandingkan dengan kelompok sebelum
konsensus. Asupan lemak dan elektrolit tidak
ada perbedaan signifikan antara kedua
kelompok namun durasi terapi lemak menurun
secara signifikan pada kelompok setelah
konsensus.
DISKUSI
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa cairan
nutrisi
parenteral
setelah
konsensus
menyediakan asupan protein yang lebih tinggi
pada berberapa hari pertama kehidupan dan
memiliki penambahan berat badan yang
signifikan pada 4 minggu pertama namun
asupan protein pada hari pertama berada
dibawah standar konsensus yaitu 2
g/kgBB/hari. Hal ini disebabkan oleh cairan
yang digunakan sebagai cairan awal adalah
cairan yang mengandung 3,3 % asam amino
yang merupakan jumlah asam amino maksimal
untuk menjamin stabilitas fisikomikia oleh
perusahaan farmasi. Hal ini dapat diperbaiki
melalui peningkatkan kandungan asam amino
pada cairan dengan tetap menjaga stabilitas
fisikokimianya.

You might also like