Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Hafiz Fatchurrachiem Aziz s0913.113
Jurnal Hafiz Fatchurrachiem Aziz s0913.113
Jurnal Hafiz Fatchurrachiem Aziz s0913.113
PENDAHULUAN
the
people
(www.posindonesia.co.id).
Salah satu dari ketiga
pendekatan
transformasi
yang
dilakukan oleh PT. Pos Indonesia
(Persero), yaitu leading values for
the peopleyang berarti perubahan
dilakukan
dari
dalam
perusahaan.Perubahan
kondisi
internal
perusahaan
merupakan
faktor terpenting dalam melakukan
suatu pembenahan.
Perubahan kondisi internal di
PT. Pos Indonesia (Persero) di awali
dengan melakukan peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) dan perbaikan pelaksanaan
kegiatan
operasi
perusahaan.
Peningkatan kualitas SDM dilakukan
secara menyeluruh kepada semua
bagian di PT. Pos Indonesia
(Persero). Termasuk kepada bagian
Satuan Pengawas Internal (SPI) atau
bagian internal auditor di PT. Pos
Indonesia (Persero). Internal auditor
PT. Pos Indonesia (Persero) dituntut
untuk
selalu
mempertahankan,
mengembangkan,
dan
selalu
menyempurnakan kualitas audit dan
kegiatan pemeriksaan internal dalam
pelaksanaan tugasnya, hal ini
bertujuan agar SDM yang dimiliki
dapat menjadi penunjang yang baik
dan dapat melaksanakan tugas secara
professional sesuai dengan normanorma yang telah di tetapkan
perusahaan.
Pada intinya kualitas audit
dan kegiatan pemeriksaan internal
yang dilakukan oleh seorang auditor
internal
dalam
pelaksaanaanya,
manfaatnya harus dapat dirasakan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam Al- Quran Surat Al-Qashah
ayat 26 yang berbunyi:
Menurut
ulama
Ibnu
Taimiyah dalam bukunya as-Syiasah
Asyriyyah merujuk pada ayat di atas,
menjelaskan bahwa pentingnya sifat
amanah.Karena amanah memiliki arti
dapat kuat dan dipercaya. Kedua sifat
tersebut, yaitu kuat dan dipercaya,
perlu dimiliki oleh internal auditor
yang diberikan kepercayaan oleh
pemimpin
perusahaan
untuk
mengemban tugas yang berat dalam
rangka melakukan penilaian dan
pengujian
kepada
manajemen
perusahaan
dalam
mencapai
mencapai tujuannya.
Menurut
penelitian
sebelumnya mengenai kualitas audit
dan kepuasan pengguna jasa auditor
internal yang dilakukan Ilham (2001)
di Pertamina, dalam penelitiannya
menunjukan bahwa kualitas audit
merupakan faktor penting bagi
manajemen selaku mitra dari internal
auditor. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Ilham (2001)
ditemukan hubungan antara kualitas
audit dengan kepuasan pengguna jasa
auditor internal, dimana dalam
penelitiannya menggunakan 10 dari
12 atribut kualitas audit yang
digunakan oleh Bhen, et al., (1997)
dalam penelitiannya.
LANDASAN TEORI
Menurut Standar Profesi
Auditor Internal (SPAI, 2004:5)
mendefinisikan Internal Auditing
sebagai berikut: Audit Internal
adalah kegiatan assurance dan
konsultasi yang independen dan
obyektif, yang dirancang untuk
memberikan nilai tambah dan
meningkatkan kegiatan operasi
organisasi.
Audit
internal
membantu
organisasi
untuk
mencapai tujuannya, melalui suatu
pendekatan yang sistematis dan
3
aktivitas
keuangan
ataupun
operasional .
Kualitas audit yang dimiliki
oleh auditor internal atas manfaatnya
sangat berhubungan dengan sifat
amanah, dalam hal ini amanah adalah
suatu sifat yang dapat dipercaya atas
tanggung jawab yang diberikan.
sesuai dengan firman Allah surat AnNisa ayat 58 yang berbunyi:
Aritinya:
Sesungguhnya
Allah
menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila
menetapkan
diantara
manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pelajaran yang sebaikbaiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah Maha mendengar lagi Maha
Melihat. (QS. An Nisa :58)
Selain itu, dalam ajaran agama
Islam telah diajarkan jika ingin
memberikan pelayanan kepada orang
lain maka berikanlah sesuatu yang
berkualitas dan bermutu, Pelayanan
adalah salah satu faktor terpenting
bagi internal auditor, karena dengan
memberikan pelayanan yang baik
bagian internal auditor akan mampu
memberikan
kepuasan
kepada
manajemen
perusahaan
selaku
pelanggan jasa dari internal auditor
itu sendiri. Karena ketika kita
5
Kompetensi
Nasution
(2012)
mendefinisikan kompetensi dari
internal auditor adalah suatu kegiatan
pemeriksaan yang dilakukan secara
ahli dan bertanggung jawab pada
tiap-tiap tugas yang amanahkan
kepadanya. Berkaitan dengan hal
tersebut, dengan kata lain bahwa
setiap penugasan yang di amanahkan
kepada internal auditor perlu
memperhatikan
kecermatan
professionaldanketelitian
secara
professional. hal ini seusai dalam
SPAI
(2004:9)
yang
juga
menyatakan
bahwa:Auditor
internal
harus
memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi lainnya yang dibutuhkan
dalam menjalankan tanggung jawab
secara individu. Fungsi Audit
Internal secara keseluruhan harus
memiliki
atau
memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi lainnya yang dibutuhkan
untuk
melaksanakan
tanggung
jawabnya
Herry (2010:76) menjelaskan
bahwa kemampuan professional
wajib dimiliki oleh setiap auditor
internal. Karena dalam setiap
aktivitas
pemeriksaan
secara
keseluruhan auditor internal harus
memiliki
pengetahuan
dan
kemampuan dari berbagai disiplin
ilmu. Sedangkan Akmal (2009:21)
mendefinisikan
kemampuan
professional adalah kemampuan dari
Audit internal dalam menggunakan
keahlian
ketelitian
dalam
menjalankan
kegiatan
pemeriksaannya,
adapun
lebih
rincinya sebagai berikut:
1. Ketaatan dengan standar
profesi yang berlaku dalam
aktivitas pemeriksaan.
Artinya:Hai
orang-orang
yang
beriman hendaklah kamu Jadi
orang-orang
yang
selalu
menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil.
dan
janganlah
sekali-kali
kebencianmu
terhadap
sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk
Berlaku tidak adil. Berlaku adillah,
karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui
apa
yang
kamu
kerjakan. (Q.S Al- Maidah; 8)
Berdasarkan ayat-ayat diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa
seorang auditor internal yang
berkualitas haruslah auditor yang
mempunyai independensi dan moral
yang baik dalam menjalankan
aktivitas pemeriksaannya, harus
menegakan kebenaran dan keadilan
jangan merugikan orang lain karena
Allah maha mengetahui atas setiap
yang dikerjakan umatnya.
6
6. Serta
kemampuan
berkomunikasi.
Berdasarkan defisini- definisi
dan penjelasan yang diuraikan di
atas, maka disimpulkan bahwa setiap
auditor internal sebelum melakukan
aktivitas pemeriksaan kepada pihak
manajamen,
harus
memastikan
bahwa pelaksanaan pemeriksaan
internal
telah
sesuai
dengan
kemampuan professional auditor
internal
dan
dalam
aktivitas
pemeriksaan internal kemampuan
yang dimiliki oleh internal auditor
harus
dikeluarkan
secara
sepenuhnya,
sehingga
akan
mewujudkankualitas audit internal
yang baik dan mumpuni untuk
digunakan sehingga akan berdampak
kepada
manajemen
sebagai
pelanggan dari jasa internal auditor.
Kegiatan Pemeriksaan Internal
Akmal
(2009:20)
menjelaskan kegiatan pemeriksaan
internal dapat meliputi berbagai
bidang yang terdapat di dalam
perusahaan.
Karena
luasnya
jangkauan pemeriksaan yang dapat
dilakukan, unit pemeriksa internal
biasanya menetapkan urutan prioritas
kegiatan yang akan di periksanya
pada
jangka
waktu
tertentu
berdasarkan hasil pengidentifikasian
dan
pengukuran
suatu
resiko.Kemudian ditegaskan oleh IIA
(2001) dalam Akmal (2009:24)
menyatakan
bahwa
kegiatan
pemeriksaan internal terdiri dalam 4
tahap sebagai berikut:
1. Tahap
perencanaan
pemeriksaan.
2. Tahap
pengujian
dan
evaluasi.
3. Tahap penyampaian hasil
pemeriksaan.
4. Tahap tindak lanjut.
7
Andayani
(2008:22)
menjelaskan
bahwa
kegiatan
pemeriksaan internal bertujuan untuk
memastikan apakah suatu organisasi
sudah mematuhi hukum, kebijakan,
prosedur dan peraturan yang sudah
ditetapkan dengan alasan untuk
mengetahui aktivitas organisasi atau
program telah berjalan secara
ekonomis, efisien dan efektif.
Sedangkan Tampubolon (2005:31)
menyatakan bahwasannya kegiatan
pemeriksaan internal kadang-kadang
tidak mempunyai batasan kepada
hal-hal yang sudah dijadwalkan. Jika
pada suatu ketika pemimpin dari
pada perusahaan memerintahkan
kepada bagian audit internal untuk
melakukan aktivitas pemeriksaan
atas
adanya
ketidakberesan,
kebocoran dan kecurangan yang
dalam perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas
maka dapat disimpulkan kegiatan
pemeriksaan
internal
adalah
pemeriksaan yang dilakukan kepada
bagian tertentu yang terdapat di
dalam perusahaan, yang dimana
dalam setiap aktivitas pemeriksaan
bagian
audit
internal
harus
memenuhi kebutuhan dari pada
pimpinan atas informasi-informasi
penting yang berguna bagi kemajuan
perusahaan
dalam
aktivitas
bisnisnya, karena apabila kegiatan
pemeriksaan
internal
sudah
terealisasikan dengan baik maka
akan
memberikan
efek
bagi
pengguna jasa pemeriksa internal
baik dalam kepuasan hal lainnya.
Ruang Lingkup Pekerjaan
Menurut Herry (2010:73)
Lingkup pekerjaan Audit internal
meliputi pengujian dan evaluasi
terhadap kecukupan dan keefektifan
sistem pengendalian internal yang
dimiliki oleh suatu organisasi,
3. Penentuan
tenaga
yang
diperlukan untuk melakukan
pemeriksaan
4. Pemeberitahuan kepada para
pihak yang dipandang perlu
5. Melaksanakan survey secara
tepat untuk lebih mengenali
bidang atau area yang akan
diperiksa
6. Penetapan
program
pemeriksaan
7. Menentukan
bagaimana,
kapan, dan kepada siapa hasil
pemeriksaan
akan
disampaikan, dan
8. Memperoleh persetujuan atas
rencana kerja pemeriksaan
Sedangkan Akmal (2009:22)
juga
menyatakan
bahwa
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
harus meliputi:
1. Perencanaan pemeriksaan
Pemeriksa internal harus
membuat perencanaan untuk
setiap
penugasan
pemeriksaan
yang
dilakukannya.
2. Pengujian
dan
pengevaluasian informasi
Pemeriksainternal
harus
mengumpulkan,menganalisis,
mengintrepretasikan,
dan
membuktikan
kebenaran
informasi untuk mendukung
hasil pemeriksaan.
3. Penyampaian
hasil
pemeriksaan
Pemeriksa internal harus
membuat laporan atas hasil
pemeriksaan
yang
dilakukannya
dan
disampaikan kepada pejabat
yang tepat.
4. Tindak
lanjut
hasil
pemeriksaan
Pemeriksa internal harus
memonitor
apakah
atas
Pelaksanaan
Kegiatan
Pemeriksaan
Nasution (2012) menjelaskan
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
internal
meliputi
perencanaan
pemeriksaan,
pengujian
dan
pengevaluasian
informasi,
penyampaian hasil pemeriksaan, dan
menindaklanjuti hasil pemeriksaan.
Dengan demikian seorang auditor
internal mempunyai tanggung jawab
yang besar untuk melakukan proses
perencanaan dan pelaksanaan tugas
pemeriksaan.
Perencanaan
pemeriksaan
internal
harus
didokumentasikan dan meliputi:
1. Penetapan
tujuan
pemeriksaan dan lingkup
pekerjaan
2. Memperoleh informasi dasar
tentang objek yang akan
diperiksa
10
mempunyai
tempat
tinggal,
hendaklah ia mencarikan tempat
tinggal. Abu Bakar mengatakan:
Diberitakan kepadaku bahwa Nabi
Muhammad Saw. bersabda: Siapa
yang mengambil sikap selain itu,
maka ia adalah seorang yang
keterlaluan atau pencuri. (HR.
Ahmad, No. 18044).
Berdasarkan
kerangka
pemikiran diatas maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di
perusahaan Badan Usaha Milik
Kualitas Audit Internal (X1)
Negara (BUMN) PT. Pos Indonesia
Dimensi :
-Independensi
(Persero) Jakarta dan tergolong
-Kompetensi
dalam
penelitian
deskriptif
kuantitatif,
karena
di
dalam
penelitian ini melibatkan perhitungan
kuantitatif dan studi literature.
Penelitian ini adalah penelitian yang
secara
keseluruhan
merupakan
Kepuasan Manajemen Perusahaan (Y)
penelitian
yang
ingin
Dimensi:
menggambarkan
suatu
fenomena
Kegiatan Pemeriksaan Internal (X2)
Dimensi :
Perasaan manajemen setelah membandingkan kinerja dengan
harapansistematis, terpercaya dan
secara
akurat.
Data yang digunakan untuk
Ruang Lingkup Pekerjaan
menganalisis diperoleh dari para
Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
responden yang mengisi kuesioner
(angket) di PT. Pos Indonesia
12
Jenis Kelamin
pria29%
wanita
71%
Y =1KAI1 + 2KPI2 + e
Gambar
1
bKarakteristik
berdasarkan Jenis kelamin.
Keterangan:
Y
= Kepuasan Manajemen
Perusahaan.
= Intercept
1KAI1 = Kualitas Audit Internal
2KPI2 = Kegiatan Pemeriksaan
Internal
e
= Error
responden
Responden
Berdasarkan
Tingkat Lama Bekerja Berdasarkan
hasil pengolahan data dari kuesioner
yang
diberikan
kepada
120
responden, dapat diketahui bahwa
sebagian besar pegawai di PT. Pos
Indonesia (Persero) Jakarta Tingkat
lama bekerja di PT. Pos Indonesia
(Persero) dari 1 sampai 10 tahun
sebesar 42 persen, dan dari 10
sampai 15 tahun sebesar 45 persen,
serta untuk pegawai yang bekerja
lebih dari 15 tahun sebesar 13
persen.
43%
Tingkat Pendidikan
1-10 thn
10-15 thn
>15
SLTA
7%
13%
D3/
Akademi
28%
Gambar
2
Karakteristik
responden
berdasarkan tingkat lama bekerja dalam
perusahaan.
Gambar
4
Karakteristik
berdasarkan tingkat Pendidikan.
18%
32%
51%
Gambar
3
Karakteristik
berdasarkan usia.
S1
> S1
responden
Pengujian
terhadap
pernyataan yang terdapat di dalam
kuisioner dilakukan melalui uji
validitas dan uji reliabilitas.
53%
Uji Validitas
Analisis validitas berfungsi untuk
menunjukan sampai sejauh mana
suatu
alat
ukur
mempunyai
kemampuan mengukur apa yang
ingin diukur. Uji validitas dilakukan
dengan
melihat
masing-masing
pertanyaan, jika hasil probabilitas
<0,01 atau <0,05 maka pertanyaan
tersebut valid.
Berdasarkan hasil dari uji
validitas dapat diketahui bahwa
pertanyaan kualitas audit dengan
indikator sebanyak tujuh pertanyaan
dapat dinyatakan valid, dan hal ini
dapat dilihat dari perolehan nilai rhitung product moment pearson
untuk pertanyaan nomor 1 (0,526),
nomor 2 (0,524), nomor 3 (0,671),
nomor 4 (0,719),nomor 5 (0,631),
nomor 6 (0,588), nomor 7 (0,492)
lebih besar dari r-tabel dengan nilai
signifikansi dibawah 0,05 atau
dibawah 0,01.
20-30thn
30-40 thn
> 40 thn
responden
Responden
Berdasarkan
Tingkat Pendidikan berdasarkan hasil
pengolahan data dari kuesioner yang
diberikan kepada 120 responden,
dapat diketahui bahwa sebagian
besar para pegawai PT. Pos
Indonesia (Persero) Jakarta yang
berpendidikan
sampai
SLTA
sebanyak
52
persen,
yang
berpendidikan D3 atau akademi
sebanyak 28 persen, dan untuk S1
sebanyak 13 persen, kemudian yang
tingkat pendidikannya lebih dari S1
sebanyak 7 persen.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas
menunjukkan
sampai sejauh mana suatu instrument
penelitian dapat memberikan hasil
pengukuran yang konsisten apabila
pengukuran diulang dua kali atau
lebih
yang
diukur
dengan
menggunakan
teknik Cronbach
Alpha.
Berdasarkan hasil pengujian
pada SPSS 21.0 pada uji reliabilitas
di atas , dapat diketahui bahwa
semua variabel mempunyai nilai
Cronbachs Alpha lebih besar dari
0,60. Dengan demikian secara
keseluruhan
dapat
disimpulkan
bahwa kuesioner untuk masing16
disimpulkan
autokolerasi.
tidak
terdapat
KPI2 = Kegiatan
Pemeriksaan Internal
1
= KoefisienRegresi
2
= Koefisien Regresi
e
= Error
Setelah
dilakukan
perhitungan dengan menggunakan
bantuan komputer pada program
SPSS 21.0, maka diperoleh hasil
sebagai berikut.
Berdasarkan output hasil
pada regresi liniear berganda maka
dapat disusun persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut :
Uji Multikolinearitas
Uji
multikolinearitas
dilakukan dengan menggunakan uji
variance inflation factor (VIF).
Suatu model dapat dinyatakan
terbebas
dari
gangguan
multikolinearitas apabila mempunyai
nilai VIF dibawah 10 atau tolerance
di atas 0,1.
Berdasarkan
hasil
uji
multikolinearitas data penelitian ini
menunjukan nilai VIF sebesar 1,321
dan nilai tidak lebih besar dari 10
dan nilai tolerance 0,757 diatas 0,1.
Dengan demikian, dalam hal ini
dapat diartikan bahwa tidak terdapat
gejala multikolinearitas pada dalam
penelitian ini.
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan
hasil
uji
heteroskedastisitas dapat dilihat
bahwa nilai signifikasi sebesar 0,204
lebih besar dari 0,005 maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut
bersifat homoskedastisitas.
Analisis
regresi
linear
berganda ini digunakan untuk
mengetahui
pengaruh
variable
independen
terhadap
variable
dependennya. Model analisis regresi
yang digunakan adalah regresi model
linier berganda dengan model
sebagai berikut:
Y = + 1KAI1 + 2KPI2 + e
Keterangan:
Y
= Kepuasan
Manajemen Perusahaan
= Intercept
KAl = Kualitas Audit
17
Uji Hipotesis
Uji t (Parsial)
Uji
t
pada
dasarnya
menunjukkan sampai seberapa jauh
pengaruh variabelindependen secara
individual
terhadap
variabel
dependen.
Adapun
pengujian
pengaruh kualitas audit dan kegiatan
pemeriksaan
internal
terhadap
kualitas auditsecara parsial pada
beberapa sampel penelitian PT. Pos
Indonesia (Persero) Jakarta adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengujian
regresi secara parsial diatas maka
dapat
diketahui
dan
interpresentasikan pengaruh masingmasing variabel bebas terhadap
variable terikat sebagai berikut:
1. Dapat diketahui nilai sig. t
kualitas audit sebesar 0,001 (p
<
0,05),
sehingga
keputusannya menerima H1
dan menolak H0. Dengan
demikian ada pengaruh yang
signifikan antara variabel
kualitas
audit
terhadap
kepuasan
manajemen
perusahaan pada PT. Pos
Indonesia (Persero) Jakarta.
Nilai t hitung dari variable
kualitas audit yaitu sebesar
3,321,
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa variable
kualitas
auditberpengaruh
positif terhadap kepuasan
manajemen perusahaan pada
PT. Pos Indonesia (Persero)
Jakarta.
terhadap
kepuasan
manajemen
perusahaan. Jika auditor melakukan
peningkatan kualitas audit satu kali
maka akan meningkatkan kepuasan
manajemen sebesar 0,285. Hasil
penelitian ini konsisten dengan
penelitian Ilham (2001) dan Behn
et,al (1997), yang mengemukaan
bahwa
kualitas
audit
dapat
memberikan kepuasan pengguna jasa
internal auditor, hal ini dapat terjadi
karena pada praktiknya di lapangan
auditor bertindak sesuai dengan
independensi dan menggunakan
kompetensinya secara maksimal.
Hipotesis
pertama
dari
penelitian ini adalah kualitas audit
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kepuasan
manajemen
perusahaan. Hal yang berkaitan
dengan kualitas audit yang dimiliki
auditor harus selalu melekat dalam
aktivitas pemeriksaan internal yang
dilakukan, dengan menggunakan
independensi dan kompetensi secara
maksimal sesuai dengan prosedur
dan ketetapan yang berlaku secara
umum. Karena dengan kualitas audit
yang baik merupakan salah satu
bentuk
tindakan
yang
dapat
memberikan kepuasan manajemen
perusahaan yang berperan sebagai
pelanggan dari internal auditor.
Hasil analisis yang diperoleh
setelah mengolah data yang didapat
dari beberapa sampel penelitian di
duakantor PT. Pos Indonesia
(persero)
di
Jakarta,
penulis
memperoleh bahwa nilai sig. t
sebesar 0,001 (p < 0,05), hal ini
menunjukan bahwa variabel kualitas
audit berpengaruh secara signifikan
terhadap
kepuasan
manajemen
perusahaan pada PT. Pos Indonesia
(Persero) Jakarta. Koefisien variabel
kualitas audit menunjukan nilai
sebesar 0,285 dan t hitung sebesar
3.321. yang dapat di interpretasikan
bahwa peningkatan kualitas audit
dari
internal
auditor
mampu
meningkatkan kepuasan manajemen
perusahaan. Dari nilai koefisien
tersebut menunjukan bahwa kualitas
audit berpengaruh
secara positif
1.
2.
Carcello,
J.V.,
R.H.
Hermanson, and N.T.
McGrath (1992). Audit
Quality Attributes : The
Perceptions of Audit
Partners, Prepares, and
Financial
Statement
Users, Auditing : A
Journal of Practice & Theory
11,( Spring):1-15.
2. Penelitian
selanjutnya
hendaknya
lebih
memperbanyak
referensireferensi
memberikan
pelayanan jasa audit yang
lebih baik atas kualitas dan
aktivitas tentang indicator
yang digunakan agar lebih
dapat mencerminkan variable
penelitian.
3. Penelitian
selanjutnya
dianjurkan
untuk
mempersiapkan
kuesioner
yang lebih sempurna, serta
perlu
melakukan
percancangan strategi yang
jitu,
agar
penyebaran
kuesioner tidak memakan
waktu yang lama.
Departemen
Agama RI. 2009.
Mushaf
Al-Quran
dan
Terjemah. Di Terjemahkan
oleh Yayasan Penyelenggara
Penerjemah Quran
:
Penerbit CV. Pustaka AlKautsar.
Ghazali, Imam. 2005. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
Program
SPSS.
Badan
Penerbit
:
Universitas
Diponegoro, Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Akmal.
2008.
Pemeriksaan
Manajemen
Internal
Audit(Ed.2). Jakarta Penerbit:
PT Macanan Jaya Cemerlang.
Gujarati,
Damodar,
Ekonometrika
Erlangga, Jakarta
Hanafi,
Al-Mundziri,
Imam,
2003.
Ringkasan Hadist Shahih
Muslim Jakarta : Penerbit
Pustaka Amani
Azwar, Saifudin. 2000. Reliabilitas
dan
Validitas.
Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
Behn,
1997,
Dasar,
B.K.,
Carcello,
J.V.,
Hermanson
D.R.,
Hermanson, R.H. (1997). The
Determinants of Audit Client
Satisfaction among Clients of
Big 6 Firms, Accounting
Horizons, (March) Vol. 11,
No.(1),7-24.
Universitas
Semarang.
Dipenogoro
Jatnika,
Eka,
Dadang,
2006.
Evaluasi Terhadap Kualitas
Internal
Audit
Melalui
Pendekatan Program Quality
Assurance. TESIS Program
Pascasarjana
Magister
Akuntansi
Universitas
Diponegoro Semarang.
Kartajaya,
Hermawan.
2012.
Marketing For Turnaround
Realizing
the
Network
Company. Jakarta Penerbit:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Sihwahjoeni,
2010.
Evaluasi
Kualitas Fungsi Internal
Auditor
Dalam
Meningkatkan
EfektivitasBank.
Jurnal
Keuangan dan Perbankan,
Volume 15, Nomor 3
September 2011, Halaman
466-478, Terakreditasi SK.
No 64a/DIKTI/Kep/2010
23