Professional Documents
Culture Documents
Fundamental Analysis
Fundamental Analysis
Fundamental Analysis
ANALYSIS
Diajukan untuk memenuhi tugas Analisis dan Pengetahuan Pasar Modal & Analisis Investasi
Pera Yulianingsih
120620150027
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT penulis dapat menyusun
makalah Valuation of Bonds. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Pengetahuan
Pasar Modal dan Analisis Investasi di Magister Akuntansi Universitas Padjadjaran. Selain
itu, makalah ini dapat menjadi salah satu sumber materi atau informasi bagi para
pembaca, baik dalam lingkungan akademisi maupun praktisi.
Kami berharap makalah ini dapat dipahami dengan seksama oleh para pembaca
dan dapat diaplikasikan sesuai dengan tujuannya. Semoga dengan ditulisnya makalah ini bisa
semakin membantu dalam pengetahuan mengenai analisis fundamental dan menentukan
keputusan investasi.
Bandung, 16 Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 3
BAB I LITERATURE STUDY ........................................................................................................ 4
1.1
1.2
1.3
1.4
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
Kesimpulan ............................................................................................................... 9
1.1
1.2
1.3
1.4
saham, maka rasio selanjutnya yang digunakan dalam proses analisis adalah EPS. EPS
menggambarkan berapa banyak pendapatan yang didapat dari suatu saham. Berikut
formulasinya.
Sutera Realty Tbk selanjutnya akan disebut ASRI, PT. Exploitasi Energi Indonesia Tbk
selanjutnya akan disebut CNKO, PT. Panin Financial Tbk selanjutnya akan disebut PNLF dan
PT. Vale Indonesia Tbk selanjutnya akan disebut INCO. Rasio-rasio yang akan dibandingkan
adalah:
a. ROE (Return on Equity)
b. ROA (Return on Assets)
c. EPS (Earning Per Share)
d. Sustainable Growth Rate
Data dibawah ini didapat dari halaman website BEI, Publikasi- Ringkasan Kinerja
Perusahaan Tercatat. Dari keempat perusahaan, terdapat satu perusahaan, yaitu PNLF, yang
hanya menampilkan data pada tahun 2014. Sehingga untuk perbandingan keseluruhan akan
dipilih tahun 2014.
2.1. ROE (Return on Equity)
Tahun
ASRI
CNKO
PNLF
INCO
2011
21.63%
9.73%
18.87%
2012
25.70%
10.93%
3.92%
2013
16.68%
8.88%
2.25%
2014
18.47%
3.18%
9.59%
9.65%
2015
10.36%
-3.51%
2.75%
2.2. ROA (Return on Assets)
Tahun
ASRI
CNKO
PNLF
INCO
2011
10.03%
5.83%
13.78%
2012
11.11%
5.35%
2.89%
2013
6.17%
5.43%
1.69%
2014
6.95%
1.88%
7.20%
7.38%
2015
3.66%
-2.00%
2.21%
2.3. EPS (Earning Per Share)
Tahun
ASRI
CNKO
PNLF
INCO
2011
Rp. 33.68
Rp. 304.60
2012
Rp. 60.70
Rp. 65.68
2013
Rp. 44.62
Rp. 19.21
Rp. 47.73
2014
Rp. 59.90
Rp. 20.09
Rp. 45.35
Rp. 215.61
2015
Rp. 30.36
Rp. -10.88
Rp. 74.49
2.4. Sustainable Growth Rate
Payout Ratio
Tahun
ASRI
CNKO
PNLF
INCO
2011
18.20%
55.61%
2012
24.05%
74.62%
2013
63.15%
2014
11.69%
57.42%
2015
ASRI
CNKO
PNLF
INCO
2011
17.69%
9.73%
8.38%
2012
19.52%
10.93%
0.99%
2013
16.68%
8.88%
0.83%
2014
16.31%
3.18%
9.59%
4.11%
2015
10.36%
-3.51%
2.75%
ASRI
CNKO
PNLF
INCO
ROE
18.47%
3.18%
9.59%
9.65%
ROA
6.95%
1.88%
7.20%
7.38%
EPS
SGR
3.18%
4.11%
Dari tabel diatas, dapat diliat bawah rasio ROE tertinggi adalah ASRI dengan 18.47% dan
terendah adalah CNKO dengan 3.18%. Kemudian ROA tertinggi adalah INCO dengan 7.38%
dan terendah oleh CNKO dengan hanya 1.88%. Lalu EPS terbesar adalah adalah INCO dengan
Rp. 215.61/lembar saham, dan terendah adalah CNKO dengan Rp. 20.09/lembar saham. Serta
dilihat dari sustainable growth rate terbaik adalah ASRI dengan pertumbuhan 16.31% dan
pertumbuhan terendah adalah INCO dengan nilai 4.11%.
2.6. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis dari rasio-rasio tersebut maka disimpulkan bahwa saham
yang sebaiknya dipilih adalah ASRI, karena selain memegang posisi ROE dan sustainable
growth rate tertinggi, apabila dilihat dari tren historisnya selama 5 tahun ASRI cenderung
stabil. Walaupun INCO memegang posisi ROA tertinggi dan memberikan EPS terbesar, tetapi
pertumbuhannya malah kedua paling rendah, dan apabila dilihat tren historis selama 5 tahun
cenderung fluktuatif.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, S.S., (2010), Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Rajawali Press. Jakarta,
Indonesia.
Jones, C.P., (2013), Investments Analysis and Management, 12th Edition, John Wiley & Sons,
Inc. New Jersey, USA.
Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/ringkasankinerjaperusahaantercatat.aspx
10