Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

FOLLOW UP

Tangg
al
Kamis

Subject

Objective

Plan
ment
Diagnos Non Farmakologi

- BAB berdarah

KU

warna hitam (+) (5x

sedang.

a:gyhav

Juni

dalam sehari )

Kes

zgxaVX - Diet ML II

2016

- Mual (+)

CMC.

- Muntah Darah 1x

TD

(+)

mmHg.

jgcbjhsa -IVFD NaCl 8 jam/kolf.

-Batuk kering(+)

Nadi

bxsah

-BAB hitam (+)

kali

-Sesak (+)

Nafas : 20

- Vit K 3x1 (IV)

-Nafsu makan

kali

-Ciprofloxacin 2x250

berkurang.

Suhu :

mg ( IV)

38.0C

-Ceftriaxone

NT (+) di

(IV)

epigastrium.

- Lasix 1x1

Urinalisa :

- Lactulac syr 3x1

- Curcuma 3x1

Warna:kuning

- Ambroxol 3x1

: Kuning.

-Blood: -

2x100 mg

-Bilirubin : +

- Paracetamol 4x500

: ++

mg

16

: Sakit

Assess

- Istirahat

HGVgA
: 110/90
: 80

/menit.
/menit.

VGvxas

Farmakologi
-Ranitidin 2 x 1 (IV)
- Transamin 3x1 (IV)

1x2gr

Spironolacton

Urobilinogen:
-Keton : -

:-Protein:+
:+
-pH:5.00
: 5,0
-Bj:1.020
Sedimen
Eritrosit:: 30 65 LPB
Lekosit:20-30
LPB
: 20 36 LPB
Epitel : 0-1
LPK
: 1 2 LPK
: 1,020

Tangga

Subject

Objective

l
Jumat - Nyeri ulu hati (+)

KU

10 Juni - Mual (+), muntah

sedang.

2016

(-)

: Sakit

Assessme
nt
Diagnosa

Istirahat

Diet ML II

: CMC.

kronik +

- Batuk (+)

TD

: 100/80

TB Paru

- Oedema tungkai

mmHg
Nadi

dalam
: 83

- Keringat malam (-)

kali

- Sesak (-)

Nafas : 21

/menit.

Non Farmakologi

Gastritis

Kes

(+)

Plan

pengobata

Farmakologi
-

O2

liter

/menit.

IVFD

RL
2

- Nafsu makan
berkurang.

kali

/menit.

Diagnosa

Suhu : 36.6C

Sekunder

NT (+) di

epigastrium.

- CKD

12
-

jam

/kolf.

Ranitidin 2
x 1 (IV)

Ondansentr
on 3 x 1
(IV)

INH 1 x
350 mg

Rifampisin
1 x 450 mg

Pirazinami
d 1 x 750
mg

Etambutol
1 x 750 mg

Tangga

Subject

Objective

l
Sabtu - Nyeri ulu hati (+)

KU

11 Juni - Mual (+), muntah

sedang.

2016

(-)

: Sakit

Assessme
nt
Diagnosa

Istirahat

Diet ML II

kronis+

- Batuk (+)

TD

: 100/80

TB Paru

- Oedema tungkai

mmHg

dalam
: 83

Non Farmakologi
-

: CMC.

Nadi

Plan

Gastritis

Kes

(+)

Vit B6 1x1

pengobata

Farmakologi
-

IVFD

RL

- Diare (+)

kali

- Keringat malam (-)

Nafas : 21

- Sesak (-)

kali

- Nafsu makan

Suhu : 36.6C

berkurang.

/menit.
/menit.

12
-

jam

/kolf.

Ranitidin 2
x 1 (IV)

Ondansentr

NT (+) di

on 3 x 1

epigastrium.

(IV)
-

INH 1 x
350 mg

Rifampisin
1 x 450 mg

Pirazinami
d 1 x 750
mg

Etambutol
1 x 750 mg

Vit B6 1x1

Rencana:
Pasien
dipulangkan dan
konsul poli
penyakit dalam
`

Follow Up
Kamis, 3 Maret 2016
S : - BAB berdarah (+)
-

Muntah darah (+)


Nyeri ulu hati (+)

O : Kesadaran

: Compos Mentis Cooperatif

Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 80 kali/ menit

Nafas

: 18 kali/ menit

Suhu

: 36,8oC

A : Hematemesis melena ec pecah varises esophagus ec sirosis hepatis post nekrosis


stadium dekompensata
P : - Pasang NGT, cek perdarahan
- IVFD Aminofusin L 600 : Triofusin : NaCL 0,9%
-

2
:
1
:
1
6 jam/kolf
IVFD Ciprofloksasin 2 x 200 mg ( skin test )
Ranitidine 2 x 1 amp IV
Transamin 3 x 1 amp IV
Vit K 3 x 1 amp IV
Tranfusi PRC 1 unit/ hari sampai Hb 10 g/dL
Periksa darah rutin
Laboratorium urinalisa 3 Maret 2016
Warna
: kuning
Blood
:Bilirubin
:Urobilinogen
:+
Keton
:Protein
:Nitrit
:Glukosa
:pH
: 6,0
Bj
: 1,015
Sedimen
Eritrosit
:Silinder
:Leukosit
: 0-1/ LPB
Kristal
: Ca oksalat 2-5
Epitel
: 1-2/ LPK
Sperma
: 0-1

Jumat, 4 Maret 2016


S : - BAB berdarah (+)

Muntah darah (-)


Nyeri ulu hati (+)
NGT jernih (+)

O : Kesadaran

: Compos Mentis Cooperatif

Tekanan darah

: 110/60 mmHg

Nadi

: 84 kali/ menit

Suhu

: 36,5oC

Nafas

: 20 kali/ menit

A : Hematemesis melena ec pecah varises esophagus ec sirosis hepatis post nekrosis


stadium dekompensata
P : - Diet DH I
- IVFD Aminofusin L 600 : Triofusin : NaCL 0,9%
-

2
:
1
:
1
6 jam/kolf
IVFD Ciprofloksasin 2 x 200 mg ( skin test )
Ranitidine 2 x 1 amp IV
Transamin 3 x 1 amp IV
Vit K 3 x 1 amp IV
Lactulac syr 3 x 1
Tranfusi PRC 1 unit/ hari sampai Hb 10 g/dL

Laboratorium darah rutin 4 maret 2016


Hb

: 9,3 g/dL

Ht

: 27,5%

Leukosit

: 6.340 mm3

Trombosit : 130.000 mm3

Sabtu, 5 Maret 2016


S : - BAB berdarah (+)
-

Muntah darah (-)

O : Kesadaran

: Compos Mentis Cooperatif

Tekanan darah

: 130/70 mmHg

Nadi

: 88 kali/ menit

Nafas

: 19 kali/ menit

Suhu

: 36,5oC

A : Hematemesis melena ec pecah varises esophagus ec sirosis hepatis post nekrosis


stadium dekompensata
P : - Diet DH I
- IVFD NaCL 0,9% 8 jam/kolf
- IVFD Ciprofloksasin 2 x 200 mg
-

Ranitidine 2 x 1 amp IV
Transamin 3 x 1 amp IV
Vit K 3 x 1 amp IV
Lactulac syr 3 x 1
Tranfusi PRC 1 unit/ hari sampai Hb 10 g/dL
- Periksa darah rutin

Senin, 7 Maret 2016


S : - BAB berdarah (-)
-

Muntah darah (-)

O : Kesadaran

: Compos Mentis Cooperatif

Tekanan darah

: 120/80 mmHg

Nadi

: 70 kali/ menit

Nafas

: 22 kali/ menit

Suhu

: 36,8oC

A : Hematemesis melena ec pecah varises esophagus ec sirosis hepatis post nekrosis


stadium dekompensata
P : - Diet DH I
- IVFD NaCL 0,9% 8 jam/kolf
- IVFD Ciprofloksasin 2 x 200 mg
-

Ranitidine 2 x 1 amp IV
Transamin 3 x 1 amp IV
7

Vit K 3 x 1 amp IV
Lactulac syr 3 x 1

Laboratorium darah rutin 6 maret 2016


Hb

: 10,3 g/dL

Ht

: 30,2%

Leukosit

: 5.070 mm3

Trombosit : 154.000 mm3

BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Hematemesis adalah muntah darah berwarna hitam yang berasal dari saluran
cerna bagian atas. Melena adalah buang air besar berwarna hitam seperti aspal.
Hematemesis menandakan perdarahan saluran cerna bagian atas (di atas
ligamen Treitz).

Varises esofagus adalah penyakit yang ditandai oleh pelebaran pembuluh darah
vena di esofagus bagian bawah. Varises esofagus terjadi jika aliran darah
menuju hati terhalang.

Penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan varises esophagus salah


satunya adalah sirosis hepatis. Gejala-gejala dari perdarahan varices termasuk
muntah darah dan mengeluarkan tinja/feces yang hitam yang disebabkan oleh
perubahan-perubahan dalam darah ketika ia melewati usus (melena).

Terapi varises esofagus ada dua,yaitu terapi varises esofagus tanpa riwayat
pendarahan dan dengan riwayat perdarahan.

Peningkatan ukuran varises meningkat sebanyak 10-20% pada tahun pertama


dan kedua setelah dilakukannya observasi endoskopi. Strategi untuk primary
prophylaxis akan dilakukan sesuai dengan perjalanan penyakit dari varises,
yaitu: sirosis. Langkah pencegahan selanjutnya adalah dengan mencegah
terjadinya perdarahan pertama.Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu: 1) surgical postcaval shunt; 2) transjugular intrahepatic portosystemic
shunt; 3) sclerotherapy; 4) nonselective -blocker; 5) ligasi variseal
endoskopi; 6) mononitrat; 7) antagonis reseptor angiotensin II.

Dalam menentukan prognosis digunakan sistem skor menurut cara ChildPugh dan indeks hati yang juga dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menilai

prognosis pasien hematemesis melena yang mendapat pengobatan secara


medik.

Manfaat dari pemakaian Endoskopi: Mengetahui bagaimana keadaan bagian


dalam saluran cerna (apakah ada luka, daging tumbuh, kelainan bentuk
saluran cerna, dll) dan Dapat digunakan untuk mengambil contoh jaringan
bagian dalam (biopsi) guna pemeriksaan.

10

You might also like