Professional Documents
Culture Documents
Kementerian Kesehatan, Politeknik Kesehatan Surakarta, Jurusan Jamu
Kementerian Kesehatan, Politeknik Kesehatan Surakarta, Jurusan Jamu
121
122 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82-196
HASIL PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daun waru dan
daging buah asam jawa. Bahan yang
telah terkumpul dibersihkan dan
dikeringkan dalam oven bersuhu 400C
supaya pemanasan lebih maksimal dan
cepat. Tujuan pengeringan adalah
untuk mengurangi kadar air sehingga
pertumbuhan
jamur
dan
mikroorganisme
dapat
dicegah,
menghentikan reaksi enzimatis serta
mencegah
terjadinya
perubahan
kimiawi. Sehingga dapat disimpan
dalam waktu lama dan tidak rusak.
Simplisia yang telah kering
kemudian
diserbuk
agar
luas
permukaan simplisia menjadi lebih
besar
sehingga
kontak
antara
permukaan simplisia dengan cairan
penyari menjadi lebih besar. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah maserasi karena metode ini
paling sederhana, yaitu dengan
merendam simplisia ke dalam larutan
penyari. Keuntungan dari metode ini,
diantaranya yaitu cara kerja dan alat
yang digunakan cukup sederhana dan
cocok untuk senyawa tidak tahan
panas. Metode
ini juga memiliki
kekurangan yaitu waktu lama dan perlu
penyari yang cukup banyak. Pada
maserasi perlu
pengadukan yang
cukup sering untuk menghindari
kejenuhan sehingga zat aktif yang
terkandung dapat tersari secara
maksimal.
Ekstrak yang didapat dilakukan
tes bebas alkohol. Tujuannya untuk
mengidentifikasi ethanol yang terdapat
pada ekstrak Daun Waru dan ekstrak
Asam Jawa. Hasil dari tes bebas
alkohol adalah tidak tercium bau ester
yaitu bau harum yang menunjukkan
bahwa ekstrak telah terbebas dari
cairan penyarinya.
a. Hasil formulasi
Tabel 1
Hasil Pengamatan Organoleptis Gel dan
Mikroemulsi campuran Ekstrak Waru
& Asam Jawa Sebelum dan Sesudah
Penyimpanan Dipercepat
Jenis
Sediaan
Kondisi
Warna
Gel
II
II
I
Mikroemulsi
II
II
I
Sebelum
Hijau
Keruh
Sesudah
Hijau
Keruh
Sebelum
Hijau
Keruh
Sesudah
Hijau
Keruh
Sebelum
Hijau
Keruh
Sesudah
Hijau
Keruh
Sebelum
Hijau
Keruh
Sesudah
Hijau
Keruh
Sebelum
Hijau
Jernih
Sesudah
Hijau
Jernih
Sebelum
Hijau
Jernih
Sesudah
Hijau
Jernih
Jenis
Pemeriksaan
Bau
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Campuran
Kenanga,
Menthol
Konsistensi
Cair
Kental
Ada
Pemisahan
Minyak
Setengah
Padat
Setengah
Padat
Setengah
Padat
Setengah
Padat
Cairan
Kental
Cairan
Kental,
Ada
Lapisan
Putih
terpisah
Cair
Kental
Cair
Kental
Cair
Kental
Cair
Kental
124 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82-196
Mikroem
ulsi
I
II
III
I
II
III
Rata-Rata
Viscositas
(mP.as)
Sebelum
Sesudah
180
170
180
178
180
160
150
127
150
140
150
148
Gel
24
Jam
-
48
Jam
-
II
III
II
III
Mikroemulsi
Sediaan
Gel
II
III
P value
0,003
0,222
0,001
0,004
0,029
0,222
Mikroemulsi
II
III
72
Jam
0,95 :
26,90
1 : 28
1,09 :
28,50
1 : 26
2,58 :
21,88
1: 9
-
96
Jam
0,95 : 26,90
1 : 28
1,09 : 28,50
1 : 26
2,58 : 21,88
1: 9
-
144
Jam
0,95 : 26,90
1 : 28
168
Jam
0,95 : 26,90
1 : 28
1,09 : 28,50
1 : 26
1,09 : 28,50
1 : 26
2,58 :
21,88
1: 9
-
2,58 : 21,88
1: 9
-
96
Jam
Ada
Tidak
Tidak
I
II
III
120
Jam
Ada
Tidak
Tidak
Sediaan
Mikroemulsi
120
Jam
Ada
Tidak
Tidak
144
Jam
Ada
Tidak
Tidak
168
Jam
Ada
Tidak
Tidak
168
Jam
Ada
Tidak
Tidak
Gel
II
III
Berat
Beban
(gram)
1
5
10
1
5
10
1
5
10
Diameter Penyebaran
(mm)
24
48
72
Jam
Jam
Jam
40,54
45,74
51,84
50,67
52,87
56,43
51,84
53,48
59,52
50,77
52,67
53,89
58,89
59,20
63,75
59,68
60,88
67,56
42,35
43,89
44,87
44,67
48,22
49,94
45,67
51,57
53,61
Sediaan
Gel
II
III
Berat
Beban
(gram)
I 1
5
10
1
5
10
1
5
10
126 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82-196
Tabel 6
Data Uji Aktivitas Tumbuh Rambut
Sediaan Gel Ekstrak Daun Waru Asam jawa.
Rata-rata Panjang Rambut SE (mm)
Hari
Minoxidil
Aquadest
Basis Gel
4,94 0,09
3,19 0,03
4,19 0,00
5,70 0,10
4,41 0,07
4,30 0,00
9,83 0,04
5,32 0,02
6,50 0,00
12
11,00 0,05
6,28 0,02
8,38 0,00
15
13,24 0,02
7,46 0,02
9,16 0,00
18
16,76 0,02
8,81 0,03
10,51 0,03
Gel
1:1
Gel
1:2
Gel
2:1
4,32 0,03
4,64 0,03
5,51 0,06
12
5,42 0,02
6,20 0,01
7,42 0,02
15
8,14 0,03
9,70 0,03
11,50 0,03
18
12
10,12 0,01
11,96 0,02
13,03 0,02
15
12,50 0,01
15,02 0,01
15,98 0,01
18
13,02 0,02
15,58 0,01
17,51 0,03
Pada
kelompok
gel,
pertumbuhan rambut normal yang
direpresentasikan
oleh
kelompok
Aquadest, menunjukkan pertumbuhan
paling lambat. Begitu juga halnya
dengan kontrol negatif (basis gel)
menunjukkan pertumbuhan lambat.
Kontrol negatif sedikit mempercepat
pertumbuhan rambut disebabkan oleh
kandungan dari minyak zaitun pada
basis gel yang
bisa membantu
menyuburkan rambut (Mamun, 2013).
Sediaan gel ekstrak daun waru dan
Asam Jawa perbandingan 1:1 terlihat
mampu mempercepat pertumbuhan
rambut, akan tetapi aktivitasnya lebih
kecil dibandingkan dengan kontrol
positif (Minoxidil). Kombinasi kedua
yaitu dengan perbandingan 1:2 dari
grafik terlihat hampir berhimpit dengan
pertumbuhan rambut kontrol positif
sehingga dapat disimpulkan bahwa
kombinasi
II
mempunyai
efek
Minoxidil
Aquadest
4,94
0,09
5,70
0,10
9,83
0,04
11,00
0,05
13,24
0,02
16,76
0,02
3,19
0,03
4,41
0,07
5,32
0,02
6,28
0,02
7,46
0,02
8,81
0,03
Basis
Mikroemulsi
3,43 0,03
4,95 0,05
6,13 0,03
8,17 0,03
8,93 0,02
9,96 0,12
Mikroemulsi
1:1
Mikroemulsi
1:2
Mikroemulsi
2:1
4,96 0,04
4,86 0,01
4,90 0,01
5,01 0,18
6,33 0,08
7,16 0,03
7,20 0,03
10,20 0,03
11,33 0,03
12
9,43 0,03
11,63 0,03
12,02 0,03
15
11,69 0,04
12,99 0,01
13,48 0,02
18
13,00 0,01
14,31 0,02
16,10 0,01
Tabel 8.
Data AGD (Average Growth Daily gain)
Rambut Kelinci Setiap Kelompok Gel
Perlakuan Selama 18 Hari
Kelinci
Aquadest
Basis
Gel
Gel
1:1
1:2
2:1
0,370
0,422
0,581
0,731
0,789
0,381
0,422
0,576
0,726
0,804
0,372
0,421
0,582
0,731
0,806
Kelinci
Minoxidil
0,785
0,805
0,773
128 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82-196
Aquadest
Basis Mikroemulsi
0,370
0,425
0,381
0,452
0,372
0,430
Mikroemulsi
Kelinci
Minoxidil
1:1
1:2
2:1
0,537
0,626
0,745
0,785
0,527
0,628
0,748
0,805
0,542
0,636
0,747
0,773
PEMBAHASAN
Analisis normalitas dari data
AGD sediaan mikroemulsi diperoleh
harga p value = 0,061 (p > 0,05), data
yang dimiliki berdistribusi normal
sehingga pengujian selanjutnya dengan
uji statistik anava satu arah diikuti
dengan Pos Hoc Test Tuckey. Uji
tersebut digunakan untuk mengetahui
adanya perbedaan yang bermakna antar
2 perlakuan.
Signifikasi anava untuk AGD
rambut
kelinci
pada
sediaan
mikroemulsi adalah 0,000 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan antar tiap perlakuan. Post
Hoc Test Tuckey dari AGD rambut
kelinci pada sediaan mikroemulsi
memperlihatkan
bahwa
sediaan
mikroemulsi dengan perbandingan
konsentrasi ekstrak daun waru dan
Asam Jawa 2:1 merupakan kelompok
perlakuan yang paling baik aktivitas
pertumbuhan rambutnya.